Setelah malam panas dengan seorang laki-laki yang tak dia kenal, Bella dinyatakan hamil. Malam itu Bella dijebak oleh sang kakak. Berliana merasa cemburu, karena Daddynya lebih sayang kepada Bella.
Rencana Berliana berhasil. Bella di usir dari rumah, dan akhirnya dia pergi ke luar negeri. Dia memilih mempertahankan anak itu. Dokter mengatakan, kalau dirinya saat itu sedang mengandung bayi kembar.
Kedua anaknya itu tumbuh menjadi anak yang genius, memiliki IQ yang tinggi. Mereka mampu mengubah kehidupan Bella. Sampai akhirnya, Bella memutuskan untuk kembali ke Indonesia membawa kedua anaknya.
Mampukah takdir mempertemukan mereka? Apakah Bella akan menikah dengan ayah biologis kembar ataukah memilih menikah dengan pria lainnya? Ikuti kisahnya dalam karya "Anak Genius Milik CEO."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memohon
"Lepas! Brengsek! Jangan buat saya semakin membenci Anda!"
Alex pun akhirnya melepaskan Bella dari Kungkungannya. Bella mendorong tubuh Alex dengan kasar membuat Alex terjatuh. Bukan itu saja, Bella juga menatap Alex dengan tatapan tajam.
"Jangan sekalipun, kamu berani menyentuh saya lagi! Saya tak sudi kamu sentuh. Lebih baik sekarang kamu pergi dari hidup saya!" Ucap Bella ketus.
"Aku mohon, jangan seperti ini! Tolong maafkan aku, aku mencintaimu! Tolong kasih kesempatan kepadaku, untuk terbebas dari rasa penyesalanku. Kasihan mereka, mereka tak salah! Kalau kamu ingin menghukum, hukumlah aku! Jangan pisahkan aku dengan kedua anakku lagi," Alex memohon iba.
"Cih! Bukankah kamu dulu tak menginginkan dia? Dia milik saya. Persetan masalah cinta. Saya tak percaya akan sebuah cinta. Lagipula, kita tak saling mengenal. Mereka milik saya, karena saya yang mempertahankan mereka. Mungkin, sekalipun kamu dulu tahu saya hamil anak kamu. Saya yakin, kamu tak akan mau mengakuinya," sahut Bella sinis.
Alex terdiam, apa yang dikatakan Bella itu memang benar. Seakan dia tertampar dengan ucapan Bella. Sungguh konyol memang terdengarnya. Dia cinta pada pandangan pertama. Semenjak kejadian itu, dia memang selalu teringat pada Bella.
Bertahun-tahun dia menutup hatinya, untuk wanita lain. Sekian lama, dia selalu berharap kalau suatu saat nanti takdir akan mempertemukan dia kembali dengan wanita itu. Wanita yang telah mengambil keperjakaannya, sekaligus wanita yang dia renggut kehormatannya.
Bella tersenyum sinis. Alex menjadi lesu. Dia menyadari akan kesalahan yang dia perbuat dulu pada Bella. Pantas jika saat ini Bella begitu membenci dirinya. Dirinya dulu hanyalah seorang pecundang.
"Maafkan aku! Aku memang dulu laki-laki pecundang, yang tak berani mengaku kesalahan. Tapi, asal kamu tahu. Bertahun-tahun aku sudah mendapatkan balasan atas perbuatan yang aku lakukan dulu," jawab Alex lirih.
Bella mengerutkan keningnya. Dia tampak bingung. Terlebih terlihat sekali penyesalan di wajah Alex.
"Aku tak peduli! Kita tak ada hubungan apapun," kata Bella.
"Bagaimana bisa kamu berkata demikian? Kamu adalah ibu dari kedua anakku. Kita memiliki hubungan. Aku akan menikahi kamu secepatnya. Kembar butuh orang tua yang utuh. Aku akan membawa orang tuaku, untuk melamar kamu," ucap Alex penuh keyakinan.
"Kamu gila? Aku tak mau! Aku sudah menikah, kamu tak bisa memaksa aku menerima kamu," Bella berkata bohong.
"Aku tak percaya! Bisa dikatakan, aku memang sudah gila. Sekelas Alex, laki-laki tampan yang memiliki sejuta pesona rela tak menikah sampai sekarang. Padahal di luar sana, banyak wanita yang menginginkan aku. Termasuk kakak tiri kamu. Kamu tahu tidak, kalau Berli itu dulu sangat menginginkan aku. Dia coba dekati mamiku, agar mau menikahkan aku dengan Berli. Tapi, aku menolaknya. Kalau kamu tak percaya, kamu tanyakan saja besok sama mamiku. Kamu bisa tanyakan juga padanya, apa yang terjadi padaku. Saat kamu tak aku temukan. Sampai-sampai dia mengira, kalau aku ini tak normal. Padahal, kamu sendiri pun tahu. Betapa perkasanya aku, sampai-sampai aku bisa menghasilkan dua orang anak sekaligus. Bukan begitu?"
Alex menggoda Bella, memainkan alisnya. Bella memutar bola matanya, dan menunjukkan wajah sinis. Namun, bagi Alex justru wajah Bella begitu menggemaskan. Bukan itu saja, wajah Bella pun terlihat memerah. Oh, Alex. Betapa percaya dirinya dia berkata demikian.
Meskipun Bella belum bisa memaafkan dia, yang terpenting Bella sudah tahu apa yang terjadi padanya. Alex tak patah semangat, dia justru semakin bersemangat menaklukkan hati Bella. Rasa cintanya kepada Bella semakin besar.
"Ya sudah, aku pulang dulu. Paling tidak aku sudah tahu keberadaan calon istriku yang cantik dan kedua anakku. Besok aku akan datang bersama mamiku ke sini. Ingat, jangan pernah berniat kabur lagi dariku! Jika kamu pergi kembali. Aku tak akan segan-segan mengikat kamu, agar kamu tak akan pernah kabur. I love you," ucap Alex sambil tersenyum. Perasaan dia begitu bahagia.
Alex membuka pintu kamarnya Bella dan turun menemui kedua anaknya.
"Jangan pernah pergi lagi dari hidup papi ya! Papi sangat menyayangi kalian. Ingatkan Mommy kalian, jika dia berniat nakal! Besok, papi akan datang kembali bersama nenek kalian. Pasti dia sangat senang bisa bertemu kalian. Sekarang, papi pulang dulu ya! Papi menyayangi kalian," ucap Alex sambil memeluk kedua anaknya.
bukannya mereka masih di luar negeri.. Francis kalau nggak salah..
disana nggak ada istilah anak haram. soal nggak punya ayah..
single parents anak tanpa ikatan pernikahan, LGBT dan sex bebas ya disana sarangnya.