NovelToon NovelToon
Pria Gila Itu Milikku

Pria Gila Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Aku Shella, seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah Menengah Atas.

Berawal dari penolakan ibu dan saudariku yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dariku, membuatku berubah menjadi gadis yang tidak memiliki hati dan pendendam.

Aku juga bertekad ingin merampas apa yang dimiliki oleh saudariku.

Aku bahkan tidak mengeluarkan air mataku saat ibuku dinyatakan meninggal dunia.
Hingga terungkapnya sebuah rahasia yang begitu mengguncang kewarasan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikah

Ini, apa ini semua Ayah!!!

Aku sungguh takut akan kejadian-kejadian seperti ini. Walaupun aku sering kali mengalami luka-luka pada tubuhku, itu tidaklah sama menurutku.

Bagaimana aku akan baik-baik saja melihat semua luka-luka ini, air mataku turun tanpa bisa ku bendung.

Ayah tidak apa-apa...

Ayah masih berucap seperti itu padahal bentuk wajahnya sudah tak beraturan karena terlalu banyak menerima pukulan.

Ayah ingin segera melihat keadaanmu, karena itu Ayah langsung pulang.

Aku hanya mengangguk cepat agar Ayah segera berhenti bicara. Aku tidak ingin lagi mendengar alasan soal mengapa pulang terlambat, aku menyesali itu.

Seandainya aku tidak bersikeras memintanya untuk segera pulang, mungkin setidaknya Ayah pasti akan berusaha menutupi lukanya dariku.

Setidak nya aku tidak harus melihat luka-luka itu.

Ditengah-tengah kepanikan ku, kulihat Ayah menghubungi nomor saudariku. Mana mungkin wanita itu akan peduli pada keadaan Ayah, ia hanya menginginkan uang Ayah.

Dia akan datang kalau Ayah menawarinya uang..

Dengan kesal aku mengatakan itu sambil mengambilkan air untuk Ayah. Aku bahkan tidak ingin mengetahui apa yang Ayah bicarakan dengannya.

Ayah hanya memastikan keberadaan nya, dia baik-baik saja atau tidak.

Ayah punya firasat tidak baik, apa kau pernah bertemu orang asing?

Dengan penuh kepastian kugelengkan kepalaku, sampai saat ini tidak pernah ada orang asing yang menyapaku lebih dulu selain guru sekolah yang kuyakini adalah kenalan Ayahku.

Apa kita perlu pindah lagi?

Kumohon jangan Ayah... Aku sudah sangat nyaman dengan lingkungan ini.

Lagipula ini masih enam bulan kita berada disini,

Seketika perasaanku tidak nyaman, aku tidak akan ikhlas meninggalkan tempat ini dan juga Daniella. Sosok paman Rangga juga telah masuk kedalam hatiku terlalu dalam.

Baiklah, Ayah akan memikirkannya lagi. Kalau ada yang mencurigakan, ceritakan pada Ayah. Oke?

Aku jadi sangat penasaran pada apa yang membuat Ayah begitu khawatir. Juga luka-luka itu, dari mana Ayah mendapatkannya.

Bukankah Ayah bekerja sebagai tim, tapi luka yang kulihat tampak seperti luka keroyokan. Lagipula ini kali pertama Ayah pulang dengan membawa luka.

Apa tidak sebaiknya Ayah berhenti saja dari pekerjaan Ayah itu? Aku tidak ingin Ayah terluka lagi seperti ini.

Kulihat Ayah menghela nafasnya kuat-kuat, pasti sulit untuknya melakukan semua ini. Namun apa benar-benat boleh berhenti seperti itu?

Aku segera pergi agar Ayah menikmati waktunya untuk beristirahat. Kepalaku rasanya hampir pecah memikirkan semua ini.

Aku memendam semuanya sendirian, pun Ayah pasti juga melakukan hal yang sama. Kenyataan ini membuatku berandai-andai.

Seandainya Ayahku memiliki anak laki-laki, mungkin hidup Ayah tidak akan sesulit menjaga kedua putrinya.

Ditengah kekalutan ku, tawaran paman Rangga tiba-tiba muncul di kepalaku. Namun seberapa kuat pun aku memikirkannya, tetap saja tidak logika jika aku menerima bantuannya.

Namun melihat semuanya berantakan dihadapanku, rasanya sangat frustasi. Aku harus menangis lagi, karena rasa takut itu terlalu besar untuk kubawa dipundakku.

***

Dikediaman keluarga Rangga, sang ibu tiba-tiba ingin berbicara serius tentang sesuatu. Keduanya jarang sekali memiliki waktu berdua seperti ini sejak kejadian beberapa tahun lalu.

Hancurnya hubungan kekeluargaan didalam keluarga besar pihak ibu membuat semuanya tidak lagi sama.

Apalagi sang Ayah yang sampai saat ini masih mendekam didalam jeruji besi, membuat luka didalam hati keduanya selalu menganga lebar.

