Sheila adalah anak dari hasil perselingkuhan ayah dan mama. Qania tidak pernah bermaksud untuk menjadi orang ketiga dalam pernikahan leonard dan helen namun qania di bohongi oleh leonard. Leonard berkata jika ia masih lajang dan tidak mempunyai istri. Suatu hari saat qania sedang hamil besar isyri leonard datang datang menyerang qania ia memaksa leonard untuk mengusir dan meninggalkan qania.
Sheila adalah anak dari qania dan leonard, sheil dan qania hidup dalam keterbatasan aheila harus bekerja keras untuk bisa membiayai hidup juga pengobatan mamanya yang saat ini sedang sakit keras. Qania di fonis sakit ginjal oleh dokter, qania harus segera mendapatkan donir ginjal agar nyawanya bisa selamat.
Saat sheila pulang dari bekerja sheika tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria tampan yang di ketahui jika pria itu adalah seorang CEO kaya yang sukses. Pria itu meminta bantuan pada sheila agar menyelamtakannya dari segerombolan orang yang sedang mengejarnya. Pria itu menjanjikan akan memberikan sheila uang satu miliyar jika sheila menyelamatkannya. Tentu saja tawaran itu di terima oleh sheila. Sheila membawa pria itu ke rumahnya untuk di sembunyikan sampai ke adaan aman. Namun siapa sangka ternyata pria yang ia selamatkan ternyata telah terpengaruh obat yang membuatnya memaksa sheila untuk berhubungan badan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27.Kekaguman yang salah
"Hai... "Jawab Steven sembari menyembunyikan berkas - berkas tentang identitas perempuan yang ia selidiki.
Rico duduk di atas brankar Steven," Apaan itu Stev? ."Tanya Rico menunjuk berkas yang akan di masukkan kedalam lemari oleh Steven.
" Ngga ada apa-apa, biasalah soal pekerjaan."alasan Steven karna menurut Steven Rico tidak perlu tau tentang rencananya ini.
" Kamu ngapain ke sini ?." tanya Steven mengalihkan pembicaraan.
" Niatannya sih tadi mau jenguk eh tapi malah ketemu sama cewek idaman. " Jawab Rico sembari tersenyum girang.
"Cewek idaman? Rachel maksud kamu?." tebak Steven karna siapa lagi kalau bukan tunangannya itu, ya walaupun Steven tau jika Rico dan Rachel bertunangan untuk memperluas bisnis perusahaan .
Steven dan Rico sudah berteman lama, Steven dan Rico berteman sejak mereka duduk di bangku SMA. Wajah mereka yang tampan dan rupawan menjadikan mereka sebagai bintang di SMA karna sama-sama menjadi bintang Rico dan Steven dekat bahkan sampai sekarang.
Tidak hanya ketampanan yang membuat mereka bisa berteman lama namun juga karna prilaku mereka yang sama - sama playboy dan suka main wanita,suka balapan, judi dan diam diam mereka juga mengonsumsi narkoba.
"Rachel? Ya bukanlah."ucap Rico memutar matanya .
" Kan kamu tau saya sama Rachel itu tunangan untuk memperlancar bisnis saya." sambung Rico lagi.
" Ya terus siapa kalau bukan Rachel?." tanya Steven karna Rico terlalu berbelit-belit.
" Kamu Ingat perempuan yang saya ceritakan waktu itu?." Tanya Rico yang di angguki oleh Steven. Beberapa hari yang lalu Rico sempat bercerita tentang wanita Lesbi yang berpenampilan jelek melerai perkelahiannya di Bar.
" Saya bertemu dengan dia tadi waktu saya mau membelikan kamu makanan." jelas Rico.
Steven langsung melihat tangan Rico yang tidak membawa apapun" makanannya mana?. "tanya Steven heran.
" Saya kasih ke dialah. "jawab Rico enteng.
" Lah kok di kasih ke dia, kan kamu beli buat saya. "
" Ya habisnya gimana ya bro, dia itu lagi kesakitan dan kayaknya dia belum makan, ya mau ngga mau saya kasihlah makanan kamu buat dia, sekalian saya mau cari muka ke dia. "jelas Rico menaikkan kedua alisnya .
" Apanya yang kamu mau sih Ric kamu tau kalau dia itu Lesbi mau bagaimanapun usaha kamu dia tidak akan suka dengan kamu?." bantah Steven karna menurut Steven usaha temannya itu adalah usaha yang sia - sia dan tidak penting.
" Steven jadi orang itu tidak usah bodoh kenapa sih.?. "bukannya mengiyakan kata-kata Steven,tapi Rico malah menghina dan mengatai Steven.
" Mau bagaimanapun dia itu cewek, cantik lagi. Ya pastilah sedikit banyaknya pasti ada unsur ketertarikannya dengan cowok. "sambung Rico.
