NovelToon NovelToon
Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miftahur Rahmi

Seorang perempuan bernama Zainab Rahayu Fadillah memutuskan menikah dengan seorang pria bernama Hasan Bahri. Dia menerima pinangan itu, dikarenakan keluarga sang suami adalah keluarga dari turunan turunan seorang tuan guru di sebuah kota.
Zainab dan keluarga, jika mereka adalah dari keturunan baik, maka sikapnya juga akan baik. Namun kenyataannya bertolak belakang. Dunia telah menghukum Zainab dalam sebuah pernikahan yang penuh neraka.
Tidak seperti yang mereka pikirkan, justru suami selalu membuat huru hara. Mereka hampir setiap hari bertengkar. Zainab selalu dipandang rendah oleh keluarga suami. Suami tidak mau bekerja, kerjanya makan tidur dirumah. Namun penderitaan itu belum selesai, adik ipar dan juga ponakannya juga sering numpang makan di rumah mereka, tanpa mau membantu dari segi uang dan tenaga. Zainab harus berjuang sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miftahur Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Larangan adalah perintah

Diluar kelas, keakraban keduanya terlihat oleh Eva.

“Aku akan mendapatkanmu Fat...” lirihnya.

Sejak saat itu, Eva mulai cari perhatian terhadap Fatur. Ia sesekali berpura-pura bertanya Pr dan kadang pura-pura tidak mengerti dengan pelajaran yang dijelaskan guru, kepada Fatur. Fatur menjawab seadanya, menjawab apa yang ia tahu saja.

As, Fatur dan beberapa teman-teman lainnya pergi kekantin. Disana juga ada Eva.

Saat sedang mengobrol dan tertawa dengan As, tiba-tiba Eva menyodorkan tisu ke depan wajah Fatur.

“Buat, bersihin bekas sambel dibibirmu...” ucap Eva pelan. Fatur mengerutkan keningnya.

“Emang ada ya?” tanya Fatur bingung.

As tiba-tiba terkekeh, dan tersenyum geli. “Nggak ada kok, cuma biar bisa ngobrol sama kamu saja...”

“Oh, gitu ya?” Fatur tertawa kecil, menatap Eva sekilas.

“Oke, makasih...” sahut Fatur tersenyum tipis.

As tertawa. “Ada yang mulai nih...” goda As, disambut tawa oleh teman-temannya.

Eva menunduk, pura-pura sibuk mengelap meja yang sebenarnya sudah bersih.

Mereka kembali bercanda, mengobrol dengan akrab. Beberapa saat kemudian, Fatur hendak mengambil gorengan terakhir yang ada dipiring, tiba-tiba Eva langsung mengjulurkan tangan dan dengan cepat mengambil gorengan itu.

“Aku duluan...” katanya sambil tersenyum lebar.

“Itu kan, aku yang mau ambil...” protes Fatur memasang wajah kesal.

Para teman-temannya malah tertawa dengan keras, melihat Fatur yang terlihat kesal.

Sedangkan Eva mengigit gorengan itu perlahan.

“Kalau mau, beli dong... Sekalian biar aku temanin...” canda Eva tersenyum lebar.

As menahan tawa... “Eva modus...”

Pak Dani yang ikut kekantin bersama mereka, hanya tersenyum melihat tingkah Eva dan Fatur.

“Wah, Bapak bakal jadi saksi awal mula cinta kalian nih...” celetuk Pak Dani, kembali mengundang tawa teman-teman Fatur.

Fatur hanya diam, sedangkan Eva terus saja menatap Fatur. Ia berharap, bisa dekat dengan Fatur, seperti As.

Hari demi hari Eva berusaha dekat dengan Fatur. Siang itu, saat jam kosong Fatur pergi ke perpustakaan bersama As. Fatur duduk membaca sebuah buku, sedangkan As sedang mencari-cari buku yang mau ia baca.

Tidak lama kemudian, Eva datang dan duduk didekat Fatur dan membaca beberapa bungkus jajan. Eva meletakkan plastik jajanan itu didepan Fatur. Fatur nampak kaget dan heran.

“Apa ini?” tanya Fatur bingung.

“Untuk kamu, biar enak sambil baca bisa makan...” jelasnya lagi.

