NovelToon NovelToon
The Last Encore: Star Blood Universe

The Last Encore: Star Blood Universe

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Teen / Fantasi / Romansa Fantasi
Popularitas:204
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Di bawah lampu panggung, mereka adalah bintang. Di bawah cahaya bulan, mereka adalah pemburu."

Seoul, 2025. Industri K-Pop telah berubah menjadi lebih dari sekadar hiburan. Di balik gemerlap konser megah yang memenuhi stadion, sebuah dimensi kegelapan bernama The Void mulai merayap keluar, mengincar energi dari jutaan mimpi manusia.

Wonyoung (IVE), yang dikenal dunia sebagai Nation’s It-Girl, menyimpan beban berat di pundaknya. Sebagai pewaris klan Star Enchanter, setiap senyum dan gerakannya di atas panggung adalah segel sihir untuk melindungi penggemarnya. Namun, kekuatan cahayanya mulai tidak stabil sejak ancaman The Void menguat.

Di sisi lain, Sunghoon (ENHYPEN), sang Ice Prince yang dingin dan perfeksionis, bergerak dalam senyap sebagai Shadow Vanguard. Bersama timnya, ia membasmi monster dari balik bayangan panggung, memastikan tidak ada satu pun nyawa yang hilang saat musik berkumandang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 : The New CEO

Asap dari Jembatan Incheon mungkin telah menguap, namun badai birokrasi baru saja menghantam gedung agensi gabungan di Seoul. Pagi itu, lantai eksekutif tidak lagi dipenuhi oleh aroma kopi mahal, melainkan oleh ketegangan yang sanggup memutus saraf. Dr. Aris telah ditahan, dan SIGMA secara resmi dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah, namun kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan Mr. Oh harus segera diisi.

Wonyoung berdiri di depan jendela besar ruang latihan, menatap kerumunan penggemar di bawah yang membawa spanduk dukungan. Setelah pertempuran Incheon, narasi publik berubah total. Mereka tidak lagi dianggap sebagai idola yang terlibat skandal, melainkan "Pahlawan Nasional" yang berhasil menghentikan kebocoran gas berbahaya setidaknya, itulah versi sejarah yang disetujui pemerintah untuk menjaga stabilitas.

"Dia sudah datang," bisik Yujin, suaranya terdengar cemas.

Sebuah limusin antipeluru berhenti di depan lobi. Dari dalamnya keluar seorang wanita paruh baya dengan setelan jas abu-abu tajam, rambutnya disanggul rapi tanpa cela. Namanya adalah Madam Joo, mantan petinggi intelijen yang ditunjuk oleh dewan direksi untuk menjadi CEO baru bagi IVE dan ENHYPEN.

Rapat Umum – Pukul 10:00 AM.

Enam belas member berkumpul di meja rapat panjang. Madam Joo duduk di ujung meja, matanya yang tajam memindai setiap wajah di depannya seolah-olah mereka adalah berkas kasus yang harus dipecahkan.

"Kalian telah melakukan pekerjaan yang berantakan," ucap Madam Joo, suaranya tenang namun memiliki otoritas yang dingin. "Kalian menghancurkan properti negara, membahayakan nyawa warga sipil, dan hampir membongkar eksistensi klan yang seharusnya tetap menjadi mitos."

Sunghoon menatap Madam Joo tanpa rasa takut. "Kami menyelamatkan kota ini. Tanpa kami, SIGMA akan menghapus setiap manusia di Incheon."

"Penyelamatan adalah tugas pemerintah, bukan tugas anak-anak idola," balas Madam Joo. Ia melemparkan sebuah map baru ke tengah meja. "Ini adalah kontrak baru kalian. Di bawah kepemimpinan saya, tidak akan ada lagi misi Hunter ilegal. Kalian akan dikawal 24 jam. Setiap jadwal kalian akan dipantau secara militer. Dan yang paling penting... Wonyoung-ssi dan Sunghoon-ssi, hubungan kalian akan dibatasi pada level profesional murni di depan kamera."

"Apa?!" Jay berdiri dengan emosi. "Setelah semua yang kami lalui, kau ingin mengurung kami di dalam sangkar emas lagi?"

"Ini bukan sangkar, Jay-ssi. Ini adalah perlindungan," Madam Joo berdiri, menatap mereka dengan tatapan meremehkan. "Kalian sudah kehilangan kekuatan kalian. Kalian hanya manusia biasa sekarang. Tanpa perlindungan agensi, kalian hanyalah target empuk bagi sisa-sisa pengikut Mr. Oh atau faksi SIGMA yang masih bersembunyi. Mulai detik ini, kalian adalah properti negara."

Sore harinya, villa latihan mereka diubah menjadi benteng. Kamera CCTV dipasang di setiap sudut, dan staf baru yang memiliki latar belakang militer menggantikan staf-staf lama. Han bahkan dilarang mendekati area latihan karena ia dianggap sebagai "elemen yang tidak terkontrol".

Wonyoung dan Sunghoon duduk di taman belakang yang kini dipagari kawat berduri halus berarus listrik.

"Dia benar-benar ingin memutus sayap kita," gumam Wonyoung. Ia mencoba memutar piringan emas di tangannya, namun piringan itu terasa berat dan diam. "Piringan ini tidak lagi bersinar. Mungkin Madam Joo benar, kita hanyalah manusia biasa yang tidak punya fungsi lagi."

