Bukan Gadis Biasa

Jika kalian di beri satu kesempatan dari sang pencipta untuk bertemu dengan orang yang sudah tiada ? , siapa yang ingin kalian temui dan apa yang ingin kalian katakan jika sudah dipertemukan ? 🎠

Bian , milka dan ayah zet langsung menatap tajam kearah bunda reni , mereka tak habis pikir kenapa bunda reni bisa berbicara sekasar itu serta menuduh flo yang tidak-tidak.

" Bun ". ucap ayah zet menatap tajam kearah istrinya

" Ada apa ? , kenapa kalian menatapku dengan tatapan tajam ? , memangnya ada yang salah dengan ucapanku ? ". cecar bunda reni tak kalah menatap tajam kearah anggota keluarganya terutama flo

" Bun , jika bunda terus saja menuduh flo seperti itu , aku rasa aku tidak akan tinggal diam saja ketika kekasihku di hina di depanku apalagi semua tuduhan yang bunda katakan itu tidak benar adanya ". ucap bian begitu marah

" dia membelaku begitu baik di depan keluarganya ? , cihhhh apa dia begitu mendalami perannya ". batin flo sedikit tak menyangka

" Ayah , milka , apa kalian mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh bian , bukankah ini terlalu berlebihan , dia bahkan lebih membela gadis miskin ini dari pada bunda , orang yang melahirkan dan membesarkannya ". ucap bunda reni menghasut ayah zet dan milka

" Diammmmmm ". ucap ayah zet begitu tegas dengan nada suara yang terdengar begitu kuat

Sontak bunda reni dan lainnya begitu terkejut sehingga semuanya langsung diam karena bentakan ayah zet yang terlihat begitu marah saat ini.

" Bun kamu sudah sangat keterlaluan bukan bian , dimana istriku yang dulu begitu bersikap baik dan ramah , apa kamu tau bun , kamu sekarang terlihat bukan seperti istri dan bunda dari aku , bian dan milka dan terlihat bukan seperti nyonya maniv yang terkenal dengan kebaikan hatinya ". ucap ayah zet panjang lebar

Flo sedikit merasa bersalah pada bunda reni karena ayah zet malah terlihat sangat membelanya bukan membela bunda reni yang notabenya adalah istrinya dan bunda dari putra dan putrinya.

Tapi flo terkejut karena tangan bian tiba-tiba menggenggam lembut tangannya dari bawah meja , jantung flo tiba-tiba berdetak begitu cepat karena kejadian yang dia alami saat ini sangat di luar dugaannya.

Flo melihat kearah bian dengan tatapan yang sulit di artikan dan bian yang memang lebih dulu telah menatap flo malah membalas tatapan mata flo dengan senyuman tipis karena bian pikir kalau flo saat ini pasti merasa tidak nyaman dengan keadaan saat ini tapi tanpa bian sadari , bukan karena keadaan saat ini yang membuat flo menatapya seperti itu tapi karena ulah bian sendiri yang tiba-tiba memegang tangan flo.

Sedangkan bunda reni tidak menyangka akan mendapatkan suaminya akan berkata seperti itu , dia bahkan sudah meneteskan air mata saat ini karena merasakan sakit hati karena bentakan suaminya hanya karena membela flo.

Tanpa mengucapka satu kata pun , bunda reni langsung meninggalkan meja makan dan menuju kamarnya.

Mereka yang masih berada di meja makan hanya bisa diam setelah bunda reni meninggalkan meja makan , apalagi ayah zet yang begitu merasa serba salah saat ini .

" Flo , tolong maafkan sikap bundaku , mungkin bundaku masih belum bisa menerima kenyataan kalau putra kesayangannya akan segera menikah ". ucap milka mencoba membuat flo berpikiran positif atas tindakan bundanya

" Seharusnya aku yang harus minta maaf , karena aku..... ". ucapan flo tiba-tiba terpotong

" Untuk apa minta maaf , kamu tidak salah dalam hal ini , hanya saja bundaku terlalu termakan hasutan cia yang menginginkan bundaku selalu berada di pihaknya ". ucap bian memotong ucapan flo

" Nak flo , apa yang bian katakan itu benar , semenjak pertunagan antara bian dan gracia di rencanakan , cia pernah menolak bertunangan dengan bian tapi entah kenapa 1 tahun yang lalu , dia tiba-tiba setuju untuk melanjutkan pertunangan itu dan semenjak itu juga sifat bundanya bian semakin hari semakin berubah dan sangat terlihat jelas kalau gracia adalah penyebab perubahan sikap bundanya bian ". jelas ayah zet

" E..eehhh yah om , tapi sebaiknya kita tidak boleh berburuk sangka terlebih dahulu pada siapa namanya tadi sayang ? ". ucap flo tiba-tiba tersenyum palsu kearah bian

" Shitttttt , apa dia gila ". pekik bian dalam hati langsung melepaskan tangannya dari tangan flo

Yah karena saat flo bertanya pada bian dengan sengaja flo meremas kuat tangan bian yang sedari tadi tidak melepaskan tangan bian dari tangannya .

