Life As Fan Yu

Sekarang Bai he mau ikut acara kedewasaan bersama dengan Fan yu, dan para undangan sudah datang ke kediaman keluarga Lou untuk menyaksikan acara kedewasaan putri keluarga tersebut.

Mereka juga penasaran dengan siapa Fan yu yang akan menjadi putri mahkota nantinya,mereka berbondong-bondong datang memeriahkan acara tersebut sambil membawa berbagai macam hadiah.

Tuan Lou dan nyonya Lou sedang berada didepan gerbang pintu rumah mereka, sambil wajah tersenyum menyambut tamu undangan.

Hari sudah siang dan acara kedewasaan mereka pun dimulai, para tetua keluarga Lou duduk untuk menunggu mereka berdua datang.

Dan tak beberapa lama mereka berdua datang bersama-sama, mata tamu undangan tertuju pada mereka berdua dia anak gadis yang sudah dewasa.

Dengan rambut sama-sama terurai panjang, mereka berdua berjalan dengan anggun kearah orang tua mereka.

Tuan Lou melihat mereka berdua menjadi terharu, dia tidak merasa kalau kedua anak mereka sudah dewasa.

Saat sudah berada didepan nyonya Lou, dan mereka berdua melakukan adat istiadat untuk acara kedewasaan mereka.

Dan tak beberapa lama acara kedewasaan mereka selesai, dan mereka berdua sudah siap melangkah untuk masa depan mereka.

Tiba-tiba para tamu dan keluarga Lou di kejutkan dengan datangnya kasim Kaisar dan beberapa pengawal istana, mereka datang menuju kearah keluarga Lou.

Lalu kasim itu bukan mencari Fan yu, tapi malah mencari Bai he.

"Siapa yang bernama Lou Bai he? ".

Bai he langsung maju, dan berhadapan sedikit jauh dari kasim tersebut.

" Saya tuan kasim yang bernama Bai he "jawab Bai he sambil memberikan hormat kepada kasim Kaisar.

Lalu kasim Kaisar tersebut memerintahkan semua keluarga Lou untuk menerima perintah dari Kaisar.

Semua orang yang ada disana berlutut, bahkan para undangan juga berlutut kecuali para kasim istana dan pengawal istana.

Lalu kasim itu membacakan titah Kaisar,yang menyuruh Bai he sebagai wanita berbakat akan dinikahkan dan diberikan gelar putri Zin ning yang akan dinikahkan dengan pangeran dari kota Luo yan.

Mendengar itu Bai he menjadi lemas, dan tertegun dia seakan tidak menerima titah itu.

"Tidak..! " Gerutu Bai he yang isi kepalanya kosong.

Yang terus dia ucapkan berulang kali dengan suara pelan,sedangkan kasim itu menunggu Bai he menerima titah itu.

"Nona Lou, silahkan ambil titah ini!. Jika tidak mau keluarga kalian akan mendapatkan hukumannya" Ucap kasim itu.

Nyonya Lou langsung mendekati Bai he, dan menyadarkan Bai he untuk segera menerima titah Kaisar itu.

Tapi tetap saja Bai he menolak dengan menggelengkan kepalanya, sedangkan Fan yu yang khawatir dengan kondisi keluarga nya jika Bai he tidak menerima titah itu.

Fan yu lalu mendekati kasim itu, dan memberikan pengertian kepada kasim itu.

"Maafkan saudara ku tuan!, dia mungkin terkejut saja. Dan merasa sedih harus berpisah dengan kami, setelah mendapat kabar ini" Penjelasan Fan yu dengan tenang.

Kasim yang marah itu, mendadak berubah setelah Fan yu berusaha membujuknya.

"Baik aku maafkan, dan tidak akan aku ceritakan masalah ini. Aku juga mengerti, kabar ini membuat dirinya terkejut" Ucap kasim itu yang sudah terbujuk.

Lalu kasim itu memberikan titah kepada Fan yu, dan Fan yu dengan senang hati menerimanya.

Fan yu lalu menyuruh ayahnya untuk menyambut kasim itu, dan ayahnya langsung mendekati kasim itu dan menyuruhnya sebelum pergi menikmati pesta kedewasaan putri mereka.

Nenek Fan yu yang kecewa dengan sikap Bai he yang sembrono, dan hampir membunuh semua keluarga Lou.

Langsung menyuruh nyonya Lou untuk membawa anaknya ke kamarnya, dan Fan yu bersama neneknya menyambut tamu yang datang dengan senyum.

Bai he terus menangis didalam kamarnya sepanjang hari,dan tidak membiarkan siapapun masuk ke dalam kamarnya.

