Suamiku CEO Kaya
HAPPY READING GAYS!!!
Namaku Sheila Lovania Leonard, aku selalu bertanya pada mamaku apa arti di balik namaku itu dan mama menjawab jika arti namaku adalah Shila Cinta Qania dan leonard. Gabungan dari nama mama dan papaku. Nama yang unik sekaligus nama yang paling aku benci. Leonard nama bajingan yang telah merusak masa depan aku dan mamaku. Harusnya dia tidak pernah hadir dalam hidup aku dan mamaku. Laki-laki pembohong yang mengaku lajang pada mamaku yang ternyata adalah suami orang.
Bodoh? Ya aku akui bahwa mamaku sangat bodoh mempercayai pria licik seperti papaku. Rayuan manis dan janji-janjinya yang beribu macam membuat mamaku kehilangan akal dan percaya begitu saja.
"Sheila..." panggilan lembut dari mamaku membuyarkan lamunanku.
Aku melihat ke arah kasur brankar mamaku. "Iya ma." jawabku sembari mendekat ke arahnya.
Sekarang mamaku sedang terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit, penyakit ginjal yang di deritanya semakin parah. Dokter menyarankan agar mamaku bisa segera mendapatkan donor ginjal agar nyawanya bisa di selamatkan. Tapi biaya operasinya sangat mahal, aku tidak sanggup membayar itu semua.
" kamu pulang aja,kamu pasti lelah sudah menjaga mama semalaman!"
Sheila meraih tangan mamanya, "Aku ngga ingin pulang ma, aku ingin di sini menemani mama!."
Qania menggeleng, "Mama nggak mau kamu sakit, kamu harus pulang dan istirahat!"tolak Qania yang menghawatirkan keadaan anaknya karna sudah beberapa hari anaknya itu menginap di rumah sakit untuk menunggui nya.
"Aku bisa istirahat di sini ma! ." kekeh Sheila.
"Sayang. "Qania menatap Sheila dengan tatapan memohon ,wajah pucat dan mata layu mamanya membuat Sheila terpaksa menuruti kemauan mamanya. Sheila tidak ingin mamanya semakin menghawatirkannya .
" Iya Sheila pulang." jawabnya menyerah, tatapan mamanya membuat Sheila tidak tega untuk terus bersikeras.
" Hati-hati ya sayang,kamu harus makan dan istirahat yang cukup di rumah !." pinta Qania sambil mengelus untaian rambut Sheila.
"Iya, kabarin aku jika terjadi sesuatu ya ma!"ucap Sheila yang sebenarnya sangat berat hati untuk meninggalkan mamanya sendirian di rumah sakit .
Qania mengangguk sembari melihat anaknya yang keluar dari ruangannya.
...§§§§§§§...
Sheila berjalan di gang sempit, Sheila memang selalu melewati gang-gang sempit agar ia lebih cepat sampai di rumahnya. Sebenarnya untuk sampai di rumahnya bisa saja ia menaiki angkot atau kendaraan umum lainnya tapi mengingat mamanya yang kini masih banyak memerlukan biaya jadinya Sheila memilih untuk jalan kaki agar uang yang seharusnya untuk angkot bisa ia gunakan sebagai biaya pengobatan mamanya.
Sheila fokus melewati jalannya karna hari sudah malam dan di sana begitu sepi dan gelap gulita .Walaupun banyak rumah - rumah warga tapi orang - orang di sana tidak begitu bersahabat .Tapi Sheila tidak ambil pusing lagi pula ia melewati perumahan di sana bukan untuk menyapa orang -orang di sana . Saat Sheila sedang asik melihat jalan tiba-tiba saja seorang pria keluar dari persimpangan gang dan menabrak Shila sampai Sheila terpental dan kepalanya menabrak tembok.
Dari belakang tidak jauh dari tempat Sheila dan pria itu jatuh terdengar segerombolan orang meneriaki nama sang pria.
"Xavier!."
"Xavi!"
"Xavier Alexander!"
Teriak segerombolan orang tersebut yang semakin dekat.
Pria itu langsung mendekat ke arah Sheila yang masih kesakitan, pria itu mencengkram kedua bahu Sheila.
"Tolong bantu saya,selamatkan saya dari orang-orang itu. jika kamu mau membantu saya saya akan berikan uang satu miliyar untuk kamu!."ucap pria itu memohon kepada Sheila.
" Xavier Alexander!" teriak orang-orang itu lagi.
" Alexander?" pikir Sheila yang baru sadar jika itu adalah nama dari seorang CEO muda dan kaya. Kekayaannya sangat melimpah.Nama itu sangat terkenal hingga semua orang sering membicarakan CEO muda dari perusahaan itu .
" Tolong bawa saya pergi dari sini! "ujar Xavier.
" Ini adalah cara paling cepat untukku bisa mendapatkan uang untuk pengobatan mama. Aku hanya perlu menyembunyikannya dari orang - orang itu, setelah itu aku bisa menagih janjinya. "Sheila tersenyum sembari mengangguk - ngangguk melihat mata pria tersebut.
