Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya bersatu juga.
Hari senin adalah hari yang paling di benci oleh semua orang karena hari senin awal dari semua orang melakukan aktifitas. Seperti Lintang dia masih betah di bawah selimut karena males untuk bangun. Namun dia memiliki tanggung jawab yaitu harus bekerja. Lintang pun bangun dan langsung masuk kamar mandi. Setengah jam kemudian dia turun ke lantai bawah untuk sarapan dan di meja semua orang sudah duduk di kursi masing-masing.
"Pagi semuanya, " sapa Lintang lalu duduk.
"Pagi, kok murung gitu? " tanya sang mama.
"Males mah, hari ini abang minta aku bikin laporan, " jawab Lintang sambil mengoleskan selai pada roti.
"Tenang saja, nanti bakal ada orang yang bantu kamu, " balas sang mama membuat Lintang sedikit cerah.
"Beneran ma? " tanya Lintang.
"Beneran sayang, " jawab sang mama dengan tersenyum.
"Siapa? " tanya Lintang.
"Nanti kamu lihat sendiri aja, " jawab sang mama dan Lintang langsung lemas lagi dan sang mama hanya tersenyum.
"Hari ini kamu berangkat sama abang, jadi gak harus bawa Daren, " ucap Kevin lalu bangkit dan langsung pergi.
"Eh tungguin bang, aku belum beres makan nya, " teriak Lintang karena melihat sang abang udah pergi begitu saja.
"Udah kamu makan di jalan aja, " ucap sang mama dan Lintang pun pamit lalu pergi.
Lintang langsung naik kemudian Ciko menjalankan mobilnya.
"Aku belum selesai lo bang, udah main pergi aja," omel Lintang.
"Udah siang, kalau nunggu kamu selesai makan pasti lama, " balas Kevin dan Lintang pun tidak membalas ucapan Kevin melainkan fokus makan roti.
Tibanya di kantor Lintang turun lalu naik ke ruangannya dan saat masuk Lintang di buat kaget dengan tumpukan laporan yang harus dia kerjakan hari ini. Lintang langsung menyimpan tasnya lalu duduk dan mulai membuka satu persatu berkas tersebut namun otaknya malah tidak bisa mikir.
Sudah hampir dua jam Lintang berkutat dengan berkas itu namun hasilnya gak ada.
"Tuhan tolong aku, " gumam Lintang lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja.
Tiba-tiba suara pintu terbuka dan Lintang tidak mengubah posisinya masih seperti itu. Lintang tidak peduli siapa yang masuk, namun tiba-tiba suara batuk membuat dirinya langsung mengangkat kepala.
"Papa, " kaget Lintang karena yang datang ternyata Darius.
"Jadi kerjaan kamu tiap hari kaya gini, " ucap Darius dengan nada serius.
"Enggak pa, barusan aku cuman lagi mikir agar kerjaannya cepat selesai, " alasan Lintang.
Namun Darius bisa melihat kalau Lintang sedang mencari alasan.
"Papa akan bantu kamu terlepas dari tanggung jawab ini tapi dengan satu sarat, " ucap Darius.
"Apa syaratnya pa? " tanya Lintang.
"Kamu harus menikah dengan pria pilihan papa dan mama, " jawab Darius lalu duduk di hadapan Lintang.
"Tapi Lintang belum kepikiran buat nikah pa, yang lain bisa? "tolak Lintang.
" Gak bisa di tawar itu udah persetujuan, mama dan abang kamu, "ucap Darius.
Lintang terdiam memikirkan ucapan Darius.
" Kalau kamu setuju sekarang juga dia akan langsung bantu kamu dan kamu bisa langsung terbebas dari tanggung jawab ini, "ucapan Darius.
" Kenapa papa bisa percaya banget sama orang itu? "tanya Lintang.
" Karena dia orang ke percayaan papa dan papa jamin dia tidak akan berbuat curang, "penjelasan Darius.
Lintang pun berpikir dan dia juga memang sudah tidak ada harapan buat bisa dekat dengan Zyan apa lagi dia sudah memberitahu Zyan jika dirinya akan di jodohkan dengan pria pilihan sang papa.
" Ya udah Lintang setuju, "ucap Lintang dengan yakin.
