NovelToon NovelToon
Touch Me!

Touch Me!

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:29.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Sebuah rasa cemburu, membuatku melakukan hal yang paling gila. Aku nekat meniduri seorang pria yang sedang koma.

Tahun berlalu dan kini, ada sosok kecil yang membuatku hidup dalam kebahagian. Hingga suatu hari, sosok kecil yang tak lain adalah anakku dan pria yang koma waktu itu, membawaku kembali.

Kembali ke kehidupanku yang dulu. Tempat dimana, aku akan memulai kisah yang baru dari lingkungan yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepasang Kekasih

Setelah masuk kedalam. Vanya berdiri sembari mengamati Nath. Nath membuka jendela yang tak jauh dari pintu utama. Dia membuka beberapa kancing kemeja bagian atasnya. Menyalakan lampu lalu berjalan ke arah Vanya. Setelah jarak mereka yang begitu dekat, Vanya yang merasa gugup tiba-tiba memundurkan langkah dan membuat tubuh mereka mulai menjauh. Tapi, Nath kembali melangkahkan kaki maju yang malah membuat mereka kembali pada jarak yang begitu dekat. lagi lagi, Vanya kembali memundurkan langkahnya dan Nath memajukan langkah hingga Vanya berhenti saat tubuhnya sudah tidak bisa mundur karena tembok yang menahan tubuhnya.

Vanya yang mulai tak bisa lagi bernafas karena saking gugupnya, akhirnya mencoba untuk menghentikan Nath. " Pre, Presdir, anda tidak boleh berbuat macam-macam.

" Pft.....! " Nath menahan tawa sembari membuka jendela yang ternyata, tepat berada dibelakang punggung Vanya.

Eh? bukan ya? Batin Vanya. Wajahnya benar-benar merah karena menahan malu.

" Memang, tadi kau kira aku akan melakukan apa? " Tanya Nath setelah melihat rona merah menghiasi wajah Vanya.

Vanya mengalihkan pandangannya yang membuat wajahnya ikut mengindari tatapan Nath. " Tidak ada.

" Benarkah? " Goda Nath sembari melingkarkan tangannya di pinggang Vanya.

Vanya menatap Nath kesal karena berbuat semaunya. " Presdir, em.. maksutnya, Nath. Jangan begini. " Pinta Vanya sembari mendorong tubuh Nath agar menjauh dan otomatis, lengan Nath yang melingkar ditubuhnya juga akan terlepas.

" Jangan dilepas. " Bukan terlepas. Nath justru memeluk tubuh Vanya dengan erat. Vanya hanya bisa terdiam dan membiarkannya begitu saja. Vanya paham, kejadian tadi membuat Nath tidak baik-baik saja. Meski hatinya sedikit bergumam. Apa dia sedih karena menyakiti calon istrinya?

Setelah beberapa saat. Senja yang mulai tiba, membuat suasana me jadi lebih indah. Matahari yang mulai akan terbenam itu bertengger indah di balik danau yang dipenuhi pepohonan. Tak henti-hentinya Vanya tersenyum mengagumi keindahan dari maha pencipta.

" Vanya, " Panggil Nath yang justru fokus memandangi wajah Vanya yang terus tersenyum ke arah yang lain.

" Hem...? " Vanya mengalihkan pandangan menatap Nath yang tersenyum menatapnya. Vanya hanya bisa terdiam larut dalam kekaguman. Tuhan benar-benar baik. Bahkan, dia juga menciptakan Nath yang begitu mempesona batinnya.

" Vanya, mari kita mulai hubungan kita. " Nath meraih jemari Vanya dan menggenggamnya.

Vanya tersadar dari lamunannya. " Presdir, maksut ku, Nath. Apakah ini tidak terlalu buru-buru? " Entahlah. Tiba-tiba Vanya merasa agak bimbang. Setelah perdebatan yang terjadi di kantor, sekarang Nath mengajaknya memulai hubungan? apakah dia hanya seorang tang dibutuhkan untuk menjadi pelarian? batin Vanya was-was.