" Tunggu apa lagi, selamatkan say!" tegas pria itu.
'' Kamu harus menepati janji kamu!!!" ucap Sheila menggenggam tangan pria itu lalu berlari melewati jalan tikus dan gang-gang sempit berliku. Orang - orang yang mengejar Xavier pasti sangat kesulitan karna gang ini begitu banyak persimpangan dan jalan - jalan buntu. Tidak mudah bagi orang - orang melewati gang ini jika mereka belum hafal jalan - jalan mana yang harus di lewati.
...§§§§§§§§...
Setelah pelarian yang panjang dan sangat menguras tenaga Sheila dan Xavier pun sampai di rumahnya. Ya sheila memutuskan untuk membawa pria itu ke rumahnya karna saat ini tempat yang paling aman untuk pria itu bersembunyi adalah rumahnya.
Sheila menyuruh Xavier untuk duduk di ruang keluarga rumahnya. Rumah Sheila sangatlah kecil dan berada di pemukiman yang kumuh juga gang-gang sempit. Sheila meninggalkan Xavier karna Sheila akan berganti pakaian, pakaian yang ia kenakan tadi telah basah karna keringat.
Sheila masuk ke dalam kamarnya mengganti pakai dengan celana pendek di atas paha dan kemeja putih berukuran besar. Setelah kejar-kejaran tadi membuat tubuh Sheila serasa panas padahal ia sudah mandi namun tetap saja hawa panas belum hilang.
Sheila keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman untuk ia suguhkan pada pria yang ia tolong tadi.
Di sisi lain Xavier membuka jas serta baju dalamnya, sehingga dada dan perut sixpack xavier terekspos. Rumah Sheila yang tidak ada AC membuat Xavier sangat kegerahan di tambah lagi ia baru saja berlarian cukup jauh untuk menghindari orang-orang yang mengejarnya tadi membuat hawa tubuhnya terasa sangat panas.
Sheila datang membawakan dua buah jus jeruk yang segar di saat Xavier sedang sibuk mengusap keringatnya. Pakaian sheila yang sangat seksi membuat xavier terangsang.Entah apa yang merasuki Xavier sampai ia membayangkan hal yang seharusnya tidak boleh ia bayangkan , Xavier sangat bernafsu untuk ****** bersama sheila. Mata xavier tak luput dari Sheila, Xavier memperhatikan Sheila dari atas sampai bawah. Keringat Xavier semakin bercucuran, hawa panas sangat terasa.Pikiran kotor terus memenuhi otaknya walaupun ia sudah berusaha untuk mengalihkannya .
Sheila menaruh dua minuman itu di atas meja kemudian duduk di sebelah Xavier, Sheila berniat akan menagih soal janji uang yang di janjikan Xavier kepadanya tadi.Sheila membutuhkan uang itu secepatnya agar amamnya bisa segera di pindahakan ke ruangan yang lebih baik dan mendapatkan perawatan yang jauh lebih layak . Sheila ingin mamanya untuk segera di tangani agar mamanya bisa sembuh seperti sedia kala lagi .
"Silahkan diminum!. "tutur Sheila menyuruh Xavier untuk segera meminum jus yang telah ia buat sebelum ia membuka inti pembicaraannya.
Xavier tidak bergeming ia masih menatap dengan tatapan penuh nafsu yang tidak dapat ia kendalikan. Sheila yang sadar jika ada yang aneh dengan gelagat serta cara pandang Xavier pun langsung beranjak untuk menjauh. Namun sial belum juga Sheila pergi, tangannya tiba-tiba di cekal kuat oleh Xavier.
Xavier menarik tangan Sheila sampai Sheila jatuh ke dalam dekapan Xavier. Tubuh mungil Sheila dikunci oleh Xavier dengan kedua tangannya. Hembusan nafas Xavier sangat jelas terasa di wajah Sheila. Nafsu Xavier saat ini menguasai dirinya.
Xavier mengecup bibir Sheila berulang kali, Xavier tidak menghiraukan pemberontakan dari Sheila. Tubuh Sheila yang mungil sangat mudah untuk ia kunci.
Par...
Tamparan keras dari Sheila membuat Xavier melepaskan Sheila. Tamparan Sheila membuatnya tersadar.
Xavier menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada gadis yang baru saja ia temui itu , "Maafkan saya , sayatidak bermaksud untuk melecehkan kamu . Kepala saya sedang di penuhi dengan pikiran - pikiran yang tidak baik . Saya tidak sadar dengan apa yang saya lakukan !. " jelas Xavier yang berusaha untuk berjarak dari Sheila yang ketakutan.
Namun itu hanya sebentar kesadarannya saat ini sangat tipis nafsunya jauh lebih dominan sekarang.Tubuhnya ingin sekali untuk melampiaskan apa yang ada di otaknya sekarang . Jujur saja Xavier tidak mampu untuk menahannya , ia menyerah dan kembali memegang tangan Sheila.
