NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Single Mom / Dijodohkan Orang Tua / Dokter
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ridz

"Jika kamu hamil, bawa benih itu dan anggap aku tidak pernah memberikannya!"

Aruna meninggalkan pernikahannya dengan Tuan Muda Pertama dari Keluarga McLane, menjalani kehidupan sendirian, Aruna menemukan takdir baru bersama anak di kandungannya, tapi kenapa sang Tuan Muda malah seperti kehilangan pijakan hidupnya.

-

Aruna sudah melupakan laki-laki ini, tapi kenapa dia malah dihadapkan dengan dia sekali lagi.

"Aruna, anak yang bersamamu, siapakah dia?" —Rowan

"Aku kira kau tidak punya waktu untuk lebih peduli kepada orang lain, Tuan Muda!" —Nuna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 10 | If It's Not Fate, Then What Is It?

"Kau sudah lebih tenang, sekarang?" tanya Rowan melepaskan pelukan itu dan menangkup wajah Aruna.

"Eung." Aruna mengangguk tapi wajahnya masih lemas, dia bersandar pada tembok.

Rowan bangkit dan membantu Aruna berdiri dia mendudukkan Aruna di kursi dan mengambil ponsel dari saku celananya. Dia menelepon Ho—Sekretarisnya.

"Ho? Bisakah kau datang ke toko bunga Nuna, ada kekacauan disini, bawa juga petugas kebersihan, aku ingin kau membersihkan tempat ini, lebih cepat lebih baik."

Setelah berbicara dengan Ho, Rowan kembali fokus kepada Aruna, dia berjalan ke arah Aruna dan tersenyum pelan. "Dimana kau tinggal, aku akan mengantarmu pulang, aku tidak ingin membiarkanmu pulang dalam kondisi seperti ini."

Aruna tidak menjawab, dia hanya mengambil tas dan mengeluarkan sebuah kartu yang berisi alamat dari apartemennya. Rowan mengambil kartu dan mengangguk. Setelahnya Rowan mengambil gendongan bayi milik Aruna.

Ia memakainya dan segera menggendong Aiden yang masih tertidur dibagian depan, setelahnya dia menundukkan punggung didepan Aruna. "Naiklah Aruna, aku akan menggendongmu ke mobil."

Aruna yang kini pikirannya kosong, tidak memikirkan apa-apa lagi, dia segera naik dan digendong belakang oleh Rowan, setelah semuanya selesai, Rowan bergegas membawa Aruna dan Aiden menuju mobilnya.

Didalam mobil, Aruna masih diam, matanya kosong, sepertinya shock berat, Aiden masih tertidur, Rowan segera menjalankan mobilnya menuju apartemen Aruna, tidak butuh waktu lama, sampai akhirnya mereka tiba disana, karena jarak antara apartemen dan toko bunga Aruna lumayan dekat.

Disaat mereka sampai, hujan turun begitu deras, dengan posisi gendongan yang sama seperti tadi, Rowan membantu Aruna keluar dari mobil dan menggendongnya bersama Aiden menuju kamar apartemennya.

"Sadarkan dirimu Nuna, kita sudah sampai."

Aruna mengusap wajahnya, dia mengeluarkan kartu smartdoor miliknya dan membuka apartemen itu, Nuna segera masuk ke dalam dan duduk di sofa sedangkan Rowan segera menidurkan tubuh Aiden kecil di sofa juga.

"Nuna, kau sudah tidak apa-apa, bagaimana kondisimu?" Aruna menggeleng atas pertanyaan itu. "Setidaknya katakan sesuatu, bagaimana bisa aku tenang, meninggalkanmu dalam kondisi begini?"

Aruna menunduk dia enggan menatap Rowan kali ini, sepertinya batinnya benar-benar kacau saat ini. Rowan mengusap puncak kepala Aruna dan menenangkannya. "Nuna, tenanglah, semuanya akan baik-baik saja, bisa aku pinjam kamarmu, bajuku basah semua, aku harus melepaskannya dan mengeringkannya."