"Dia hanya takut, Wonyoung-ah," Sunghoon menggenggam tangan Wonyoung di bawah meja, bersembunyi dari jangkauan kamera tersembunyi. "Dia takut karena dia tahu bahwa meskipun kita tidak punya kekuatan, kita memiliki pengaruh yang lebih besar dari pemerintah. Kita adalah idola yang dicintai, sekaligus Hunter yang dihormati."

Tiba-tiba, Jake muncul dari balik semak-semak, wajahnya terlihat sangat pucat. Ia memberikan kode agar mereka mengikutinya ke ruang mesin cuci—satu-satunya tempat yang belum dipasang mikrofon penyadap karena kelembapannya yang tinggi.

Di sana, Yujin, Jay, dan Gaeul sudah menunggu.

"Aku berhasil meretas sistem pribadi Madam Joo," bisik Jake sambil menunjukkan layar ponselnya. "Dia bukan sekadar mantan intelijen. Dia adalah kerabat dari salah satu Hunter klan Bumi yang dikhianati oleh klan Star dan Shadow di masa lalu. Dia membenci vampir bukan karena kalian berbahaya, tapi karena dendam sejarah."

"Dendam?" Yujin mengernyit.

"Ternyata, saat ritual penyegelan 300 tahun lalu, leluhur Madam Joo dikorbankan agar kalian berdua bisa bereinkarnasi," jelas Jake. "Dia tidak di sini untuk melindungi kita. Dia di sini untuk memastikan kita menderita di bawah kontrolnya, sebelum akhirnya dia 'menghapus' kita secara permanen saat konser tur dunia nanti."

Malam harinya, Madam Joo memanggil Wonyoung ke ruang kerjanya. Ruangan itu dingin dan hanya diterangi oleh lampu meja.

"Wonyoung-ssi, aku punya tawaran untukmu," ucap Madam Joo tanpa menoleh. "Tinggalkan Sunghoon dan ENHYPEN. Aku akan membuat IVE menjadi grup nomor satu di dunia selamanya. Kalian akan mendapatkan semua kemewahan yang tidak pernah kalian bayangkan. Sebagai gantinya, kau harus memberikan piringan emas itu padaku."

Wonyoung menatap piringan emas di tasnya. "Kenapa kau menginginkannya? Itu hanya kepingan sejarah yang sudah mati."

"Mati bagimu, tapi tidak bagiku," Madam Joo berbalik, matanya berkilat penuh dendam. "Piringan itu berisi esensi kehidupan leluhurku. Jika aku mengaktifkannya kembali dengan darahmu, aku bisa mengembalikan kejayaan klan Bumi dan menghapus dosa klan kalian."

Wonyoung tersenyum pahit. "Jadi kau tidak berbeda dengan Mr. Oh atau SIGMA. Kau hanya ingin menggunakan kami sebagai alat."

"Setidaknya aku memberikanmu pilihan, Wonyoung-ssi. Berikan piringannya, atau lihat bagaimana satu per satu member grupmu mengalami 'kecelakaan' saat latihan," ancam Madam Joo.

Wonyoung keluar dari ruangan itu dengan tubuh gemetar. Ia bertemu Sunghoon di lorong yang gelap. Tanpa bicara, Sunghoon menariknya ke dalam pelukan. Melalui Human Sync yang masih tersisa, Sunghoon merasakan semua percakapan tadi.

"Kita harus pergi dari sini," bisik Sunghoon di telinga Wonyoung.

"Ke mana? Seluruh kota ini diawasi olehnya," jawab Wonyoung.

"Ke tempat di mana dia tidak punya otoritas," Sunghoon menatap jendela. "Ke tengah-tengah fans kita. Kita akan melakukan siaran langsung malam ini. Kita akan membongkar semuanya di depan jutaan orang. Jika kita jatuh, kita jatuh bersama dunia yang tahu kebenarannya."

Tepat pukul 12 malam, saat para penjaga sedang berganti shift, Jake berhasil mematikan sistem internet internal villa selama 120 detik. Dalam waktu singkat itu, Wonyoung dan Sunghoon menggunakan akun resmi mereka untuk memulai siaran langsung yang tidak bisa dihentikan.

"Halo semuanya," ucap Wonyoung ke arah kamera ponselnya. Wajahnya terlihat lelah namun berani. "Kami sedang berada di bawah tekanan agensi baru kami. Kami ingin kalian tahu bahwa apa yang terjadi di Incheon bukanlah kecelakaan gas..."

Sunghoon berdiri di sampingnya. "Kami sedang ditahan secara ilegal. Jika siaran ini terputus, ketahuilah bahwa kami sedang berjuang untuk kebebasan kami sebagai manusia."

Siaran itu hanya berlangsung 45 detik sebelum pintu kamar mereka didobrak oleh penjaga Madam Joo, namun itu sudah cukup. Video tersebut diunduh oleh jutaan fans dan menjadi viral secara instan. Dunia gempar. Tagar #FreeIVE #FreeENHYPEN meledak.

Madam Joo masuk ke kamar mereka dengan wajah merah padam. "Kau... kau baru saja menandatangani hukuman mati kalian sendiri!"

"Tidak, Madam," jawab Wonyoung sambil mengangkat piringan emas yang tiba-tiba berpendar hangat. "Kami baru saja menandatangani kontrak kami dengan dunia. Kau tidak bisa membunuh pahlawan yang dicintai oleh rakyatmu sendiri."

Piringan emas itu mengeluarkan tulisan baru yang bersinar terang:

"Truth is the only contract that cannot be broken." (Kebenaran adalah satu-satunya kontrak yang tidak bisa diputuskan.)

"The golden cage has been shattered, but the hunters are now the most wanted fugitives in the world."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!