Bukan Simpanan

"Maaf untuk semalam sudah membuat mood mu hancur" ujar Pras saat mereka ingin keluar dari hotel

"Lupakan saja pak"jawab Zizi singkat

"Bagaimana aku bisa melupakan nya jika pagi-pagi begini aku melihat mata mu sembab,kamu menangis lagi?"

Zizi segera memegang pipinya yang memang tersebut sedikit kaku mungkin efek kebanyakan menangis.

"Hanya kurang tidur" alasan Zizi

"Nonton Drakor? atau kamu yang menjadi pemeran nya?" sindir Pras, lelaki berwajah tampan ini jika berbicara hampir selalu benar membuat Zizi sulit bernafas untuk menjawab pertanyaan nya

"Zi.... setelah pulang ke Jakarta bicara kan semua nya pada Bara, Jika memiliki hubungan hanya untuk sakit hati kenapa tidak di lepas kan saja"

"Pak.... meskipun bapak kakak Bara saya rasa Bapak tidak berhak untuk terlalu masuk dalam hubungan pribadi saya,kita bos dan karyawan pak"

Pras hanya menghela nafas berat,Zizi sedikit keras kepala menurut Pras dia lebih mementingkan cinta bodoh nya itu dari pada batin nya.

****

Sesampainya di Jakarta Zizi segera menjauh dari Pras.

"Kamu mau kemana?" tanya Pras

"Pulang,saya lelah pak!"ketus Zizi

"Kenapa menjauh?"

"Lebih baik kita cari taksi sendiri-sendiri saja pak,saya rasa Bapak juga lelah dan butuh waktu istirahat"

"Kamu pergi dengan saya dan pulang juga harus bersama saya karena saya harus pastikan keselamatan kamu" jawab Pras membuat Zizi semakin kesal dengan calon ipar nya ini

"Pak saya bukan anak TK yang harus di tuntun untuk pulang"

"Saya tidak bilang kamu anak TK Zi,hanya saja saya harus pastikan keselamatan kamu sampai ke rumah dan itu tanggung jawab saya karena jika besok kamu tidak masuk kantor siapa yang di pertanyakan kalau bukan saya"

"Tapi-"

"Sudah lah,kata nya kamu lelah ayo segera pulang " potong Pras menarik koper dari tangan Zizi,mau tak mau perempuan cantik ini mengikuti langkah kaki bos nya ini.

****

"Terima kasih " ujar Zizi saat turun dari taksi, wajah BT nya terlihat jelas

"Tidak ada alasan untuk besok tidak masuk ke kantor Zi"

"Baik" jawab Zizi singkat lalu segera masuk ke dalam kost nya

"Benar-benar hari yang melelahkan untuk Zizi,mulai dari pikiran,tenaga dan hati semua nya buruk saat ini.

****

"Ma....." sapa Pras yang baru pulang

"Sayang,,,sudah pulang,Zizi mana?"

"Langsung aku antar ke kost nya ma,dia sangat lelah"

"Kamu terlalu memforsir nya untuk bekerja" ujar Indah sedikit kesal

"Mau bagaimana lagi ma,Zizi sekretaris ku mau tak mau dia semua yang menghandel pekerjaan ku" jawab Pras

"Tapi mama tidak mau Zizi justru jatuh sakit Pras, pernikahan nya dan Bara hanya tiga bulan lagi dan banyak Persiapan yang belum di beli,mama rasa Minggu depan kamu harus memberikan izin pada Zizi karena mama harus membawa nya ke butik tante Sari" jelas Indah

"Jangan jam kantor ma,aku masih butuh Zizi"

"Mama Carikan sekertaris lain bagaimana?"

"Tidak!" jawab Pras cepat membuat mama nya curiga

"Maksud ku tidak bisa begitu ma,Zizi mengetahui semua tugas ku jika mama mengganti nya otomatis aku harus mengajarkan lagi dari Nol dan aku tidak punya waktu untuk itu ma" jelas Pras agar mama nya tidak curiga

"Kalau begitu berikan Zizi izin beberapa hari"

"Ma,di luar jam kantor juga bisa,hanya mengukur baju kan? aku rasa 2-3 jam cukup ,jam makan siang aku bisa mengantar kan Zizi ke butik tante Sari, mama tunggu saja di sana"

"Baiklah kalau begitu,tapi jika kelamaan kamu jangan sewot"

"Iya...aku lelah ma mau istirahat" ujar Pras lagi,dia segera pamit ke kamar nya.