NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34.

"makasih ya tante udah berikan yang terbaik buat ana, ana gak tau harus berkata apa lagi buat ngebales kebaikan tante" kataku dengan air mata yang sudah tumpah di pipi.

"kamu nih ngomong apa sih an, jelas lah tante bakalan kasih yang terbaik buat kamu. Kamu kan akan jadi anak tante juga sama seperti billy dan anak kandung tante yang akan jadi sepupu kamu" kata tante bella.

"iyaa tante sekali lagi makasih yaa, ana seneng banget punya mertua baik kaya tante. Semoga tante gak berubah, bisa nerima segala kekurangan ana sebagai menantu nantinya" kataku menggenggam tangan tante bella yang terasa sangat halus.

"iyaa nak, iya sayang. Ana juga jangan berubah kalau tau bagaimana tante, tante bawel lah ini lah itu lah. Yaa namanya ibu-ibu ya bawel sama anak tentu aja karna kita sayang, iya kan bu siti?" tanya tante bella yang langsung di angguki oleh mama sambil tersenyum.

Aku pun melihat keduanya secara bergantian, ada rasa haru karna mama pun di perlakukan baik oleh tante bella yang mana tidak semua orang memperlakukan mama dengan baik dulu nya.

"iyaa bener apa kata bu bella an, semua orangtua itu bawel ya karna sayang sama anaknya. Ngerasa mama nya begini lah, begitulah. padahal kalau nanti udah gak denger kebawelan itu pasti nyariin" jawab mama dengan terkekeh kecil.

"iyaa bener, apalagi kalau lagi uring-uringan. Yaah itu lah momen dimana ibu-ibu semuanya ya sama seperti itu, selalu berteriak-teriak pada anaknya. Nanti kalau kamu udah punya anak, kamu pasti akan merasakan juga" kata tante bella.

aku pun memalingkan wajah, rasanya malu sekali saat tante bella berkata seperti itu.

"yaudah kalau begitu mendingan sekarang kita pulang ya, seminggu lagi loh acara kalian. Tante juga mau istirahat total dan mau mempercantik diri biar gak kalah sama pengantinnya nanti" kata tante bella yang langsung mengandeng tanganku keluar dari rumah.

"hati-hati ya tan" kataku pada tante bella.

"iyaa jangan lupa ya rumah nya di siapin, kalau bisa dibersihin dulu yaa" kata tante bella, tentu saja aku menganggukan kepala sebagai jawaban.

"iyaa beres deh tan, itu loh tan yang rumah ditengah itu nanti palingan yang aku sama mas billy tinggalin" kataku pada tante bella ketika melewati rumah kontarakan kosong yang nantinya akan aku sewa.

"oohh iyaa gapapa an, malahan enak kan jadi deket banget parkir mobil nya gak perlu jauh-jauh tante" jawabnya sambil tersenyum.

"iyaa tan" jawabku, tante bella pun memasuki mobilnya dan meninggalkan ku sendiri ditempat setelah mengucapkan salam.

Setelah tante bella tal lagi terlihat, aku pun kembali kerumah. Terlihat mama tengah mencatat sesuatu yang aku tak tau apa isi catatan itu.

"apa itu ma?" tanyaku pada mama.

"oohh ini, bukan apa-apa sih. Cuma catetan pengeluaran dari uang yang dikirim billy kemarin, nih coba kamu liat" kata mama sambil memberikan catatan itu padaku.

"oohh iyaa iyaaa, terus gimana buat undangan yang jauh-jauh itu. Kapan mau dikasihkan ma?" tanyaku pada mama.

"besok palingan an, walaupun masih daerah jakarta tapi kan lumayan jauh juga. Jadi mama sama bapak sepakat ngasihnya pas hari minggu nanti aja, harusnya sih dari jauh-jauh hari yaa. Tapi gapapalah, soalnya kan yang di bandung dan dikota lain juga udah dikirim pakai ekspedisi kemarin" jawab mama membuatku menganggukan kepala.

"yaudah terserah mama aja kalau begitu, oiyaa buat seragam apa udah di bagiin juga?" tanya ku pada mama.

"ini nanti malem mau di bagiin, kan ini malem minggu. pas lah buat bagiinnya, nanti mama sekalian mau buat liwetan. Mama juga udah bilang sama ibu-ibu di sini nanti malem kita liwetan" kata mama dengan senyum mengembang.

"yaudah kalau begitu, apa bahannya ada? Kalau gak ada mendingan kita beli sekarang aja mumpung masih siang ini, sebentar lagi asar loh" kataku pada mama yang justru tertawa.