Nath mengubah posisinya sembari meraih satu jemari Vanya sehingga dia sudah memegang kedua tangan Vanya. " Kau sendiri lebih tahu. Aku sudah menunggu ini berapa lama kan?

Vanya tertunduk lesu. " Tapi anda kan baru saja,..

" Apa? " Tanya Nath yang penasaran dengan kalimat Vanya yang terhenti ditengah jalan. Vanya hanya bisa semakin menundukkan kepala karena dia juga tidak sanggup untuk mengatakannya. Nath menghela nafas sebentar lalu kembali fokus menatap Vanya. " Apa kau memikirkan apa yang terjadi tadi?

Sontak Vanya langsung mengangkat wajah menatap Nath. " Tidak. " Elak Vanya.

Nath tersenyum. " Berarti Iya.

" Aku kan bilang tidak.

" Tidak artinya iya.

" Bagaimana bisa begitu?!

" Karena wanita saat cemburu atau marah, dia akan mengatakan yang sebaliknya.

Diam.... Vanya benar-benar langsung terdiam. Cih! peka sekali.

" Jangan membatin. " Ucap Nath sembari mengelus kepala Vanya.

Vanya mengepal kuat mengumpulkan semua keberanian yang ada pada dirinya untuk menyampaikan apa yang selama ini ia ingin tanyakan. " Pre, maksut ku Nath.

" Hem...?

Dengan wajah gugup, Vanya tetap mengucapkan apa yang ingin ia katakan. " Apa yang membuatmu tiba-tiba menyukaiku.

Nath hanya bisa tersenyum. Lagi-lagi pertanyaan ini. Bagaimana dia menjelaskannya. Dia sendiri saja tidak tahu alasannya.

" Kenapa anda tersenyum? " Vanya kebingungan melihat Nath yang justru tersenyum bukanya menjawab pertanyaannya.

" Aku bingung.

Vanya mengerutkan dahinya. " Bingung? " Tanya Vanya lagi yang membuat Nath mengangguk. " Kenapa?

Nath menghela nafasnya. " Apa aku harus memiliki alasan untuk jatuh cinta?

" Apa?! " Vanya kembali mengingat saat pertama jatuh cinta dengan mantan kekasihnya Tristan. Ia menerima Tristan sebagai kekasihnya karena Tristan adalah Pria populer saat sekolah dulu. " Tentu saja. " Ujar Vanya.

Nath memegangi wajah Vanya agar pandangan mereka intens bertemu. " Kau tahu? cinta tidak pernah datang karena alasan dan sebab.

Vanya terdiam tidak bisa lagi berkata-kata. Memang siapa yang tidak gugup kalau wajahnya begitu dekat dengan Pria tampan macam Nath ini?

Detak jantung keduanya sahut menyahut dengan kencangnya. Menandakan perasaan yang sama. Vanya benar-benar terbuai dengan wajah Nath hingga tak sadar ia memejamkan mata. Nath tersenyum melihatnya. Dia juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Perlahan, Nath semakin mendekatkan bibirnya. Mereka berciuman di balik indahnya matahari senja.

Setelah beberapa saat. Vanya dan Nath duduk disebuah kursi panjang yang terletak di tengah-tengah kebun bunga. Mereka sibuk dengan pikiran maaing-masing.

Canggung yang dirasakan Vanya. Ada juga perasaan senang dihatinya. Nath juga terus tersenyum. Ini hari yang benar-benar membahagiakan batinnya.

" Jadi kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih kan? " Nath mengajukan pertanyaan karena sedari tadi Vanya yang terdiam.

" Itu, i, iya. " Vanya bahkan semakin gugup saat Nath memulai pembicaraan yang langsung membuat rona merah di wajahnya muncul.

