NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Ilmu Hitam

Kembalinya Ratu Ilmu Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Mom young

Ratih yang tidak terima karena anaknya meningal atas kekerasan kembali menuntut balas pada mereka.

Ia menuntut keadilan pada hukum namun tidak di dengar alhasil ia Kembali menganut ilmu hitam, saat para warga kembali mengolok-olok dirinya. Ditambah kematian Rarasati anaknya.

"Hutang nyawa harus dibayar nyawa.." Teriak Ratih dalam kemarahan itu...

Kisah lanjutan Santet Pitung Dino...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Mulai curiga

"Kamu pulanglah Mba, aku tidak akan pulang." Lirih Ratih, tampa melihat Bude Sukma, karena ia nampak tidak ada daya upaya untuk hidup

"Jangan begitu, jika kamu sakit, Sati pasti akan bersedih melihat ini." Bude Sukma tetap sabar menghadapi keras kepalnya Ratih.

"Sudah aku bilang, aku tidak ingin pulang Mba, Mba pergilah cepat tidak perlu kembali membujuk ku, aku akan tetap disini."

Bude Sukma terdiam sejenak, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia tahu bahwa Ratih sedang dalam keadaan yang sangat sedih, dan tidak ada kata-kata yang bisa membuatnya berubah pikiran.

"Aku tidak akan pergi, Ratih," Bude Sukma mengatakan, suaranya lembut namun tegas. "Aku akan tetap disini bersama kamu, sampai kamu mau pulang."

Ratih tidak menjawab, ia masih duduk di samping kuburan Sati, matanya kosong menatap ke arah kuburan. Ia tidak mau pergi, tidak mau meninggalkan Sati sendirian.

Bude Sukma duduk di sebelah Ratih, memeluknya dengan erat. "Aku ada disini, Ratih," Bude Sukma mengatakan, suaranya lembut. "Aku tidak akan meninggalkan kamu sendirian."

Ratih tidak menjawab, ia masih menangis, tetapi tidak sekeras sebelumnya. Bude Sukma terus memeluknya, mencoba untuk menenangkannya.

Hujan terus turun, membasahi tanah dan membuat suasana semakin sedih. Bude Sukma dan Ratih duduk di samping kuburan Sati, tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan mereka.

Tampa sadar hari telah berganti pagi, semalaman kedua wanita itu menghabiskan waktunya di kuburan.

Siang harinya Ratih barulah mau di bujuk pulang, pakaian yang mereka kenakan sampai mengering sendiri, tubuh lelah, badan flu dan demam melingkupi siang mereka.

Ratih berbaring lemas, sementara Bude Sukma pulang sejenak, ia juga harus memasak dan berbagi kebutuhan pangan dengan Ratih, karena Ratih sekarang tidak punya siapa-pun, kecuali dirinya.

Ratih sudah pasti akan tetap kembali bekerja memberi nafkah pada dirinya, tapi untuk saat ini ia nampak tidak ada gairah hidup, karena ibunya barusaja meningal satu bulan yang lalu, kini malah harus di susul anak semata wayangnya.

Setelah beberapa jam, Bude Sukma kembali ke rumah Ratih dengan membawa makanan dan obat. "Ratih, kamu harus makan dan minum obat ini," Bude Sukma mengatakan, dan menaruh makanan itu di meja kamar Ratih.

Ratih membuka matanya, dan memandang Bude Sukma dengan mata yang lelah. "Aku tidak ingin makan, Mba," Ratih mengatakan, suaranya lemah.

Bude Sukma memeluk Ratih. "Kamu harus makan, Ratih," Bude Sukma mengatakan, suaranya tegas. "Kamu harus kuat untuk Sati."

Ratih tidak menjawab, tetapi ia akhirnya mengambil makanan dan obat yang diberikan oleh Bude Sukma. Setelah makan dan minum obat, Ratih kembali berbaring dan tertidur.

