NovelToon NovelToon
HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU

HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati
Popularitas:21M
Nilai: 4.9
Nama Author: rini sya

Arumi lengah, dia menganggap pernikahan yang dia bangun selama tujuh tahun ini baik baik saja, dia menganggap bahwa dia telah berhasil memenangkan hati suaminya, sikap dan tanggung jawab Yudha selama inilah yang membuatnya berfikir demikian.

Arumi tersadar ketika Yudha menemukan tambatan hati yang menurutnya mampu membuat hidupnya kembali bergairah.

Akankah Arumi mengijinkan suaminya mendua atau dia akan memilih berpisah, sungguh keduanya sama sama menghancurkan hatinya, terlebih untuk buah hati mereka!.

Mampukah Arumi mengiklaskan perjalanan hidup dan cintanya?

Mari kita ikuti kisah cinta mbak Arumi dalam HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU, yang penasaran dengan pertemuan awal mereka bisa baca kisahnya di IMPIAN DEKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha Bangkit

Yudha tersadar dari pingsannya, dia membuka matanya pelan. Melihat sekeliling ruangan yang terlihat sangat gelap.

"Astaga apa aku sudah mati?" gumam Yudha. sambil memijit mijit kepalanya yang terasa berat dan sakit.

Yudha mencoba berdiri, matanya masih belum bisa melihat apa apa. Dicarinya ponsel yang selalu ada disakuanya.

"Ah tak ada, kemana barang br*ngsek itu," gerutu Yudha, dia pun mulai berdiri dan melangkah, meraba raba sofa yang ada didekatnya. Sayangnya saat meraba kaki Yudha tersandung meja dan gubraaaakkkk, tubuh gembal Yudha terpelanting jatuh kelantai.

"Brengs*k," umpatnya lagi dengan teriakan kesal yang menggema.

"Hah, kalian semua brengs*k," ucap Yudha lagi, berteriak dan menangis lagi mengeluarkan segala sesak dan sesal yang ada didadanya.

Untung saja tak lama terdengar motif diponselnya, ponsel itu pun menyala dan Yudha langsung meraih ponsel itu.

Menyalakan senter yang ada diponselnya, dengan berjalan tertatih tatih dia pun berhasil menemukam tombol lampu yang dia cari.

Lampu menyala dengan sempurna, Yudha pun kembali kesofa dan melempar ponselnya disana.

"Hah," Yudha menaikan kakinya diatas meja yang ada didepanya. Kembali Yudha memikirkan kehancuranya.

"Rum, maafkan aku!" ucap Yudha. Selalu nama itu yang dia sebut saat semua terasa gelap baginya.

"Mas merindukanmu sayang, mas merindukan saat dimana kamu selalu siap jika mas ingin tidur dipangkuanmu. Kepala Mas kangen jari jari halusmu sayang," ucap Yudha, Yudha meraih ponselnya kembali. Memencet nomer ponsel milik Arumi.

Jawaban yang dia terima dari operator masih sama seperti ketika dia pertama kali menghubungi Arumi, ketika pertama kali Arumi pergi.

"Sayang apa kamu ga kangen sama mas hah, bagaimana kabarmu sekarang. Sakit kepalamu suka kambuh ga heemm, anak anak kita gimana, Ditya sudah segede apa sayang, Mawar udah bisa apa Abi kangen sama kalian sayang," ucap Yudha lagi, tak terasa air mata kerinduan yang Yudha rasakan meluncur deras seiring dengan tangisan sesalnya.

Yudha merasakan perutnya keroncongan, maklum sudah dua hari ini dia tak makan.

Yudha pun bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamar mandi, menyalakan shower dan menikmati air dingin yang keluar dari shower itu. Rasanya sangat nyaman, terlebih dua hari ini juga dia tak merasakan nyamanya tersentuh air.

Yudha menganti pakaian dengan pakaian santainya. Berjalan menuju dapur restauranya.

Yudha pun menyalakan lampu yang ada didapur miliknya, mulai membuka isi kulkas dan memasak bahan yang ada disana.

Sejenak jiwa passionya bangkit saat itulah dia tersenyum. "Kenapa aku harus terpuruk bukankah memasak jauh menyenangkan dibanding mabuk hah," ucapnya berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Yudha mulai memainkan alat dapurnya, ada kepuasan tersendiri ketika dia mulai bermain dengan pisau dan bahan bahan makanan.

"Aku akan bangkit untuk kalian putra putri abi, tunggu ya abi pasti akan membuat kalian bangga. Dan kamu Arumi tunggu mamas juga ya. Kali ini mamas akan menjadi yang terbaik buat kamu sayang!" ucap Yudha bersemangat

Untuk mengurangi kesedihanya, selesai makan dan membersihkan peralatan dapurnya, Yudha pun mengambil peralatan untuk membersihkan setiap sudut restauranya.

