NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Belum Siap

Rey kemudian memberikan Lucia perintah jika jadwal yang pertama dan kedua bisa di satukan antar pertemuan Baldovino dan Dominic. Rey yakin mereka berdua akan mengerti dan mereka juga saling mengenal. Mereka akan berdiskusi antara bisnis mereka yang baru.

Kemudian tamu dari jepang itu, Rey minta agar jadwal pertemuan dengan mereka dimajukan sejam dan yang terakhir pertemuan dengan mentri menjadi jadwal yang terakhir.

"Baik. aku akan mengatur ulang jadwalnya dengan memberikan segera informasi kepada sekretaris mereka besok pagi," jelas Lucia.

"Terimah kasih," timpal Rey.

Ruangan kembali menjadi sepi, Lucia memindahkan chanel televisi kali ini dengan siaran Asia. Lucia tiba-tiba mengingat sebuah telpon saat jam makan siang, ada yang terlewat dalam jadwal. Tuan Erson pimpinan majalah di negara tersebut menelpon soal event jalan santai di hari minggu.

"Bagaimana dengan jadwal itu? Apakah anda menyanggupinya?" tanya Lucia.

"Bisa. Tuan Erson sudah menghubungi aku jauh-jauh hari, dan aku sudah terlanjur menyanggupinya. Tidak lucu kalau besok tahu-tahu nya tidak bisa. Hari minggu jadwalku kosong, kan?" tanya Rey.

"Tidak kosong juga, tapi sedikit kosong. Kan bos ada pertemuan keluarga dan juga..."

Rey kemudian memijat kepalanya yang tidak sakit itu, dia menjelaskan jika acara pertemuan keluarganya, adalah arisan keluarga itu saat siang hari, dia bisa lakukan itu setelah jalan santai.

Lucia terlihat mengangguk dan kembali menatap layar TV di hadapannya. Rey kembali menegaskan jika hari minggu dia memiliki beberapa jam waktu luang tapi Lucia mengalihkan pembicaraan mereka.

"Pedro boleh ku ajak jalan santai, kan?" tanya Lucia.

"Tentu saja boeh. Sekalian kasih kaus dan topi dengan brand perusahaan kita. Jangan lupa undangannya agar dia bisa mendapat kupon hadiah," jelas Rey asal.

Lucia tersenyum menanggapi Rey dan menyetujui apa yang di katakannya.

Jiwa kepo Rey kembali meronta-ronta tentang Pedro kekasi Lucia. Dia sangat penasaran dengan sosoknya dan bagaimana dia bisa menjalin hubungan dengan Lucia. Rey hanya terdiam, tapi dia tidak bisa menekan rasa penasaran itu. Akhirnya dia memberanikan diri bertanya kepada Lucia dengan nada yang santai dan tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali.

"Kau sebenarnya kenalan dia di mana sih?" tanya Rey.

Lucia mendengar pertanyaan dengan nada santai itu juga menimpali dengan nada yang santai.

"Pedro? Oh, waktu itu tanpa sengaja dia membantuku di jalan saat aku berlari dan terjatuh dua tahun lalu, dan setelah itu kami sering bertemu tanpa sengaja," jelas Lucia.

"Dia kerja di mana?" tanya Rey kembali.

"Dia bekerja di perusahaan expore dan impore.

Sebagai karyawan yang mencatat semua barang yang masuk ke dalam negeri ini. Dia sangat sibuk. Hari minggu dia biasanya sangat jarang untuk berlibur. Tapi kebetulan besok dia lagi agak longgar," jelas Lucia cuek.

Rey yang mendengar itu menatap layar laptopnya dengan mengangguk paham. Dia melirik sedikit ke arah Lucia yang terlihat menggemaskan saat ekspresi wajahnya berubah dalam menonton dalam satu tayangan di layar televisi.

"Berarti kalian sudah menjalin hubungan selama dua tahunan?" tanya Rey kembali.

Lucia terlihat berpikir. "Mmm.... ya! Seperti itu, dua tahun."

"Apakah kau tidak berpikir untuk menikah?" tanya Rey dengan kembali melirik wajah Lucia.

Lucia terlihat tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku belum kepikiran untuk menikah."

