Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Manisku
Tiara menahan nafasnya, ketika Kenzou menyudutkannya di sudut kolam renang, hingga ia merasa sesak karena Kenzou yang begitu dekat dengannya.
Jantungnya berdegup dengan sangat cepat, dan perutnya terasa jungkir balik, selalu seperti itu tiap kali berdekatan dengan Kenzou.
Pria itu membiarkan bagian atas tubuhnya yang terbuka, hingga memperlihatkan bahunya yang lebar, dadanya yang bidang, serta perut six-pactnya yang berotot.
Juga bisep berototnya yang membuatnya semakin terlihat macho dan menggairahkan. Wajah Tiara seketika memerah, karena teringat ciuman mereka semalam.
"Kenapa wajahmu memerah?" tanya Kenzou.
"Mataharinya sudah mulai panas , Kak... Aku akan menyudahi renangku." elak Tiara sambil mencoba melewati Kenzou, tapi pria itu langsung menghalangi jalannya.
"Tetap diam di sana, bukankah kamu sudah setuju kita akan berpura-pura pacaran? Kamu lihat, ada Jayden, Dias, dan adik-adikku... Inilah saatnya kita memulai sandiwara kita." bisik Kenzou.
"Iya... Ta... Tapi Kakak jangan terlalu dekat-dekat denganku..." sahut Tiara.
"Kenapa?" tanya Kenzou sambil tersenyum malas,
"Aku jadi tidak bisa berpikir..." jawab Tiara polos.
"Berpikir? Memangnya kamu mau memikirkan apa? Kita hanya berbincang-bincang saja."
"Maksudku... Ya Tuhan, jantungku jadi berdebar-debar, Kak...."
"Ah, apa kamu mengingat ciuman kita semalam?"
Seketika wajah Tiara kembali merona merah, lalu ia memalingkan wajahnya, "Cih, siapa yang mengingatnya... Itu hanya kecupan, bukan ciuman...."
"Lalu siapa yang semalam mengeluh karena aku sudah mencuri ciuman pertamanya?"
"Itu... Itu memang ciuman pertamaku... Dan Kakak sudah mencurinya tanpa izin."
Kenzou menaikkan sebelah alisnya, "Tadi kamu bilang hanya kecupan, sekarang berubah lagi jadi ciuman... Jadi yang mana yang benar?"
"Mau kecupan atau ciuman itu sama saja, Kak. Aku belum pernah melakuknnya dengan siapapun... Dan Kakak sudah mencurinya tanpa izin aku..."
"Kalau izin, itu namanya bukan mencuri, Manisku...."
Manisku... Ya Tuhan... Kata-katanya begitu memabukkan.
"Sebaiknya Kakak jangan melakukan itu, Kakak harus ingat kalau kita hanya berpura-pura pacaran saja... Kasian calon suamiku nanti, karena Kakak aku jadi tidak bisa memberikan ciuman pertamaku pada suamiku nanti...." desah Tiara dan tawa Kenzou pun pecah, hingga menarik perhatian Keizaa, Jayden dan Dias.
"Ya Tuhan... Sekolot itukah pikiranmu, Ra? Suamimu tidak akan tahu kalau kamu sudah pernah mencium pria lain sebelumnya..."
"Ini masalah prinsip, Kak."
"Kamu tenang saja... Yang terjadi semalam itu hanya kesalahan, dan tidak akan terulang lagi." tegas Kenzou, kini matanya terfokus pada dua gundukan besar di dada Tiara, yang sebagian menyembul keluar dari baju renangnya.
Reflek Tiara menutupi bagian atas dadanya itu, jentungnya berdegup semakin kencang, dan inti dari dirinya berkedut liar, di bawah tatapan maaskulin pria itu.
"Zaa sudah naik, aku juga akan menyudahi renangku, Kak... Bisa geser sedikit? Aku mau lewat." ujarnya.
"Oh bagus, sudah tidak ada siapa-siapa lagi di sini... Kita tidak perlu bersandiwara lagi. Sekarang naiklah, sebentar lagi makan siang." perintah Kenzou dan Tiara mengangguk.
Dan malam harinya, saat mereka berkumpul untuk makan malam, suasana menjadi sedikit agak canggung.
Eomma Sonya yang baru kembali dari keliling wilayah ini bersama dengan Mommy Kei memekik kaget, saat melihat setengah dari wajah Alson yang dipenuhi memar.
"Astaga!! Ada apa denganmu, Al?!" tanyanya sambil menghampiri Alson dengan khawatir.
"Hanya keributan kecil, Eomma. Semalam sedikit rusuh di GWK...." jawab Alson sambil menghindar dari sentuhan eomma Sonya di wajahnya.
Kenzou terus menatap tajam Alson, hingga mata mereka saling bertemu, dan Alson langsung mengalihkan lagi perhatiannya ke piringnya.
