Revalina Putri Bianco gadis 18 tahun, ia tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah desa terpencil. Reva gadis muda yang cantik, pintar dan penurut.
Pada suatu hari kedua orang tua Reva meninggal Dunia dan kini Reva hidup sebatang kara. Menurut permintaan Antonio sang ayah , Reva harus ke Jakarta menemui seseorang yang tak lain adalah kakeknya.
Apakah Reva akan bertemu Kakeknya di Jakarta??
Akankah Kakek menerima Reva sebagai cucunya??
Cinta Karena Perjodohan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Kunaefi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
" Reva... reva...seseorang memanggil reva dengan lembut.
" Bapak Ibu, reva kangen kalian ucap reva sambil menanggis.
" Reva, Ibu dan bapak disini bahagia, kamu juga harus bahagia sama kakek ucap Antonio.
" Ibu dan bapak pergi dulu ucap bu titi yang tiba- tiba mereka menghilang.
" Ibu teriak reva dalam tidurnya.
Reva terbangun dalam mimpinya, dia melihat jam di ponselnya teryata jam 2 malam. Dia segera bangun dan mengambil wudhu. Selesai sholat, reva merebahkan kembali tubuhnya di sofa. Dia mulai memejamkan matanya.
Suara adzan subuh mulai terdengar di telinga reva, ia terbangun. Seperti biasa reva tak mau ketinggalan sholatnya. Selesai sholat dan bersih-bersih kamar. Perawat datang untuk memeriksa keadaan pasien.
" Bagaimana keadaanya sus? tanya reva.
" Semuanya sudah stabil, tinggal menunggu dokter datang pasien boleh pulang ucap perawat.
" Terimakasih sus ucap reva sopan.
Matahari sudah mulai bersinar terang, kakek sudah bersih dan sudah sarapan. Tinggal menunggu dokter redo datang. Setelah lama menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga.
" Selamat pagi Tuan Andrea sapa dokter redo.
" Pagi dok balas Andrea.
Dokter mulai memeriksa keadaan Andrea, keadaan sudah mulai membaik. Dokter redo menuliskan resep untuk kakek.
" Tuan sudah boleh pulang, jaga kesehatan dan jaga pola makan, istirahatlah ucap dokter redo menasehati.
" Iyah dok, terimakasih ucap andrea.
" Terimakasih pak dokter ucap reva.
Joko sudah hadir rumah sakit, dia langsung mengurus semua administrasinya. Reva satu persatu mengemas barang- barang yang akan di bawa pulang.
Selesai semuanya, reva, kakek dan j0ko berjalan menuju pakiran. Mobil sudah siap di depan ruang penjemputan pasien.
Reva dan kakek masuk ke dalam mobil, mobil melaju dengan cepat. Sekitar beberapa menit akhirnya sampai di depan kediaman Andrea. Reva mengantar kakek ke kamarnya, dia nggak mau kakek kecapean.
" Bi sumi panggil reva.
" Iyah Non jawab bi sumi.
" Bi minta tolong jagain kakek bi, reva mau ke kantor sama pak joko ucap reva.
" Siap non ucap bi sumi.
Setelah mengantar kakek ke kamar, reva langsung bersiap siap untuk ke kantor. Mobil sudah di depan rumah.
" Ayo pak joko perintah reva.
Mobil sudah melaju ke jalanan, reva sekarang sudah mulai terbiasa mencium aroma mobil. Walaupun sedikit mual tapi ia tahan.
Sampai di kantor, reva berjalan memasuki gedung perkantoran milik kakeknya.
" Ko deg,,,deg'an,,, bismillah pasti bisa batin reva.
Semua karyawan sudah berada pada tempatnya. Reva berjalan memasuki kantor bersama joko. Sampai di ruanganya, dia mulai mengerjakan tugasnya, dia memang akan buta tentang bisnis.
" Kamu bisa reva,,, kamu bisa,,, batin reva menyemangati diri sendiri.
Waktu bergulir dengan cepat, semua saham yang di rebut Pak guntur dan Jordi sudah di berikan atas bantuan debora dan Fernandez. Sekarang giliran reva, yang akan memajukan perusahaan milik kakeknya. Perusahaan kakeknya memang tak besar seperti perusahaan milik keluarga FernandeZ.
----------
Di kediaman FernandeZ.
Debora menelfon fariz agar cepat pulang, memberitahukan bahwa ayahnya sakit. Mendengar ayahnya sakit, fariz bergegas pulang. Sampai rumah dia berlari menuju kamar ayahnya.
Fernandez yang lemah tak berdaya tiduran di ranjang, faris duduk di tepi ranjang..
" Papah kenapa? tanya fariz khawatir.
" Papah rasa, umur papah sudah tak lama lagi ucap fernandez pelan.
" Pah jangan bicara seperti itu, kita kerumah sakit yah pah ucap faris pelan.
" Papah mau di rumah saja nak, papah pengin liat kamu menikah.
" Apa menikah!! sontak faris kaget.
Fernandez hanya menganggukan kepalanya.
" Faris belum siap menikah pah jawab faris.
" Hikss...hiksss kamu nggak sayang papah!! Kalau papah mati terus hantunya gentayangan bagaimana ucap fernandez
sedih.
" Tolong pah! jangan bicara seperti itu... faris janji akan bawa pacar faris kesini ucap faris.
" Bawa pacar kamu kesini, papah ingin mengenalnya uhuk...uhukk, papah pengin segera punya cucu, kamu nggak akan tega kan kalau papah mati tanpa melihat anak papah satu-satunya menikah dan punya anak ucap Fernandez panjang lebar.
" Faris usahain.
Fernandez hanya mengangguk, kemudian dia istirahat. Faris melangkah keluar menuju kamarnya.
*********
Jangan lupa like, komen, vote
TerimKasih 😊