"udah lah an tenang aja, mama tinggal bikin nasi liwetnya doang sama goreng ayam, tahu sama tempe terus bikin sambel. Semuanya udah mama siapin dari tadi pagi sama adik kamu nayla, sama rizky juga" kata mama membuatku menganggukan kepala mengerti.

"alhamdulillah ya ma semuanya udah kelar, udah tinggal nungguin hari H acara nya. Ana gak nyangka sebentar lagu bakalan jadi istri orang" kataku dengan mata berkaca-kaca.

"iyaa, sekarang kamu udah besar. Dulu kamu mama timang padahal masih kecil, kayanya baru kemarin" jawab mama yang matanya sudah berkaca-kaca.

"oiyaa an kata bapak tiga hari sebelum hari H nanti harus ada pengajian sekaligus siraman, gimana menurut kamu?" tanya mama.

"laahh kan memang ada siramannya ma, sebentar aku liat dulu harinya kayanya emang pas tiga hari sebelum hari H deh. Soalnya biar ada waktu buat istirahat total dan di ambil di hari pertama ana libur" kata ku pada mama sambil mencari rentetan jadwal menjelang pernikahan.

"nah tuh kan memang tiga hari sebelum hari H, nanti hari senin malem itu udah di pasang tenda dan dekorasi buat siramannya ma dirumah ini. Kecil aja gapapa lah yaa, kan cuma untuk siraman doang sama pengajian. Nanti kalau buat pengajiannya di lahan kosong sebelah rumah muti itu aja" kataku pada mama.

"iyaa bener kamu an, soalnya kalau siraman jauh dari rumah repot ya. Kalao pengajiannya sih gak masalah kalau jalan beberapa meter"jawab mama yang langsung aku angguki.

"iyaa ma, makanya itu. Memang mama gak kasih tau bapak kalau ada acara siramannya? Kan itu bagian dari adat jawa juga, jadinya dari awal sampai akhir yang pakai selendang merah itu" kataku.

"iyaa mama kan gak tau urutannya an, mama ya tau nya adat ya itu cuma pas dihari resepsi itu. Lupa kalau juga ada siraman dan lainnya sebelum itu" jawab mama membuatku terkekeh kecil.

"yaudah kalau begitu nanti kita bilang sama bapak kalau bakalan ada siraman sama pengajian, palingan tinggal cari ustadz nya aja si bapak nanti ma" kataku.

"yasudah nanti mama bilang sama bapak kaya gitu biar di siapin ustadz nya, pengajiannya bapak-bapak apa ibu-ibu ya an?" tanya mama lagi.

"yaa campur aja ma, nanti sebelah kanan bapak-bapak sebelah kirinya ibu-ibu" jawabku cepat.

"ahh iyaa juga ya, mama kok gak kepikiran kesana yaa. Untungnya uang dari billy kemarin masih banyak an, jadi bisa untuk jamuan. Btw, billy disana juga adain pengajian gak ya?" tanya mama.

"ada kok ma, ada siramannya juga cuma sehari sebelum acara di sini. Jadi di sana empat hari sebelum hari H" jawabku cepat yang masih memegang ponsel ditanganku dengan rentetan jadwal yang begitu panjang.

"ohh yaa syukurlah, kirain gak ada acara pengajian. Berarti kita perlu beli baju dong buat acara siramannya nanti?" tanya mama.

"ngga usah lah ma, kan nanti pakai baju dari sewaan sekalian makeup siraman itu. Ana udah urus semua waktu itu, pakai baju kebaya. Nah buat pengajiannya juga ana udah pesen baju ke tante syifa gamis, jadi gak usah pakai ukuran baju" kataku pada mama yang langsung mengerti.

"oohh alhamdulillah kalau begitu, berarti kita gak perlu repot lagi ya beli ini dan itu. Terus buat jamuan pas siraman sama pengajian nanti gimana an?" tanya mama.

"semuanya udah include di mbak amira ma, ana pesen buat semua acara dari awal sampai akhir. Insyallah gak akan kurang, ana juga nambahin seratus porsi nasi boks untuk kita bagiin ke anak-anak panti terdekat nanti nya" kataku dengan senyuman.

"alhamdulillah alhamdulillah, berarti semua udah beres yaa. Tapi kapan kamu ngomongnya soal itu sama mereka, perasaan mama gak pernah tau deh" tanya mama.

"yaa itu waktu testfood ma, mama fokus sama makanannya si gimana mau faham sama pembicaraan aku." kataku membuat mama terkekeh.

"iya an, habisnya masakannya enak banget. Mama baru kali itu loh makan makanan yang rasanya bener-bener enak, yaa maklum lah ya sekelas koki. Beda banget sama masakan orang kampung kaya kita gini yang apa aja di masak hahaha" kata mama membuatku tersenyum kecil.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!