Melihat gelagat Xavier yang kembali mendekatinya ,sheila pun segera untuk menjauh tapi karna kepanikannya Sheila malah terjatuh ke atas lantai .Sheila berusa berfikir secepat mungkin untuk bisa pergi ke tempat yang lebih aman. Sheila yakin jika orang-orang tadi telah memberikan sesuatu pada Xavier hingga ia seperti ini.
Sheila berlari masuk kedalam kamarnya namun lagi - lagi langkahnya kalah cepat dengan langkah Xavier. Xavier dengan mudah mendobrak pintu yang belum sempat di kunci oleh Sheila. Xavier masuk lalu menutup pintu kamar Sheila dan menguncinya. Xavier tersenyum sinis ke arah sheila, ia mengambil kunci kamar sheila dan memasukkannya kedalam saku celananya.
"Maafkan aku tapi aku akan membayar lebih untuk ini. "gumam Xavier seperti orang yang telah kehabisan akal.
" Saya tidak butuh uang kamu brengsek !! "umpat Sheila mempersiapkan diri untuk melawan pria yang ada di hadapannya.
"Izinkan saya untuk melampiaskannya , ini sungguh tidak bisa untuk saya tahan lagi . Saya akan membayar kamu lebih setelah semua ini selesai !. "
"Kau hanya perlu berbaring sebentar , saya akan melakukannya dengan cepat!. "ucap Xavier dengan nafas yang berat.
" Saya hanya menolong kamu untuk kabur dari orang - orang yang mengejar kamu. Bukan untuk menjadi pelampiasan nafsu sialanmu itu!" Sheila mengambil fas bunga yang terletak di atas nakas, Sheila menjadikan fas itu sebagai senjata untuk melumpuhkan xavier yang kini sedang setengah gila. Ralat benar - benar gila!
Dengan langkah gontai Xavier mendekati Sheila," Saya bisa mati jika nafsu saya tidak tersalurkan, usahamu akan sia - sia. kamu tidak akan bisa mendapatkan uang satu miliar itu!"ucap Xavier dengan nada yang memohon kepada Sheila .
"Saya tidak peduli, lebih baik kamu keluar sebelum kamu mati di tangan saya !."ucap Sheila yang begitu menyesali perbuatan baiknya . Seharusnyaia membiarkan laki -laki itu tertangkap oleh rombongan orang - orang tadi .
" S-saya sudah di sini saya tidak bisa, Saya tidak bisa pergi begitu saja tanpa melampiaskannya . Tolong berbaik hatilah ini tidak akan berlangsung lama! "ucapnya lagi meminta kerja sama dari Sheila.
" Aaaaiiissss... Kamu pikir saya wanita apa yang bisa kamu tiduri seenak jidatmu?"ketus Sheila yang semakin geram mendengar permintaan Xavier.
"Saya berjanji akan membayarmu lebih, bahkan berapapun yang kau mau .Saya juga akan menuruti semua permintaanmu asalkan kau mau bersamaku sebentar saja ,saya tidak mungkin bisa kembali dengan keadaan seperti ini !...."ucap Xavier yang benar -benar kehabisan kata - kata , iasudah mati - matian untuk melawan nafsu sialan itu tapi tetap saja ia tidak bisa . Keinginanyasangat kuat untuk berhubungan dengan Sheila , tubuh Sheila membuatnya semakin terangsang . Pikiran buruk semakin mendorongnya untuk membekap Aliza dan menidurinya .
"Aaaiiiisss obat sialan itu,saya sudah tidak bisa menahannya lagi. "Xavier melangkah cepat ke arah Sheila mencengkram erat tangan Shila yang memegang vas bunga lalu melemparkan tubuh Sheila dan tubuhnya ke atas ranjang.
" Lepaskan Saya sialan!" ucap Sheila memberontak.
" Diam lah ini tidak akan berlangsung lama,Saya akan melakukannya perlahan agar kamu tidak kesakitan . !" bisik Xavi menjelajahi tubuh Sheila.
.
.
.
.
Bersambung.
Hay gays ini masih cerita yang sama ya cuma ya cerita yang kemaren di hapus sama pihak NOVELTOON karna inikan cerita hasil dari misi kepenulisan. Karna bab yang aku ajuin ngga lulus kepenulisan jadinya ya di hapus sama pihak NT. Dan karna aku udah terlanjur seneng buat ngembangain cerita ini jadi aku milih buat post ulang cerita ini biar kalian yang penasaran sama cerita ini ngga mati penasaran dan ngecap kalau cerita aku ini gantung dan tiba-tiba. Jadi aku minta dukungannya sama kalian ya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nia
mf yah thour cerita ini sama persis sama novel sebelah cuman beda nama sja mf ya cuman mau kasih pendapat ajah
2022-01-28
0