Floating Destiny

...Cerita berlanjut....

Episode dua puluh tujuh.

Sembari membetulkan posisi kacamatanya, Fredd berkata dengan nada agak kaku...

"Ngomong-ngomong yang mulia. Setelah anda kehilangan dua pecundang itu, apa anda tidak berniat mencari penggantinya?"

"Saya rasa kita memerlukan pengganti, untuk menjalankan misi satu lunaxia mendatang..."

Rigel mengangkat salah satu sudut mulutnya. Ia masih menertawakan sikap konyol lelaki di hadapannya ini. Walau ia segera meresponnya dengan tenang...

"Yaah... Kurasa sudah waktunya aku mencari bidak yang lebih berguna."

Rigel menatap sejenak Fredd yang nampak menyeringai, kemudian lanjut berkata...

"Melihat dari ekspresi percaya dirimu, kau sepertinya memiliki saran yang bagus. Aku akan coba mendengarnya terlebih dulu..."

Fredd tersenyum bangga. Dengan segera ia menyebutkan pendapatnya...

"Ku ku ku... Sasuga Rigel sama, anda langsung mengerti pemikiran saya."

"Ada beberapa murid yang sekiranya berguna dan juga dapat ditarik ke sisi kita. Walau ada dari mereka yang memerlukan usaha lebih..."

-

"Rekomendasi pertama adalah putri duri, dari kelas kita. Selain memiliki kemampuan yang tinggi, dia juga memiliki temperamen buruk."

"Akhir-akhir ini dia sering menindas Alisha, sebab sepertinya dia menyukai Edwin. Saya sempat mencari informasi mengenai masa lalunya..."

"Sekitar satu enhard sebelum tahun ajaran baru academy dimulai. Dia hampir menjadi korban pelecehan, dan berakhir membunuh pelaku."

"Namun orang yang ia bunuh merupakan anak bangsawan yang berniat membuat konspirasi, sehingga keluarganya digugat dan dihancurkan oleh lawan politiknya itu..."

"Pertunangannya dengan pangeran kedua dari kerajaannya dibatalkan. Ayahnya diasingkan. Dia beserta ibu dan saudari tirinya terpaksa meninggalkan kerajaan, dan tinggal bersama keluarga ibu kandungnya, yang merupakan bangsawan kelas menengah dari kerajaan lain..."

"Statusnya sebagai nona bangsawan kelas atas sudah jatuh. Dan sekarang dia hanyalah anak dari seorang Countess."

"Saya rasa kita dapat mengancamnya dengan informasi tersebut. Kemudian mengajukan penawaran yang sangat ia butuhkan..."

-

Walau ada beberapa poin yang terasa kurang, namun Rigel nampaknya cukup tertarik...

"Hmmm... Sepertinya kau mempersiapkannya dengan cukup matang. Aku juga merasa kalau dia dapat berguna untuk misi pembantaian..."

"Apa kau akan mengurusnya secara langsung?"

Fredd menggelengkan kepala. Kemudian ia segera kembali bicara...

"Tidak... Untuk tugas ini sepertinya tuan putri Canalitha akan jauh lebih cocok... Sebab putri duri bersikap dingin terhadap semua laki-laki selain Edwin."

Entah mengapa ekspresi Rigel nampak agak kesal. Dengan ketus ia menanggapi...

"Haah... Apa kau ingin menyerahkan tugas semacam ini pada jalang penyuka otot itu?"

Fredd kembali menggelengkan kepala...

"Tentu saya tidak sembarangan bicara..."

"Saya dengar mereka berdua bekerjasama untuk merundung Alisha. Dua jalang itu sama-sama menyukai Edwin, dan berniat menyingkirkan saingan terbesar mereka..."

Rasa kesal pada wajah Rigel memudar begitu saja, ketika mendengar informasi yang cukup berguna...

"Hou... Terdengar menarik. Ternyata kesatria yang sering mengganggu rencana kita cukup diminati banyak gadis..."

"Terus... Siapa yang kau rekomendasikan selanjutnya...?"

Fredd nampak menyeringai. Dengan percaya diri ia kembali menyampaikan pendapat...

"Primadona dari kelas F, Alya. Dia merupakan kandidat yang paling mudah untuk direkrut..."

"Menurut informasi dari Osshten, dia sering diganggu oleh para bajingan dari kelas 'E..."

"Dia juga berasal dari kerajaan kita. Dengan kewenangan anda sebagai seorang pangeran, kita dapat menariknya pada sisi kita, dengan dalih memberinya perlindungan..."

"Dia memiliki skill tipe pendukung yang dapat memberikan buff, untuk banyak orang dalam satu waktu..."