Bude Sukma duduk di sebelah Ratih, memeluknya dengan erat. Ia tahu bahwa Ratih masih sangat sedih, dan bahwa ia perlu waktu untuk pulih dari kesedihan ini.

"Mba yakin kamu pasti bisa, jangan bersedih berlarut larut dalam kesedihan ini Tih." Bude Sukma berusaha menasehati Ratih, karena bagaimanapun ia yang lebih tua.

Ratih mulai melunak, hatinya mulai menerima kenyataan, pahit, kalau Sati sudah meningal.

.

.

Hari telah berganti, Satu minggu telah berlalu, Ratih mulai kembali menata hidupnya yang hancur porak poranda.

Besok pagi, ia berniat akan kembali kuli, karena ia sangat malu jika setiap hari harus merepotkan Bude Sukma, Bude Sukma yang setiap hari membagi nasi dan lauk pauk untuknya ia merasa begitu menyusahkan sodara. Almarhum Ayahnya saja.

Malam-malam begini, entah kenapa, ia malah ingin sekali menengok kuburan Sati, padahal sudah malam, dan masih ada waktu besok pagi.

Akan tetap kerinduannya, pada sang anak begitu menggebu, ia ingin sekali memeluk Sati, meskipun nantinya disana, hanya tanah kuburan anaknyalah yang ia peluk.

Ratih mengambil senter di laci, yang terbuat dari kayu jati kuno, dulu rumah ini juga pernah di tingal lama selama belasan tahun, karena ia pindah ke jawa barat rumah ibunya, tetapi saat musibah itu menimpa Ratih harus kembali lagi kesini.

Ratih sudah siap, mengunakan kain jarik berwarna coklat, dan baju kebaya berbahan katun. Ia berjalan meningalkan rumahnya, suara burung hantu dan suara burung kedasi masih terdengar di sekeliling hutan bambu, tetapi nyalinya sama sekali tidak ciut, ia terus melanjutkan langkahnya menuju kepemakaman.

Sepuluh menit berikutnya Ratih tiba di makam sang anak, ia langsung bersendu sedam, melihat anaknya sudah berada di dalam tanah.

"Usiamu masih sangat muda Nduk, harusnya ibu dulu yang mati, bukan kamu yang mati." Ratih mencengkram tanah kuburan kuat.

Tidak terasa Sati sudah meninggalkannya semalam satu minggu lebih, bahkan untuk selama lamanya.

"Hiks... Hiks..." Ratih terisak, hinga sesengukan, ia memeluk makam Sati erat.

Kesan kuburan yang sangat mengerikan itu, bagi Ratih tidak ada apa-apanya.

Setelah selesai berbicara seorang diri, di kuburan, ia langsung pamit pulang pada Sati. "Ibu pamit ya, Nduk, semoga kamu tenang di sisinya." Ratih berusaha terseyum, meskipun hatinya remuk redam.

Ratih berjalan pulang, keluar dari pemakaman umum, tapi entah kenapa saat di pertigaan jalan arah rumah megah di ujung sana, ia nampak begitu penasaran dengan apa yang ia pendam selama ini.

"Sinta! apa dia masih ada disini?" Gumam Ratih, entah kenapa saat mendengar nama itu, hatinya selalu saja bergemuruh di kuasai rasa marah, ia begitu curiga pada mereka tapi tidak ada barang bukti yang harus ia tunjukan.

Ratih berjalan mengendap pelan, ia sengaja mematikan senternya, hanya di terang sekerlip cahaya bintang yang bertaburan di langit malam.

"lampunya masih menyalah, berati yang dikatakan Bu lurah tempo hari itu benar, kalau ia akan pindah kesini." lirihnya bicara pada dirinya sendiri.

Ratih masuk kelatar depan rumah itu, ia sengaja tidak melewati pagar gerbangnya.

Karena gerbang itu sudah nampak karatan, yang mana jika dibuka akan menimbulkan suara.