Rey ikut tersenyum dan kembali berusaha membuat keadaan santai agar semuanya baik-biak saja. Dia kembali mengajukan pertanyaan kepada Lucia. Apa yang membuatnya tidak memutuskan menikah saja? Toh, hubungan mereka sudah dua tahun dan pekerjaan mereka juga sudah cukup lumayan untuk membangun rumah tangga.

"Kurang apa lagi? Kalian mau menunggu kiamat datang dulu?" tanya Rey dengan sedikit guyonan.

Lucia ynag mendengar itu kemudian tertawa karena mendengar Rey memberi guyonan yang pas, tidak garing lagi dan membuat suasana menjadi senyap.

"Masalahnya adalah Pedro saat ini masih fokus dengan pekerjaannya, dia pernah jelasin kalau pekerjaan dia sebenarnya saat ini belum bisa menjanjikan dalam waktu lama, dia takut terjadi sesuatu dengan perusahaan itu," jelas Lucia.

Dia juga memberitahu Rey jika Pedro masih berusaha beradaptasi dengan keadaan dan berpikir untuk masa depan. Dia bahkan tidak memiliki waktu banyak jika hanya sekedar untuk bersantai.

"Lagian, aku aku juga belum terlalu berhasrat untuk menikah cuma gara-gar apunya pacar. Karena setelah menikah, pikiran akan banyak terbagi ke lain hal selain kerja, karena itu aku harus mikir-mikir.

Lucia menjelaskan jika yang sangat ingin melihat Lucia menikah adalah ibunya. Yang di mana pun dan kapan pun meminta Lucia segera memberitahu Pedro agar dia dan kedua orang tuanya segera bertamu ke rumah untuk mengajukan pernikahan.

"Kapan orang tua Pedro dan Pedro datang ke rumah melamar kamu Lucia?" ucap Lucia dengan mempraktekkan ucapan ibunya dengan mimik dan gaya yang persis sama.

"Ah, bosan!" ucap Lucia kembali.

Rey terkekeh dan mengatakan jika yang diinginkan ibunya itu wajar, anak gadisnya berusia matang dan cantik pula. Memiliki kekasih dan pekerjaan yang bagus, pernikahan adalah satu-satunya harapan orang tua yang harus terwujud.

"Kalau aku jadi ibu kamu, aku juga akan bertanya hal itu berulang kali ke kamu," ucap Rey.

"Ah. Konyol! HAHAHA, kau bagaimana? Menunggu apa? Menunggu bangunan Alfred Corporation ini menyentuh langit?" tanya Lucia.

Rey mendengar itu kembali ketawa dan merenggangkan tangannya karena rasa nyeri kelelahan.

"Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menikah, dan jikapun itu ada, aku selalu belum siap dan belum pantas untuk hubungan itu," ucap Rey.

Dahi Lucia mengerut dan memutar tubuhnya menatap Rey yang duduk di kursi kebesarannya.

"Tapi kau seenggaknya memiliki teman kencan kan?" tanya Lucia penasaran.

Rey terlihat menggelengkan kepalanya membuat Lucia membulat sempurna melihat itu. Dia tidak percaya tapi Rey menjelaskan bahwa dia telah putus dengan kekasihnya terakhir tujuh tahun yang lalu. Dan hingga saat ini dia tidak memiliki waktu untuk menjalin hubungan seperti itu lagi.

"Memangnya kekasih terakhirmu siapa?" tanya Lucia penasaran.

Rey tersenyum dan menyenderkan tubuhnya di kursi tersebut. Dia mengingat Farah. Dia menjelaskan kepada Lucia jika mantan kekasih terakhirnya adalah Farah, wanita pekerja keras. Yang memiliki kebun di pedesaan milik ayahnya dan juga dia sangat gigih dan cerdas.

"Lantas kenapa putus?"

"Dia meminta hubungan kami di lanjutkan ke pernikahan sedangkan aku berusaha meyakinkan diriku saat itu, dan jawabannya adalah aku belum siap."

"Hah?" ucap Lucia dengan membulat.

"Hubungan kami selesai tiga tahun lamanya."

"What? itu lebih lama dari hubunganku dan Pedro," jelas Lucia.

Rey hanya mengangguk dan tersenyum saat itu juga.

"Dimana dia sekarang, aku akan membuat kalian..."

"dia telah menikah."

Lucia menutup mulutnya yang mengaga mendengar ucapan Rey.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!