"Walau memang efek skill-nya cukup lemah, namun kita dapat memperkuatnya dengan memberikan dopping. Dengan begitu... Dia akan berguna saat misi penyerbuan nanti."

Rigel nampak tidak senang. mendengar kalau salah satu rakyatnya akan dijadikan tumbal...

Fredd yang menyadari hal itu, lantas segera menyebutkan alasan lainnya...

"Kudengar dia pernah beberapa kali ditolong oleh Edwin. Dan mereka memiliki hubungan yang lumayan dekat."

"Bukankah akan sangat bagus? Menggunakan dia sebagai sandera sekaligus mata-mata...?"

"Selama ini tuan kesatria berengsek itu selalu mengganggu misi kita. Walau kita selalu lolos, dan dapat menyelesaikan misi... Namun tidak ada jaminan, kalau selanjutnya dia tidak akan mengganggu lagi..."

"Bukankah lebih baik memegang beberapa kelemahannya untuk antisipasi...?

Rigel berpikir sejenak. Mempertimbangkan alasan yang diberikan anak buahnya ini...

"Hmmm... Baiklah, kurasa tidak ada salahnya menjadikan dia salah satu bidakku..."

"Selanjutnya?"

Kali ini ekspresi Fredd nampak tidak percaya diri seperti sebelumnya...

"Saya ragu untuk menyampaikan ini, tetapi... Tidak ada salahnya untuk menarik dia pada pihak kita."

-

"Angsa sombong dari kelas 'E. Dia merupakan kandidat terakhir yang mungkin cukup sulit untuk direkrut."

"Tidak ada informasi mengenai kehidupannya sebelum memasuki academy. Sepertinya info pribadi miliknya benar-benar dijaga ketat..."

"Mengingat dia berasal dari kerajaan benua langit yang sangat misterius, hal itu sangat memungkinkan. Belum lagi dia merupakan penerus bangsawan kelas atas yang sangat berpengaruh..."

"Jadi akan cukup beresiko, kalau orang-orang yang berada di belakangnya menyerang kita,"

"Selain itu dia juga..." Brakk!

Rigel yang kesal ketika mendengar informasi bertele-tele tersebut lantas menggebrak meja.

"Kalau dia memang sulit untuk didapatkan... Kenapa kau merekomendasikan bajingan tidak kompeten yang suka membuat onar itu...?!"

Fredd merasa sangat gentar. Namun ia segera menenangkan diri, dan menjelaskan alasan...

"Tunggu yang mulia... Memang dia adalah bajingan berengsek yang suka membuat ulah dan gemar bermain wanita. Tetapi... Saya rasa dia menyembunyikan kemampuannya..."

"Dan bukankah berkat ulahnya selama ini kita dapat dengan mudah mendapatkan anggota?"

Entah mengapa rasa kesal Rigel menghilang begitu saja, mendengar informasi konyol itu. Dia terkikik memegangi perutnya yang terasa geli, sebelum kemudian tertawa lepas sembari menutupi wajahnya dengan tangan kiri...

"Hihihi... Hahaha... Benar, bajingan itu sangat membantuku untuk mendapatkan bidak baru dari murid yang telah dirundung olehnya..."

"Dia benar-benar bajingan yang tidak pernah memikirkan soal reputasi. Sering merundung murid yang lebih lemah darinya... Dan sangat tidak tahu malu..."

"Kudengar kali ini dia juga membuat ulah? Dengan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap tunangannya di hadapan banyak orang...? Apa dia berniat mempermalukan tunangannya?"

"Hahaha... Benar-benar bajingan berengsek!"

"Bukan saja dia mengabaikan dan bertindak kasar. Apa kali ini dia berniat menyingkirkan tunangannya itu dengan cara menghancurkan reputasinya di depan banyak orang?"

"Huhuhu... Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran bajingan itu. Dia melakukan segalanya hanya untuk mendapat seorang gadis yang ia inginkan..."

Rigel mengusap sudut matanya yang sedikit terbasahi. Kemudian ia berkata pada Fredd, yang nampak terdiam dengan ekspresi datar.

"Hihihi... Dan, kau bilang bajingan seperti itu menyembunyikan kekuatannya?"

Kemudian ia berkata dengan suara lantang...

"Jangan membuatku tertawa!"

.

Brakk!!!

!!

Fredd dan Rigel lantas terkejut! Saat pintu ruang klub tiba-tiba dibuka dengan begitu keras! Dan suara seorang gadis yang cukup nyaring segera menyusulnya...

"Sekarang tertangkap kau bocah kecil!"

...Bersambung....

...Rigel Al Masthar'. Pinterest....