Darius tersenyum karena Lintang langsung setuju tanpa banyak pikir. Darius pun menghubungi seseorang yang entah siapa karena Lintang tidak tau.
"Masuk, " ucap Darius di telepon itu.
Tiba-tiba masuklah Zyan dan Lintang masih santai saja karena dia pikir orang nya belum masuk.
"Lintang, " panggil Darius dan Lintang langsung berdiri dan mendekati Darius.
"Mulai hari ini Zyan yang akan gantikan kamu di kantor ini, " ucap Darius dan Lintang masih mencerna ucapan Darius karena masih belum mengerti.
"Kenapa diam? " tanya Darius.
"Bukannya papa minta seseorang buat bantu aku, mana orang nya terus papa bilang tadi Zyan yang bakal gantikan aku? " tanya Lintang masih bingung.
Daris memegang bahu Lintang, "papa tau kamu sama Zyan saling mencintai jadi papa tugaskan Zyan buat gantikan posisi kamu dan menikahi kamu, " penjelasan Darius dan Lintang melirik Zyan.
"Sekarang hubungan kalian sudah kami restui, " lanjut Darius dan Lintang meneteskan air mata lalu memeluk Darius.
"Makasih pa, " ucap Lintang.
"Zyan ini orang kepercayaan papa jadi papa yakin dia bisa buat kamu bahagia, papa gak mau pengalaman papa dengan mama harus kamu alami, " ucap Darius.
"Makasih pak, " ucap Zyan.
Darius menatap Zyan, "aku serahkan Lintang sama kamu, saya harap kamu bisa membahagiakan Lintang sesuai janji kamu, " ucap Darius dan Zyan mengangguk.
"Akhirnya bebas juga, " ucap Kevin menyindir datang ke ruangan Lintang.
"Abang ih, " ujar Lintang kesal.
"Walau Zyan udah menggantikan posisi kamu, kamu jangan hanya diam saja tapi tetap harus belajar, " pesan Kevin dan Lintang hanya mengangguk.
"Ya udah kalau begitu papa kembali ke kantor, Zyan kamu jangan lupa apa yang pernah aku ucapkan sama kamu, " ucap Darius dan Zyan pun mengangguk lalu Darius pulang.
Sekarang tinggal Lintang dan Zyan. Lintang menatap Zyan dengan tatapan tajam.
"Ngapain kamu lihatin aku kaya gitu? " tanya Zyan.
"Aku minta kamu jelasin semua ini, " pinta Lintang.
"Apa yang harus aku jelaskan? " bingung Zyan.
"Kamu udah tau dari awal kan kalau kamu yang akan bantu aku? " tanya Lintang.
"Aku baru tau kemarin, bahkan aku lupa jika pak Darius punya mata-mata dan dia bisa tau tentang kita, " jawab Zyan.
"Mata-mata maksudnya? " bingung Lintang.
"Pak Darius itu bukan orang biasa, dia bisa mencari informasi seseorang hanya dalam waktu sehari, "beritahu Zyan.
Lintang pun terdiam memikirkan ucapan Zyan dan dia pun ingat saat Lintang minta untuk memberi pelajaran pada Audy dalam semalam langsung bisa hancur.
Zyan mengusap kepala Lintang membuat Lintang tersadar dari lamunannya.
" Udah gak usah di pikirkan yang penting kita udah di restui oleh keluarga kamu jadi tinggal cari waktu buat nikah, "ucap Zyan sambil berjalan ke meja dan duduk.
" Dih, enak aja hubungan kita aja belum resmi, emang kamu yakin aku mau sama kamu, "balas Lintang lalu duduk di hadapan Zyan.
Zyan tersenyum lalu bangkit dan mendekati Lintang lalu jongkok di hadapan Lintang.
"Aku sayang sama kamu, apa kamu mau jadi istriku? " tanya Zyan dan Lintang tersenyum.
"Kok malah senyum bukannya jawab, " tanya Zyan.
"Kok langsung jadi istri, kita gak pacaran dulu? " tanya balik Lintang.
"Kita bukan anak muda lagi, jadi kita langsung nikah aja, " jawab Zyan dan Lintang pun mengangguk lalu mengecup Zyan.