Disinilah pertama kalinya dia bangkit, dan tempat ini pulalah yang menerimanya ketika terpuruk.

Yudha bahagia dengan apa yang masih tersisa, restauranya telah dia rombak habis. Terlihat lebih fres dan keren, Yudha tersenyum melihat hasil kerjanya. tak terasa hari sudah mulai pagi, saatnya dia bersiap siap untuk memulai masa kebangkitanya.

Yudha memotret hasil kerjanya dan mempromosikan menu masakanya dilaman mensosnya. Tak lupa dia pun menambahkan caption bahwa mulai hari ini dia akan memasak sendiri menu yang ada direstauranya.

Awal yang memuaskan, siapa yang tak kenal dengan master chef satu ini. Masakan Yudha, pernah menjadi pemenang diajang bergengsi dinegri ini. Teman teman lamanya pun langsung reservasi untuk memesan meja dan hendak menikmati lagi hasil tangan dari master chef yang lama vakum ini.

Pegawai Yudha yang baru datang tentu saja terkejut dengan perubahan yang terjadi di tempat kerja mereka.

"Astaga siapa yang melakukan ini mungkinkah chef Yudha atau..?" belum sempat Dia meneruskan kata katanya terdengar suara langkah kaki dari tangga.

"Pagi chef," sapa mereka gugup.

"Heemm," balas Yudha berwibawa, tak dipungkiri bahwa pesona Yudha memang selalu terpancar dadi kewibawaanya. Aneh sekali jika didepan pegawainya Yudha jarang sekali senyum. Rasanya bisa dihitung jari dia tersenyum.

Bapak dua anak ini memang tak pernah bercanda dalam bekerja, dia selalu mengeluarkan totalitasnya dalam bekerja. Itu sebabnya para bawahanya selalu sungkan padanya.

"Siapa yang biasa mencatat pesanan?" tanya Yudha.

"Saya chef," jawab salah sau dari mereka.

Yudha pun memberikan ponselnya pada asistenya, betapa terkejutnya si asiaten ini. pesanan hari ini sangat amazing menurutnya.

"Kenapa mukanya begitu?" tanya Yudha.

"Amazing chef, semoga dengan kembalinya chef pesanan kita selalu banyak seperti ini," ucap Dian nama asisten Yudha.

"Hemm," jawabnya sambil berlalu meninggakan kekaguman wanita itu, dan bersiap menuju dapurnya.

"Doain abi ya anak anak supaya abi berhasil, doain suamimu ya Rum supaya bisa bangkit agar aku bisa percaya diri lagi, saat nanti aku berlari kearahmu," batin Yudha bersiap memulai pekerjaanya.

Para asisten Yudha seolah tanggap mereka pun langsung menyiapakan bahan untuk Yudha masak.

Dengan penuh semangat Yudha memulai lagi awal karirnya, dia berharap akan berhasil kali ini dan tidak mengulangi kebodohanya.

Bersambung...

1
Moreno
ejiyee.. yg cinta mati. Lihat mantan sakit langsung mau dijagain. 😄
Maizaton Othman
suami bodoh sebab tak reti nak berterus terang,miss communication,isteri bodoh sbb cemburu buta
Soraya
Yudha waktu arumi mau lahiran anak nya sendiri gak peduli giliran bukan darah dagingnya mlh peduli
Iis Sumarni
Luar biasa
Khusnul Khotimah
lelaki yg goblok ya g ketulungan
Khusnul Khotimah
KLO sdh nyampek menikah apalagi kelon mah ogah,,,,,jijik bgt
Soraya
mampir thor
Anonymous
Istri ko selalu disebut ratu drama..... jelas2 yg bikin deama suaminya.... hebatnya memaafkan lg..... ga tau diri bgt ya si suami..... sdh nyakitin hati istrinya.... dibilang drama
Mice Zaimarni
Luar biasa
Cicih Winengsih
Lumayan
Cicih Winengsih
Biasa
Yeti Karniati
Luar biasa
Noerlina
Kecewa
Noerlina
Buruk
Desi Hariani
gak seruuu,,,kalok ujung² nya balikann..sakit bgt tauu,kalok di ingat perbuatan si yudha
Angelica James
samarinda 🫶🏻
devi aryana
Lumayan
Ayu Wulan Dari Aseng
Luar biasa
Sondang Sartika Lumbanraja
baru pulang dari rumah sakit lahiran untung tidak stress
ana
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!