NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Memilihku

Ketika Takdir Memilihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: MauraKim

Aditya Kalandra wiratmaja tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya, Nathasya Aurrelia pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahannya. Dalam keadaan yang kalut ia dipaksa harus menerima pengantin pengganti yang tidak lain adalah adik dari sahabatnya.

Sementara itu, Nayra Anindhira Aditama juga terpaksa harus menuruti permintaan sang kakak, Nathan Wisnu Aditama untuk menjadi pengantin pengganti bagi Aditya atas dasar balas budi.

Apakah Nayra sanggup menjalani kehidupan barunya, dan mampukah dia menakhlukkan hati Aditya.

Ataukah sebaliknya, apa Nayra akan menyerah dan pergi meninggalkan Aditya saat masalalu pria itu kembali dan mengusik kehidupan rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MauraKim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana jika Natasya Kembali?

Setelah lebih dari tiga puluh menit berkendara, akhirnya mobil Aditya berhenti di sebuah restoran bergaya semi - industrial dengan pencahayaan temaran dan suasana tenang.

Nayra menoleh ke luar jendela, memandangi papan nama restoran yang sederhana tapi elegan. Lampu gantung menghiasi area luar, menciptakan bayangan lembut di sepanjang dinding bata merah.

"Tempatnya tenang sekali," ucapnya pelan, begitu Aditya membukakan pintu mobil untuknya.

Mereka berjalan berdampingan melewati pintu kaca, lalu di sambur pelayan yang segera mengantar mereka ke meja di dekat jendela besar. Dari sana, lampu kota tampak samar di kejauhan, berbaur dengan langit malam yang gelap.

Aditya menarik kursi untuk Nayra, lalu duduk di seberangnya.

Restoran itu tidak terlalu ramai, hanya diisi oleh suara alat makan, percakapan pelan, dan musik instrumental yang mengalun lembut di latar belakang.

Mereka memesan makanan tanpa banyak bicara. Nayra memainkan gelas air di tanganya sementara Aditya menyandarkan punggungnya, sesekali memperhatikan wajah wanita yang telah Sah menjadi Istrinya, beberapa bulan lalu.

Beberapa menit kemudian, makanan datang. Mereka mulai makan perlahan, menikmati suapan demi suapan dalam diam yang tidak terasa canggung.

Di tengah-tengah keheningan itu, Aditya menoleh pada Nayra. "Apa kamu suka tempatnya?" tanyanya pelan.

Nayra mengangkat wajahnya, lalu tersenyum singkat.

"Suka, Mas. Di sini sangat tenang."

Aditya mengangguk, lalu kembali menatap ke luar jendela. Tapi dalam dirinya, sesuatu masih terasa menganjal.

Beberapa menit berlalu dalam diam yang tenang. Hanya ada suara garpu yang sesekali menyentuh piring, dan desau halus dari AC di langit-langit restoran.

Aditya meletakkan garpunya perlahan. Pandangannya tak langsung menatap Nayra, ia seperti menimbang sesuatu dalam benaknya. Seolah mencari cara paling halus untuk menyampaikan pertanyaan yang sudah sedari tadi ia pikirkan.

Kemudian ia bersuara, nadanya pelan tapi serius.

"Nayra, aku ingin bertanya sesuatu padamu."

Nayra berhenti mengunyah. Alisnya sedikit terangkat. "Hmm, mau tanya apa, Mas?"

Aditya menatap Nayra. Tatapannya tak tajam, tapi jelas menyimpan sesuatu yang lebih dari sekedar rasa ingin tahu.

"Apa kamu mengenal Reyhan?"

Nayra diam sejenak. Sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. "Mas Reyhan Pradipta, maksud Mas?"

Aditya mengangguk, matanya tetap mengamati wajah Nayra dengan sorot serius.

Nayra mengangguk pelan. "Aku cukup dekat dengannya, Mas. Mas Reyhan sering memesan jas di butik, dan kami juga beberapa kali bekerja sama untuk proyek fashion pria."

