Chelsea And The Ghosts

"Jadi karena merasa Mbak Marni memilih pergi dengan pria lain, mas Zaki langsung menyerah begitu saja ?" tanya Yudho ke Shea.

"Apakah pertengkaran itu sangat hebat?" tanya Alfie yang tidak habis pikir bagaimana pasangan suami istri bertengkar hebat lalu salah satu minggat. Karena selama ini Alfie nyaris tidak pernah melihat kedua orangtuanya bertengkar di depannya, meskipun tahu kalau ada masalah mereka selesaikan di kamar, tapi sampai salah satu pergi, itu sudah beyond pemikirannya.

"Katanya sih iya... Hanya saja pas aku tanya pada mbak Marni apakah dia pernah selingkuh atau tidak, dia bilang nggak..." jawab Shea.

"Aku rasa wajar Shea tanya itu karena berdasarkan kasus-kasus yang sudah ada, jika seorang istri pergi meninggalkan suami, dan bersama pria lain, berarti kan dia sudah punya plan B. Maaf mbak Marni, bukan kita menuduh mbak selingkuh, tapi kasus seperti itu kan banyak ..." ucap Alfie.

Shea menoleh ke Marni. "Benar mbak tidak punya PIL ( Pria Idaman Lain )?"

"Nggak mbak Shea. Saya cuma sayang sama mas Zaki..." jawab Marni.

"Apa ada mantan pacar ?" tanya Seiya setelah Shea mengatakan jawaban Marni.

"Mantan pacar ada tapi dia sudah pindah ke Papua. Mantannya orang angkatan darat..." jawab Shea.

"Tapi memang yang bikin kita bingung, kenapa mas Zaki langsung menyerah begitu saja ? Setahu aku kalau benar-benar cinta, apapun akan dilakoni ... Macam mas Akira ke mbak Aminah ..." gumam Seiya.

"Atau bang Grady ke mbak Amira ..." timpal Yudho.

"Naaaahhh itu maksud aku. Kenapa mas Zaki tidak berusaha mencari ? Melacak keberadaan mbak Marni apalagi jaman makin canggih dan ponselnya mbak Marni masih nyala selama seminggu kan? Kok aneh ..." gumam Alfie.

Shea menatap ketiga cogan di depannya dan dirinya mengakui ada yang aneh. Macam ada yang membuat Zaki memilih menyerah tidak mau mencari Marni. Ada apa sebenarnya?

"Itu yang harus kita cari tahu, apa alasan mas Zaki tidak mau Oom Jarot mencari mbak Marni terlepas saat itu pas pemilu. Iya kan?" ucap Shea.

"Apa bang Steven sedang melacak nomor mbak Marni?" tanya Yudho.

"Ini lagi ke kantor provider seluler dan meskipun sudah setahun, data disana masih ada karena sekali masuk tetap tinggal disana ... Eh tapi apa mereka mau buka ya ?" gumam Shea.

"Mau Shea. Karena peraturan pihak provider data seluler harus membuka semua data jika sudah masuk penyidikan. Biasanya penolakan permintaan rekaman oleh operator juga dapat terjadi apabila kasus yang diminta masih dalam proses penyelidikan dan belum sampai pada tahap penyidikan. Proses penyidikan ditandai dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan (“Sprindik”) atau Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (“SPDP”), jika permintaan rekaman tersebut melampirkan atau menyebutkan Sprindik atau SPDP, maka tidak ada alasan bagi operator untuk tidak memberikan rekaman yang diminta oleh penyidik dalam kurun waktu 1x24 jam setelah permohonan diterima (Pasal 89 ayat [2] PP 52)..." jawab Yudho yang memang kuliah di fakultas hukum.

"Ini nih serunya tim Ghost Detective next generation... semua lengkap bidangnya..." gelak Seiya.

"Lha terus Ryuga ngapain coba ? Kan dia beda sendiri, anak kedokteran..." goda Alfie.

"Ah, dia bagian healer kalau kita gedubrakan..." jawab Seiya kalem.

***

Malam harinya Shea, Alfie dan Yudho semakin penasaran dengan Zaki karena mereka yang terbiasa melihat para ayah bucin, sepupu pria bucin, merasa aneh ada suami kok macam menyerah begitu saja.

"Harusnya nunggu hasil data dari provider seluler yang didapat bang Steven nih ..." gumam Yudho yang tidak menemukan kejelekan Zaki, bahkan surat tilang pun tidak ada. Semua bagus sampai ke BI checking pun dicek Yudho. Pajak bayar rutin, tidak ada tunggakan bahkan tidak ada sesuatu yang membuat nama Zaki sebagai daftar hitam.

