NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Harapan Di Tengah Kegelapan

Hati mereka tenggelam dalam ketakutan. Mereka tahu bahwa mereka harus bertarung lagi, tetapi kali ini situasinya jauh lebih sulit. Dwizoujin tampak lebih kuat dan lebih berbahaya dari sebelumnya.

“Ini adalah akhir dari perjalanan kalian,” lanjut Dwizoujin. “Kali ini, tidak ada yang akan selamat.”

Pertarungan segera pecah dengan kekuatan yang mengerikan. Dwizoujin menyerang dengan cepat dan ganas, setiap gerakannya seperti tarian kematian yang mematikan. Ryuga dan yang lainnya berusaha sekuat tenaga untuk melawan, tetapi kekuatan Dwizoujin tampak tak terbendung.

“Tidak ada tempat untuk bersembunyi!” seru Dwizoujin, menghancurkan meja kayu tua dengan sekali tebasan.

Shiro terlempar ke dinding, sementara Hiroshi mencoba melindungi pria tua itu. Shaman, dengan keberanian yang luar biasa, maju menghadapi Dwizoujin, menggunakan semua keterampilan yang telah ia pelajari.

“Kau tidak akan menang kali ini!” teriak Shaman, menyerang dengan serangkaian jurus cepat.

Namun, Dwizoujin hanya tertawa. “Kalian masih belum mengerti seberapa besar kekuatanku.”

Di tengah kekacauan, mereka menyadari bahwa Dwizoujin tidak datang sendirian. Dari bayang bayang, muncul para pengikutnya, menutup setiap jalan keluar. Mereka telah terjebak, dan situasinya semakin mencekam.

“Kita harus mencari jalan keluar!” seru Satoshi, mencoba menenangkan teman temannya.

Dengan kerja sama dan keberanian, mereka berusaha menembus barisan musuh, tetapi setiap langkah dihadang oleh kekuatan yang lebih besar. Dwizoujin tampak menikmati penderitaan mereka, melihat mereka terperangkap dalam situasi tanpa harapan.

“Kalian akan merasakan kekuatan sejati dari kegelapan,” kata Dwizoujin dengan senyum mengerikan. “Tidak ada yang bisa lari dari takdir kalian.”

Meskipun terdesak, semangat mereka tidak padam. Ryuga dan teman temannya terus berjuang, mencari celah di antara rintangan yang menghalangi. Dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan.

“Kita tidak boleh menyerah!” teriak Ryuga, memimpin serangan balik yang penuh dengan keberanian.

Dengan serangan gabungan yang terkoordinasi, mereka berhasil mematahkan beberapa serangan musuh, memberikan mereka sedikit ruang untuk bergerak. Namun, waktu semakin menipis, dan mereka harus menemukan jalan keluar sebelum semuanya terlambat.

Saat pertarungan mencapai puncaknya, Ryuga melihat sebuah celah kecil di dinding yang bisa menjadi jalan keluar. Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, dia memimpin teman temannya menuju celah itu, berusaha meloloskan diri dari cengkeraman kegelapan.

“Cepat, kita harus pergi sekarang!” seru Ryuga, membantu Shiro yang terluka.

Dengan satu per satu, mereka berhasil lolos melalui celah itu, meninggalkan Dwizoujin dan pengikutnya dalam kemarahan yang membara. Mereka tahu bahwa pertempuran ini belum berakhir, tetapi untuk saat ini, mereka telah selamat.

Setelah keluar dari perangkap yang mematikan, mereka beristirahat sejenak di tempat yang aman. Naas, mereka lupa pria tua tersebut masih berada disana bersama Dwizoujin, mereka berpikir kemungkinan besar pria itu akan dibunuh supaya informasi mengenai sepuluh pembunuh peringkat teratas tidak diketahui oleh siapapun.

“Kita harus terus mencari informasi,” kata Hiroshi. “Kita harus lebih kuat dan lebih siap untuk pertempuran berikutnya.”

"Kita tidak bisa berhenti sekarang. Kegelapan mungkin kuat, tapi kita memiliki sesuatu yang mereka tidak miliki,” Kata Satoshi.

Dengan tekad yang baru, mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman yang lebih besar. Mereka tahu bahwa jalan di depan penuh dengan bahaya, tetapi mereka siap untuk melawan dan mengatasi segala rintangan yang menghadang.