" Ya mungkin sekarang belum ada karna dia masih lesbi tapi mungkin dengan kehadiran saya dia bisa beralih menyukai cowok yaitu saya ."ucap Rico percaya diri dengan modal wajah tampan dan kekayaannya.
"Saya bisa jadi pangeran penyelamat buat dia. Penyelamat dari kesesatannya memilih cinta." Rico mulai menyombongkan dirinya di hadapan Steven.
Sontak perkataan Rico membuat Steven muak dan langsung mendorong kepala Rico, "Ngga usah sok jadi pangeran kalau kelakuan kamu aja masih ngga jelas."
Rico memegang kepalanya sembari menatap Steven dengan tatapan kesal.
"Sudah pergi sana saya mau istirahat, perkataan kamu ngga ada yang penting. "sambung Steven sembari menendang Rico dari brankar nya.
******'*****
Xavier kembali kerumah sakit untuk melihat bagaimana ke adaan Sheila juga mamanya. Xavier mencoba untuk menepikan rasa tidak enaknya pada Sheila karna kemarin sudah lancang menciumnya.
" Pokoknya saat saya sampai di ruangan nanti saya harus jaga jarak dengan dia." batin Xavier yang tak ingin kejadian kemarin terulang kembali.
Suara ribut dari ruangan VVIP terdengar sangat jelas saat Xavier keluar dari lift. Xavier sangat familiar dengan suara orang yang membuat keributan itu. Dengan cepat Xavier berjalan menuju kamar rawat mama Sheila karna sumber keributan berada di sana.
"Saya yakin Pasti ini Merti(Mertua Tiri) buat keributan lagi." Xavier berjalan cepat dengan wajah yang sangat kesal menuju ruangan VVIP itu.
"Dasar anak haram, bisanya bawa sial."ucap Helen menghina Sheila begitu Sheila keluar dari ruangan mama.
" Hasutan apa yang kamu katakan pada suami saya sampai dia bisa marah pada saya ?." Helen berbicara dengan nada full di hadapan Sheila yang berdiri di depan ruangan mamanya.
"Saya tidak pernah menghasut apapun,karna saya bukan setan seperti tante." balas Sheila juga ikut berbicara dengan nada full di hadapan mama tirinya itu.
"Apa kamu bilang saya setan kamu yang setan. Anak haram yang tidak tau diri. Apa yang kamu harapkan dari suami saya ?." balas Helen sembari mendorong tubuh Sheila.
Dorongan Helen tidak berpengaruh apapun bagi Sheila karna Helen sedang di halangi oleh dua penjaga yang menjaga ruangan mamanya.
" Oooo kamu mau suami saya mengakui jika kamu itu anaknya,iya?. '' tanya Helen yang masih berusaha menembus para penjaga itu.
" Kamu mau harta suami saya kan?."tuduh Helen.
" Dasar anak sama ibuk sama saja sama-sama matre. "hujat Helen lagi.
" Jaga ucapan tate ya!,"ucap Sheila menunjuk ke arah Helen.
" Saya tidak pernah sedikitpun mengharapkan harta suami tante itu sedikitpun. Bahkan saya juga tidak sudi di akui anak oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti suami tante "Sheila tidak terima dengan tuduhan Helen terlebih ini menyangkut tentang statusnya sebagi anak dari suaminya itu.
" Kalau kamu memang tidak mengharapkan itu semua kenapa kamu menemui suami saya dan mengaku sebagai anaknya? ."
" Saya tidak pernah bilang kalau saya itu anaknya , saya juga tidak mau dia jadi ayah saya ."
"Tapi nyatanya kamu bilang kan sama suami saya kemarin. Apa sih mau kamu, kamu mau harta, uang, kekayaan suami saya? Berapa sih sebutin biar saya bayarin biar kamu itu tidak merecoki keluarga saya lagi!! ." Helen menawari Sheila berbagai macam agar Sheila dan ibunya itu bisa pergi dari kehidupannya.
" Saya tidak pernah menganggu keluarga tante, tante yang selalu merecoki kehidupan saya sama mama saya. "
" Saya merecoki hidup kamu,jangan asal bicara kamu kamu dan mama kamu yang buat hidup saya jadi seperti ini." Helen tidak terima dengan tuduhan Sheila kepadanya karna selama ini Helen merasa jika Sheila dan ibunya lah yang sudah mengganggu dan merecoki kehidupannya. .
"Kamu dan mama kamu itu sama - sama pembawa sial, kalian itu bisanya cuma nyusahin orang sama kayak parasit." Helen semakin menghina Sheila dan mamanya.
