"Patuhilah semua peraturan, hanya enam bulan, setelah itu kau bebas melakukan apapun."
"Nona, terimalah. Setidaknya Anda bisa sedikit berguna untuk keluarga, Anda."
Ariel dipaksa menikah dengan Tuan Muda yang selama bertahun-tahun menghabiskan waktunya di kursi roda. Enam bulan, inilah pernikahan yang sudah terencana.
Hingga waktunya tiba, Ariel benar-benar pergi dari kehidupan Tuan Muda Alfred.
Di masa depan, Ariel kembali dengan karakter yang berbeda.
"Kau, masih istriku, kan!"
"Tuan, maaf. Sepertinya Anda salah mengenali orang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Status Pernikahan Mengembalikan Tahta Tuan Muda
Jonas, menelan ludahnya, Mencobanya...apa dia sedang menyumpahiku untuk menjadi cacat seperti dirinya?
"Tuan Jonas, santai lah. Tuan Alfred hanya bercanda," cetus Arthur, mengembalikan suasana yang sedikit menegang.
Bercanda...tapi...melihat dari wajahnya, dia begitu serius dengan kata-kata yang baru saja dilontarkan, bagaimana bisa dikatakan bercanda.
"Hahaha...benar, hanya bercanda, kau masih sama seperti dulu kakak tertua. Lalu dimana istrimu? kakak tertua sudah menikah, kan! Kenapa istrimu tidak terlihat? Apa dia tidak datang! Atau...kini, wanita itu sedang membersihkan kastil dan mempersiapkan semua kebutuhanmu!"
Jonas kembali berulah, jelas pertanyaan itu ledekan untuk Alfred.
"Benar, dimana wanita yang menikah denganmu, Al? Dia tidak datang? Kamu tidak mengajaknya?" Timpal Bertrand, padahal dia yang paling bersemangat ingin tahu sosok gadis yang menikah dengan sepupunya.
"Mungkin saja gadis itu buruk rupa, hingga malu untuk menampakkan diri dihadapan keluarga ini," Jonas yang masih belum puas, menyahut Betrand.
"Atau justru, gadis itu yang malu, harus mendorong-dorong kursi roda suaminya.... Hahaha..."
"Tutup mulut kalian!" Ayunda yang tidak terima anak dan menantunya dihina meninggikan suaranya, membentak dua pemuda yang tidak mempunyai sopan santun itu, "Apa seperti ini cara kalian menyambut kepulangan putraku?"
"Aduh bibi, kolot sekali. Aku hanya bercanda, dan juga aku benar bertanya, dimana gadis yang menikahi Alfred."
"Nona Ariel tidak bisa menghadiri undangan ini, ada keperluan yang tidak penting untuk dijelaskan," kata Arthur, menjawab pertanyaan Jonas.
"Ariel...jadi itu namanya! Waaaah sayang sekali, aku jadi tidak bisa bertemu kakak ipar."
"Tidak perlu bersedih tuan, ada yang jauh lebih penting dari pada Anda harus bertemu dengan Nona Ariel."
Arthur meletakkan tas hitam yang sejak tadi dia tenteng, sebelumnya tidak ada yang fokus dengan benda itu karena mereka terlalu tertarik dengan Alfred. Kini, semua pasang mata tertuju pada benda segiempat itu, dalam hati bertanya. Apa yang Arthur bawa?
Alfred yang terlihat sangat tenang padahal baru saja dicela saudaranya, memberi isyarat pada Arthur untuk langsung pada intinya.
"Baik tuan, sepertinya ini momen yang sangat tepat," ucap Arthur menanggapi isyarat dari sang Tuan.
"Ada apa ini?" tanya Marion, melihat gerak-gerik putranya dan Arthur, pria ini sudah menduga ada sesuatu yang mereka bawa.
Arthur mulai membuka tas hitamnya, tanpa menoleh pada Marion, lelaki ini menjawab, "Ada kabar bahagia yang ingin saya sampaikan, tuan!"
Kabar bahagia.... Apa?
"Apa tidak sebaiknya kita makan dulu, ini acara makan malam, kan!" Julie yang sebenarnya kesal karena menantu Ayunda tidak turut hadir, masih berusaha ramah tamah, menunjukkan Jika dia wanita yang lembut dan baik hati.
"Tidak perlu nyonya, kedatangan tuan muda bukan untuk mencicipi masakan Anda, karena di rumah pun, bibi Imel selalu memasak makanan yang lezat."
Arthur sangat berterus terang dalam ucapannya, memancing Julie untuk mengepalkan jari-jari tangannya dan mengumpat Arthur dalam hati.
Tanpa berbasa-basi lagi karena tidak ingin berlama-lama di kediaman itu, Arthur mengeluarkan selembar berkas dari dalam tas yang tadi dia buka. Membaca dengan lantang, isi tulisan dari kertas putih tersebut. Yang intinya, Alfred akan mulai mengambil alih perusahaan besar Keluarga Smith, dan semua yang mulanya memang akan menjadi miliknya.
Jelas semua terkejut! mengambil alih perusahaan keluarga...apa ini? yang berhak mewarisi hanya Tuan Muda utama, ini sudah ditentukan secara turun-temurun dari puluhan tahun yang lalu. Dan Tuan Muda utama saat ini, Justin, kan!