Sementara Ryuga dan teman-temannya berhasil melarikan diri dari cengkeraman Dwizoujin, nasib pria tua itu tidak seberuntung mereka. Dwizoujin, dengan senyum yang penuh kegilaan, melangkah mendekati pria tua yang tak berdaya, yang terbaring di lantai dengan tubuh gemetar.

"Kau pikir bisa menyembunyikan informasi dariku?" tanya Dwizoujin dengan nada mengejek. "Kau tahu lebih banyak daripada yang kau katakan."

Pria tua itu mencoba merangkak menjauh, tetapi kakinya lumpuh karena rasa takut. Dwizoujin mencengkeram kerahnya dan menariknya ke atas dengan mudah.

"Beritahu aku segalanya," kata Dwizoujin dengan suara yang dingin. "Atau kau akan merasakan penderitaan yang tak terbayangkan."

Pria tua itu hanya menggeleng, berusaha keras untuk tidak menyerah pada teror yang dihadapinya. "Aku tidak akan mengatakan apa apa."

Dwizoujin tersenyum tipis, mata gelapnya bersinar dengan kegilaan. "Baiklah, kalau begitu, kita akan lihat seberapa kuat tekadmu."

Dengan gerakan cepat, Dwizoujin mencabut pisau yang tersembunyi di balik jubahnya dan mulai menyiksa pria tua itu dengan kejam. Setiap sayatan dan tusukan diiringi dengan jeritan kesakitan yang memekakkan telinga. Darah mengalir deras, menciptakan pemandangan yang mengerikan dan membuat lantai kayu di bawahnya licin.

Pria tua itu merintih kesakitan, tetapi Dwizoujin tidak menunjukkan belas kasihan. "Kau tahu, darah ini... begitu indah," kata Dwizoujin sambil memerhatikan darah yang mengalir. "Warnanya begitu cerah. Inilah seni sejati."

Dengan setiap jeritan, Dwizoujin semakin menikmati kekejamannya. Dia menekan pisau lebih dalam, memutar dengan perlahan untuk memperpanjang penderitaan pria tua itu. "Kau akan mati perlahan, kecuali kau mulai bicara," katanya dengan nada tenang.

Akhirnya, dalam rasa sakit yang tak tertahankan, pria tua itu mulai berbicara dengan suara lemah. "Baik... baiklah. Aku akan memberitahumu..."

Dwizoujin mendekatkan telinganya. "Bagus. Mulai sekarang."

Dengan suara yang terputus-putus oleh kesakitan, pria tua itu menceritakan segala yang dia ketahui tentang sepuluh pembunuh peringkat teratas dan rahasia-rahasia gelap yang mereka simpan. Dwizoujin mendengarkan dengan saksama, sesekali mengangguk ketika informasi yang diberikan sesuai dengan harapannya.

Namun, bahkan setelah pria tua itu memberikan semua informasi yang dia miliki, Dwizoujin tidak berhenti. "Terima kasih atas informasimu," katanya dingin. "Tapi kau masih harus membayar untuk keberanianmu yang bodoh."

Dwizoujin melanjutkan penyiksaannya dengan kejam. Pria tua itu berteriak dalam penderitaan yang luar biasa, sampai akhirnya, tubuhnya tidak bisa lagi menahan rasa sakit. Dengan satu sayatan terakhir yang dalam, Dwizoujin mengakhiri hidupnya. Pria tua itu terkulai di lantai, darahnya membasahi kayu di bawahnya, matanya terbuka tanpa nyawa.

Dwizoujin membersihkan pisaunya dengan tenang, seolah-olah tindakan barusan hanyalah rutinitas harian. "Satu lagi jiwa untuk seni gelapku," katanya dengan nada puas.

Ketika Ryuga dan teman-temannya mengetahui kematian pria tua itu, mereka dipenuhi rasa duka dan kemarahan. Mereka menyadari bahwa musuh mereka lebih kejam dan tak berperasaan daripada yang mereka bayangkan. Dwizoujin bukan hanya pembunuh, tetapi seorang seniman kegilaan yang menikmati penderitaan orang lain.

"Dia memberikan hidupnya untuk memberi kita informasi," kata Ryuga dengan suara gemetar. "Kita tidak boleh membiarkan kematiannya sia sia."

Mereka memutuskan untuk menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk merencanakan langkah berikutnya. Mereka tahu bahwa menghadapi sepuluh pembunuh peringkat teratas tidak akan mudah, tetapi mereka tidak akan mundur.

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!