Seorang jenderal wanita yang berasal dari benua Padang Utara, harus mati konyol setelah ia dikhianati oleh semua bawahannya yang membunuhnya pada malam setelah mereka memenangkan perang.
Tetapi, setelah kematiannya, dia kembali terbangun dalam tubuh seorang gadis buruk rupa yang merupakan gadis terlemah di Benua Padang Selatan.
Begitu menyadari dirinya yang masuk ke tubuh seorang gadis lemah, maka dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan membalaskan dendamnya terhadap orang-orang di benua Padang Utara.
Bagaimanakah perjalanannya menjadi kuat?
Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya dengan mulai membaca bab 1 pada novel ini..!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Pria yang membuat kesal
Adelia kembali ke kamar sembari menatap pria tampan yang masih duduk di kursinya dengan memejamkan matanya, lalu perempuan itu kemudian mengambil pakaiannya untuk berganti pakaian di ruangan lain di rumah itu.
Setelah berganti pakaian, sang pelayan menghampirinya sembari membawa obat yang diminum Adelia untuk meningkatkan kekuatan tubuhnya.
"Biar aku saja yang membawanya ke kamarku, kau pergilah bantu yang lain di dapur." Ucap Adelia mengambil ramuan dari tangan pelayan lalu membiarkan pelayan itu kembali ke dapur.
Sementara Adelia, dia kembali ke kamar dan melihat pria tampan yang ada di dalam kamarnya masih berada pada posisi yang sama, jadi Adelia menghembuskan nafasnya, lalu dia mendekati pria itu sembari menaruh nampan berisi ramuannya di atas meja.
Pergerakan Adelia langsung membuat sang pria tampan membuka matanya, lalu dia melihat Adelia yang sedang memegang cawan berisi ramuan.
"Itu ramuan penguat tubuh?" Tanya pria tampan sembari memperhatikan Adelia.
Adelia langsung menatap pria di depannya, "mari urusin urusan kita masing-masing!" Tegas Adelia lalu dia meneguk minuman yang ada di bawah cawannya sampai ramuan itu habis turun ke perutnya.
Setelah itu, Adelia meletakkan cawannya kembali ke nampan lalu duduk sambil memikirkan jalan untuk meninggalkan desa itu.
Masih terus berpikir, Adelia terkejut ketika tiba-tiba saja pria yang duduk di depannya melompati meja dan kini duduk di sampingnya.
"Apa yang kau lak--" ucapan Adelia terpotong dan mata perempuan itu melotot sempurna ketika dia tiba-tiba dicium paksa oleh pria yang kini duduk di sampingnya.
Ciuman itu hanya sebentar saja lalu pria itu mendapatkannya sambil berkata, "hm,, ramuan itu terbuat dari rumput berduri, bunga merah darah dan juga akar tanaman liar."
Ucapan pria itu langsung membuat Adelia mengepal erat tangannya sambil menggerutu dalam hati, 'pria ini hanya ingin mengetahui bahan-bahan ramuan itu tapi kenapa dia harus menciumku seperti itu?'
Pria tampan yang melihat ekspresi Adelia langsung membaca pikiran perempuan itu lalu dia dengan tenang berkata, "Aku tidak suka minum dari cawan bekas orang lain!"
"Ha?!!" Adelia benar-benar tak menyangka dengan sikap tak tahu malu pria di depannya.
Pria itu tidak mau minum dari cawan bekas nya, tapi mau berciuman dengannya????????
Keterlaluan!!!
Alasan yang konyol!!!!!
Adelia baru akan meledak marah ketika dia terkejut saat pria itu mengeluarkan sebuah pil dari sakunya lalu berkata, "ini adalah pil yang memiliki efek yang sama dengan obat itu, bahkan pil ini jauh lebih kuat daripada ramuan itu. Bagaimana? Apakah kau mau memakannya?"
Adelia memperhatikan pil di tangan pria itu dan dia yakin pria itu tidak mungkin membohonginya, sebab pria itu bersembunyi di rumahnya. Jadi kalau terjadi sesuatu padanya maka orang-orang akan dengan cepat menemukannya.
Jadi Adelia langsung memperbaiki raut wajahnya lalu dia berkata, "Kalau kau mau memberikannya padaku maka aku akan menerimanya."
"Benarkah? Dari 1 sampai 10 seberapa banyak kau menginginkan pil ini?" Tanya pria itu sembari menatap Adelia dengan senyum penuh arti.
"10!" Jawab Adelia dengan tegas semakin membuat pria tampan di depan Adelia tersenyum dan mengangkat pil itu ke atas, tepat di depan mulutnya.
"Kalau begitu kamu ambillah!" Ucap pria tampan itu sembari memasukkan pilnya ke dalam mulutnya.
Yang artinya, jika Adelia menginginkan pil itu maka perempuan itu harus menciumnya dan mengambil sendiri pil itu dari dalam mulut pria itu!!!
Hal itu membuat Adelia merasa sangat marah dan dia menggertakan giginya menatap pria di depannya dengan hati yang berkecamuk!!