Shea langsung tiduran diatas karpet dan meletakan kepalanya diatas bantal besar. "Apa aku harus bertanya lebih lanjut ?" gumam gadis itu.

"Kamu sudah tanya banyak hal, Shea. Dia bisa curiga ..." ucap Alfie.

Shea langsung terduduk. "Kalian sudah memeriksa kakaknya? Zubaidah dan Suyono ? Apakah mereka sudah pindah atau masih disana ..."

"Aku besok tidak ada kuliah, wong tinggal skripsi. Kamu Fie ?" Yudho menoleh ke Alfie.

"Nope. Aku senggang. Kita ke rumahnya buat tanya - tanya macam kasus Sasha ?"

Yudho mengangguk.

"Oke. Tidak masalah. Kamu sendiri ngapain Shea ?" tanya Alfie.

"Menemui bang Steven. Ada rain check tadi."

***

Keesokan Harinya Yudho dan Alfie menuju rumah Suyono dan Zubaidah untuk mencari tahu bagaimana kehidupan pasangan suami istri itu sementara Shea, kembali menuju Polda Metro Jaya untuk mencari tahu alasan yang masuk akal selain yang sudah diucapkan kemarin.

***

Angga baru saja mengantarkan ibunya ke tempatnya bekerja saat melihat mobil imut Shea meluncur ke arah Polda Metro Jaya tapi bukan ke arah gedung itu melainkan ke sampingnya yang terdapat warung kaki lima berjualan disana.

Ngapain Shea kesana pagi-pagi ? Angga melirik ke arah jam di Vespanya. Masih ada waktu untuk mengajar jam satu siang. Angga membelokkan Vespanya mengikuti Shea.

***

"Pagi mas Zaki ..." sapa Shea.

"Pagi mbak Shea. Tumben pagi-pagi sudah datang. Mau makan mie pangsit?" tawar Zaki.

"Boleh mas. Aku mau pangsit gorengnya satu porsi, mie ayamnya separo terus minumnya es teh manis ya..." senyum Shea.

"Nggak es teler ?"

Shea menggelengkan kepalanya lalu duduk di kursi dekat Zaki. "Nggak mas. Kemarin kan sudah es teler ... Nanti lama-lama aku teler ini ..."

Zaki tertawa mendengar ucapan keponakan Brigjen Rayyan dan Irjen Dean Thomas dari tim kasus dingin. Yah, Zaki mencari tahu siapa Shea yang ternyata masih bersaudara dengan Alfie Thomas dan Seiya Rayyan.

Shea mengeluarkan MacBooknya dan mulai bekerja membuat skripsinya.

"Mbak Shea lagi buat apa?" tanya Zaki.

"Skripsi. Besok mau aku kasih lihat ke dosen pembimbing aku yang super menyebalkan !" jawab Shea tanpa tahu Angga sedang berjalan hendak masuk ke dalam tenda. Pria itu menghentikan langkahnya untuk mendengarkan ucapan Shea.

"Jangan bilang dosennya menyebalkan, mbak. Nanti malah dipersulit lulusnya...." senyum Zaki sambil memberikan segelas es teh dan sepiring pangsit goreng.

"Lha memang njelehi kok ..." eyel Shea. Suara ponsel gadis itu berbunyi dan Angga bisa mendengar Shea menyebutkan nama siapa yang menelpon. "Pagi bang Steven... Aku ? Di warung mas Zaki ... Ngemil pangsit... Boleeehhh.. Tapi bang Steven yang bayar yaaa... " Tak lama terdengar suara tawa Shea. "Iya deh bang ... Oke, Shea tunggu."

Angga memilih untuk menunggu sampai Shea selesai menelpon namun dia mengurungkan niatnya untuk masuk karena mendengar gadis itu bercakap-cakap lagi dengan pria bernama Zaki yang diduga sebagai penjualnya.

"Mas Zaki, kalau boleh tahu ... Kenapa mas Zaki tidak mencari istri mas Zaki ? Soalnya setahu Shea, yang namanya pria kalau benar-benar sayang dan cinta, apapun pasti dilakoni demi wanita yang dia care. Macam kakak Shea, meskipun ditolak bolak balik, tapi karena dia bucin, dia tetap ngotot..." tanya Shea.

Angga menunggu jawaban Zaki karena dia jadi ikut penasaran.

"karena, kakak aku, mbak Zubaidah bilang kalau Marni istri tidak benar ... Jadi lupakan saja ..."

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️