Aditya terdiam sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke pemandangan di luar jendela. "Jadi, kalian sering bertemu?"

Nayra mengangguk lagi. "Iya, cukup sering. Tapi semua dalam urusan pekerjaan, Mas. Mas Reyhan juga sangat menghormati batasan."

Aditya tidak langsung menanggapi. Entah mengapa, ada perasaan tidak nyaman yang merayap di hatinya. Ia mengenal Reyhan cukup lama, namun baru tadi siang ia melihat pria itu begitu antusias saat membicarakan seorang wanita. Dan sialnya, wanita yang di bicarakan adalah istrinya.

"Kenapa Mas tiba-tiba menanyakan soal Mas Reyhan?" tanya Nayra hati-hati, menatap Aditya yang masih diam.

Aditya menghela napas pelan. "Nggak ada alasan khusus. Aku hanya ingin tahu saja."

Nayra sedikit mengernyit, merasa jawaban itu tidak sepenuhnya jujur. Tapi ia memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut.

Aditya menarik napas pelan sebelum akhirnya membuka suaranya lagi, "Tadi siang aku bertemu dengan Reyhan dan Nathan untuk membicarakan proyek kerja sama kami."

"Dan Reyhan mengatakan kalau dia akan mengundangmu untuk datang di acara peresmian produknya lusa, apa itu benar?" Aditya akhirnya menanyakan apa yang membuat pikirannya tidak tenang.

"Iya Mas, Dia mengundangku, Nadira juga Arsyila untuk datang ke acaranya lusa. Apa Mas juga akan datang kesana?" tanya Nayra.

Aditya terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan pertanyaan Nayra.

"Aku akan datang kesana setelah pertemuan dengan Nathan. Apa kamu mau datang bersamaku? aku akan menjemputmu dulu setelah selesai bertemu Nathan." tawar Aditya.

Nayra menggeleng, "Sepertinya tidak, Mas. Aku bareng Nadira dan Arsyila saja. Kami akan datang setelah dari butik. Tidak apa-apa kan, Mas?" jawab Nayra sembari meminta izin.

"Iya tidak apa-apa. Tapi ingat, jangan memakai pakaian yang terlalu terbuka. Disana pasti banyak rekan-rekan Reyhan yang lain, Aku tidak mau kalau sampai kamu jadi pusat perhatian laki-laki lain." ucap Reyhan memberi peringatan pada Nayra.

Mendengar ucapan Aditya yang memberikan pesan seperti itu, Nayra menahan senyumnya. Kenapa hanya dengan ucapan Reyhan yang memberinya peringatan seperti itu, membuat hatinya menghangat.

Nayra menganggukkan kepalanya sebagai jawaban pesan dari Aditya. Namun setelahnya, Nayra terdiam. Ada sesuatu yang menganjal di hatinya sejak lama. Pertanyaan yang terus menerus muncul dalam benaknya.

Setelah bergulat cukup lama dengan keraguannya, Nayra akhirnya memberanikan diri untuk bersuara.

"Mas, aku ingin tahu,,." suaranya terdengar ragu, namun ia tetap melanjutkan, " Bagaimana kalau tiba-tiba kekasihmu itu kembali lagi padamu? Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan mengakhiri pernikahan ini?"

Suasana langsung terasa lebih berat.

Aditya yang tadinya memandang keluar jendela kini menoleh ke arah Nayra. Ekspresinya sulit di tebak, matanya sedikit menyipit, seolah sedang menimbang-nimbang ia harus memberikan jawaban seperti apa.

Beberapa detik berlalu tanpa jawaban.

Nayra mengigit bibirnya, berusaha menutupi kegelisahannya. "Maaf, Mas. Mungkin seharusnya aku tidak menanyakan ini " tambahnya buru-buru, Nayra merasa bahwa mungkin ia melangkah terlalu jauh.

