NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Transmigrasi Copyman
Popularitas:126.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!

Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.

Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda. Namun karena misinya, Titi jadi mengetahui identitas aslinya. Ia bukanlah anak pembantu seperti yang selama ini ia ketahui. Ia anak orang penting dan masih berkaitan dengan Jeam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bukan Mauku Seperti Ini

Sepanjang perjalanan, Titi tetap tidak mau berbicara apa pun dengan Bian. Bian yang menyetir juga memilih diam membiarkan Titi dengan keputusannya. Asal Titi tak meninggalkannya, bagi Bian itu sudah lebih dari cukup. Tentunya, asal Titi tidak dengan laki-laki lain bahkan Syukur.

Setelah hampir satu jam lamanya menjalani perjalanan menggunakan mobil. Mereka juga terjebak macet di beberapa titik, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah merangkap kantor. Rumah tersebut merupakan rumah pengacara keluarga Bian. Bian sudah mengurus semuanya, tapi Titi tidak yakin apakah itu sampai disertai restu orang tua Bian atau tidak.

Bian membawa Titi untuk menjadi bagian dari diskusi sekaligus rencana mereka. Kenyataan tersebut pula yang membuat Titi mengetahui, Bian bisa menjadi tersangka kasusnya. Sebab sperma Bian juga ditemukan di kewanitaan milik Titi.

“Fatalnya, Bian bisa ditetapkan sebagai dalang bahkan otak dari video yang beredar!” jelas sang pengacara. Pria bertubuh gempal berkulit hitam itu berucap lantang sambil menatap Bian maupun Titi penuh keseriusan.

“Innalilahi ... iya aku lupa, sebelum bertemu Jeam dan kelima temannya, aku dan kak Bian memang sampai. Setelah makan di restorannya kak Elra, kami sama-sama sadar ada yang enggak beres dengan diri kami,” batin Titi yang langsung pusing. Pikiran bahkan pandangannya seketika menjadi gelap. Apalagi Titi mengaitkan pak Tomy yang Titi yakini tak akan tinggal diam.

Titi yakin, pak Tomy akan melakukan apa pun untuk melindungi Jeam. Ditambah lagi, nama baik pak Tomy pasti terancam. Mau tak mau, pak Tomy pasti akan melakukan segala cara dalam melindungi nama baik dan juga kariernya.

“Serumit ini. Bukan hanya orang-orang tak bersalah yang dijadikan tumbal. Karena kak Bian ... kak Bian juga terancam. Terus, video itu pasti masih akan diselidiki. Iya kalau enggak disalah artikan. Aduh, ... gimana, dong? Terus pas di masa lalu, kenapa orang-orang pak Tomy begitu kepo ke aku. Ah bukan-bukan, ini sekarang aku harus fokus ke kak Bian,” batin Titi sambil memijat-mijat pelipisnya menggunakan kedua tangan.

Namun, Titi tetap tidak mau mundur, membiarkan orang-orang tak bersalah dipenjara. Jeam dan kelima temannya wajib dihukum seperti kesepakatan Titi dan Syukur. Bahkan meski mereka sudah sampai terluka parah, Jeam dan kelima temannya wajib hidup. Meski salah satu dari keenamnya sudah meninggal, sisanya khususnya Jeam, Titi harapkan tak sampai meninggal. Minimal mereka harus mendapat hukuman sosial dari masyarakat. Agar mereka juga bisa melihat jejak digital perbuatan mereka yang akan tetap dikenang. Meski di beberapa kasus apalagi kasus orang penting, memang ada beberapa jejak digital yang sengaja ditiadakan.

“Pasti bisa!” batin Titi menyemangati dirinya sendiri. Titi optimis, sehebat apa pun pak Tomy, keluarga besar Bian pasti juga tak akan tinggal diam.

“Aku tahu kamu khawatir, tapi kenapa kamu tetap diam?” tanya Bian yang hendak mengantar Titi pulang. Mereka sudah kembali di perjalanan dan Bian kembali menyetir sendiri.

“Memangnya menurut Kakak, aku harus bagaimana?” balas Titi yang memang merasa serba salah.

Titi tetap menunduk tanpa mau berbagi apa pun dengan Bian bahkan itu sekadar lirikan.

“Tolong jangan terlalu dipaksakan Kak. Apa pun yang terjadi, ... lebih baik Kakak kembali mengejar kak Elra apa wanita lain saja,” ucap Titi sambil menahan rasa sakit di dadanya. Selain itu, ia juga sampai menahan tangis. Karena biar bagaimanapun, sebenarnya dirinya juga menyayangi Bian.

“Tolong izinkan aku untuk tetap memperjuangkan hubungan kita,” pinta Bian berat akibat tangis sekaligus kesedihan yang ia tahan.

“Memperjuangkan hubungan kita? Apa gunanya memperjuangkan orang sepertiku, Kak? Itu hanya akan membuat hubungan Kakak dan keluarga Kakak runyam. Sudah tolong jangan dibahas lagi. Kamu berhak bahagia dengan yang lebih,” ucap Titi.

“Yang lebih memang banyak, tapi aku maunya sama kamu, Ti!” tegas Bian.

“Iya, itu sekarang. Namun ke depannya pasti beda. Tolong jangan dibahas lagi,” balas Titi yang sungguh menutup obrolan mereka. Selain itu, Bian juga jadi diam.