Nath meraih jemari Vanya. Mengaitkannya dan menggenggamnya erat. " Kau tahu Vanya? aku bahkan tidak pernah menyangka hal ini. Aku tidak tahu apakah kau sama bahagianya denganku atau tidak. Tapi perlahan, aku akan membuatmu menjadi sangat mencintaiku. " Nath mengakhiri ucapannya dengan senyum yang begitu manis.

Ya ampun. Tuhan,.. untung jantung ini ciptaan mu. Kalau bukan, aku tidak yakin masih menempel di tubuhku atau tidak.

" Vanya kenapa kau diam saja? " Nath menatap Vanya lekat.

" I, iya. Anda,.

" Jangan terlalu formal begitu. " Ucap Nath sembari mengubah posisi dan kini, mereka sudah saling berhadapan.

Vanya lagi-lagi bertambah gugup. Ini adalah kali pertama Vanya begitu gugup. Dulu, saat bersama dengan Tristan, dia tidak pernah segugup ini. Apakah karena kesalahan yang sudah ia lakukan kepada laki-laki dihadapannya? apa benar karena itu alasannya?

" Vanya?

" Iya. " Vanya menatap Nath yang begitu serius menatapnya.

" Kenapa kau tidak fokus?

" Jujur saja, aku sangat gugup. " Ucap Vanya sembari mengalihkan pandangan.

Nath tersenyum senang. Ini adalah pertama kalinya ada seorang wanita yang mengatakan gugup dihadapannya.

" Vanya, tidak perlu gugup. Sekarang, aku adalah kekasihmu.

Vanya terkesima mendengar kata kekasih. Kekasih ya? jadi dia sudah tidak jomblo menahun lagi ya? cie... batinnya girang.

Namun, tiba-tiba ia teringat Nathan kecil. Sosok yang ingin sangat ia jaga. Vanya menatap Nath yang sedari tadi menatapnya. " Nath, kau kan tidak tahu bagaimana aku dan semua tentangku. Jika suatu hari kau tahu aku tidak sebaik yang kau pikirkan, apa yang akan aku lakukan?

Nath kembali tersenyum. Lagi-lagi tersenyum membuat Vanya klepek-klepek dibuatnya. " Aku juga bukan orang suci. Bahkan jika kau seorang narapidana juga aku tidak masalah. " Ujar Nath santai.

Vanya membulatkan mata terkejut. Nara pidana? kalau saja waktu itu aku ketahuan, aku juga pasti sudah dipenjara kan?

" Be,begitu ya? apa kau benar-benar akan menerima apapun tentangku? apa kau benar-benar akan tetap mencintaiku tidak perduli tentang kesalahan apa yang pernah ku perbuat di masa lalu?

To Be Continued.

1
Ce Line
thor Poto emak bapaknya mana🤔🤔🤔
Ce Line
🤣🤣🤣
Ce Line
thornyal lucu deh😂😂😂
Metta Widyasmara
Luar biasa
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
terlalu naif kamu lexi...
Muna Junaidi
😂😂😂😂
Miyagi Mitsui
sakit ya jadi vanya
Miyagi Mitsui
menarik
sherly
riweh terlalu banyak ngomong sendiri dlm hati
sherly
oh Nathan sweet banget sih
sherly
betul tu Nathan...
sherly
Luar biasa
sherly
hancurrr hahahahaha
sherly
Lexi cinta buta membuatmu selalu membantu Gaby padahal kalo Gaby jadian Ama nath kamu yg akan sakit..
sherly
kayaknya otak Lexi nih lagi digadaikan, nath itu tau kamu suka Ama Gaby, apakah kamu sanggup liat nath bermesraan dgn Gaby, kesel mana kamu liat Gaby dicuekin apa lg mesraan Ama nath... oh Lexi yg polos plus oon
sherly
kocak banget si Vanya nihlah
sherly
hahahahah lucu ya ibu dan anak nihlah
sherly
vanyaaaa kamu lucuuuuu deh
sherly
tau aja si Nathan kalo ibunya lagi nyari alasan
sherly
malang betul nasibmu Vanya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!