Namun, Aditya tetap diam. Matanya menatap lurus ke wajah Nayra, seolah mencoba membaca sesuatu dalam ekspresi istrinya.

Hingga akhirnya dengan suara rendah, ia bertanya balik. "Kenapa kamu menanyakan itu?"

Nayra mengerjap, ia tidak menyangka Aditya akan 1embalas dengan pertanyaan lain. "Aku hanya,, ingin tahu. Aku tahu pernikahan ini terjadi secara tiba-tiba, dan aku tidak ingin menjadi orang yang menghalangi jika Mas masih mengharapkannya kembali "

Nayra menjawab pertanyaan Aditya dengan nada bicara yang ia buat setenang mungkin. Namun entah mengapa di sisi lain, hatinya terasa nyeri.

Aditya menghela napas pelan, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah luar jendela.

"Kalau Natasya kembali, aku tidak tahu."

Jawaban itu terdengar jujur, namun juga menyimpan banyak makna.

Nayra merasakan sesuatu mencubit hatinya. Jawaban 'tidak tahu' berarti masih ada kemungkinan, bukan?

Ia mengangguk kecil, berusahan menelan perasaan aneh yang mulai tumbuh di dalam dirinya. "Baik, aku mengerti Mas." gumamnya pelan sembari kepalanya tertunduk.

Namun sebelum ia melanjutkan ucapannya, suara Aditya kembali terdengar.

"Tapi ada satu hal yang aku tahu dengan pasti, Ra."

Nayra mendongak menatap Aditya dengan serius, menunggu ucapan pria itu selanjutnya, "Apa, Mas?"

Aditya menatapnya dalam, mata tajamnya seolah mencoba menyampaikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata.

"Aku tidak akan menghianati pernikahan ini. Maka dari itu, Ajari aku mencintaimu."

1
AstutieEcc
gak update nih kakk/Sob//Sob//Sob/
MauraKim: InsyaAllah besok ya Kak, lagi buntu bangget😄
total 1 replies
AstutieEcc
lanjut kak
AstutieEcc
bagus banget gess /Drool//Drool//Drool/
AstutieEcc
lanjut thor /Drool//Drool//Drool//Drool/
Sunaryati
Semoga dugaan Nadira benar Reyhan punya perasaan suka sama Arsylla, dan nanti tidak bertepuk sebelah tangan
Sunaryati
Ikut lega ternyata Reyhan tidak memiliki rasa cinta pada Nayra sebagai kekasih, tapi sayang sebagai teman.
Sunaryati
Nah Dit kamu telah menunjukkan rasa secara langsung di depan Nayra, muah- mudahan setelah dari acara ini, kau menjadikan istrimu Naura menjadi istrimu seutuhnya.
Sunaryati
Benar kata ipsrmu jika kau sudah belajar- benar yakin akan isi hatimu, Dit
Sunaryati
Kenapa kesal Aditya, Nayra sudah jadi istrimu apa yang kau risaukan
Sunaryati
Jangan emosi dulu, bertanya saja
Sunaryati
Jadi kamu belum sadar Dit jika selama ini Natasya hanya manfaatkan kamu
Sunaryati
Masa ibaratnya Natasya sudah membuangmu kok masih mengharapkan.
Sunaryati
Harus sunggu- sungguh dari hati Aditya, bagaimana jika mantanmu minta balikan, kan kau sangat mencintainya
Sunaryati
Aditya mulai kawatir nih istrinya ada yang mengaguminya
Sunaryati
Reyhan ada perasaan sama Naysila tapi belum menyadari, atau sudah menganggap adiknya.
Sunaryati
Mudah-mudahan Aditya memang sudah mencintai kamu Naura, dan jika mantannya muncul sudah tidak terpengaruh, bahkan cintanya makin besar ke kamu
Hiang Ardiati
bagus saya suka
JAM
luar biasa
MauraKim: Terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
November
lanjut
MauraKim: terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
Farldetenc
Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!