Sampai akhirnya mereka di kontrakan Titi, mereka dikejutkan dengan kehadiran ibu Keina di sana. Ibu Keina dan tak lain merupakan mamanya Bian, tak sampai melepas sepatunya. Seperti yang Titi khawatirkan, ibu Keina sudah langsung menatap kedatangan Titi dan Bian dengan tatapan tidak suka. Hati Titi terasa sangat perih karenanya. Padahal baru tatapan, belum tindakan.

“Ibu Keina, mohon maaf karena sudah membuat keadaan seperti sekarang. Namun jika bisa memilih, saya ... bahkan orang lain termasuk Ibu, tentu tidak ada yang mau mengalaminya,” ucap Titi berusaha tegar.

“Sampai di titik ini, saya hanya ingin menjalani sisa hidup saya tanpa meru.sak kehidupan orang lain. Itu juga yang membuat saya bertekad terus maju memperjuangkan kasus saya. Meski karena keputusan ini juga, mata-mata yang melihat saya akan menatap saya dengan penuh keji.jian. Namun demi mereka yang tak bersalah, ... saya akan tetap berjuang.”

“Selebihnya mengenai putra Ibu, saya sudah berulang kali bilang.” Titi mendapati sang ibu jadi berlinang air mata. Alasan yang juga membuatnya mengalami hal serupa.

“Pergilah ... kalian berhak bahagia tanpa harus menjadikan kami sebagai batu sandungan. Justru jika terus dipaksakan, ... yang ada kalian justru jadi beban terberat kami!”

“Aku tidak mau gil*a apalagi mati sia-sia sebelum aku membuat mereka yang tak bersalah bebas dari kasusku!” Kali ini Titi menjerit dan berakhir tersedu-sedu.

Bian yang tak tahan dan tak kuasa menahan tangis, memilih pergi. Bian tak mau, Titi benar-benar bunuh diri karena terlalu tertekan termasuk itu hanya demi menghindarinya. Sementara yang ibu Keina lakukan, wanita paruh baya yang tampil cantik itu juga memilih pergi. Tanpa sepatah kata pun bahkan basa basi kepada Titi dan ibu Tuti yang pernah mengabdi kepadanya, ibu Keina menyusul Bian.

Dada Titi terasa kebas. Hatinya juga terasa sangat perih hanya karena tanggapan dingin dari ibu Keina kepadanya maupun kepada ibu Tuti. Kebersamaan yang awalnya hangat meski hanya hubungan antara pembantu dan majikan, kini menjadi bumerang. Hubungan yang hanya menghadirkan luka tanpa nama, dan rasanya amat sangat menyakitkan.

“Bahkan sepertinya, pulang ke sini aku juga tetap salah,” batin Titi yang perlahan duduk kemudian menutup pintu di sebelahnya.

“Maaf, Bu. Aku benar-benar minta maaf. Sumpah demi apa pun, bukan mauku ada di posisi ini!” ucap Titi yang kemudian menekuk kedua lututnya kemudian mendekapnya menggunakan kedua tangan. Perlahan tapi pasti, ia membenamkan kepalanya di kedua lututnya.

Tanpa bisa mengungkapkan perasaan apalagi isi hatinya, ibu Tuti hanya bisa menangis. Dadanya terasa sangat sesak, dan hatinya terasa sangat perih, seolah hancur berkeping-keping.

“Aku benar-benar harus menemuinya. Hanya dia yang bisa membantuku agar putri kami tidak mati sia-sia. Agar Titi, ... tidak mengakhiri hidupnya!” batin ibu Tuti.

1
sweetie belle
ini judulny apa thor di kbm, gk nemu soalnya 😮‍💨
Nartadi Yana
waduh berarti yang perkosa Titi kakak nya satu ayah dong
Nartadi Yana
wah siapa yang naruh obat fimakana bian dan titi kan bisa dicek lewat cctv bukannya itu rumah makan milik mas Kim dan masih kerabat papa hasan
Erina Munir
balasan buat orang2 yg jahat
Yanti moets
ini gada lanjutan nya BIAN sama titi
Imama Islamiyah
saya suka semua cerita anda, menguras emosi
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Belum dibikin Kak. Syukur Elra ada di k b m ya. Sudah banyak bab
Yanti moets: kk author yg baik.. ini lanjutan bian am Titi gimna.. klu lanjut di apk apa
total 3 replies
Annie Soe..
Akhirnya tamat juga stlah bacanya kek di roller coaster, naik turun plus deg2an bacanya.
Good job thor, terus & tetap semangat berkarya..
Ayanih
Luar biasa
Rosmiati Ros
kak Ros, kok novel erla dan syukur di aplikasi sebelah sudah di hapus? terus novel erla dan syukur mau di tulis di mana?
Rosmiati Ros: saya tidak punya IG
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: sini Kak
total 2 replies
Ubed Cgm
syukur emang slalu baik pada siapapun .
Siscka Sari
bentar otak ku yang ngak bisa nyerna atau gimana sih kok gini to bingung jadinya
Dede Mila
baca
Natasya Lia
luar biasa
Rini Handayani
Luar biasa
Rusma Yulida
ank nya si pa Tomy titi ini kynya dc
👏vanzhoel🖤²²¹º
kok blm nungul🙄
Erna Fadhilah
cap cus lah kak langsung otw aku
tuti raniati
Luar biasa
Liana Simon
Thor semangat trus berkarya, kali ini buat cerita yang gantung endingnya
Aisyah Putri Angel
makasih.thor.
walaupun ending nya masih ngegantung.
semangat tuk terus berkarya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!