NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:494.3k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Sulit diartikan apa maunya

Seperti yang sudah sering banyak orang katakan, bahwa pada dasarnya laki laki itu lebih suka mengejar dari pada dikejar, karena biasanya laki laki suka tantangan, dan jika hanya dikejar, tantangannya tidak akan terasa. Dan perempuan itu pada dasarnya mahluk yang dikejar bukan yang mengejar, meskipun sekarang banyak perempuan yang mengejar.

Seperti saat ini yang terjadi pada Rainer yang sedang duduk santai di kursi nyaman yang ada di balkon apartemennya yang menghadap ke pemandangan kota yang indah, sambil menghisap rokok ditangannya dengan khidmat sambil tersenyum menikmati sensasi rasa bahagia yang terjadi pada hatinya.

Sekarang Rainer sedang dalam mode pemburu, mengejar sang mangsa yang telah dikunci dan langkah awalnya mendapatkan hasil yang gemilang. Sang target telah masuk ke perangkap dan dia mulai terbuai oleh pesona Rainer.

Mengingat gadis manis yang telah dia kerjai habis habisan itu membuat hati Rainer begitu menginginkan sosok Anna. Saat ini Rainer mulai menyadari bukan hanya perasaan karena Anna tak peka terhadap ketampanan dirinya saja, lebih dari itu yang membuat Rainer terus memikirkan dan merindukan Anna, perasan yang menginginkan terus menatap wajah manis dan polos itu.

Kejadian demi kejadian yang terjadi di festival kuliner malam tadi benar benar membuat Rainer menyadari benar bagaimana perasaannya pada Anna, dan kini misinya bukan hanya akan membuat Anna mengakui dirinya, tapi dia akan membuat Anna menjadi miliknya. Rainer tak mau sampai kalah oleh Damar yang semalam begitu akrab dengan Anna.

Rainer kemudian mengambil ponselnya yang berada tepat dihadapannya dan menelpon seseorang yang bisa membantunya, tentu saja siapa lagi kalau bukan asisten setianya yaitu Arman

[Arman :" Hallo Ran"]

[Rainer : "Kirim alamat tinggal Anna sekarang"]

[Arman: "Ok"]

Panggilan pun terputuas.

Menanggapi telponnya dengan Rainer, Arman hanya tersenyum geli dengan keadaan Rainer. Memang sesimpel itu komunikasi antara Arman dan Rainer, langsung pada pokok inti permasalahan, dan Arman sudah hafal betul apa yang sedang terjadi pada bos sekaligus sahabatnya itu, ia pun sudah hafal dengan apa yang akan Rainer lakukan.

Lalu pesan dari arman pun sampai kepada ponsel Rainer, seketika senyumnya mengembang dengan sempurna.

Malam ini Rainer akan tidur dengan nyenyak untuk menyongsong hari esok. Rainer sudah tak sabar ingin melancarkan misinya esok hari.

Keesokan harinya, Rainer sudah siap dengan stelan mahalnya, berdandan dengan rapih dan sempurna menawan dengan rambut disisir rapih. kini ia sudah siap menyetir sendiri tanpa Arman.

Biasanya ia akan pergi ke kantor sekitar pukul 07.30, tetapi saat ini waktu masih menunjukan pukul 07.00 dan ia sudah memarkirkan mobilnya tepat di sebrang kosan Anna menunggu sang gadis keluar dari kosannya menggunakan sepedanya untuk pergi ke kantor.

Sungguh luar biasa, seorang yang biasanya ditunggu oleh para wanita, kini dia rela menunggu seorang gadis yang hanya seorang cleaning service!, sungguh cinta itu buta dan tuli.

Beberapa menit menunggu, tampak Anna keluar dari kosannya menuntun sepeda kesayangannya ke jalan, kemudian dia menaikinya dengan penuh semangat, harus diingat moto Anna adalah 'Setiap harinya harus lebih semangat biarpun semangatnya hanya bertambah sedikit tapi harus ada kemajuan'.

Seketika senyum bahagia Rainer terkembang sempurna. Melihat gadisnya dengan senyum terpatri di wajah cantiknya menyapa siapapun yang ia temui di sepanjang jalan sambil melambaikan tangannya, sungguh menawan Dimata Rainer.

Mobil yang ditumpangi Rainer mengikuti laju sepeda Anna yang melewati jalanan menuju kantornya, mengikuti dengan jarak aman agar sang gadis tak menyadarinya.