“Diperpustakaan, tidak boleh membawa makanan Va...” jelas Fatur.

“Benarkah? Maaf...” ujarnya merasa bersalah.

“Nggak masalah...” ucap Fatur kembali membaca buku.

Eva melirik, sebentar kearah buku yang dibaca Fatur.

“Baca buku apa sih?” tanya Eva penasaran.

“Ini novel...” Eva hanya menganguk pelan.

“Kamu nggak mau baca?” tanya Fatur kemudian. Eva mengeleng dengan cepat.

“Aku mau duduk dekat kamu saja...” jawab Eva dengan tersenyum lebar.

Fatur hanya tersenyum tipis. As yang sudah mendapatkan buku yang mau dibaca, akhirnya duduk didekat Fatur.

“Wih... Makin baik aja nih kamu Va... Bawa apa nih?” tanya As langsung membuka plastik jajanan.

“Wih... Jajan...” ucap As nampak sumringah.

“Itu buat Fatur...” sahut Eva.

“Iya tahu, untuk calon pacar...” jawab As pura-pura memasang wajah cemberut.

Fatur seketika tertawa.

“Ia memang kek gitu, anak kesayangan emak bapaknya, jadi kebiasaannya ngambek melulu...” kekeh Fatur.

“As boleh ambil, tapi satu dua buah aja ya... Jangan banyak-banyak...” Eva memasang wajah serius.

“Larangan adalah...” ucap As sengaja menggantung dan menatap Fatur, dan memberi kode dari kedipan mata, untuk menyambung kalimatnya.

“Perintah...” jawab Fatur tertawa.

“Artinya kalau aku melarang ambil dua saja, kamu ambil semuanya? Mana boleh kek gitu...” ujar Eva cemberut.

“Boleh...” jawab As dengan senyum lebar dan memasang wajah tengil.

“Nggak...” jawab Eva melipat kedua tangannya didepan dada.

“Boleh, boleh, boleh...” jawab As cepat.

Tidak jauh dari sana, Vino yang juga ada diperpustakaan melihat kebersamaan itu dengan iri.

Jauh didalam hatinya, ia juga ingin merasakan hal yang sama.

Merasakan disayangi dua wanita sekaligus. Namun, ia tidak pernah merasakan hal itu.

Semakin hari, perhatian Eva dengan Fatur semakin sering dan keduanya semakin dekat.

Saat istirahat, As duduk disamping Fatur dan meletakkan jajanan didepan Fatur.

“Untuk Fatur...” ucap As tersenyum lebar. Fatur melirik sebentar kearah As. Ia menyimpan ide ceritanya di draf hp nya.

“Sebenarnya aku udah makan tadi As... Eva ngasi aku jajan tadi...” jawab Fatur dengan jujur. As menghela napas kecewa.

“Tapi, nggak apa-apa deh, demi As... Fatur akan makan lagi...” sahut Fatur kemudian, setelah melihat ekpresi wajah As yang nampak kecewa.

“Kalau udah kenyang, nggak usah dipaksa...” ujar As mengambil jajanan itu.

“Ngggak kok... Fatur masih mau kok...” jawab Fatur merebut cepat plastik jajanan itu.

Ia tidak tega melihat wajah As yang nampak kecewa.

Fatur langsung memakannya dengan cepat, walaupun ia sudah kenyang. Ia tidak enak hati pada As.

Hubungan Fatur semakin hari semakin dekat. Perlahan, posisi As terabaikan. Eva selalu mengambil kesempatan dekat dengan Fatur, sehingga As tidak bisa lagi sedekat dulu dengan Fatur.

Eva selalu mencuri kesempatan demi kesempatan, apalagi jika ada tugas, Eva akan mengajak Fatur mengerjakannya bareng.

Seperti siang itu, ia ada kerja kelompok. Seperti biasa, As dan Fatur satu kelompok. Keduanya sudah mengatur kursi untuk mereka berdua duduk. Eva datang menghampiri Fatur.

“Fat, aku belum punya kelompok... Boleh nggak, aku satu kelompok dengan kamu?” tanyanya dengan wajah sedih.

Fatur tersenyum tipis dan menganguk pelan.

“Terima kasih...” ucap Eva dengan senang. Ia segera menarik kursinya dan duduk disamping Fatur.

