Seorang gadis bernama santi anastasia yang berusia 24 tahun yang ditinggalkan oleh kekasihnya karna insiden kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu tepat di hari ulanga tahunnya, yang membuatnya menutup diri dan memutuskan untuk pergi dari kota asalnya karna ingin melupakan kenangan bersama sang kekasih. dikota yang baru, santi menjalani kehidupanya dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah yang terkenal di kota itu, hingga dia bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pemilik sekolah tempat santi bekerja dan karna suatu kesalah pahaman membuat mereka terpaksa harus menikah.
Ruben Prasetya seorang pemuda yang berusia 29 tahun, dia seorang pengusaha yang terkaya dan tersohor dikotanya, namun sampai kini masih belum menikah akibat kegagalan percintaannya lima tahun yang lalu sehingga membuatnya menjadi pria yang kejam dan dingin bahkan tak akan segan menghancurkan orang yang telah menyinggungnya, hingga suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan dia untuk menikahi gadis yang mengajar di sekolah miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episide 26
Santi sudah sampai di jalan raya dan langsung menghentikan taxi yang lewat, ia masuk kedalam taxi xengan air mata yang sudah berderai membasahi pipinya.
Santi tidak menyangka kalau akan mengetahui kalau suaminya itu sebenarnya sudah kembali dari luar kota tapi ruben tidak pulang kerumahmya,
Didalam taxi santi masih mengangir dan tidak mempedulikan supir taxi yang juga sedari tadi meliriknya lewa kaca kecil yang ada didepannya.
" pasti masalah dengan pacar.?, dasar anak muda sekarang terlalu baperan euii." baitin sang supir dalam hati.
Taxi yang ditumpangi santi sudah samapi di pelantatan rumah mewah ruben, setelah membayar santi langsung berlari menuju kamar untuk menangis.
Santi menangis dengan kuat. Ia benci, benci denga keadaan yang sedang terjadi diantara dia dan suaminya, Santi benci kenapa takdir harus mempermaikan akal dan hati mereka, santi benci akan hatinya yang terlalu lemah dalam menyingkapi rasa yang ada pada dirinya.
Sementara ketiga orang yang tadi bersama santi sekarang sedang terlibat pertengkaran mulut antara kedua teman santi dan sahabat ruben.
" ini semua gara gara mulutmu itu yang gk bisa jaga Ucapan." hardik lili Yng kesal akan kehadiran dari sahabat santi.
" loh kok nyalahin aku sih.?" saut riki tak teriman disalahkan.
" ia salah.! karna sudah membahas suami samti yang brengsek itu." teriak lili marah.
" hei jangan berteriak padaku." bentak riki emosi disalahlan.
" kenapa kalau aku berteriak ha..!" ucap lili tak kalah tinggi.
" kau-." riki tak lagi melanjutkan kalimatnya karna terpotong oleh suara jovan.
" sudah diam.!" bentak jovan, ia sudah pusinh memikirkan keadaan santi, sekarang dua tambah pusimg karna perdebatan kedua orang yang ada didepannya itu.
Keduanya langsung terdiam tidak lagi ada yang berbicara baik lili maupun riki, namun riki agak terlihat kesal karna diperintah oleh orang yang baru saja dikenalnya.
" lili kita pulang sekaran." kata jovan setelah meredam sedikit kekesalanya, ia pergi dari hadapan dua orang itu tanpa mendengar kata protes dari mereka, namun baru beberpa langka ia kembali berhenti dan berbalik.
" meskipun aku tidak mengenal suami santi, tapi aku mau mengingatkan, dan sampaikan padanya kalau aku tidak akan segan untum melawannya jika tidak merubah sikapnya terhadap santi, apalagi sampai aku tau dia hanya mempermainkan sahabatku saja." ucap jovan kemudia pergi disusul lili dari belakang setelah memberi tatapan meremehkan pada riki.
" ckck." riki hanya bisa berdecih, Kemudian merogoh saku jasnya dan menelpon ruben.
***
Sedangkan di dalam sebuah ruangan di perusahaan besar itu, ruben sedang sibuk dengan berkas yang ada diatas mejanya, ditengab kesibukannya ponselnya berdering ,sbuah panggilan dari sahabatnya dan denga malas ruben mengangkatnya.
" hallo." jawab ruben datar.
" ckck, kau bisa tidak jangan datar begitu." ketus riki.
" ada apa.?" tanya ruben.
" apa kau tidak pulang kerumahmu.?, dan apa kau tidak menghubungi santi dan memberitahukan dimana keberadaamu.? kau apa kau diakntor.? aku akan kesana." ucap riki dan langsung mencap gas mobilnya setelah panggilan diputuska sepihak.
Ruben kembali lagi melanjutkan pekerjaannya, ia tidak peduli dengan semua ucapan riki karna dia akan menunggu riki datang kekantornya.
Ditengah kesibukannya pada berkas dan ia yang sedang menunggu riki, pintu ruangannga terbuka menampakan seorang wanita cantik nan seksi melenggak lenggok mendekati Ruben.
" hai ben." sapa rena.
" ada apa lagi kau kesini.? kita tidak ada janji temu bisnis." tanya ruben datar.
ya,, Rena sudah kembali kenegara asalnya dan mungkin akan sedikit lebih lama tinggal disini karena kontrak kerja sama di perusahaan ruben sebagai modelnya....
Bersambung...
Segini dulu ya teman teman, karna author ada les untuk anak2 didik author
besok lagi ya....😊😊