"Orang-orang kayak kalian itu harusnya di basmi, di musnahkan biar tidak ada orang yang bawa sial lagi ke kehidupan orang lain." Helen semakin menjadi-jadi tidak peduli seberapa marah pun tatapan Sheila kepadanya.
Mendengar hal itu membuat Xavier sangat marah, entah perasaan apa yang mendorong Xavier ingin sekali membela Sheila dan mengembalikan kata-kata itu kepada Merti nya itu.
"Yang bawa sial dan parasite itu harusnya anda. Contohnya seperti saat ini. Anda membuat semua orang yang ada di rumah sakit ini susah dan tidak nyaman akibat keributan dan ulah yang anda buat. "Xavier menunjuk ke arah orang-orang yang dari tadi melihat dan membisikkan perbuatan Helen namun mereka tidak berani menegur karna tau jika Helen adalah istri dari pengusaha sukses dan punya kekuasan banyak.
Di sisi lain Steven juga ikut keluar dari ruangannya karna mendengar keributan yang terdengar tidak jauh dari ruangannya. Steven mendorong kursi roda nya untuk melihat keributan apa yang sebenarnya sedang terjadi sampai-sampai mengganggu ketenangan pagi harinya.
" Sekarang jelaskan siapa yang parasit di sini?." Xavier lagi-lagi mempermalukan Helen dengan membalikkan ucapan Helen.
Sheila menatap Xavier dengan tatapan kagum, baru kali ini ada orang yang membelanya seperti ini. Bahkan Xavier tidak perlu ucapan yang banyak untuk membalas semua penghinaan mama tirinya itu.
Helen menatap Xavier dengan tatapan tidak suka , bisa - bisanya bocah ingusan seperti Xavier melawannya seperti ini bahkan sudah mempermalukannya dua kali.
" Kamu itu sebenarnya siapa sih kenapa kamu selalu ikut campur urusan saya dengan perempuan ini? '' tanya Helen menunjuk Sheila dengan tangan kirinya.
Steven melihat Sheila, Xavier serta Helen istri dari pengusaha sukses yang kebetulan juga rekan bisnis papanya. Dengan cepat Steven bersembunyi di balik dinding agar Xavier dan Sheila tidak melihatnya. Xavier ingin tau persoalan apa yang sedang mereka ributkan.
Xavier merangkul Sheila, "Saya tunangan dari wanita yang sudah anda kata-katai ini." jawab Xavier tersenyum sinis ke arah Helen.
"Saya Xavier Alexander, cucu dari pemilik rumah sakit ini anak dari pengusaha sukses nomor satu di Indonesia dan CEO Sukses. "Xavier membeberkan semua kekuasaan serta pangkat dan derajatnya di hadapan Helen agar ia tidak sembarangan lagi menghina orang.
Sontak perkataan Xavier membuat Steven kaget ia tidak percaya jika ternyata wanita itu adalah tunangan Xavier.
" Saya dan Sheila akan segera menikah dan anda pasti tau setelah ini status Sheila adalah nyonya CEO. Dan sebagai nyonya CEO Sheila bisa melakukan apapun termasuk membalas semua penghinaan yang sudah anda katakan kepadanya."
"Derajat Sheila akan jauh lebih tinggi dari pada anda. Jadi lebih baik sekarang anda minta maaf pada calon istri saya ini dari pada nanti anda menyesal!"ucap Xavier penuh penekanan.
Helen terkejut mendengar penuturan itu semua. Ia tidak menyangka jika Sheila bisa secepat ini mendapatkan tandingan untuk membalasnya. Bahkan sekarang Helen tidak bisa berkata lagi karna semua ancaman Xavier terdengar sangat nyata.
Helen menatap Sheila dengan sorot mata penuh kebencian, ia menghentakkan kakinya kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan Sheila.
Dalam hati Sheila sangat bahagia karna mama tirinya itu kalah. Ucapan Xavier menyelamatkannya dari semua penghinaan yang mama tirinya itu ucapkan. Bahkan dalam satu rangkaian kata yang tak terlalu panjang Xavier bisa membuat mamanya itu bungkam dan memilih untuk pergi daripada melanjutkan keributan.
Sheila menatap Xavier dengan penuh kekaguman. "Makasi." ucap Sheila tersenyum ke arah Xavier.
Xavier memutar matanya, kemudian melepas rangkulannya "Ngga usah GR saya melakukan ini bukan cuma-cuma tapi harus ada harga yang harus kamu bayar pada saya."
Sontak perkataan Xavier membuat Sheila terbelalak tatapan kekagumannya seketika lenyap dan berganti dengan kekesalan. Sheila tersadar jika pria yang ada di hadapannya ini adalah pria bejat yang mesum.
.
.
.
Bersambung
lgi seru2nya nih..
up nya yg byk dong😚😚