NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

**Malam di Apartemen Levi**

Malam itu, setelah kembali ke apartemen, Levi dan Lia mencoba menenangkan diri setelah semua kekacauan. Lia duduk di sofa dengan secangkir teh hangat, sementara Levi berdiri di dekat jendela, memandang keluar dengan tatapan tajam. Hawa malam yang dingin tampaknya mencerminkan perasaan mereka yang masih dalam ketegangan.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Levi, suaranya lembut namun penuh perhatian.

Lia menatapnya dengan mata yang lelah tapi penuh tekad. "Aku baik-baik saja, Levi. Aku hanya berharap semua ini segera berakhir. Dora tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya."

Levi berjalan mendekat dan duduk di sampingnya, menggenggam tangannya. "Aku berjanji, Lia. Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu. Kita akan menghadapi ini bersama."

Lia mengangguk, merasa lebih tenang dengan Levi di sisinya. "Aku tahu kita bisa mengatasinya. Terima kasih telah selalu ada untukku."

**Di Markas Dora**

Di tempat lain, Dora sedang merencanakan langkah selanjutnya dengan lebih licik. Dia dan timnya berkumpul di ruang bawah tanah yang suram, penuh dengan peta dan rencana di dinding.

"Jika kita tidak bisa menangkap mereka, kita akan membuat mereka datang kepada kita," kata Dora dengan senyum sinis.

Dola bertanya, "Apa yang kamu rencanakan?"

Dora menatap peta kota dan menunjukkan lokasi apartemen Levi. "Kita akan menciptakan kekacauan di sana. Kita akan memancing mereka keluar, lalu menyerang ketika mereka lengah."

Dela menatap Dora dengan khawatir. "Ini berbahaya, Dora. Mereka mungkin lebih siap dari yang kita kira."

Dora menggelengkan kepalanya. "Kita tidak punya pilihan. Kita harus menghancurkan mereka sebelum mereka bisa menyerang kita."

**Di Apartemen Levi**

Malam semakin larut ketika Levi dan Lia memutuskan untuk tidur. Mereka berharap malam itu akan tenang, tetapi keadaan berubah dengan cepat.

Saat mereka tidur, alarm keamanan apartemen berbunyi dengan keras, membangunkan mereka. Levi segera terbangun dan memeriksa sistem keamanan. "Ada seseorang di sini," katanya dengan tegas.

Lia merasa ketakutan. "Apakah itu Dora?"

Levi mengangguk, matanya penuh ketegangan. "Kemungkinan besar. Aku akan memeriksa."

Dengan cepat, Levi mengambil senjata dari laci dan meminta Lia untuk bersembunyi. "Tetap di sini, Lia. Jangan keluar sampai aku bilang aman."

Lia mengangguk, meski hatinya berdebar keras. "Hati-hati, Levi."

Levi keluar dari kamar dan melihat sekeliling apartemen. Dia melihat bayangan bergerak di luar jendela, tanda bahwa seseorang mencoba masuk. Dia merunduk dan bergerak ke arah pintu, mendengarkan suara dari luar.

Tiba-tiba, pintu apartemen terbuka dengan keras, dan beberapa pria bertopeng masuk dengan senjata di tangan. Levi bersembunyi di balik meja, bersiap untuk melawan.

Namun, sebelum dia bisa bergerak, suara tembakan terdengar, diikuti oleh suara langkah kaki cepat. Levi melompat keluar dari persembunyiannya dan melihat Langit berdiri di ambang pintu, senjata di tangan, dengan beberapa pria bertopeng tergeletak di lantai.

"Langit! Bagaimana kamu tahu?" tanya Levi dengan terkejut namun lega.

Langit tersenyum kecil. "Aku punya firasat. Aku tidak bisa meninggalkan kalian sendirian malam ini."

Levi menatap Langit dengan rasa terima kasih. "Terima kasih. Kamu datang tepat waktu."

Langit mengangguk dan melihat sekeliling. "Dimana Lia?"

"Lia aman. Dia bersembunyi di kamar," jawab Levi.

Lia keluar dari kamar, melihat situasi dengan tatapan khawatir. "Apa yang terjadi? Apa mereka sudah pergi?"

Levi menghampiri Lia dan memeluknya. "Sudah aman sekarang. Langit datang dan menyelamatkan kita."

Lia merasa lega dan berterima kasih kepada Langit. "Terima kasih, Langit. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang."

Langit tersenyum, meskipun wajahnya menunjukkan kelelahan. "Kita harus selalu siap. Dora tidak akan berhenti begitu saja."

**Di Markas Dora**

Kembali ke markas, Dora menerima kabar bahwa serangan mereka telah gagal. Dia meremas ponselnya dengan marah. "Bagaimana mereka bisa selalu satu langkah di depan kita?"

Dola mencoba menenangkan Dora. "Mungkin mereka memiliki informasi yang kita tidak tahu. Kita perlu mencari tahu bagaimana mereka bisa selalu siap."

Dora menatap peta dengan tajam. "Kita akan menemukan cara untuk menghancurkan mereka. Ini belum berakhir."

**Di Apartemen Levi**

Pagi berikutnya, setelah semalaman penuh ketegangan, Levi, Lia, dan Langit duduk bersama untuk merencanakan langkah berikutnya.

"Kita harus mengambil tindakan lebih drastis. Kita harus menemukan markas Dora dan menghentikan ini sekali dan untuk selamanya," kata Levi dengan tegas.

Langit setuju. "Aku akan menghubungi beberapa orang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang lokasi Dora. Kita harus bertindak cepat."

Lia, meskipun cemas, merasa bahwa ini adalah langkah yang tepat. "Aku setuju. Kita tidak bisa terus hidup dalam ketakutan. Kita harus menghadapi ini."

Levi menatap Lia dengan penuh tekad. "Kita akan melakukannya bersama. Kita akan menghentikan Dora dan memastikan dia tidak bisa menyakiti kita lagi."

Dengan rencana baru di tangan, mereka bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya. Keberanian mereka, serta kerja sama yang kuat, akan menjadi kunci untuk mengatasi ancaman dari Dora dan mengembalikan kedamaian dalam hidup mereka.

---

Bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!