"Arthur, apa maksudmu?" tanya Marion.
"Anda benar tidak mengerti tuan?"
"Yang berhak mewarisi perusahaan keluarga hanyalah tuan muda utama," ini Julie yang menyahut.
"Benar!"
"Lalu, kenapa kamu bilang jika Alfred akan mulai mengambil Alfred perusahaan keluarga?"
"Nyonya! Apa ada yang salah dengan ucapan saya?"
"Tentu saja, tuan muda utama di keluarga Marion Smith, adalah Justin!"
Arthur terkekeh sejenak sebelum memberikan penjelasan pada wanita itu, "Tuan muda utama, Justin! belum ada pelantikan resmi, kan?"
Deg.... Julie terdiam sejenak, "Bulan depan, pengesahan itu akan dilakukan."
"Tidak perlu lagi dilakukan nyonya, karena tuan muda utama yang sesungguhnya sudah kembali."
Julie mulai meradang begitu juga dengan Justin dan yang lainnya, "Apa-apa ini! kamu jangan mengada-ada Arthur!"
"Mengada-ngada!"
"Sejak sebelas tahun yang lalu, Alfred sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjadi tuan muda utama keluarga ini, dan semua sepakat terutama kakek Roma dan para tetua jika Justin yang menggantikan Alfred."
Berbeda dengan Julie yang mulai meninggikan suaranya, Arthur masih terlihat tenang. Lelaki ini dengan santai berjalan ke arah Justin yang masih tidak mengerti apa yang terjadi, "Tuan muda Justin!" sapa Arthur dengan menepuk sebelah pundak Justin, "Saya mewakili tuan muda Alfred, mengucapkan terima kasih kepada Anda, yang sudah mengantikan tugas tuan Alfred untuk sementara waktu. Kini, tuan muda yang sesungguhnya sudah kembali, Anda bisa melepaskan tahta ini."
"Apa ini? Apa maksudmu Arthur?"
Arthur pun menjelaskan. Jika posisi Tuan Muda utama yang selama ini digantikan Justin sebagai putra kedua, tidak bisa disahkan, jika Alfred sebagai putra pertama, sekaligus Tuan Muda yang sesungguhnya menikah dibatas usia yang ditentukan.
Kenapa bisa begitu? karena ini ketentuan para tetua dan pendahulu sejak dulu. Entah Tuan Muda cacat atau tidak memenuhi syarat secara fisik, tapi jika dia menikah di batas usia yang ditentukan, dia berhak menyandang kembali gelarnya. Karena status pernikahan mengalahkan semua kekurangan yang bisa melengserkan Alfred.
Semua terdiam, terutama yang tidak tahu ketentuan ini. Tidak masuk akal! hanya karena status pernikahan, Tuan Muda yang sudah dilengserkan bisa merebut kembali gelarnya. Tapi inilah faktanya.
"Tidak mungkin!" Julie langsung beralih pada suaminya, "Pa, katakan ini tidak benar kan! Persyaratan dan keputusan macam apa ini? Justin pun akan segera menikah dengan Milea, dia pun akan memiliki status pernikahan."
"Maaf Julie, aku lupa memberitahumu soal ini. Memang benar, sebuah pernikahan adalah sesuatu yang paling besar, istimewa dan dihormati pendahulu. Dengan status pernikahan yang dimiliki Alfred, dia bisa mematahkan semua penolakan yang membuatnya turun."
Tidak...ini tidak mungkin, hanya karena anak ini sudah menikah dia menghancurkan semuanya.
.....
Untuk membuktikan ini, mereka mengundang beberapa tetua, penasehat besar dan kakek Roma. Setelah melihat beberapa tulisan tangan para pendahulu di masa lampau. Mereka percaya, apa yang dikatakan Arthur benar adanya. Tapi kenapa tidak ada yang memberitahu Julie dan Justin, sebelumnya .
Mereka pikir, dengan keadaan Alfred yang cacat dan mandul, sudah bisa membuang dan mencoret nama lelaki itu untuk menjadi pewaris Keluarga Smith, nyatanya tidak! justru Justin yang harus mengubur mimpinya dalam-dalam karena tahta yang dia idam-idamkan harus diserahkan ke pemilik sebenarnya.
....
Justin terlihat marah, namun dia tidak memaki-maki seperti yang dilakukan Julie, lelaki ini diam dengan tatapan kosong namun dadanya berdegup kencang serta darah di dalam tubuhnya mendidih.
"Mama benar tidak tau soal ini?" tanya Justin, dia bertanya dengan menekan kuat giginya.
"Jika aku tau, aku sudah pasti menggagalkan pernikahan mereka."
Sebelumnya Justin sudah merasa kejanggalan saat tiba-tiba Arthur datang menyampaikan permohonan Alfred untuk melangsungkan pernikahan.
Saat ini mereka belum bisa berpikir jernih, melakukan tindak lanjut.
"Apa jika istri dari Alfred mati, tahtanya akan kembali turun?"
Tiba-tiba sekali, terlintas pertanyaan ini di kepala Julie.