Apa jadinya jika gadis berusia 23 tahun menjadi pengasuh sekaligus ART di rumah seorang duda tampan yang kesepian? Mengurus rumah dan satu bocah yang nakal sungguh membuat kepala Anggita merasa pusing, tapi ternyata menghadapi duda tampan yang manja juga kesepian jauh membuatnya lebih pusing.
Seiring berjalannya waktu, Anggita dan Angkasa saling jatuh hati. Tapi Edo mantan kekasih Anggita muncul dan memaksa minta balikan. Yang lebih mengejutkan, ternyata Edo adalah keponakan dari Angkasa. Tak hanya itu, mantan istri Angkasa juga kembali dari luar negri dan memaksa untuk rujuk dengan alasan anak.
Bagaimanakah kelanjutan hubungan Anggita dan Angkasa?
Akankah keduanya sanggup menghadapi badai masalah yang muncul dalam bahtera percintaan mereka?
Follow Ig : Fatmawatisiti1472
Note :
-Alur cepat
-Bukan novel panjang
-Konflik ringan
-slow up
-slow revisi
Selesai baca follow akun Noveltoon author ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Anggita merasa sedikit kesal, bulan madu dia dikurung dalam kamar hotel tanpa boleh keluar. Tidak ada aktifitas lain selain saling menyentuh, makan, mandi dan buang air. Padahal, di sekitar hotel banyak tempat yang bisa mereka kunjungi.
"Aku bosan!" keluh Anggita lirih. Dia memonyongkan bibirnya seraya terus merengek pada Angkasa berharap pria itu bisa mengerti.
"Ayo kita jalan-jalan keluar sebentar!" lanjut Anggita.
"Kemana?"
"Ke mall, aku melihat ada mall didekat sini kemarin,"
"Nggak hanya mall, nggak jauh dari sini juga ada pantai,"
"Apa? Pantai? Ayo kita ke sana!"
"Sebenarnya aku malas kemana-mana, tapi ayo kita keluar." Angkasa bangkit dari tempat tidur dan mengganti piyama yang dipakainya.
Keduanya bergandengan tangan menyusuri pinggiran jalan, setelah berjalan kurang lebih 20 menit keduanya tiba di depan sebuah mall yang ada di kota B itu. Mall besar yang menjadi pusat penjualan fashion paling komplit.
Anggita lapar mata, dia langsung membeli semuanya yang terlihat unik dan lucu dimatanya. Namanya juga wanita, sudah pasti suka berbelanja sekaligus menghabiskan uang suaminya. Angkasa sama sekali tidak keberatan, justru dia senang melihat istrinya nampak bahagia.
"Aku beli oleh-oleh untuk Ibu, Cika dan Nania," Anggita mengangkat barang belanjaannya yang lumayan banyak.
"Belilah apapun yang kamu mau, mumpung kita sedang ada di kota ini,"
"Oke. Tapi selesai belanja kita lanjut main ke lantai dulu ya!"
"Iya, apa sih yang nggak buat kamu." Angkasa mengacak-acak rambut di kepala istrinya.
Anggita mengukir senyum, dia melempar pandangan ke arah lain untuk melihat barang-barang lain yang ada disana. Tak sengaja matanya menangkap sosok yang mirip Edo mantan kekasihnya.
"Apa tadi Edo?" lirih Anggita. Tanpa sadar langkah kakinya membuntuti pria yang kabur saat dia melihatnya. Angkasa hanya diam sambil mengikuti dari belakang.
"Tunggu ...!" Anggita mengejar pria itu dan berhasil menarik jaketnya. Saat pria itu menoleh ternyata benar, dia adalah Edo.
"Sial! Apa kamu mengikuti kami pergi berbulan madu hah?" sentak Angkasa dengan ekspresi wajah tidak suka. Edo hanya diam saja.
"Apa benar kamu diam-diam mengikuti kami? Mau belajar jadi stalker begitu?" Anggita menyudutkan Edo.
"Aku .... Aku hanya kebetulan sedang berada di tempat yang sama dengan kalian. Kenapa kalian begitu marah padaku?" Edo menyeringai.
Angkasa menarik kerah jaket Edo dan mendongakkan kepalanya ke atas. "Kamu pikir aku bisa di bodohi? Berhenti mengikuti kami dan menjauhkan dari istriku! Atau .... Aku akan menghajar mu sampai nggak bisa jalan lagi!" ancam Angkasa.
***
Mood Angkasa rusak seharian gara-gara Edo. Pria itu susah sekali dinasehati, didunia ini ada banyak wanita kenapa dia sulit melupakan Anggita? Sepertinya, sekalipun Angkasa membawa istrinya pindah ke planet mars pasti pria itu akan mengikuti.
Anggita menyodorkan satu buah kepala muda pada suaminya, dia mencium pipi pria tampan itu dan duduk menempel padanya. Angkasa sangat lucu jika sedang cemburu, aura anak kecilnya keluar kepermukaan.
"Minum dulu, agar hatimu yang sedang panas itu terobati," sindir Anggita.
"Edo menyebalkan! Kita pindah saja ke luar negri, kalau terus disini aku khawatir dia akan macam-macam padamu,"
"Jangan berlebihan, dia memang brengsek tapi nggak jahat,"
"Oho.... Kamu mengerti sekali tentang dia ya?"
"Berhenti bahas dia lagi, aku ingin bersenang-senang denganmu disini bukannya malah bertengkar!" Anggita menekuk wajah karena kesal.
Dari jauh, Edo masih saja mengamati Anggita dan Angkasa. Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman Angkasa tadi.
"Sulit sekali merelakan kamu bersamanya Anggita, aku sudah mencoba tapi nggak bisa," lirih Edo.
Edo paham betul tidak ada manfaat menjadi stalker pasangan pengantin baru. Hatinya terbakar saat melihat momen manis mereka. Tapi setidaknya dia bisa melihat wajah cantik Anggita walaupun tidak bisa menyentuhnya.
"Aku tau aku bodoh, tapi bukan aku yang salah, cinta ini yang membuatku menjadi pria bodoh!" Edo memaki dirinya sendiri.
Edo membanting gelas minumannya ke pasir, beberapa orang mengamati tingkah aneh Edo. Salah satu dari mereka bahkan menganggap Edo gila.
Bersambung...
mka nya kurleb ya gt sbangsa tumbuh tumbuhan tp bs beranak pinak😁🤣🤣🤣😂😂😂