seorang gadis indigo yang bertemu dengan hantu tampan saat ia kecil, hingga ia dewasa hantu itu menemaninya, apakah kisah cinta mereka akan happy ending atau sebaliknya?
yuk langsung cuss baca 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiarafhz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bocah cadel
[Bab sebelumnya]
"bagaimana? Hati ku sehat kan?,"Tanya Marcel tersenyum manis pada Elena.
Elena yang melihat senyum manis Marcel pun, ingin rasa nya membalas senyum nya, namun ia tahan Karena ia tau yang ada di depan nya kini bukan lah Kenzi.
hingga mengakibatkan pipi Elena memerah karena menahan senyuman, Marcel yang melihat itu menjadi khawatir, dan sedikit panik, ia takut Elena kenapa-kenapa gara gara memegang hati nya.
"kenapa pipi mu memerah? Apa kulit mu sensitif, wah bahaya ini, aku harus panggilkan dokter," panik Marcel, lalu berniat ingin memanggil dokter, namun saat ia ingin melangkah pergi, tangan nya di tarik oleh Elena.
hingga akhirnya, Marcel pun tertarik ke arah Elena, dan tanpa sengaja mata mereka pun saling menatap dengan jarak yang sangat dekat, bahkan hidung hampir menempel, saking dekatnya.
[Bab 27]
2 menit sebelumnya......
"Mama atu temana ya? Tok atu di tindalin cendilian di camal."ucap bocah SD yang bicaranya cadel.
Bocah laki laki tersebut terus menelusuri lorong rumah sakit, ia sedang mencari ibu nya yang meninggal kan nya sendirian di kamar pasien, bocah tersebut memakai baju pasien, sambil membawa Tiang infus di samping nya. Sepertinya ia salah satu pasien di rumah sakit tersebut.
Saat melewati ruangan Elena, kebetulan pintu nya tak di tutup, hingga bocah itu tak sengaja melihat Elena dan Elbra yang kelihatan nya sangat dekat jarak nya, ia pun berniat ingin bertanya pada mereka, mungkin saja mereka tau di mana ibu nya.
Bocah itu pun langsung masuk ke ruangan Elena, tanpa sepengetahuan Elena maupun Marcel, lalu ia pun langsung menghampiri mereka.
Lalu dengan kesadaran penuh, bocah tersebut pun langsung memukul pantat Marcel, agar Marcel bisa merespon nya.
Marcel yang sedang bertatap tatapan dengan Elena pun, seketika kaget mendapat kan pukulan tiba tiba di pantatnya, dan reflek tubuh nya bergerak, seperti orang terkena sen truman.
Dan tanpa sengaja, kedua benda kenyal berwarna merah itu pun menyatuh. Elena yang mendapatkan kecupan tiba tiba pun sangat kaget dan malu, baru kali ini ia dapat kecupan, bisa di bilang First kiss pertama Elena.
Lalu Elena pun langsung menarik selimut nya untuk menutupi wajahnya yang semakin memerah, selain kan Marcel, ia mengomeli bocah yang tadi memukul pantat nya.
"Kamu kenapa Pukul pantat ku?!." Tanya Marcel yang berusaha menahan emosi nya, Karena bocah tersebut masih anak anak.
"Atu mau tanya, tatak mayah tiuman."Jawab bocah tersebut dengan wajah polos nya.
"Ha? Tiuman? Siluman mungkin maksud mu." Ucap Marcel yang tak mengerti apa yang bocah tersebut katakan.
"Butan itu tatak...tapi tiuman, cepelti yan di lac
Latutan tatak balusan."jelas si bocah, namun Marcel tak juga mengerti, Marcel sangat bingung dengan bocah cadel itu, apa niat dia datang ke ruangan Elena, hingga apa alasannya memukul pantat Marcel.
"Aduh....kamu ngomongin apa sih cil, terus kamu ngapain kesini, sendirian lagi, mama mu mana?," Ucap Marcel sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Atu ndak tau...Matana atu tanya tatak." Jawab bocah tersebut.
"Jadi kamu gak tau mama kamu di mana, terus kamu mau tanya aku, gitu?."Marcel sedikit mengerti dengan ucapan yang bocah tersebut bicarakan.
Bocah itu pun mengangguk, lalu Marcel pun berpikir sebentar, lalu tersadar, dan mulai mengomeli si bocah yang bertanya pada nya.
"Astaga naga....mana ku tau cil, Mama kamu ke mana, ngapain tanya aku, memang nya kamu kira aku dukun, ha?."omel Marcel yang sangat kesal gara gara pertanyaan bocah tersebut.
"Ihhhh....malah malah ada tatak nih, oyang tanya pun Ndak boyeh."bocah tersebut juga kesal karena mendapatkan Omelan dari Marcel.
"Apa lagi lah yang kamu bicarakan nih, bikin kesel aja, pengen banget ku gigit pipi mu nih ya." Ucap Marcel yang gemas melihat tingkah bocah tersebut.
"Dacal tatak moncel...atu biyangin mama tamu," bocah tersebut pun pergi dari ruangan Elena dengan perasaan yang kesal sambil berjalan menghentak hentakkan kaki nya.
"Dasar bocil gak jelas," gumam Marcel sambil menatap kepergian bocah tersebut.
continued.....