Pertemuan pertama yang tidak mengenakan di toilet cewek dimana seorang cowok bernama Revan Sanjaya tengah bersembunyi dari kejaran fans cewek yang memujanya tanpa dia sadari di toilet ada seorang gadis kecil yang bernama Kiara Putri, setelah menyadari ada seseorang dia meminta bantuannya karena tidak melihat reaksi apapun dari gadis itu dia yang ada malah sikap cuek yang diberikannya sehingga Revan merasa tertarik dengannya dan langsung mengajaknya menikah tetapi ditolah. Sehingga suatu kejadian yang mengharuskan mereka menikah. Apakah Kiara akan menerima pernikahannya dan belajar mencintai Revan? atau dia akan membencinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jenar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Selamat membaca semuanya.
----------
“ Sembarangan aja lu kalau bicara, didunia ini masih ada kali yang seperti itu buktinya gue baru kenal 2 hari sudah langsung nikah.” Ucap Revan santai sambil tersenyum membangakan dirinya sendiri dan melihat ke arah Ara, lalu menaik turunkan alisnya yang membuat Ara tersenyum ke arahnya.
“ Apa??? “ Teriak semua orang yang ada di sana terkejut.
“ Serius lu Van.” Ucap Dion memastikan dan Revan menganggukan kepalanya pelan.
“ Iya kan sayang.” Ucap Revan meminta dukungan dan Ara mengangguk pasti sambil tersenyum manis ke arah Revan.
“ Aduh... sayang meleleh hati kakak, lihat senyummu yang begituan manis bagaikan semanis madu.” Ucap Revan terus menatap Ara tanpa berkedip.
“ Lebay deh lu sekarang Van.” Ucap Billy.
“ Dia bukan lebay tapi sudah jadi bucin Hahaha... “ Ucap Dion.
“ Sayang kenapa wajahnya jadi cemberut sih? “ Tanya Revan bingung melihat Ara yang memanyunkan bibirnya serta menampilkan wajah datarnya.
“ Gimana gak cemberut, aku dibilang semanis madu. Awas aja kalau sampai kakak menjadi aku menikah lagi dan menjadikan aku madu, akan aku sunat punya kakak sampai habis.” Ucap Ara mengancam dengan mengambil pisau untuk memotong buah, lalu dia mengambil pisang dan memotongnya dengan sadisnya sampai habis. Semua orang yang melihatnya bergindik ngeri dan membayangkan hal itu terjadi.
“ Tidak tidak itu semua tidak akan terjadi sayang, kamu itu hanya untuk kakak dan kakak hanya untuk kamu sayang.” Jawab Revan sambil menutupi bagian miliknya yang akan dipotong jika dia melakukan itu.
“ Kita lihat saja bagaimana nasib kakak nanti, apa akan seperti pisang itu atau tidak.” Ucap Ara cuek.
“ Wah gila sadis istri lu Van, lu harus hati-hati kalau melakukan tindakan terlebih kalau dekat dengan cewek.” Ucap Dion.
“ Benar apa kata teman kakak yang satu ini, aku akan gila kalau milikku direbut oleh orang lain dan orang itu akan merasakan hal yang sama.” Ucap Ara menyetujui ucapan Dion.
“ Ih kalau gue sih akan cari cewek yang lain dari pada milik gue dipotong sesadis itu.” Ucap Billy.
“ Hal yang sama bagaimana mbak punya kita kan beda?. “ Tanya Pak Agus penasaran dengan ucapan Ara.
“ Bapak bisa melihatnya langsung, apa yang akan saya lakukan kepada cewek yang berani merebut milikku.” Jawab Ara dengan senyum tidak bisa diartikan, semua orang yang melihatnya langsung terdiam. Karena mereka sudah tau apa yang dilakukan Ara terhadap perempuan yang merebut miliknya dan mereka mencoba mengalihkan pembicaraan.
“ Oya hampir gue lupa lu gak lagi bercanda kan Van, masa iya orang baru kenal 2 hari sudah seakrab dan selengket lu ini.” Ucap Dion menyelidik karena masih penasaran.
“ Namanya juga jodoh, mau baru ketemu 2 hari kek namanya sudah nyaman ngapain harus menunggu lama. Entar gue kayak Pak Agus lagi, keburu diembat orang yang ada malah nyesel lalu sakit hati dan gue juga dari awal tidak berniat untuk pacaran takut khilaf kalau sekarang sudah nikah bisa ngerasain rasa pacaran sebebas-bebasnya.” Ucap Revan menjelaskan panjang lebar dengan bangganya.
“ Iya bisa bebas, tapi gak didepan orang juga itu namanya malu-maluin.” Ucap Dokter Rio.
“ Wah gue juga mau kayak gitu.” Ucap Pak Agus antusias.
