NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Ingin Mati

Permaisuri Tidak Ingin Mati

Status: tamat
Genre:Tamat / Isekai / Pengganti / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Queen_OK

Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Tanganku sakit. Bagaimana Aku Bisa Makan?

Di dalam ruangan kamar Lu Jing Yu, dua orang duduk berjauhan. Lu Jing Yu masih dengan sedih melihat tangan kanannya yang berbalut kasa tipis dengan setitik darah yang terlihat di balik kain kasa putih. Pei Zhang Xi masih duduk kursi dengan tenang. Ia masih belum memikirkan cara untuk 'membujuk' istrinya.

"Kamu...." Pei Zhang Xi yang tidak pernah terjebak dalam situasi hening yang lama tidak bisa mempertahankan diri. Dia sudah tidak tahan dengan diamnya Lu Jing Yu. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya apa yang dia inginkan. Tapi sayangnya, sebelum dis bertanya situasi yang agak aneh terjadi.

"Kruuuyuuk." Pei Zhang Xi terdiam. Dia melihat Lu Jing Yu yang menundukkan kepalanya yang terkulai. Wajahnya terlihat memerah saat ia mengelus perutnya sambil bergumam tidak jelas.

"Lapar?" Pei Zhang Xi menaikkan alisnya saat ia bertanya.

"Iya. Aku tadi belum makan apapun sejak pagi." Lu Jing Yu menggigit bibir bawahnya dengan ragu. Ia malu. Tentu saja. Sebagai gadis muda yang dilahirkan dari kalangan bangsawan di dunia asalnya, dia selalu berusaha untuk mempertahankan sikap tenang menghadapi apa yang terjadi. Dia juga sudah terbiasa menyembunyikan apa yang dirasakannya.

"Huuh.... seseorang siapkan makanan dan bawa masuk kemari."

"Baik Yang Mulia." Suara di luar adalah suara bibi Wu.

"Kamu sejak kapan membaca buku ini?" Pei Zhang Xi mengangkat salah satu buku yang tertumpuk di atas meja. Menunjukkannya pada Lu Jing Yu yang masih belum sadarkan diri dari rasa malunya.

"Eh oh... aku meminjamnya dari perpustakaan di kediaman ini. Aku akan segera menyuruh Xiao Bei mengembalikannya nanti." Di zaman kerajaan seperti saat ini, buku-buku mengenai strategi perang dan politik biasanya akan dirahasiakan. Jadi dia mengira Pei Zhang Xi marah karena hal ini.

"Tidak apa-apa. Kamu bisa meminjamkan kalau kamu suka."

"Hah? Apa kamu tidak takut?" Lu Jing Yu mendongak. Ia tidak menyangka bahwa Pei Zhang Xi akan mengizinkannya dengan mudah.

"Takut apa? Kamu membacanya juga belum tentu mengerti." Pei Zhang Xi meletakkan buku kembali ke dalam tumpukan. Lalu melirik Lu Jing Yu dengan cara meremehkan.

"Ooh...." Lu Jing Yu menghela napas percaya. Tapi entah kenapa ia merasa sedikit kecewa.

"Yang Mulia makanannya ada di sini." Suara bibi Wu terdengar dari luar sebelum Pei Zhang Xi mengizinkannya masuk. Beberapa pelayan masuk termasuk Xiao Bei. Yang melirik cemas Lu Jing Yu yang masih duduk di atas ranjang.

"Bawa makanan ke atas ranjang." Suara Pei Zhang Xi terdengar. Segera, bibir Wu mengambil meja lipat dan meletakkannya di atas ranjang. Di depan Lu Jing Yu.

Ada tiga menu yang disajikan. Satu mangkuk sup kurma merah, tumis sayur dan daging rebus. Lu Jing Yu menatap ketiga menu itu dengan kecewa. Tidak ada yang pedas diantara ketiganya.

"Semua menu sehat. Kenapa kamu hanya menatapnya seperti itu?" Pei Zhang Xi melirik tidak suka.

"Tangan kananku sakit. Aku juga tidak terbiasa memakai tangan kiri. Bagaimana aku bisa makan?" Menggigit bibir bawahnya saat ia mendongak dengan ragu dan menatap Pei Zhang Xi. Dia tidak mungkin berkata bahwa dia tidak menyukai makanannya karena tidak pedas. Dia masih sensitif dengan rasa pedas yang baru saja menyeretnya masuk ke dalam masalah.

Para pelayan menundukkan kepala mereka dengan takut. Permaisuri mereka cukup berani. Melihat wajah Pei Zhang Xi yang sejak tadi terlihat muram jelas terlihat marah. Takutnya provokasi kecil dari Permaisuri mereka, Pei Zhang Xi akan segera marah.

"Ck. Sungguh merepotkan." Pei Zhang Xi berdecak sebelum ia berdiri dari duduknya dan berjalan perlahan dan duduk di depan Lu Jing Yu. Di atas ranjang.

"Makan dengan patuh." Pei Zhang Xi mengambil sumpit dan mulai memberi makan Lu Jing Yu di bawah tatapan horor para pelayan. Yang berdiri diam di samping seperti patung. Tidak berani bergerak bahkan bernapas dengan keras.

"Aku tidak suka daun bawang." Lu Jing Yu biasanya akan mengiris daun bawang dengan sangat tipis karena dia tidak menyukainya saat ia merasa Menggigit potongan daun bawang yang lebar.

"Jangan pilih-pilih makanan. Cepat makan." Pei Zhang Xi mengabaikan protes Lu Jing Yu. Mendorong sumpit itu maju.