Setelah sampai di parkiran, kemudian Anna menyimpan sepedanya tepat di tempat parkir sepeda motor dan ia berjalan memasuki tempat ia bekerja.

Tak disangka, saat Anna masuk ke dalam sudah ada yang menunggunya dengan senyum terkembang dan Anna membalas senyum itu.

"Sial, memang Damar seperti hantu, mengganggu saja pemandangan." ucap Rainer mengumpati keberadaan Damar.

Kemudian Rainer buru buru mendekati keberadaan mereka dan mulai melancarkan aksinya.

"Pagi pagi kalian sudah pacaran?" ucap Rainer dengan sinis.

Sebenarnya ia kesal juga dengan apa yang mulutnya lakukan, yang akan menjadi pacar Anna adalah dia bukan Damar, sangat bodoh.

"Maaf pa, saya tidak pacaran, pacaean itu bisa bikin banyak dosa," ucap Anna menimpali kata kataku.

"Nona Anna, saya tunggu tugas kamu di ruangan saya."

"Iya pa."

Setelah memberi intuksi pada Anna, kemudian Rainer mulai melangkahkan kakinya menuju ruangannya di lantai 40.

Di sana sudah tampak Arman duduk dengan nyaman menikmati secangkir kopi di mejanya.

"Sudah sampai dengan selamat Rain?" ucap Arman sambil menampakkan senyum mengejeknya.

"Apa?" jawab Rainer pura pura tak tau.

Arman hanya tertawa melihat tingkah Rainer dan membuatnya kesal setengah mati.

Lalu Rainer melangkahkan kaki memasuki ruangannya, sebenarnya dia tetap merasa kesal dengan Anna yang terus saja didekati oleh Damar, tiba tiba terlintas dalam pikiran Rainer apa yang diucapkan Anna tadi.

"Dia tak berpacaran karena takut dosa? apa mungkin zaman sekarang masih ada orang yang tak ingin berpacaran sebelum menikah."

Ia berdialog sendiri, memikirkan kemungkinan jika Anna tak akan menerima cinta siapapun.

"Baiklah, akan ku pastikan apa yang dia katakan tadi."

Waktu sudah menunjukan pukul 08.00. Ini adalah saatnya Anna mengantarkan apa yang di pesan Rainer Setiap hari.

"Tok tok tok."

Terdengar suara pintu yang diketuk di sebrang sana, buru buru Rainer membenahi posisinya agar terlihat santai dan nyaman.

"Masuk."

Pintu terbuka dan menampakan gadis yang beberapa hari ini membuat Rainer rindu di setiap detiknya itu, Entah mengapa di mata Rainer dari hari ke hari Anna semakin terlihat cantik, padahal dia tidak memakai make up sedikit pun, bahkan memakai pewarna bibir pun tidak, tapi terlihat begitu menawan.

Buru buru Rainer mengubah ekspresi wajahnya. Dia berusaha menampakan ekspresi dingin tanpa senyuman sedikitpun, membuat Anna canggung kembali, dan merasa Anna akan mendapatkan masalah kembali.

"Permisi pa," ucap Anna sambil melangkah kan kakinya menuju meja sofa tepat di depan meja kerja Rainer.

"Ya, silahkan nona Anna," ucap Rainer membuatnya bingung.

"Kenapa manusia ini, berbeda sekali dengan kemarin, apakah aku akan dapat masalah lagi sekarang," ucap Anna dalam hati.

"Saya letakkan disini pa, permisi."

Sontak Rainer melorotkan matanya karena Anna berusaha keluar ruangan tanpa menunggunya makan.

"Tunggu, mau kemana kau," ucap Rainer sambil berdiri dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana yang ia kenakan.

"Saya akan kembali ke pantri pa," ucap Anna gelagapan.

"Kau lupa apa hukuman mu Anna?" ucap Rainer sambil menatap sengit mata Anna.

Anna hanya menundukkan kepala, dan diam tanpa berkata apa apa.

Lalu Rainer mulai melangkahkan kakinya menuju sofa tepat di depan Anna, dan mulai mendudukkan bokongnya.

Tanpa di duga, Rainer meraih tangan Anna dan menariknya hingga Anna duduk tepat dipinggir Rainer yang membuat Anna kaget bukan kepalang.

"Maaf pa saya berdiri saja," ucap Anna benar benar merasa canggung.

"Anna dengarkan aku, kau tak boleh dekat dekat dengan Damar," ucap Damar mengejutkan Anna. Sontak Anna menjadi berfikir yang tidak tidak.

"Yah?."

Happy reading 😉

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!