Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJEMPUTNYA
Marsha terdiam sejenak, Lalu mengambil nafas panjang. "Apa yang akan terjadi, terjadilah. Hadapi ya hadapi saja." Ucap Marsha dalam hati.
"Jun aku pamit pulang." Tulis Marsha.
"Aku antar." Ucap Jun.
Marsha menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Aku bisa pulang sendiri." Tulis marsha.
"Aku antar." Jun bersikeras.
Jun memaksa Marsha masuk ke mobilnya, Memasangkan sabuk pengaman di kursi Marsha lalu mulai mencari lokasi panti asuhan Nyonya Su di GPS. Di biodata yang Jun baca Marsha mencantumkan alamat tempat tinggalnya adalah panti asuhan Nyonya Su.
Marsha yang melihat Lokasi yang Jun arahkan seketika saja hatinya merasa lega. Marsha tak ingin jika Luis melihat Jun mengantarnya dan itu akan menjadi menambah masalah bagi dirinya.
Sesampinya di Panti Asuhan Jun membukakan pintu mobilnya untuk Marsha. "Masuklah dan beristirahatlah dengan baik." Ucap Jun.
"Terima kasih karena sudah mengantarku." Tulis Marsha lalu turun dan segera masuk.
Jun menatapi punggung Marsha yang menghilang masuk kedalam panti asuhan. Jun pun melajukan mobilnya menuju Apartemennya. Jun mengetik pesan di ponselnya untuk Marsha mengingatkan soal tawaran pekerjaaan yang dia tawarkan.
"Aku menunggu jawabanmu, Jadilah Stylist-ku!" pinta Jun.
Marsha hanya menjawabnya dengan emoction senyum, Marsha memutuskan akan tidur disini. Marsha menulis pesan untuk Luis.
"Aku tidak pulang, malam ini aku tidur di tempat Nyonya Su." Tulis Marsha.
Nyonya Su melihat kehadiran Marsha. Lalu segera memeluknya. Nyonya Su bukan tidak memahami apa yang dia lihat hari ini hanya saja tak ingin menambah luka gadis lugu ini.
Nyonya Su segera saja memeluknya, "beristirahatlah." Ucapnya seraya menepuk-nepuk punggung Marsha.
Marsha pun menganggukan kepalanya lalu masuk ke kamarnya, berbersih diri lalu mulai menyusutkan tubuhnya di ranjang yang telah dia tiduri semenjak dari kecil itu.
Luis meradang ketika membaca pesan dari Marsha. "Gadis bisu ini mulai melawanku, aku minta ke timur dia pergi ke barat." ucap Luis.
Luis mengambil kunci mobilnya dan melajukannya ke arah panti asuhan menjemput Marsha. Luis melaju dengan kecepatan penuh karena di rundung emosi marah ke Marsha.
Kemarahan pertama ketika Marsha memenangkan lomba yang bahkan dirinya tidak mengetahui jika Istrinya itu mengikuti lomba tersebut, lalu kemarahan kedua ketika melihat dia di bawa pergi oleh Jun.
Dan kemarahan ketiga ketika Luis memintanya pulang namun Marsha malah memilih kembali pulang ke panti asuhan. Sungguh Marsha telah berkali-kali menyentuh batas ambang kesabaran Luis dalam sehari ini.
Marsha sudah mulai terlelap ketika Luis datang. Penjaga panti mengatakan kepada Nyonya Su bahwa Tuan Muda Luis datang. Nyonya Su segera mengambil pasmina dan melilitikan ke tubuhnya untuk menutupi baju tidurnya lalu menemui Luis.
"Tuan Muda." Sapa Nyonya Su.
"Aku datang untuk menjemput Marsha!" Ucap Luis dengan nada dingin.
"Marsha sudah tidur Tuan Muda." Jawab Nyonya Su.
"Bangunkan!" perintah Luis.
"Tidak, tidak. Antar aku ke kamarnya biarkan aku yang membangunkannya." Ucap Luis.
Nyonya Su mengantarkan Luis ke kamar Marsha, lalu membukanan pintu kamarnya. Luis masuk perlahan dan melihat Marsha nampak sedang terlelap nyenyak seperti tidak terjadi apa-apa.
Luis sedikit menyeringai. "Waah hebat sekali gadis ini, setelah bergaduh tapi masih bisa terpulas nyenyak." Pikir Luis sambil bertelak pinggang.
Nyonya Su pun menutup pintu kamar Marsha dan meninggalkan mereka berdua disana. Luis duduk di sisi ranjang Marsha.
"Bangunlah." Bisik Luis dengan nada dingin
Merasa ada suara pria di telinganya Marsha pun tersentak terkejut. "Luis." Ucapnya dalam hati.
"Pulang!" ucap Luis memerintah. Marsha menggelengkan kepalanmya tidak mau.
"Ah ingin menenatangku, apa kau mau kubuat berteriak disini." Ucap Luis sambil mencium leher Marsha untuk mengitimidasi Marsha.
Mengetahui gelagat apa yang dimaksud membuatnya berteriak, Marsha mendorong tubuh Luis. Mengambil kertas dan pensil diatas nakas lalu menulis.
"Aku patuh." Tulis Marsha.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO
