Satu Gadis Dua Duda

Arka mengusap air matanya cepat, masih kaget tapi hatinya begitu senang melihat papanya bangun dari tidur panjangnya. Bahkan Arka mengucek ucek matanya, meyakinkan dirinya yang dilihat itu benar papanya

"Papa?" panggil Arka lagi

"Iya sayang, ini papa,, Bagaimana Aunty Ulla bisa di bawa polisi?" tanya Arya

Bude Ratih tersadar, yang dilihat bukan halusinasi, lalu dengan cepat bude berjalan menghampiri Arya.

"Alca ga tau pa,," jawab Arka

"Tuan,, tuan sudah sadar?" tanya bude Ratih

"Iya, bagaimana Ulla bisa di bawa polisi? jelaskan padaku!" ucap Arya kepada Bude Ratih

"Tadi saya baru saja keluar dari dapur saat mendengar keributan, dan saya melihat Ulla di cekal oleh dua polisi lalu memborgol kedua tangannya. Saya mendengar Nyonya Rena mengatakan jika Ulla sudah meracuni anda tuan,," jawab Bude

"Apa!" Arya terlihat sangat kaget

"Iya begitu, lalu mereka membawa Ulla" ucap bude lagi

"Dasar wanita ular licik! padahal dia yang selama ini meracuni aku!"

"Ayo pa,, celamatkan Onty" ucap Arka

"Pasti sayang!" jawab Arya

Sementara itu di kantor polisi, Azzura langsung di periksa oleh petugas polisi wanita, dia di cerca berbagai pertanyaan, disana juga ada Rena yang terus menjelek jelekkan Azzura di depan polisi. Kedua wanita itu malah beradu mulut, sampai beberapa polisi wanita melerai keduanya.

"Tidak ada gunanya juga aku melakukan itu!" ucap Azzura

"Pasti kamu memiliki dendam tersendiri kan!" ucap Rena

Sedang keduanya terus beradu mulut, di jalan raya papa Angga bersama Azzam sedang menuju ke kantor polisi setelah mendapat kabar dari Azzura jika dirinya di tahan polisi. Jantung papa Angga terasa langsung merosot jatuh saat mendengar putri satu satunya itu di tahan polisi.

Selain itu, dari rumah sakit Tri Medika Cabang, Rizal dan Rangga yang saat itu baru saja selesai mengadakan pertemuan. Langsung meninggalkan rumah sakit menuju ke kantor polisi

"Kita ke RS Sugih Waras dulu Ngga" ucap Rizal

"Untuk apa Om?" tanya Rangga

"Kita harus memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan Azzura,," jawab Rizal

"Bukti apa?" tanya Rangga

"Nanti kamu juga akan tau" jawab Rizal.

Rangga mengangguk, lalu dia membawa mobilnya menuju ke Rs Sugih Waras lebih dulu untuk menjemput Dokter Firza lebih dulu.

"Azzura"

Papa Angga bersama dengan Azzam baru saja sampai di kantor polisi.

"Papa,," ucap Azzura lalu berlari ke arah papanya. Rena yang melihat kedatangan orang tua Azzura terperangah. Siapa yang tidak kenal dengan Angga Dermawan di kalangan pebisnis. Selain pria paruh baya itu seorang dokter bedah terkenal di kota itu, dia juga termasuk salah satu deretan pebisnis yang sukses. Pernah sekali Rena bertemu dengan Angga dalam pertemuan para pebisnis.

Deg!

Menelan Saliva pun rasa tak bisa.

"Papa akan urus semuanya!" ucap Angga

Kemudian Angga menghampiri polisi wanita tadi bersama Azzura, dan Rena di buat ketar ketir meski dia sudah membawa pengacara.

Azzura kembali di periksa oleh polisi, tapi kali ini di dampingi papanya.

"Ini barang bukti yang memberatkan tersangka" ucap pengacara Rena

"Tidak mungkin putri saya melakukannya,,!" ucap Angga

"Kenapa tidak mungkin, putri anda seorang apoteker, pasti bisa meracik obat obatan!" ucap pengacara Rena

"Anda salah!"

Semua orang menoleh ke belakang dan disana Ada Rizal, Rangga bersama dokter Fariz.

"Kenapa dia disini?!" Batin Rena semakin di buat tegang dan ketakutan.

"Kami membawa bukti kejahatan Rena! jangan maling teriak maling! akui saja semuanya kejahatan mu disini!" ucap Rizal saat menatap Rena dengan tajam

"Beraninya kau memfitnah adikku!" Ucap Rangga

Wajah Rena terlihat pucat pasih, dia bingung harus bagaimana sekarang. Mau lari tapi dia ada di kantor polisi, di luar banyak polisi, sedang posisinya saat ini sudah terjepit.

"Wanita inilah yang meracuni suaminya sendiri Bu Polisi!" ucap Rangga sambil menunjuk Rena

"Tidak! saya tidak mungkin melakukan itu!" jawab Rena dengan tubuh gemetar

"Tidak mau mengaku?!" sarkas Rangga

"Cepat, katakan semuanya dokter Firza!" ucap Rizal

"Nyonya Rena menyuruh saya untuk membuat obat itu," ucap Dokter Firza

"Bohong!" teriak Rena

Wanita itu terlihat semakin panik, posisinya saat ini benar benar bahaya, dia tidak ingin di penjara, Tidak! dia tidak ingin mendekam di penjara dan kehilangan semua yang sudah melekat pada dirinya.

"Saya mengatakan yang sebenarnya,,, lebih baik anda mengaku saja Nyonya,, " ucap Dokter Firza

"Aku,, aku,,," Ucap Rena terbata bata

"TANGKAP WANITA ITU!"

.

.

.

.

.

.

Siapaaa yah diaa? 😅