Aruna tidak menjawab, dia menunjuk kamarnya sendiri membuat Rowan berjalan masuk ke dalam kamar itu, didalam kamar, Rowan melepas kemeja putihnya yang basah, sedangkan jasnya yang digunakan untuk menutupi Aruna tadi berada diluar. Kemeja yang basah itu kini mencetak jelas bentuk tubuh dari Rowan.

Dada bidang, pundak kokoh, warna kulit yang tidak terlalu cerah, jangan lupakan deretan kotak terpahat jelas di perut, kalau bisa hiperbola, Rowan adalah laki-laki yang lumayan sempurna, dengan mata biru keputihan, rambut coklat dan wajah mulus menawan.

"Rowan, kemarikan kemejamu, aku akan mengeringkannya di mesin cuci." Aruna berjalan masuk ke dalam kamar setelah perasannya dinilai baik-baik saja, tapi baru saja dia melangkah dia sudah dihadapkan dengan pemandangan Rowan yang kini tanpa pakaian dan hanya memakai pakaian dalam saja.

"Nuna! Apa kondisimu sudah baik-baik saja?" tanya Rowan kepada Aruna, sedangkan Aruna dia terdiam membisu sebelum kembali menemukan kesadarannya.

"Rowan, apa yang kau lakukan kenapa kau hanya memakai pakaian dalam, kemana celanamu!" ujar Nuna menunduk.

Rowan berjalan ke arah Aruna dengan wajah tanpa dosa. "Aku melepaskannya karena basah, memangnya kenapa?"

"Yang benar saja Rowan, aku kira kau hanya melepas kemejamu, pakailah handuk atau apapun."

Rowan tersenyum, dia menarik tangan Aruna sehingga Aruna menabrak dadanya, Aruna mengangkat kepala dengan wajah merah kepiting rebus. "A—apa yang kau lakukan."

"Aku bukan telanjang Nuna, kau lihat kan aku masih memakai pakaian dalam dibawah sana, memangnya apa yang akan aku lakukan, aku tidak sebrengsek itu," jawab Rowan terdengar retoris.

"Lepaskan aku, Rowan."

"Tidak, aku ingin berbicara berdua denganmu!"

"Dalam keadaan telanjang begini!"

"Wah beberapa menit lalu kau tampak tak bernyawa, sekarang kau berteriak kepadaku, aku sudah bilang aku tidak tela-njang, sayang, lihat kan?"

Aruna menghela napas, sedangkan Rowan masih tidak melepaskan genggaman tangannya, kedua tubuh itu saling bersentuhan sekarang membuat Aruna kehilangan kebebasan berpendapat atas tubuhnya sendiri.

"Katakan apa yang harus kau katakan," ujar Aruna memberi Rowan peluang.

"Aku sudah membaca surat itu, aku mengetahui apa yang terjadi padamu, jika kau butuh banfuanku katakan saja kepadaku, tidakkah dua kepala lebih baik daripada satu?" jawab Rowan tulus.

Aruna merasa kata-kata itu tidak pantas untuk sosok yang ikut andil menjungkir balikkan hidupnya di masa lalu. "Perlu kau tahu Rowan, perceraian kita dulu yang membawa dirimu meninggalkan Gantara dengan takdir yang ku genggam sendiri, dan aku sudah mencoret dirimu dari daftar wishlist hidupku, menurutmu kenapa aku harus menerima bantuanmu?"

Rowan melepaskan genggaman tangannya pada Aruna kemudian mendorong Aruna hingga Aruna duduk di ranjang, dia bersimpuh didepan Aruna, lebih tepatnya di depan paha Aruna dia meraih telapak tangan Aruna kemudian menaruh telapak tangan itu di pipinya.

