Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27_Bertemu Calon Mertua
Sedangkan mama Laras dan papa Dion sudah menanti kedatangan anak, cucu dan juga calon mantunya.
Dari awal saat Bara memberitahukan akan menikah dengan Inez, mama Laras dan papa Dion sangat excited dan senang sekali karena akhirnya sang anak menikah juga dengan wanita yang mereka anggap sangat-sangat lah kayak.
"Akhirnya ya pa Bara akan menikah juga, mama sudah takut karena Bara tidak juga menikah-menikah setelah kejadian waktu itu," sahut mama Laras ikut sedih mengingat kejadian beberapa tahun silam.
"Mama tenang aja, anak papa itu kan emang suka bikin kejutan." papa Dion mencoba memberikan candaan kepada sang istri agar tidak sedih.
"Ih papa selalu saja begitu."
Sedangkan Bara, Daniel dan Inez masih dalam perjalanan menuju ke rumah orang tua Bara.
"Kak kita mampir ke minimarket dulu yuk buat beli buah-buahan," sahut Inez.
Bara hanya menurut saja dan tidak membantah, dia segera menepikan mobilnya saat ia melihat minimarket.
Inez pun masuk sendirian, awalnya Daniel ingin ikut tetapi setelah di beri pengertian oleh Inez akhirnya Daniel pun tidak jadi ikut karena dia hanya sebentar saja.
Setelah berbelanja cukup banyak buah dan beberapa barang lainnya Inez pun keluar dan menuju ke mobil, di sana Bara sudah menunggunya dan membantunya memasukkan belanjaannya ke dalam mobil.
"Udah?" tanya Bara dan mendapat anggukan dari Inez.
Setelah beberapa saat mereka pun sampai di rumah orang tua Bara yang sangat besar hampir sama dengan rumah Bara.
Inez hanya menganga melihatnya, tidak terbayangkan baginya bahwa dia akan berada di lingkungan seperti ini.
"Masuk." ucap Bara dengan menggendong Daniel di lengannya.
Inez pun segera menyusul Bara dan Daniel yang sudah berjalan lurus.
Setelah sampai dalam mereka di sambut oleh orang tua Bara siapa lagi kalau bukan mama Laras dan juga papa Dion.
"Malam om, tante!" sapa Inez mencoba sopan.
"Jangan panggil tante sama om, panggil mama sama papa aja sama kayak Bara manggil kami, kan sebentar lagi akan jadi istrinya Bara," sahut Oma Laras.
"I.. iya tan.. eh mama," balas Inez dengan sedikit canggung.
"Duduk sayang," ajak mama dengan menarik lengannya.
"Iya."
Daniel merasa dijauhkan dari sang mama pun merengek ingin dekat dengan Inez.
"Mama!" rengek Daniel berlari ke arah sang mama meninggalkan gendongan Bara.
"Aduh kenapa sayang?" tanya Inez saat Daniel sudah berada di pangkuannya.
"Mau deket mama." sahutnya dengan polos.
"Lihat tuh bar, Daniel sudah sangat dekat dengan Inez." papa Dion membuka pembicaraan mereka.
Memang setelah sampai tadi papa Dion mengajak Bara untuk sedikit menepi menjauh dari para wanita.
Papa Dion hanya ingin memberikan beberapa wejangan karena Bara sebentar lagi akan menikah.
"Sayang gimana kamu udah siap?" tanya mama Laras saat Inez dan mama Laras berduaan dan ada Daniel di pangkuan Inez.
"Siap apanya ma?" tanya Inez dengan bingung tak mengerti apa yang dimaksud oleh sang calon mertua.
"Ih kamu masa lupa sih, lusa kamu kan mau menikah sayang! Gimana udah siapkan kamu?" goda mama Laras kepada Inez membuat pipi Inez seketika memerah.
"Mama apaan sih, jangan gitu ih!" ucap Inez merasa malu karena pertanyaan Oma Laras.
"Aduh mama gak sabar deh pingin lihat Daniel punya adik lagi," sahut mama Laras dengan antusias.
"Mama, kami aja belum menikah kok udah memikirkan adik buat Daniel sih!" sahut Bara yang baru saja tiba dengan papa Dion dan duduk di sebelah Inez.
"Bentar lagi jadi suami istri juga bar kan enak di omongin baik-baik tentang saran mama," goda mama Laras lagi membuat Inez semakin malu merona di pipi.
"Udah ma, gak lihat tuh muka Inez udah kayak kepiting rebus." sambung papa Dion yang membuka suaranya.
