Life After Marriage ( Jenar & Arya )

"Naik- naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali," Jenar sambil memangku kedua buah hatinya bernyanyi sambil mengamati pemandangan sekitar.

"Momy uda mommy uda," ucap Javie semangat kala melihat kuda di pinggir jalan.

"Javie mau naik kuda?" tanya Jenar.

"Mauuuu," teriak nya.

"Vier?" Tanya Jenar.

"Hemm," jawab Vier sambil matanya malah fokus melihat ke arah Arya yang tampak santai menyetir mobil.

"Daddy Iel au citu," ucap Vier merentangkan tangan nya ingin berpindah tempat.

"Hemm oke come on boy," kata Arya lalu ia menyuruh Vier untuk bergeser dan duduk di pangkuan nya.

Javie asik menikmati pemandangan dengan Jenar, sedangkan Vier fokus melihat gerak tangan dan kaki sang Daddy yang sedang mengemudikan mobil.

"Javie, Vier," teriak Aiden saat sudah sampai di Villa.

"Bang uda Bang," ucap Javie senang kala melihat kuda ada di halaman rumah nya.

"Kita akan naik kuda," Seru Aiden membuat Javie bersorak senang.

"Eits, naik kuda nya besok ya sayang, sekarang sudah sore saat nya kita mandi, makan lalu istirahat." Ujar Jenar karena sekarang jam sudah menunjukkan pkl.5 sore.

"Mommy," ucap Javie cemberut lesu.

"Siapa yang mau masuk sama Opa?" Seru Adi.

"Avie!"

"Viel!"

"Aiden!"

Ketiga cucu Adi berseru dan berlari ke arah Adi membuat Adi dan Tamara bahagia karena sudah di karuniai tiga cucu jagoan yang sangat menggemaskan.

...Makan malam...

Malam ini, Jenar memilih makan malam di lesehan taman belakang dengan menggelar sebuah karpet dan meja kecil. Suasana sangat tenang dan menyenangkan untuk semua nya.

Adi dan Tamara pun juga sangat menikmati momen kebersamaan nya dengan anak dan cucu nya.

"Ini kamu yang masak Je?" tanya Tamara karena tadi sehabis mandi ia langsung tertidur karena kelelahan.

"Enggak Mah, tadi di bantu sama Chaca dan teh mun." Ucap Jenar sambil tersenyum.

"Maaf ya Je aku gak sempet bantuin," ucap ariel merasa tak enak. "Gara-gara dia tuh," ucapnya lagi sambil menatap tajam ke arah Bian.

"Lah, aku yang di salahin." Kata Bian tanpa dosa.

"Siapa lagi kalau bukan kamu, masa iya aku nyalahin diri ku sendiri." Ucap Ariel kesal karena sehabis mandi ia berniat turun membantu Jenar dan Chaca malah dirinya di tarik lagi oleh Bian agar menemani nya tidur. Tentu saja bukan hanya tidur melainkan bermain bola di kasur dulu.

"Hahaha santai aja Riel, aku ngerti kok yang masih baru," ucap Jenar tersenyum karena dulu dirinya bahkan sering tak keluar kamar karena kelakuan Arya yang selalu mengajaknya bermain setiap saat.

"Besok kalian berdua bisa puas puasin deh ngamar nya, biar aku sama mas Arya yang mengajak Aiden bermain dengan twin J," ucap Jenar terkekeh sambil melirik ke arah Aiden yang tengah bermain puzzle dengan twin J.

"Apa sih lu Je," ucap Chaca dengan wajah merona malu.

Setelah acara makan malam, mereka semua memutuskan untuk kembali ke kamar masing masing, twin J sudah terkapar tak berdaya karena kelelahan.

Jenar pun juga sudah bersiap untuk tidur, namun panggilan Arya dari kamar mandi mengurungkan niatnya untuk merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Ada apa Mas?" Tanya Jenar di balik pintu.

"Ambilkan mas handuk yank, Mas lupa." Kata Arya, Jenar pun segera mengambil kan handuk sesuai permintaan Arya.

"Ini Mas," ucap Jenar menyerahkan handuk kepada Arya, namun Arya malah menarik tangan Jenar agar ikut masuk ke dalam kamar mandi.

"Mas Arya ih," Kesal Jenar karena kini dirinya berada di dalam kamar mandi dan melihat tubuh polos suaminya.

"Air nya dingin banget yank," kata Arya pelan sambil memeluk tubuh Jenar.

"Udah tau dingin, bukannya pakai air anget atau gak usah mandi." Ucap Jenar kesal.

"Yank, aku gak butuh omelan kamu, aku butuh kehangatan kamu," bisik Arya di telinga Jenar hingga membuat Jenar spontan memejamkan matanya dan menarik napas dalam dalam.

.

.

Selanjutnya mommy gak tau lagi mereka ngapain, mommy gak boleh ngintip di kamar mandi jadi mommy nungguin bocah aja biar gak bangun saat mommy dan daddy nya ehem ehem 🙈🙈🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️