"Sekali saja, biarkan aku membantumu, aku akan membantu membalaskan dendammu kepada keluarga Gantara, dan mengembalikan kehormatanmu yang sudah dijual oleh mereka, percayalah padaku."

"Apa yang bisa kau lakukan? Apa kau bisa menelpon ayahmu dan mengatakan kau menolak semua perjodohan karena kini kau memilih membantu mantan istrimu?" tanya Aruna yang merasa Rowan tidak akan melakukan itu.

"Aku akan melakukannya!"

"Lakukanlah, sehingga aku bisa mempertimbangkan dirimu!" jawab Aruna.

Disaat mereka seperti itu, suara langkah kecil terdengar masuk dengan teriakan muncul dari Aiden. "Bwa!" Aiden berjalan masuk ke dalam kamar, Aruna dan Rowan yang panik bahwa Aiden akan melihat itu. Langsung mencari cara agar terhindar dari Aiden.

Dengan inisiatif sendiri, Rowan langsung masuk ke kolom tempat tidur yang dingin saat Aiden masuk ke dalam kamar.

"Aiden, ada apa?" tanya Aruna.

"Bwa!" Aiden mengusap matanya mengantuk dan berjalan ke arah Aruna. "Bwa! Bwa!"

"Kau mau tidur, ayok kita tidur di sofa ruang tamu yah," ujar Aruna menggendong Aiden.

Aiden menggeleng marah dan menunjuk ranjang. "Kau ingin tidur disini?" Aiden mengangguk.

"Baiklah, tidurlah, Aiden," jawab Aruna menidurkan Aiden sedangkan Rowan harus bertahan kedinginan dibawah sana sampai Aiden tertidur.

— <3 —

Gendongan bayi yang dipakai tuh seperti ini kira-kira

Visual Rowan

1
Linda Liddia
Semangat thor harus lanjut sampe ceritanya end jgn ngegantung ceritanya thor..
Ditunggu crazy up'nya thor
Ella Younieatie
di tunggu up nya thor
Agustin Indah Setiyaningsih
lohh..lohhh..kok bisa?
up yg banyak dong thorr,
Ridz: aku aja mikir kak kok bisa 😭
total 1 replies
she
ok, semangat up thoor
Mrs.Riozelino Fernandez
oooh...aku kira gtu tadi kk...sempat terdiam juga bacanya 😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
😳😳😳😳😳😳
apa itu??????
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya...
orang pertama yang mendengar kan Aiden bicara adalah Daddy nya...
Mrs.Riozelino Fernandez
makasih kk othor yang baik🙏💖
Mrs.Riozelino Fernandez: udah kek pelajaran PKN kita yah,,,,
rukun ,damai, toleransi, gotong royong 😆😆😆😆
Ridz: cama2 pembaca ku yg uwuwu
rukun2 yah kitaaa
total 2 replies
Sunaryati
Masih lanjut nggak Thoor, jika lanjut kutunggu, jika tidak tak delete
Ridz: lanjuttt
total 1 replies
l3_nie
good
l3_nie
good
Liswati Angelina
tentunya kamu ayah aiden rowan.....
Liswati Angelina
semoga mereka rujuk beneran.....
Mrs.Riozelino Fernandez
di kehidupan nyata juga banyak yang pacaran kissing kk Thor 😆
Mrs.Riozelino Fernandez
ya ampun 😆😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
wow.... keren juga kakek Logan...
Mrs.Riozelino Fernandez
sebenarnya disini kakek Logan ada bener nya sih...dulu Rowan dengan gampangnya menceraikan Aruna...
mempermainkan pernikahan...padahal dia sudah meniduri Aruna...
Mrs.Riozelino Fernandez
sendok kaya,istilah untuk anak keturunan orang kaya kk Thor...🙏
Mrs.Riozelino Fernandez: sendok emas...🙏
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semangat Kk Thor💪💪💪
semoga hasilnya memuaskan...💗
Mardiana
ada mauny aja bilangnya "istri kesayangan ku" 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!