"Iya deh," sewot mama Laras namun juga senang karena melihat anak dan menantunya yang sangat serasi.
"Gimana kalau kita makan aja," ajak mama Laras kepada semua orang.
"Yeyy makan!" teriak Daniel paling kencang.
Mereka pun segera menuju ke meja makan, setelah sampai mereka memakan makanannya dengan tenang, Daniel tidak ingin makan sendiri jadi Inez lah yang menyuapinya dengan telaten.
"Ma, mau ayam!" sahut Daniel manja sekali dengan Inez.
"Iya, sayang."
Inez pun mengambilkan lauk ayam yang di inginkan Daniel dan memberikannya kepada sang bocah, bahkan dia sampai makan sedikit sekali makanannya karena terus melayani Daniel.
"Astaga Inez, mama sangat seneng banget lihat kamu sayang sama cucu mama." sahut mama Laras saat melihat kemesraan dan kasih sayang dari cucunya dan Inez calon menantu nya.
"Mama bisa aja," sahut Inez singkat karena dia bingung harus membalas apa.
Mereka pun melanjutkan acara makan-makannya, setelah selesai mereka mengobrol banyak hal tetapi lebih sering membicarakan tentang acara pernikahan Bara dan Inez.
Awalnya mama Laras dan papa Dion kurang setuju dengan rencana Bara dan Inez yang ingin mengadakan pernikahan dengan secara tertutup dan hanya beberapa orang saksi saja dan juga keluarga dan sahabat dekat sana tanpa ada orang lain yang hadir.
Tapi setelah diberikan pengertian oleh Bara dan Inez akhirnya mama Laras dan papa Dion pun pasrah dan mengikuti keinginan anak-anak mereka yang terpenting adalah pernikahan nya.
Dan sudah berjanji bahwa akan merahasiakan pernikahan Bara dan Inez dulu hingga nanti waktu yang tepat karena jika sekarang-sekarang ini di umumkan sangatlah tidak terlalu bagus waktunya.
"Kami mengikuti apa rencana kalian saja," sahut papa Dion.
"Iya sayang, mama ikut apa mau kalian aja." sahut mama Laras dengan mengelus lembut telapak tangan calon mantunya.
Setelah mendengarkan hal itu dia sangat senang karena saat bertemu dengan calon mertuanya dan mereka sangat terbuka dan mau menerima Inez dengan senang hati.
"Ma, kami harus pulang dulu ini udah malam," sahut Bara saat mereka sedang mengobrol di ruang tamu.
"Yah kok udah pulang sih," ujar mama Laras dengan muka sedih karena waktu bersama dengan cucu dan calon mantunya harus berakhir hari ini.
"Kami pasti akan ke sini lagi ma," ucap Inez meyakinkan sang calon mertuanya agar tidak sedih lagi.
"Bener ya sayang?" ujar mama Laras.
"Iya, ma."
Setelah itu mereka pun pamit untuk pulang karena hari sudah malam dan besok juga mereka harus kerja kembali.
Awalnya mama Laras menentang untuk Inez dan Bara bekerja karena lusa sudah hari pernikahannya namun Bara mencoba memberi pengertian bahwa ia ada rapat penting begitupun dengan Inez dan dia mengatakan bahwa lusa akan cuti.
Dan untuk masalah gaun dan yang lainnya juga sudah di persiapan kemarin saat Bara dan Inez memiliki waktu luang.
Sekarang mereka sedang melajukan mobilnya membela jalanan kota yang masih saja ramai meski hari sudah malam, setelah sampai di mansionnya mereka bertiga pun masuk ke dalam.
"Ma, Niel mau dimandiin mama" ucap Daniel dengan manja.
Inez yang mendengar itu pun dibuat gemas dengan keinginan bocah yang sebentar lagi akan menjadi anak sambungnya.
"Iya, ayo!" ajak Inez.
Kemudian memegang tangan Daniel dan mengabaikan bahwa di sana masih ada Bara yang berdiri di cuekin.
"Nez hei kamu juga lupa kalau aku dari tadi di sini!" sahut Bara sedikit tidak terima karena di abaikan.
"Eh, maaf kak aku lupa." Inez menjawab dengan entengnya seperti tidak ada yang salah.
Segera setelah mengucapkan itu Inez melanjutkan perjalanannya dengan Daniel menuju ke kamar Daniel.
Setelah selesai memandikan Daniel, Inez izin untuk ke kamar terlebih dahulu karena dia juga harus mandi bukan.
.
.
Bersambung.....
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..