" A..aa iya sayang , namanya gracia kamu bisa panggil dia cia ". ucap bian menahan sakit di pergelangan tangannya

Semua itu disadari oleh milka yang duduk di hadapan bian dan flo , milka sangat senang karena dia melihat kalau sepertinya sang kaka sudah mulai membuka hatinya pada flo.

" Hehe iya dia maksudku , aku tidak menyalahkan siapapun atas kejadian tadi ". jelas flo

" Tapi... ". ucapan ayah zet di potong oleh milka

" Ayah , biarkan bunda tenang dan dapat berpikir dengan jernih , aku rasa flo ada benarnya walaupun aku setuju dengan ucapan ayah , tapi alangkah baiknya , kita sebagai keluarga yang menyayangi bunda yang harus mengembalikan sifat lemah lembut bunda seperti dulu lagi , aku yakin kalau kita terus menasehati bunda pasti bunda akan luluh karena pada dasarnya bunda adalah wanita yang baik ". jelas milka

" Hahhh baiklah , lalu apa kalian ingin menggelar pernikahan kalian secara besar-besaran atau ? " . tanya ayah zet

" Kami hanya ingin pernikahan kami di gelar secara kekeluargaan saja ayah , cukup keluarga kita dan keluarga flo saja yang hadir , ayah pasti tau kalau saingan bisnis bian sangat ingin mencari cela agar bisa menjatuhkan bian , jadi bian tidak ingin mereka tau pernikahan ini dan bian tidak mau ada hal buruk yang bisa mengancam flo kedepanya ". jelas bian

" Ayah setuju dengan keputusanmu nak , apa kamu ingin ayah membantumu untuk setiap proses rencana pernikahanmu ? ". tanya ayah zet

" Tidak perlu , aku sudah mempersiapkan semuanya , tinggal menunggu hari pernikahan di gelar saja ". ucap bian dengan santai

" Baiklah semoga semuanya lancar sampai hari nya tiba , dan untuk flo terima kasih sudah memaklumi bunda bian , semoga kalian bisa hidup bahagia selamanya ". ucap ayah zet begitu tulus

Flo hanya membalas dengan senyuman manisnya dan karena makan malam memang telah selesai , milka , flo dan bian kini pergi ke ruang santai sedangkan ayah zet pergi ke kamar untuk melihat keadaan bunda reni.

" Flo maafin bunda kami yah ". ucapan perminta maafan milka pada flo

" Santai milk , aku memakluminya kok , mungkin karna ini masih pertemuan pertama antara aku dan tante jadi tante masih belum mengenalku dengan baik ". ucap flo tersenyum tipis

" Kalau marah dan kecewa bilang saja , bukan sok-sokan memaklumi ". sindir bian dengan datar

Flo menatap bian dengan heran dan menautkan kedua alisnya .

" Apaan sih maksud pria gila ini ". batin flo risih

" Kaaaa ". ucap milka menatap bian dengan tajam dan menekan nada suaranya

Bian hanya melihat kedua wanita di depannya dengan santai dan datar seperti tidak terjadi apapun.

Flo tidak membalas sindiran bian yang menurutnya tidak penting , dia hanya diam dengan datar.

" Ayo kita pulang , besok kita akan fitting baju pengantin , jerry akan menjemputmu besok ". ucap bian

" Yaahhh jadi kalian sudah mau pulang sekarang ? ". tanya milka tak ingin flo pulang

" Hmm , besok ikutlah bersama kami milka , agar aku punya teman ngobrol karena pastinya kakamu yang datar ini tidak akan bicara banyak denganku besok ". ucap flo

Bian menatap flo dengan datar tapi dia tidak tersinggung akan sindiran flo karena memang dia malas jika terlalu lama bercerita dengan wanita selain bunda dan adiknya.

Sedangkan milka sangat senang karena diajak oleh flo untuk melakukan fitting baju pengantin besok.

" Baiklah , aku ikutttt ". ucap mikka antusias