NovelToon NovelToon
XAVIERA TRANSMIGRATION

XAVIERA TRANSMIGRATION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / CEO / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:64.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eisa Luthfi

Tentang Brina yang terbangun di tubuh yang sangat asing baginya. Ini sangat mustahil, tetapi nyatanya ini adalah sebuah takdir yang tidak dapat dirubahnya.

Juga jangan lupakan tentang seorang ketua mafia yang akan berubah menjadi kucing nakal di hadapannya!

....


#Karya baru no.14, 13, 12, 11 (2-6 Mei 2024)


DI USAHAKAN UPDATE SETIAP HARI!

No Plagiat❌
All Rights Reserved April 2024, Eisa Luthfi

Ig Author @eisa.luthfi20 & @fiyaa.scribble

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eisa Luthfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Hati-hati typo!

..."Marahnya seorang wanita itu, sekalipun ia marah besar pasti ujung-ujungnya menangis."...

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

"Daddy?" Viera menggercapkan matanya.

"Hm, iya sayang?"

"Daddy kok udah pulang?" Viera mendudukan dirinya.

"Daddy hanya rindu putri tersayang Daddy" pria itu tersenyum teduh, membuat Viera juga membalas senyumannya.

Reymond merentangkan tangannya yang disambut hangat dengan Viera.

"Dad"

"Hm?" Reymond mengelus surai putrinya, pelukannya belum dilepaskan.

"Tadi aku memimpikan Viera" perkataan itu membuat Reymond melonggarkan pelukannya.

"Mimpi bagaimana sayang?"

"Sebelumnya maaf ya Dad, apakah kecelakaan Mommy ada kejanggalan? Karena di mimpiku Viera meminta tolong kepadaku untuk membantu Daddy mencari pelaku yang menabrak mobil Mommy" kali ini Reymond terpaku mendengar pernyataan putrinya.

...⏳...

Disebuah mini bar terdapat seorang pria yang sudah dari satu jam yang lalu dengan perlahan sudah menghabiskan dua botol vodka.

Xavier menuang tetes terakhir dari botol ketiga nya, lalu menegaknya. Rasanya kepalanya mulai sedikit pusing, tapi itu belum membuatnya mabuk berat.

Setelah membuka botol keempat, pergerakannya di hentikan seseorang.

"Kau gila!"

Xavier hanya menatap Marcel yang tiba-tiba datang itu dengan tatapan datar, mengganggu sekali pikirnya!

"Ini baru awal, Nona Viera bukan menolakmu Xavier. Sadarlahh!"

"Ck diamlah! Aku masih sadar!" ia mencoba menuangkannya lagi tapi botol itu di rebut paksa Marcel. "Kembalikan atau-"

"Atau apa?" Marcel memotong pembicaraannya. "Sudahlah Xavier, ini hanya akan menyiksamu! Lebih baik kau memikirkan cara yang baik untuk mendekati Nona Viera, bukan dengan cara seperti ini?" ia menghela napasnya.

Sesekali memang Marcel sering memberi nasehat pada sahabatnya itu, semenjak 'Daddy Xavier' meninggal. Selama ini Marcel sudah merangkap menjadi tangan kanan, sahabat, kakak, atau mungkin sosok ayah tapi tidak mereka sadari?

Marcel mengguncang bahu Xavier dengan menatapnya tajam "Pikirkan dengan kepala dingin Xavier, dia bilang tidak suka kan berdekatan dengan mafia? Itu artinya setidaknya jangan melakukan hal-hal bodoh yang akan membuat Nona Viera tambah jauh!"

Xavier hanya diam mendengarkannya, sepertinya perkataan Marcel ada benarnya.

"Buat dia percaya, bahwa mafia sekalipun dapat memperlakukan wanitanya dengan baik!"

...⏳...

Pagi ini Viera berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali, bahkan ia tidak berpamitan dengan Daddy nya. Setelah obrolan siang itu yang ternyata menjadi panjang, dan ia mengetahui hal lain yang membuat Daddy nya tidak berdaya.

Viera merasakan itu, perasaan seorang ayah dan seorang suami yang begitu mencintai mendiang istrinya.

Disiang itu Daddy nya berkata.

"Viera, sebenarnya Daddy juga baru tahu jika Mommy mu tidak murni kecelakaan" pandangan Viera terpaku pada Daddynya, terlihat pria itu menghembuskan napasnya kasar.

"Daddy baru tau setelah Tuan Xavier memberi tau sebuah video dari CCTV yang ada?"

"Tuan Xavier?" gumamnya membuat Reymond mengangguk.

"Iya sayang, setelah itu ia mulai memberitahu jika ternyata musuh Daddy itu seorang mafia sama sepertinya. Ia menawarkan bantuan jika Daddy setuju dengan syaratnya."

"Syaratnya apa Dad?"

Terlihat Reymond menggenggam kedua tangan putrinya "Dia bilang jika ia ingin dekat denganmu, dia ingin memilikimu sayang."

Pernyataan itu membuat Viera tercekat tidak percaya, kenapa harus dia? Diantara beribu juta gadis didunia ini? Kenapa?

Viera sangat terkejut dengan pernyataan Daddynya siang itu, setelah obrolan panjang itu dengan pelan ia meminta Daddynya agar meninggalkannya sendirian di kamar.

"Maaf Dad, Viera mau sendiri dulu ya" Reymond mengelus surai putrinya dan mengecup keningnya singkat. Setelah itu ia beranjak pergi meninggalkan kamar Viera.