Walaupun ibunya meminta untuk dibukakan pintunya, tapi Bai he menolaknya dengan tegas sambil menangis tersedu-sedu.

Ibunya yang tidak bisa berbuat banyak, lalu meninggalkan sendirian Bai he dan menyuruh pelayan setia Bai he untuk menjaga dari luar kamarnya. Dan nyonya Lou kembali ke acara untuk menyambut tamu undangan, dengan membantu suaminya dan ibu mertuanya.

Di istana utusan negeri Luo yan harus kembali setelah menerima jika wanita yang akan menikah dengan raja Yun adalah gadis dari keluarga Lou, Shu yang sudah kembali lebih dulu meninggalkan kota Bei tanpa tau siapa pendamping dari tuanya karena tugas yang sudah memanggilnya.

Beberapa hari sudah berlalu setelah upacara kedewasaan mereka, dan hantaran lamaran dari putra mahkota datang untuk Fan yu.

Membuat Bai he bertambah sedih dan kecewa, dia merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk menjadi putri mahkota.

Bai he terus mengurung dirinya sendiri didalam kamarnya, karena ibunya sudah tidak tahan lagi. Dia lalu menerobos masuk ke dalam kamarnya, dan melihat putrinya yang berantakan tanpa riasan satu apapun yang dia kenalan pada tubuhnya.

Ibunya lalu mendekati Bai he,dan membelai rambut panjang nya.

"Jangan seperti ini nak!, jika kamu seperti ini buat ibu sedih. Lihat Fan yu!, sebentar lagi dia akan menikah dengan putra mahkota dan tinggal selangkah lagi dia akan menjadi permaisuri negeri ini. Dan kamu mau membiarkannya! " Ucap tegas ibunya.

"Ibu mau aku lakukan apa?, aku ini juga akan menikah dengan pangeran negeri lain. Jika saja bisa di tukar pernikahan ini, maka akan aku lakukan! " Ucap Bai he yang putus asa.

"Benar!, pertukaran itu bisa terjadi" Ucap ibunya sambil tersenyum.

"Bagaimana ibu? " Tanya Bai he.

"Sekarang tenanglah!, pernikahan kalian akan aku tukar dan ibu juga perlu menyingkirkan Fan yu dari kota ini" Ucap ibunya sambil tersenyum licik tergambar diwajahnya.

Fan yu yang berada di dalam kamar, merasa belum yakin dengan pernikahannya dengan Yu chen.

Dia hanya menatap perhiasan pernikahan yang dihadiahkan oleh istana, dengan tatapan tidak semangat.

Xie yang melihat itu, segera bertanya kepada Fan yu.

"Kenapa nona masih sedih? ".

" Tentu saja aku sedih!, aku akan menikah itu berarti aku akan terpisah jauh dari ayah dan nenek serta dirimu "jawab Fan yu.

Xie pun terdiam karena dia menyadari yang dikatakan tuannya ada benarnya, mereka berdua langsung berpelukan dan saling menghibur satu sama lain.

Di tempat lain ibu tiri Fan yu merencanakan untuk menukar pernikahan putrinya, dia yang mengetahui kalau permaisuri percaya dengan tahayul dan ramalan.

Lalu ibu tiri Fan yu itu menyewa peramal bohongan untuk menipu permaisuri, setelah mendapatkan orang yang cocok untuk menipu permaisuri.

"Nyonya jika saya harus menipu permaisuri, saya tidak berani! " Jawab penipu itu.

"Tenang saja, katakan saja hal yang jelek pada ramalan putra mahkota jika menikah dengan Lou Fan yu. Dan katakan hal yang baik jika Fan yu menikah dengan pria dengan negeri lain! " Penjelasan ibu Bai he.

Penipu itu yang masih ragu-ragu, lalu ibu tiri Fan yu memberikan uang yang begitu banyak dan dijamin keselamatan dirinya setelah melakukan tugasnya.

Akhirnya dia terbujuk dengan hadiah dan janji manis ibu tiri Fan yu, ibu Bai he memberitahu tempat dia bisa bertemu dengan permaisuri dan dirinya.

Ibu tiri Fan yu merasa rencananya akan berhasil,setelah urusan selesai dengan penipu itu maka dirinya kembali ke kediaman keluarga Lou.

Esok hari rencana itu harus berhasil, setelah pelayan pribadi nyonya Lou mendapatkan informasi kapan permaisuri datang ke kuil.

Pelayannya mendapatkan informasi pagi sebelum matahari terbit, permaisuri akan segera pergi ke kuil sebelah utara kota Bei.