"Kalau begitu aku sudah cukup. Aku kenyang." Lu Jing Yu memalingkan wajahnya dengan kesal. Tapi ia masih sempat melirik makanan di atas meja dengan tidak rela. Dia lapar. Sangat lapar!

"Hais. Kenapa kamu sangat merepotkan." Pei Zhang Xi akhirnya menyerah. Ia pun menurunkan sumpitnya dan menyingkirkan semua daun bawang dari mangkuk.

"Lihat, aku sudah menyingkirkan semuanya. Kamu bisa lanjut makan sekarang." Mendengar itu, Lu Jing Yu segera berbalik dan melihat dengan teliti bahwa semua daun bawang memang sudah dihilangkan dari irisan daging rebus itu.

"Terima kasih Yang Mulia. Yang Mulia yang terbaik." Senyum tumbuh di bibir Lu Jing Yu.

"Berhenti omong kosong. Makan dengan cepat." Pei Zhang Xi kembali mendorong sumpit di tangannya. Lu Jing Yu juga tidak membuat ulah lagi kali ini. Ia makan dengan patuh dan menghabiskan makanan yang disiapkan.

"Setahuku orang sakit tidak makan terlalu banyak. Sepertinya kamu sudah sembuh. Dilihat dari banyaknya makanan yang kamu habiskan. Kamu sakit saja menghabiskan banyak makanan. Bagaimana kalau kamu sehat? Bisa-Bisa aku membesarkan babi daripada istri."

"Huk! Mana ada suami yang mengatai istrinya sendiri sebagai babi? Aku bukan sakit. Hanya terluka. Itu berbeda. Lagipula aku semalam sudah bergadang. Juga tidak sempat sarapan pagi ini. Jadi wajar saja kan kalau makan banyak saat ini." Lu Jing Yu tidak terima dikatakan sebagai babi. Lagipula tidak ada babi secantik dia! Lu Jing Yu mengerucutkan bibirnya.

"Kamu masih menganggap diri sendiri adalah istriku?"

"Hah? Sementara ini aku..."

"Kalian bawa ini semua keluar." Pei Zhang Xi memotong perkataan Lu Jing Yu. Di sekitar mereka masih ada pelayan dan penjaga. Dan dia sedikitnya sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Lu Jing Yu pada kalimat selanjutnya.

"Baik Yang Mulia. Kalian bawa semua keluar." Bibi Wu dengan sigap memerintah. Semua bekas makanan dibawa keluar. Xiao Bei melirik Lu Jing Yu sebelum ia ikut keluar bersama dengan pelayan yang lain. Ia juga sudah menebak apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh Lu Jing Yu.

Lu Jing Yu menatap Pei Zhang Xi yang berwajah gelap. "Aku tahu aku memang tidak pantas menjadi Permaisuri Rui. Tolong berilah kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Sebelum nona Zhu itu menikah dengan  orang lain, kesempatan itu masih ada. Aku akan membuat kalian bersatu. Aku sendiri yang akan menjelaskan pada nona Zhu bahwa semua ini adalah kesalahpahaman dan diantara kita tidak ada apa-apa. Lalu kamu bisa mengajukan perceraian pada Kaisar. Aku berjanji tidak akan memiliki keluhan dan langsung menerimanya. Setelah itu aku akan pergi jauh dan tidak akan kembali."

"Apa kamu sudah cukup bicaranya?" Lu Jing Yu menemukan bahwa wajah gelap Pei Zhang Xi bahkan lebih pekat.

"Ee...."

"Dengarkan aku Lu Jing Yu. Jangan pernah berpikir untuk bercerai denganku." Pei Zhang Xi pergi setelah mengatakan kalimat terakhirnya. Semua pelayan dan penjaga yang menunggu di luar tidak tahu apa yang terjadi di dalam ruangan. Tetapi mereka tahu bahwa itu adalah sesuatu yang buruk melihat betapa hitamnya wajah Pei Zhang Xi saat keluar.

Sedangkan Lu Jing Yu yang tidak menyadari alasan kenapa ia telah membuat Pei Zhang Xi marah hanya menggaruk tengkuknya dengan bingung.

...~○○○~...

...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_27♡...

*

*

*

Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..

1
Amora
bagus - bagus ☝️👍😅🤣🤣 suami idaman 😘🥰
Iin Herawati
Luar biasa
nurul latifahhh
hadeh masa keras kepala ga mau di temeni , padahal istana kan banyak bahaya , hadeh lu jing yu ini
Rahma Lubis
Luar biasa
Frianty Frianty
cukup cantik
Frianty Frianty
semoga cerita nya tidak membosankan seperti cerita yg lainya..
Asiana Tyas
Lumayan
momi
Luar biasa
momi
si mo ting ngabodor🤣🤣🤣🤣
momi
kalian berdualah yg benar benar BODOH
Febriani Nazularahmatika
ceritanya bagus hanya ada part yg belum selesai, seperti penasaran ttg toko burger n pembalasan kepada selir ke
sakura
....
Dewi Ansyari
Motin kenapa otakmu lambat loding jadi kena deh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Febriani Nazularahmatika
bikin penasaran
Dewi Ansyari
Wah cantik banget
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ada perkataan di karangan ini harus di perbutul Thor..
RuRa 🌺..
Mimpi boleh tinggi tapi Jangan kebanyakan ngehalu
Faridah
keren
Faridah
banyak yang di ulang2 per bab nya😁
Santy Susanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!