“Kenapa kamu, nggak satu kelompok sama Sanders saja? mereka itu masih kurang tuh... Satu kelompok cuma empat orang Va...” jelas As kemudian.

Eva menoleh kearah As. Ia menatap As tidak suka.

“Aku mau satu kelompok dengan Fatur... Emang nggak boleh?” tanyanya dengan suara pelan.

“Bukan nggak boleh, tapi kata bu Guru, satu kelompok cuma empat orang, dan kami sudah cukup. Kelompok Sanders masih kurang tuh...” tunjuk As, kearah kelompok Sanders yang hanya tiga orang.

“Kamu, nggak suka ya aku satu kelompok dengan kalian?” tanya Eva menatap As.

“Bukan begitu, hanya saja kelompok ini sudah cukup. Kalau Bu Guru nanti bertanya kek mana?” jawab As.

“Ya sudah, bilang saja sama bu Guru, kalau aku kelompok sama Fatur... Kalau kamu mau kelompok dengan Sanders, kamu aja yang kesana...” ucap Eva kemudian. Ia menatap dingin As.

“Kan, aku sudah lebih dulu kelompok disini, kenapa harus aku yang pergi? Aku hanya menjelaskan. Kalau kamu ngggak suka satu kelompok dengan Sanders, ya sudah...” jawab As, mulai merasakan kalau sikap Eva itu berlebihan.

“Sudah... Nggak usah berdebat, mending kita fokus kerjain tugasnya saja... Kita bagi tugas ya...” sahut Fatur mencoba menengahi perdebatan itu.

“As tuh... Ia seperti tidak suka kalau aku satu kelompok dengan kalian...” sahut Eva menatap sinis As.

As mendelik, ia merasakan kalau sifat Eva berubah, ia sudah mulai berani menyudutkan As dan berusaha menuduhnya. Tindakkan itu sudah berkali-kali terjadi. As nampak jengah melihat kelakuan Eva, yang nampaknya berusaha membuat jarak antara dirinya dan Fatur.

As menghela napas. “Aku bukannya tidak suka... Tapi, kenapa kamu malah kesini jika kau benar-benar ingin mencari kelompok? Harusnya kamu masuk kelompok Sanders, karena kelompok mereka masih kurang. Lagipula apa kamu tidak mau satu kelompok dengan ketua kelas yang pinter itu?” tanya As lagi.

“Udah dong, nggak usah berdebat lagi... As kerjakan nomor 3 ya, dan kamu kerjakan nomor 4...” ujar Fatur, mengasi tahu tugas, yang harus mereka kerjakan.

As diam, dan langsung mengerjakan tugas yang diberikan Fatur.

Namun berbeda dengan Eva, ia malah santai dan mengeluh kalau soalnya susah, padahal ia belum mencari tahu jawabannya.

As, mendelik tidak suka dengan tingkah Eva yang suka caper.

1
Miu Nih.
aku hadir kakak untuk mendukungmu...
salam kenal ya, jgn lupa mampir di 'aku akan mencintaimu suamiku' 🤗🤗

aku akan datang kalo udh UP lagi 😉
MifadiruMzn: ok kak
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi thor/Pray//Ok//Good/
Abu Yub
Ngak usah ngomong
Abu Yub
sumber suara
Abu Yub
Lanjut/Ok/
Abu Yub
jangan nakal
Abu Yub
seharian
Abu Yub
Aku datang lagi thor
Abu Yub
Fatur
Abu Yub
selesai makan
Abu Yub
zainab
Abu Yub
Aku datang lagi thor/Ok/
Abu Yub: ok dedek/Ok/
MifadiruMzn: ok kakak, nanti aku mampir ya
total 2 replies
Abu Yub
pada tahun
Abu Yub
saat pagi
MifadiruMzn: pagi kakak
total 1 replies
MifadiruMzn
Jangan lupa vote, like dan komen ya teman-teman/Rose//Heart/
Abu Yub
wanita paruh baya yang masih gadis
Neonaaaaa
lanjut terus Thor🔥🔥🔥
jangan lupa untuk mampir juga yaaa makasihhh
MifadiruMzn: oke kak, nanti saya mampir ya
total 1 replies
Anonymous
Lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!