Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
MAID 27
Setelah selesai mengemas koper Kal, Zenvia cepat cepat keluar dari kamar Kal.
Lalu dia menuju kamarnya sendiri untuk bersiap siap dan berganti baju.
Ketika baru saja membuka bajunya dan menaruhnya di atas meja, pintu kamarnya terbuka.
Zenvia begitu terkejut dan sembunyi di balik lemarinya.
"KAL!!" teriaknya kesal.
Kal justru tertawa mendengar teriakan Zenvia itu karena entah mengapa dia lebih suka jika Zenvia berteriak marah daripada hanya diam dan mengangguk saja.
"Bukan salahku karena kau tak mengunci pintunya, Zi," sahut Kal dengan entengnya.
"Keluar sekarang!!" ucap Zenvia.
Kal masih berdiri di ambang pintu.
"NOW!" bentark Zenvia.
Kal tersenyum miring karena itulah bentakan yang ditunggunya tadi. Lalu Kal pun kembali menutup pintu kamar Zenvia dan wanita itu berlari kemudian segera menguncinya.
"Huufftt ... Mengapa dia selalu seenaknya sendiri?" gumamnya berbisik yang kemudian memegang dadanya yang berdetak kencang hingga saat ini.
Lalu Zenvia segera memakai bajunya dengan cepat dan mengambil ponsel di tas nya.
Kemudian Zenvia menelepon Reena.
"Halo, Reena," ucap Zenvia.
"Hei, sudah lama kita tak berbicara. Ada apa, Zi? Aku dengar kau akan ke Kroasia bersama Kal," sahut Reena.
"Ya, dan aku akan berangkat sebentar lagi," jawab Zenvia.
"Lalu ada apa? Apakah ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Reena.
"Hmm, ya," jawab Zenvia ragu.
"Tanyakan saja. Apakah ini mengenai Kal?" tanya Reena.
"Ya, menurutmu apakah aku akan aman berpergian dengannya? Aku sedikit takut dengannya karena dia__"
Ucapan Zenvia menggantung.
"Dia brutal maksudmu?" ucap Reena sembari tertawa pelan.
"Ya," jawab Zenvia.
"Tenanglah, Zi. Meskipun sedikit brutal dan otaknya agak miring, dia tak berbahaya dan tak akan menyakitimu," ucap Reena yang masih tertawa pelan karena membayangkan Zenvia yang ketakutan karena Kal.
"Dia sedikit __"
"Mesum?" sahut Reena.
"Ya," jawab Zenvia jujur.
Reena tergelak mendengar ucapan Zenvia.
"Mungkin dia tertarik padamu. Dia tak akan menggoda sembarang wanita, Zi. Bahkan Kal terkenal sangat dingin pada wanita. Aku tahu sedikit karakter Kal," ucap Reena.
"A-apa maksudmu? Tak mungkin dia__"
"Hei, dia tak akan menyakitimu dan kuharap kau akan menjaganya di Kroasia nanti. Terutama cegah dia agar tak ikut bertarung lagi. Mungkin saja dia akan mendengarkanmu," ucap Reena.
"A-aku masih tak mengerti apa yang kau katakan, Reena," kata Zenvia.
"Kau tak menyukainya, Zi? Kalian tinggal bersama jadi sedikit mustahil jika kau tak menyukai pria seperti Kal sedangkan banyak gadis yang mengantri mendapatkannya," ucap Reena.
"Aku di sini untuk bekerja," jawab Zenvia.
"Hmm, ya, aku tahu. Maka dari itu bekerjalah dengan baik, Sayang. Kurasa Kal akan terus menggodamu dan kuatkan pertahananmu karena godaan keluarga Robert sangat sulit untuk ditangkis," ucap Reena.
"Dia tak akan macam macam padamu, jadi tenanglah. Daddy Thor selalu mengawasinya dari jauh," lanjut Reena.
"Hmm, baiklah," jawab Zenvia.
"Dia pria yang baik, Zi. Kau pasti merasakan hal itu, kan? Ya meskipun dia memang agak menyebalkan. Jangan merasa canggung atau takut padanya. Pukul saja kepalanya jika dia macam macam padamu," ucap Reena.
"Huufftt ... Dia mulai menguras kesabaranku, Reena," kata Zenvia.
Reena kembali tertawa.
"Setidaknya hari harimu lebih berwarna jika bersamanya, bukan?" sahut Reena.
"Tidak, kurasa hariku semakin suram jika bersamanya," jawab Zenvia.
Reena terbahak mendengar ucapan Zenvia itu karena dia membanyangkan betapa usilnya Kal hingga Zenvia benar- benar tak tahan bersamanya.
/Heart//Heart//Heart//Heart/