Seharusnya mobilnya belok ke arah kanan, tetapi ia terus melajukannya kesebuah tempat. Ia tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tapi ia harus melakukan ini.

Tangannya terangkat untuk mengambil ponselnya, ia mencari kontak Lyn disana. Setelah panggilan darinya itu di angkat, ia memperlambat laju mobilnya.

"Hallo Lyn."

"Iya Viera ada apa?"

"Boleh minta tolong sesuatu?" Viera dengan hati-hati menyetirkan mobilnya dengan satu tangan.

"Iya boleh banget dong, gimana?"

"Tolong buatkan surat izin ya, keterangannya aku sakit. Hari ini aja Lyn" pintanya.

"Kamu sakit apa?"

"Please ya Lyn, buatkan surat untukku. Mungkin lain kali aku akan menjelaskan kepadamu."

"Baiklah Viera, aku akan buatkan."

"Terimakasih banyak Lyn, sehat selalu" setelah itu ia memutuskan panggilannya, lalu menyimpan kembali ponselnya.

Setelah dirasa aman, ia melajukan mobilnya dengan cepat sambil mengingat-ingat jalan yang pernah ia lewati sebelumnya.

"Xavier bajingan, tunggu gue!" gumamnya menatap jalanan tajam.

...⏳...

Disebuah ruangan terdapat Xavier yang sedang menggeliat dari tidurnya, ia merasakan pusing yang menyerang. Apakah itu efek minuman kemarin?

Pria itu mendudukan diri dan menyender, ia meraih obat pengar di laci nakasnya lalu meminumnya.

Setelah beberapa menit, ia memutuskan untuk mandi agar terlihat lebih segar.

Dering ponsel di atas kasur membuatnya menoleh, Xavier sudah rapih dengan jasnya. Terlihat jika itu salah satu anak buahnya yang berada di markas.

"Ada apa?"

"Boss kekasih anda ada disini!"

"Kekasih?" gumamnya.

"Iya boss yang waktu itu kekasih anda kan?"

Setelah berpikir sebentar Xavier lalu paham "Oh, jaga dia dengan baik. Saya akan kesana!" ia memutuskan ponsel nya lalu dengan cepat keluar dari apartmentnya.

Sudah sekitar seminggu ia tidak tidur di mansion, melainkan di apartment pribadinya.

Setelah melewati jalanan kota NY yang sudah padat, akhirnya pria itu sampai di markasnya. Dengan cepat anak buahnya memberitahu ruangan khusus lalu ia bergegas kesana.

Tepat saat ia membuka pintu itu, pipinya terasa panas. Gadis itu sudah memberinya satu tamparan.

Dengan emosi yang sudah memuncak Viera dengan berani meraih kerah kemeja Xavier, walaupun sedikit berjinjit.

"Kenapa kau bisa sebrengsek itu Xavier!" tatapan gadis itu nyalang.

Xavier masih bingung dan mencoba memahami apa yang terjadi pada Viera.

"Kenapa kau memanfaatkan kelemahan Daddyku!? Kenapa tidak langsung bilang kepadaku saja!? Kenapa kau harus membuat dia khawatir dasar brengsek!"

Kali ini Xavier telah menyadari alasan kemarahan gadis didepannya ini. Ia mencoba menenangkannya "Tenanglah, bicarakan dengan baik-baik."

"Baik-baik katamu? Kau bahkan mengancam Daddyku jika kau lupa!" tarikan pada kerah kemeja Xavier melemah, bersama gadis itu yang meluruh di lantai dengan telapak tangan menangkup wajahnya.

"Maaf" Xavier ikut berjongkok dan mencoba menenangkan gadis itu, tetapi gadis itu tidak terima.

"Jangan sentuh aku Xavier!" ucapnya disaat Xavier mau menyentuh pundaknya. Tetapi ia tidak peduli pada Viera yang memberontak, gadis itu ia dekap agar lebih tenang.

"Maaf" gumamnya lagi.

.

.

Beberapa menit setelah isakannya berhenti, Viera dengan cepat mendorong dada bidang pria itu.

"Lepaskan!" Xavier menurut saja, daripada Viera tambah membencinya.

"Bisakah bicara dengan duduk, aku tidak mau melihatmu menangis!"

Viera terus menatap pria itu tajam, mereka lalu pindah untuk duduk di sofa yang bersebrangan.

"Katakan, kau ingin menjelaskan sesuatu kan waktu itu? Katakan hari ini!" Viera bersedekap dada.

Disaat itu Xavier mulai menatapnya dengan tatapan yang lembut, sepertinya hari ini Xavier juga harus menurunkan egonya.

"Dengar, entah sejak kapan kau hadir disini" pria itu menepuk dada kirinya. "Aku akui jika cara ini salah, tapi sungguh aku tidak akan menyakitimu atau Daddymu. Aku tidak akan membahayakan nyawa kalian" ucapnya mantap, di depannya Viera terus menatapnya tajam. Tapi pikiran gadis itu sangat berkecamuk.

...⏳...

Menurut kalian, gimana part ini?

Terimakasih atas dukungannyaa♡

1
xixi
crazy up up up up thorr semangat
Neng Rusyanah
Luar biasa
xixi
crazy up up up
Sribundanya Gifran
lanjut
Rohimah
ceweknya ceroboh, g suka
jdi malass baca
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
Kim Suho
cool
Moh Rifti
next
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Moh Rifti
up
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss/
xixi
crazy up up up
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Sribundanya Gifran
lanjut
Nurani
kurang ka up LG y
Moh Rifti
up
Moh Rifti
/Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Lina Sofi
kaya misi selesai balik k raga asli kasian xavier
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!