Entah siapa yang bersalah atau siapa yang menjadi korban, tidak lagi dapat merajut kembali emosi di antara Ibu dan anak tersebut.

Rasa canggung semakin mendominasi kala keduanya masih setia saling diam. Masing-masing terlarut dalam pikiran yang memenuhi kepala.

Ibu bilang ingin mengatakan sesuatu...

Rangga mencoba mencairkan suasana. Baginya, Ibunya sendiri adalah wanita hebat yang mencintai Ayahnya setulus hatinya.

Namun karena itu pula Rangga meniru kesetiaan sang ibu, mencintai satu orang sampai akhir. Perasaan dihatinya hanya bergetar saat melihat Sera, wanita yang telah meninggalkan nya selama eman bulan ini.

Rangga hanya tidak pandai menunjukkan rasa perhatiannya pada sang Ibu. Ia terlalu kaku untuk sebuah kalimat basa-basi.

Menikahlah, ibu ingin melihatmu menikah..

Rangga tersenyum singkat, ternyata hanya karena itu sang ibu memanggilnya. Ia mengusap wajahnya, hatinya terasa lega.

Sera telah meninggalkanku, dengan siapa aku harus menikah.?

Lagipula aku tidak pernah berpikir akan menikahi wanita lain selain Sera.

Rahangnya mengeras kala mengingat janji Ayahnya dahulu yang mengatakan akan menjodohkan Sera dengannya.

Tapi semuanya tinggal wacana, kebusukan Ayahnya membuat hati Rangga menjadi baru ditengah kerasnya ombak yang menerjang.

Sera telah menikah, dia bukan jodohmu Nak..

Jangan bermain-main denganku ibu!

Sang ibu menunjukkan sebuah foto didalam ponselnya.

Ibu benar-benar ingin melihatmu menikah..

Aku tidak mau!

Rangga masih bersikeras dengan pendirian nya, begitu juga dengan Ibunya. Kemudian wanita itu mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sebuah map yang sedari tadi ada diatas meja.

Ibu tidak akan bertahan lama, kecelakaan itu meniggalkan bekas didalam kepala Ibu.

Rangga yang hampir saja beranjak, harus kembali saat mendengar penuturan sang Ibu. Dengan harap-harap cemas, ia memeriksa laporan medis yang diberikan oleh sang Ibu.

Ia tertunduk dengan tangan mengepal kuat membuat buku-buku jarinya memutih. Matanya memerah, mungkin karena emosi yang berlebihan.

Masih belum terlambat untuk pengobatan Bu, kita harus bergerak cepat..

Tak ingin berlarut-larut melihat wajah sang Ibu, Rangga segera mendorong sang Ibu menuju kamarnya.

Karena ia tidak ingin menangis dihadapan sang Ibu, Rangga tidak bisa menunjukkan sisi lemahnya dihadapan orang yang dicintainya.

Kali ini ia membantu menggendong sang Ibu untuk berbaring, seketika ia menyesali semua sifat cuek yang selalu ia tunjukkan pada sang Ibu.

Ibu istirahat saja, aku akan mencari dokter terbaik untuk mengangkat tumor itu.

Sang Ibu, Anggie hanya bisa pasrah dengan keras kepala nya Rangga. Ia yakin Rangga anaknya butuh waktu dan hati yang siap untuk mencerna semua itu.

Dan benar, Rangga kembali ke ruang tengah dimana sebelumnya sang Ibu membicarakan tentang penyakit nya.

Ia menangis menyesali semuanya yang telah ia lakukan selama ini. Berita pernikahan Sera tidak lagi mengganggunya, melainkan penyakit sang Ibu.

Semalaman ia tidak dapat tertidur, Sam asisten kepercayaan nya ikut-ikutan tidak bisa tidur karena harus membantu bos nya yang sedang menggila.

***

Paginya, Rangga berjalan terburu-buru menuju mobilnya setelah sebelumnya nya memastikan keadaan sang Ibu.

Anggie tersenyum bahagia melihat perubahan sang anak, walaupun harus dengan dirinya yang mengalami sakit.

Shella yang sedang menikmati libur semester sepertinya menjadi sebuah kebetulan yang dapat mempercepat segala urusan Rangga.

Ia telah memiliki janji temu dengan dokter yang memeriksa sang ibu, berkat Sam yang begadang semalaman.

Disinilah ia berada, dihadapannya terdapat sebuah gambar penampakan kondisi kepala sang Ibu.

Usianya yang sudah menginjak enam puluhan membuat tubuhnya tidak lagi mampu melawan sel-sel kanker yang mulai bermunculan.

Berapa persen kemungkinan berhasil dokter?

50-50...

Namun bisa jadi lebih parah dari itu, saya tidak dapat memberikan harapan palsu.

.

.

.

Next...

1
Tanti Purba
lanjut donk
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru aku yah " My Baby Girl" mohon dukungannya
yeppo: oke kak, ditunggu aja ya ☺
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!