“ Mana ada cewek yang mau sama lu Gus, muka aja tidak meyakinkan apa lagi meyakinkan cewek.” Ucap Pak Reza santai sedangkan yang lainnya sudah tertawa melihat wajah cemberut Pak Agus.
“ Wajah orang yang tidak meyakinkan itu bukan gue tapi itu, kayaknya dah berpengalaman ke club malam. Kalau gue mah ogah nikahin cewek yang baru gue kenal disana apa lagi bekas dicobain orang banyak, emang lu suka dengan cewek yang begituan?.” Tanya Pak Agus tanpa dosa menunjuk orang yang menyebutkan cewek club malam da dia menyelidik orang itu sekaligus megejeknya untuk menghindari ledekan dan bullyan dari semua orang yang ada disana.
“ Sialan lu Pak Polisi, kenapa lu jadi bawa-bawa gue. Ngajak berantem ni Pak Polisi satu ini, gue kesana itu cuma suka kalau lagi main doang. Kalau untuk jadkani istri gue juga ogah mah memang gak ada cewek lain apa, gini-gini banyak cewek yang taksir.” Ucap Billy kesel mendengar ucapan Pak Agus.
“ Iya banyak yang taksir tapi masih jomblo.” Ucap Pak Agus dengan nada meledek.
“ Hais kalian ini berisik banget, bilang aja kalau gak laku jangan bilang jomblo kalau yang bilang juga jomblo hahaha...” Ucap Ara dan disambut gelak tawa yang lainnya kecuali 2 manusia jomblo yang memasang wajah keselnya.
“ Yaudah kalau begitu sekarang kita foto-foto.” Ucap Dr. Rio sudah dengan seseorang yang memegang camera.
“ Wah ayo.” Ucap mereka semua dan mengambil posisi yang bagus dengan gaya mereka masing-masing, Revan dengan merangkul pundak Ara lalu mencium pipinya dan Ara yang melirik lalu tersenyum manis ke arah Revan yang memperlihatkan deretan giginya dengan telapak tangan yang memegang didada bidang Revan. Dion dan Pak Reza dengan gaya cool mereka, Dr. Rio dengan mengacungkan jempolnya. Sedangkan Pak Agus merentangkan kedua tangannya dan Billy dengan bergaya ala cherribelle. (bisa dibayangin sendiri bagaimana gaya mereka ketika difoto).
Tidak terasa 4 hari sudah berlalu begitu cepat setelah prosesi akad nikah, Revan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dengan catatan tidak boleh melakukan pekerjaan berat dulu sampai luka bekas jahitannya mengering.
“ Kak ini 5 menit lagi sudah mau magrib, kita mampir ke mesjid dulu untuk sholat habis itu cari makan.” Ucap Ara memberitahu.
“ Iya sayang.” Jawab Revan.
“ Kakak kenapa sih keras kepala mau nyetir sendiri, kan ada aku juga yang bisa nyetir.” Ucap Ara kesel mengingat Revan yang keras kepala.
“ Sayang kakak sudah sembuh, kamu tidak perlu khawatir kalau hanya untuk menyetir kakak masih bisa.” Ucap Revan.
“ Terserah.” Ucap Ara cuek karena meskipun dia berbicara sampai mulutnya berbusapun itu akan terasa percuma.
“ Sayang jangan marah dong entar kakak gak konsen nyetirnya.” Ucap Revan membujuk memasang wajah imut dan memberhentikan mobilnya.
“ Gemesnya wajahnya, jadi pengen cium.” Gumam Ara dalam hati menatap Revan dengan tajam dan tersenyum menyerigai, Ara melepaskan sealtebeal dan mendekatkan ke arah Revan.
“ Cup... cup... cup... cup... cup... “ Ara mencium kening, hidung, kedua pipinya dan yang terakhir bibirnya melumut dan mengigitnya sedangkan Revan tercengang melihat apa yang dilakukan oleh istrinya.
“ Aww... sakit sayang, kenapa bibir kakak digigit?.” Tanya Revan sambil menyentuh bibirnya yang digigit oleh Ara.
“ Itu hukuman buat kakak karena gak mau dengarin ucapanku.” Jawab Ara dengan senyum manisnya.
“ Udah berani ya sekarang main cium-cium, kemarin aja gak mau sok jual mahal.” Ucap Revan dengan senyum bahagianya.
“ Yalah kan sudah sah, jadi milik aku sekarang. Kemarin kan belum pasti statusnya, jadi aku gak mau terlalu berharap entar jatuhnya sakit.” Jawab Ara, Revan yang mendengarnya senang cintanya terbalaskan.
----------
**Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara tekan gambar love dan kasih vote agar authornya semangat buat up nya.
Berikan vote kalian jika ingin authornya up setiap hari.**