Ratih melompati pagar beton, beruntung ia masih jago manjat sejak kecil dulu, jadi bakatnya berguna juga.

Langkah demi langkah ia tekan, Ratih menaiki undakan tanga, Ia mengintip di jendela luar, didalam terdengar suara gelak tawa dan desahan.

Mata Ratih terbelalak, ia kembali menempelkan telinganya takut jika salah dengar tapi ternyata yang ia lihat, dan yang ia dengar itu benar!

Ratih meremas kain jariknya kuat! kejadian itu mengingatkan ia pada kejadian saat ia melihat Arimbi dan Suaminya sedang berzinah.

Ia hampir menangis tidak percaya akan melihat kejadian menjijikan itu kembali.

Ratih berusaha tetap tenang, ia berniat akan memangil beberapa warga untuk memergoki aksi kotor itu.

Tapi karena oleng, Ratih malah tidak sengaja menjatuhkan Vas bunga di meja bundar sebelahnya.

1
vj'z tri
katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia aku punya ragamu tapi tidak hatimu kau tak perlu berbohong kau masih menginginkannya ku rela kau dengannya asalkan kau bahagia🤧🤧🤧🤧
mom young: malah nyanyi 😂😂😂
total 1 replies
FiaNasa
belgedess Lo Sinta,,bilang sangat mencintai tuan Zacky tp kau lebih rendah dr pelacur memberikan tubuhmu pada para bodyguardmu itu..cinta macam apa itu,
FiaNasa: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 4 replies
Liani purnafasary.
kurang greget bls dendam kmu Ratih, masa semua ank buahnya langsung mati semua. 😆
pelan pelan aja berbasa-basi dulu, atau siksa dulu ank buah nya itu, klo mati cpt trlalu enk buat mereka, karena mereka sangat keji sm ankmu loh. 😥
Liani purnafasary.: 😂Pantesan buru buru amat.
total 2 replies
Subhanallah
bener banget yang dikatakan tuan zacky jangan cemburu, karena kau pun beehad bermain gila dengan Gogolo kau
Subhanallah
kerma tepat sasaran😂😂😂😂
Subhanallah
bandotan? aku sampai sarcing ini😂
Subhanallah
sedih banget😢
vj'z tri
gak kebayang reaksi tuan zac zac kalau alasan si sundal karna cemburu dengan Ratih 🤧🤧🤧🤧
mom young: reaksinya meledak😂
total 1 replies
FiaNasa
sati itu anakmu tuan Zacky,,kau tau skrg istrimu itu iblis berwujud manusia,,jadi apa skrg tindakanmua tuan zacky
FiaNasa: ooo...kirain anaknya tuan zacky
total 2 replies
Liani purnafasary.
Smoga mereka ber 2 bisa kembali bersama ya. 😍🤩
Nur Eni123
i lope you buat bude suka sekebon sawit😍😍😍🤭
mom young: yahhh 😘😘😘😘
total 1 replies
Nur Eni123
kebongakr sudah kebusukan Sinta makasih Bude🙏💪😄🤣
Nur Eni123
melowwwwww
Nur Eni123
kalu disini pakai daun ketumpang buat luka
Nur Eni123
gercep👍
Nur Eni123
ratih bb berapa sih?🤣🤣🤣
mom young: 1 kwintal jeng 😂😂😂😂 nur
total 1 replies
Nur Eni123
mau nggomong apa y kira kira?
mom young: adadeh kepo 😂
total 1 replies
Nur Eni123
pakai kalimat getar terus Tor kaya orang kesetrum😄🙏
mom young: iyh yh aku lg suka. yang bergetar soalnya😂
total 1 replies
Nur Eni123
pulang aja sih tih udah bahgia cari pendamping jangan tersesat🤣
mom young: terus-terusan tersesat 😘
total 1 replies
Nur Eni123
banyak cing cong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!