FOLLOW IG AUTHOR: @Thalindalena
“Aku ingin kau menjaga mereka 24 jam!” ucap Ricko dengan nada datar pada babysitter baru kedua anak kembarnya.
“Raisa mempunyai penyakit kelainan genetik, dia membutuhkan donor sumsum tulang belakang dari ibunya, tapi masalahnya aku tidak tahu keberadaan ibunya saat ini. Ibu si kembar adalah ibu pengganti, yang saat ini tidak tahu di mana keberadaannya. Kata dokter, Raisa bertahan hidup sampai 3 bulan lagi, jika aku tidak segera menemukan ibunya, maka nyawa Raisa tidak akan terselamatkan.” Ricko mengatakan itu semua dengan perasaan yang tidak karuan. Sebagai seorang ayah dia merasa sangat terpukul saat melihat kondisi putrinya.
Akankah, Ricko dapat menemukan ibu dari kedua anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penampilan baru Ricko
Rayan dan Raisa sudah berkumpul di meja makan. Kedua bocah menggemaskan itu masih bermuka bantal pasalnya baru bangun tidur.
“Kak Jas, kami masih mengantuk, hoammmm .” Rayan menguap lebar seraya menutup mulutnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menjadi tumpuan di bawah dagunya.
“Iya, aku juga masih mengantuk,” sahut Raisa dengan setengah terpejam.
“Ini sudah jam 6 pagi, kalian harus bangun tepat waktu agar tidak menjadi anak yang pemalas,” jawab Jasmine sembari meletakkan dua gelas susu putih hangat di atas meja tepat di hadapan kedua anak asuhnya.
Anak kembar itu hanya bisa menghela nafas panjang tanpa membantah ucapan Jasmine.
Sementara itu Ricko saat ini masih berada di dalam kamar. Pria itu tengah sibuk mencari kemeja yang pas di badan tegapnya.
“Yang ini sudah aku sering pakai. Dan ..., yang ini juga ...” Ricko menjejeng kemeja berwarna abu dan biru di tangan kanan dan kiri. Ia mengembalikan kemeja itu ke dalam lemarinya lagi, lalu mengambil kemeja yang lain.
Huh!
Ricko menghembuskan nafas kasar seraya berkacak pinggang dan menatap kesal pada isi lemarinya. Padahal isi lemarinya yang berupa kemeja dan celana tidak salah sama sekali kepadanya, kenapa dua benda itu menjadi sasaran kemarahan dan kekesalan Ricko?
Sebenarnya apa yang terjadi?
Yap! Semua itu terjadi karena ucapan Jasmine yang mengatakan kalau dirinya adalah pria yang menggelikan.
Ah, sial!
Ucapan Jasmine selalu terngiang otak cerdas Ricko. Sehingga membuat pria tersebut menjadi senewen sendiri dan ingin tampil menarik di depan babysitternya itu.
*
*
“Daddy mana, Kak?” tanya Rayan setelah meminum susunya sampai habis setengah gelas. Kedua anak kembar itu pun juga sudah menghabiskan sarapan mereka.
“Mungkin masih bersiap-siap,” jawab Jasmine seraya menatap jam dinding yang ada di ruang makan itu. Waktu sudah menunjukkan jam 6 lewat 15 menit. Kemudian Jasmine beralih menatap omelet yang tersaji di atas piring yang sudah di pastikan sudah dingin.
“Tidak seperti biasanya, Daddy lama? Apakah terjadi sesuatu?” tanya Raisa dengan nada lucu dan menggemaskan.
Pucuk di cinta ulam pun tiba. Yang tengah di bicarakan saat ini sudah berjalan menuruni tangga, menuju ruang makan. Raisa dan Rayan terperangah menatap penapilan sang Daddy yang terlihat lain dari biasanya.
Tapi, tidak dengan Jasmine, gadis itu tetap saja terlihat biasa saat menatap Ricko, meski di dalam hati tengah mengagumi pria berusia 28 tahun itu yang selalu terlihat sangat tampan dan menawan.
Ricko memakai style casual. Kaos warna putih melekat pada tubuh kekarnya, dan di balut dengan Jas slim fit berwarna hitam. Lalu bagian kaki jenjangnya di balut dengan celana chinos berwarna senada dengan Jasnya, tidak lupa sepatu pantofel berwarna hitam berharga puluhan juta membungkus kedua telapak kakinya.
Ah ... jangan lupakan tatanan rambutnya yang biasanya klimis dan rapi, kini terlihat acak-acakan.
“Daddy? Kenapa Daddy berpakaian seperti itu?” tanya Rayan dengan kedua mata yang tidak lepas menatap ayahnya.
“Kenapa? Daddy tampan ‘kan?” tanya Ricko tersenyum lebar, penuh percaya diri sembari mendudukkan diri di kursinya.
“Tampan sih, tapi Daddy terlihat aneh,” sahut Raisa sembari menelisik penampilan baru ayahnya.
Bagaimana tidak aneh? Kalau biasanya Ricko selalu memakai style formal, kini memakai stýle casual.
“Iya ‘kan, Kak? Daddy aneh ‘kan?” Raisa meminta persetujuan Jasmine yang duduk di sampingnya.
Jasmine tersenyum dan mengiyakan ucapan Raisa, dan tentu saja hal itu membuat Ricko kesal bukan kepalang.
“Dasar gadis menyebalkan! Apakah dia tidak tahu, kalau aku seperti ini karenanya?! Tadi pagi dia merasa geli kepadaku? Dan sekarang dia melihatku aneh. Sebenarnya tipe pria idamannya itu seperti apa?!” kesal Ricko di dalam hati, seraya menatap Jasmine dengan tajam.
***
Like dan Vote jangan lupa ya ❤