NovelToon NovelToon
Bidadari Penghapus Luka

Bidadari Penghapus Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: ujungpena90

Hasna berusaha menerima pernikahan dengan seorang laki-laki yang tidak pernah ia kenal. Bahkan pertemuan pertama, saat keduanya melangsungkan akad nikah. Tak ada perlakuan manis dan kata romantis.

"Ingat, kita menikah hanyalah karena permintaan konyol demi membalas budi. jadi jangan pernah campuri urusan saya."
_Rama Suryanata_


"Terlepas bagaimanapun perlakuanmu kepadaku. Pernikahan ini bukanlah pernikahan untuk dipermainkan. Kamu telah mengambil tanggung jawab atas hidupku dihadapan Allah."
_Hasna Ayudia_

Mampukah Hasna mempertahankan keutuhan rumah tangganya? Atau justru menyerah dengan keadaan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ujungpena90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Pukul tujuh tepat, Siska menjemput Marissa di kontrakannya. Perempuan itu benar-benar kagum dengan dandanan sahabatnya.

Mini dress di atas lutut yang begitu pas ditubuh, dengan potongan dada rendah. Ditambah lagi dengan polesan make up yang menonjolkan kesan seksi. Begitu sempurna.

"Gila, lo seksi banget, Sa." Puji siska.

"Gue yakin, Tomi bakalan mohon-mohon buat balikan lagi sama lo."

"Ckk...udah nggak usah lebay deh." Ucap Marissa.

Sebenarnya mini dress itu salah satu dress yang akan dipakainya saat di Jepang. Marissa ingin tampil sempurna dan seksi dimata Rama. Tapi...hanya sebuah angan.

Kedua gadis itupun langsung menuju ke tempat acara berlangsung. Di sebuah bar yang sudah di booking oleh si pemilik acara.

Teman-teman semasa kuliah mereka menjadi sebagian tamu di acara ini. Sebagian lagi mungkin teman-teman kerja Lola.

Acara berlangsung meriah sampai pada acara puncak. Setelah itu acara bebas bagi para tamu.

Siska dan Marissa memutuskan untuk duduk di tempat yang tidak terlalu bising. Menikmati hidangan yang telah tersedia.

Mereka mengambil jus dan makanan ringan. Kebetulan disana disediakan wine dan beberapa minuman beralkohol lainnya. Siska kebetulan memang tidak ingin menikmati minuman itu, ia harus tetap pada kesadaran seratus persen, mengingat ia yang membawa mobil.

"Hai, boleh gabung?" Ucap Tomi, mantan pacar Marissa semasa kuliah.

Refleks lengan Siska menyenggol Marissa pelan. Benar dugaannya kalau Tomi bakalan terpesona dengan sahabatnya itu.

"Silahkan." jawab Siska.

Marissa biasa saja. Sejujurnya Tomi adalah lelaki tipe Marissa, tapi posisinya terganti oleh Rama. Karena pesona Bos muda itu begitu kuat.

Dulu mereka putus pun dengan cara yang baik. Bukan karena drama perselingkuhan atau semacamnya. Jadi hubungan keduanya baik-baik saja hingga sekarang.

"Lo cantik banget, Sa." Puji Tomi.

"Makasih." Jawab Marissa.

Obrolan mereka mengalir begitu saja, karena memang hubungan mereka juga lumayan dekat.

Raut wajah Siska berubah saat mendapati sebuah pesan yang barusan ia terima.

"Sa, gue dapat pesen dari kakak gue, mobilnya mogok. Kebetulan suaminya lagi keluar kota. Lo ikutan pulang gak sama gue?" Kata Siska.

Siska merasa tidak enak pada Marissa, mengingat dia yang telah mengajak gadis itu pergi.

"Santai aja kali, ntar gue yang anter. Alamat masih sama kan?" Sahut Tomi.

"Gimana, Sa?" Tak menghiraukan ucapan Tomi, Siska masih menunggu keputusan Marissa.

"Lo duluan aja deh, gue bisa pulang sama Tomi." Jawab Marissa pada akhirnya.

"Serius lo?" Tanya Siska memastikan.

"Iya santai aja. Lagian besok weekend. Gue butuh refreshing." Jawab Marissa lagi.

"Oke kalu gitu, gue cabut duluan ya. Have fun guys."

Hening sesaat sepeninggal Siska. Marissa terlihat menikmati camilannya, dan Tomi sesekali mencuri pandang pada mantan kekasihnya itu.