Sementara eomma Sonya menatap satu persatu yang ikut ke GWK tadi malam, sebelum kembali lagi menatap putranya itu,
"Kenapa hanya wajahmu saja yang lebam, Al? Beladirimu sama hebatnya dengan mereka!" cecar Eomma Sonya.
"Maaf, Tante.... Semua karena akulah yang menjadi penyebabnya... Kak Al menghajar para pria yang menggoda dan menyentuh aku... Kak Al melakukan itu untuk membela harga diriku...." celetuk Clarissa lembut, membuat sorot tajam eomma Sonya beralih ke calon menantunya itu.
"Benarkah?" tanyanya.
"Iya, Tante... Beruntung sekali Tante memiliki putra sebaik Kak Al, yang mapu melindungi wanitanya dengan sangat baik. Jadi tolong, jangan marahin Kak Al, Tan...." jawab Clarissa.
Sambil tersenyum, Eomma Sonya mengelus lembut rambut panjang Clarissa,
"Alson sudah bersikap gentleman dengan melindungi tunangannya, tentu saja Tante tidak akan memarahinya...." ujarnya lalu kembali menatap Alson, dan menepuk-nepuk pundaknya dengan bangga,
"Terima kasih karena sudah bertanggung jawab menjaga Clarissa dengan baik, Al."
"Sudah... Sonya... Kei... Duduklah kita mulai makan malam kita, kami sudah lama duduk di sini sambil menunggu kalian pulang." seru papi Hardhan.
Mommy Kei langsung duduk di sebelah papi Hardhan, sementara eomma Sonya di sebelah appa Alex.
Tanpa mereka sadari, di bawah meja telapak tangan Keizaa meremas kencang telapak tangan Tiara, hingga Tiara menahan diri untuk tidak meringis menahan sakit.
Karena sakit di telapak tangannya mungkin tidak seberapa, jika dibandingkan dengan rasa sakit yang saat ini sedang dihadapi sahabatnya itu.
Tiara menurunkan kembali tangan satunya lagi ke bawah meja, untuk menepuk-nepuk punggung tangan Keizaa, untuk memberikan dukungan sekaligus menenangkan Keizaa.
"Tarik nafas panjang, dan lepaskan dari mulutmu..." bisik Tiara dan Keizaa langsung mengangguk.
Setelah mulai tenang, Keizaa melepas genggaman tangannya, dan mulai memakan sajian makan malamnya, begitu juga dengan Tiara.
Tapi setelah pandangannya teralih ke Kenzou, dan melihat tatapan intens pria itu padanya, kali ini ganti Tiara yang merasa tidak tenang.
"Makan ini, Kak Al... Untuk meningkatkan staminamu supaya lekas pulih...." terdengar suara lembut Clarissa,
"Iya, terima kasih...." balas Alson dengan tidak kalah lembutnya.
Tiara mendengar nafas tercekat Keizaa, meski wanita itu mampu menutupinya dengan baik, dan tetap terus menghabiskan makanannya.
"Aku sudah selesai makan, aku kembali ke kamar duluan..." seru Keizaa sebelum langsung berdiri dan bergegas keluar dari ruang makan.
"Zaa... Kamu tidak enak badan lagi?!" teriak mommy Kei tapi Keizaa mengabaikannya.
Tiara membersihkan mulutnya dengan serbet makan, sebelum berkata, "Maaf, saya pamit juga... Saya ingin menemani Keizaa...."
Dan sesampainya di kamar Keizaa, Tiara mendengar suara Keizaa yang sedang memuntahkan kembali makan malamnya, hingga Tiara meringis,
"Zaa... Are you ok?" tanya Tiara sambil mengetuk pintu kamar mandi.
Terdengar bunyi air sebelum Keizaa menjawab, "Ya, Ra... Asam lambungku naik lagi, tadi lupa minum sebelum makan...." jawab Keizaa disusul dengan bunyi anak kunci dan pintu yang mengayun terbuka.
"Apa aku perlu mengisi air hangat ke dalam botol untuk menekan perutmu?"
"Tidak usah, Ra... Aku merasa lebih baik setelah muntah tadi... Malam ini kamu tidur di sini yaa... Aku tidak sedang ingin sendiri...."
"Iya, aku akan menemanimu di sini...."
Dan di sepanjang malam itu, Keizaa kembali mencurahkan isi hatinya kepada Tiara, membuat Tiara ikut merasakan rasa sakit yang sedang Keizaa tahan itu.
Sahabatnya itu lebih memilih menyakiti dirinya sendiri, daripada memperjuangkan cintanya, dan menyakiti wanita lainnya.
Dear Readers...
Maaf baru bisa Up lagi... Beberapa hari kemarin sedang tidak enak badan🙏
Untuk novel Aliana bisa up, karena ada tabungan bab sebelumnya😁
Happy Reading and have a nice day
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