"Ehmm... By the way, lo beneran makin cantik Sa. Lo kelihatan dewasa banget."

Lagi, terdengar pujian keluar dari bibir Tomi. Tapi tidak terdengar begitu menarik bagi Marissa. Karena perempuan itu berharap jika pujian serupa keluar dari mulut lelaki yang dia cintai, Rama.

"Udah, nggak usah muji-muji gitu. Biasa aja kali." kekeh Marissa.

"Beneran. Pasti cowok lo beruntung banget."

"Gue gak punya cowok."

"Nggak percaya gue."

"Terserah lo."

Nampaknya mereka mengobrol lumayan seru. Mungkin karena mereka pernah berhubungan dekat dan saling nyambung satu sama lain. Hingga seorang waitress datang menawarkan minuman pada mereka.

Terlihat Tomi mengambil segelas minuman beralkohol dan ditenggaknya cepat. Sedikit banyak Marissa tau bahwa mantan pacarnya sudah terbiasa dengan minuman semacam itu.

Terbesit keinginan di pikiran perempuan itu, untuk mencicipi minuman yang sama seperti yang dinikmati Tomi barusan. Dengan cepat Tomi mencegah agar jangan sampai Marissa meminumnya.

"Sa, lo jangan coba buat minum ini, lo nggak terbiasa. Ntar yang ada lo malah hangover."

"Ckk... Gue cuma pengen coba doang."

Selama ini Marissa hanya terbiasa dengan wine, bukan minuman dengan kadar alkohol tinggi. Dia hanya ingin mengurangi sedikit kekesalan hatinya dengan mencoba minuman itu.

"Lo yakin?" Tomi masih berusaha mencegah Marissa yang akan menenggak minuman ditangannya.

"Bawel lo, ntar lo kan yang nganterin gue pulang. Jadi aman kalau-kalau seandainya gue benar-benar hangover." Kekeh perempuan seksi itu.

Dengan sekali tegukan, minuman di gelas nya tandas. Tenggorokannya terasa sedikit terbakar. Tapi seketika pikirannya menjadi rileks.

Marissa pun menyambar segelas minuman yang sama, dan tandas begitu saja.

Kepalanya mulai berdenyut, mungkin karena efek dari minuman itu. Tapi perasaannya menjadi lebih ringan.

Segera ia sambar gelas ditangan Tomi. Tapi lelaki itu menahan agar jangan sampai diminum lagi oleh Marissa. Tomi sadar bahwa Marissa mulai kehilangan kesadarannya.

"Sa, cukup!. Jangan diteruskan!. Lo mulai nggak sadar." Ucap Tomi sedikit meninggi.

Cup

Kecupan singkat mendarat di pipi kanan lelaki itu. Dan hal itu sukses membuat Tomi sedikit lengah. Pada akhirnya Marissa berhasil menghabiskan segelas lagi.

Kesadaran Tomi kembali, saat Marissa menggoyang-goyangkan gelas kosong tepat didepan mukanya. Betapa ceroboh nya dia, gara-gara kecupan sampai-sampai tidak sadar kalau gelas sudah berpindah tangan dan telah tandas isinya.

Suasana mulai tidak kondusif saat Marissa mulai meracau tidak jelas. Tanpa pikir panjang, laki-laki itu segera membawa Marissa keluar dari tempat acara dan mengantarkannya pulang.

***

Tepat pukul dua belas malam, Tomi sampai di kontrakan Marissa. Terlebih duhulu ia membuka pintu kontrakan setelah mencari kuncinya didalam tas perempuan itu.

Sejak dalam mobil hingga sampai kontrakan, terus saja Marissa meracau. Mungkin terlalu stress dengan pekerjaan, pikir Tomi.

Setelah menutup pintu dan mengantarkan Marissa sampai kedalam kamar, Tomi berniat langsung pulang. Mengingat ini sudah terlalu malam untuk bertamu.

Namun langkahnya terhenti, tatkala Marissa memeluknya dari belakang. Tomi tentu terkejut dibuatnya. Segera ia lepaskan pelukan perempuan itu.

"Sa, lebih baik lo istirahat. Gue cabut dulu."

Namun dengan cepat, lagi-lagi Marissa memeluknya.

"Jangan tinggalin aku, aku mohon. Aku cinta banget sama kamu. Kenapa kamu nggak peka sama sekali?" Ucap Marissa

Tak menanggapi, justru Tomi terdiam mendengarkan perkataan Marissa yang lebih mirip seperti ungkapan hati.

Apakah benar untuknya, atau untuk orang lain? Tapi, tadi Marissa mengatakan bahwa ia tidak memiliki kekasih.

"Tau nggak, aku sengaja pakai baju ini, dandan seperti ini tuh buat kamu."

Tomi benar-benar terkejut dengan ucapan Marissa. Apakah benar dia berdandan secantik ini untuknya? Seketika hatinya berbunga-bunga. Ternyata perempuan itu masih memiliki rasa untuknya.

"Lo cinta sama gue sa?" Tanya Tomi memastikan.

"Gue cinta banget sama lo, bahkan dari awal pertemuan kita."

Cup

Marissa mendaratkan bibirnya tepat di bibir Tomi. Terdiam dalam beberapa detik, kemudian melumat lembut bibir itu. Lelaki itu tetap diam tak membalas perlakuan Marissa kepadanya. Ia terkejut untuk kesekian kalinya.

"Lo nggak suka sama gue? Nggak cinta?" tanya Marissa saat ciuman itu terlepas.

"Gue juga cinta, Sa sama lo." Jawab Tomi.

Cup

Sekali lagi Marissa mendaratkan ciumannya dibibir Tomi. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya mereka berciuman. Sudah sering disaat mereka berpacaran dulu.

Ciuman kali ini terbalaskan. Lumatan dan gigitan kecil menjadi seni diantara ciuman mereka. Ciuman lembut berubah sedikit kasar dan menuntut.

Tomi yang mulai mendapatkan kesadarannya kembali, mendorong pelan bahu perempuan itu.

"Udah, Sa. Cukup."

Namun Marissa tak menghiraukannya. Kedua sorot matanya terlihat sayu. Seperti sedang mengharapkan sesuatu yang lebih.

Dengan kasar ia kembali melumat bibir Tomi dan semakin memperdalam ciumannya. Pertahanan Tomi akhirnya jebol juga. Lelaki itu mulai mengimbangi permainan Marissa.

Entah siapa yang memulai, keduanya sudah dalam keadaan tanpa busana. Keduanya menuntut hal lebih dari sekedar ciuman.

"Sa..." Ucap Tomi dengan suara yang terdengar parau.

Rupanya ia meminta persetujuan perempuan dibawah kungkungannya itu untuk melakukan hal yang lebih jauh lagi.

"Lakukanlah sayang, aku milikmu." Suara Marissa terdengar seperti desahan yang tertahan.

Setelah mendengar ucapan itu, Tomi segera memposisikan dirinya. Diciumnya lembut bibir gadis dibawah tubuhnya itu.

Cengkeraman kuat bersarang di punggung lelaki itu, manakala ia berhasil melakukan penyatuan dengan Marissa.

"Sa, maaf."

Ia sungguh menyesal telah melakukan hal ini kepada perempuan yang masih mengisi hatinya itu. Tapi sudah kepalang tanggung, toh ini juga mereka lakukan atas dasar suka sama suka.

***

Assalamu'alaikum manteman, jangan lupa berikan dukungan kalian dengan cara like, comment, vote dan gift nya ya. Biar makin semangat nulisnya.

1
Hoiriyah
Luar biasa
MR
22rd wa 2d32d 55 4B7A2222224w2c
Ida Erwanti
Luar biasa
Amilia Indriyanti
wanita karir punya uang tanpa art. cari masalah. sok kuat
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Sri Wahyuni
lumayan
Lusi Kurniawati
jijik bingit liat marissa
Lusi Kurniawati
semoga gak berhasil
Tati Suwarsih
intinya harus tabayyun
Tati Suwarsih
itulah akibat dari ketidak terbukaan antara suami istri
Tati Suwarsih
wooow...marisa ngarep
Lusi Kurniawati
banyak yg mengagumi istrimu Rama
babygirl♡
mampir kak..
babygirl♡
punten..
Dewi Dama
baca nya di lengkap2pin...ber tele2 hangat...
Vitriani
Lumayan
Fenny Agustyawaty
😭huuuuhhh...jadi terharu...sedih deehhh...
Asma Rani
Luar biasa
susi setiawati
bagusss
Fenny Agustyawaty
thor...foto visual doonnkk..biar tau nih seganteng apa si rama..kevin dan sang asisten si bos...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!