NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Mencintainya

Ternyata Aku Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Seorang pria tampan yang tidak sengaja bertemu dengan wanita cantik namun jutek , pertemuan pertama mereka membuat si pria sangat penasaran ,sampai pada akhirnya mereka jadi sering bertemu karna sesuatu,kira kira apa yah alasan mereka sering bertemu,dan apa yang terjadi diantara mereka?
yuk ikuti ceritanya ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Ternyata Aku Mencintainya

Setelah mendapat ciuman singkat di pipinya, Kelvin tidak langsung berkata apa-apa. Ia hanya menatap Wilona dalam diam, dengan sorot mata penuh makna.

Tanpa aba-aba, ia mendekat lebih lagi, melingkarkan lengannya perlahan dari samping, lalu menyandarkan kepalanya ke dada Wilona.

Wilona terkejut. Tubuhnya sontak menegang, matanya membesar, bahkan napasnya sempat tertahan. Namun Kelvin hanya menutup matanya, seolah larut dalam kenyamanan yang ia rasakan saat itu.

“Sebentar saja … biarkan aku di sini,” ucap Kelvin pelan, hampir seperti bisikan.

Tangannya yang semula hanya melingkar ringan, kini mulai merapat dan memeluk Wilona lebih erat. Detak jantung Wilona terasa begitu dekat begitu kencang hingga Kelvin bisa merasakannya. Keheningan di antara mereka terasa hangat, tak lagi canggung.

Wilona menarik napas perlahan, lalu menunduk sedikit menatap Kelvin yang masih bersandar di dadanya. Tangannya yang semula diam kini tergerak perlahan, menyentuh rambut Kelvin dengan lembut. Sebuah senyum kecil muncul di wajahnya campuran antara kaget, gemas, dan haru.

Malam itu terasa lebih hangat dari biasanya. Mereka tak berkata apa-apa lagi, hanya membiarkan waktu berlalu dalam pelukan tenang itu. Wilona tak lagi kikuk, ia membiarkan Kelvin tetap di sana, seolah diam-diam menikmati kedekatan mereka.

Beberapa saat kemudian, Kelvin mengubah posisi. Ia menyandarkan kepala ke sandaran sofa, menghadap ke Wilona yang juga sedang menatapnya. Mata mereka saling bertemu, dan keheningan berubah menjadi bahasa yang hanya mereka berdua mengerti.

Kelvin menggenggam tangan Wilona, menatapnya dalam-dalam.

"Baru sehari kita jadian... tapi aku udah keburu berkhayal bisa begini setiap malam".

Wilona mengerutkan alis sambil tersenyum geli.

"Begini...? Maksudnya?"

Kelvin menyentuh lembut rambut Wilona, lalu menyelipkannya di balik telinga gadis itu.

"Iya... begini. Hidup bareng. Pagi-pagi bangun ada kamu, malam sebelum tidur juga ada kamu di sampingku".

Wajah Wilona langsung tertunduk, rona merah mulai menghiasi pipinya.

"Tapi ini baru sehari loh, halu kamu udah sejauh itu" ucapnya sambil mengayun-ayunkan kakinya, malu tapi tersenyum.

Kelvin terkekeh pelan. Ia mendekat, lalu mengangkat dagu Wilona agar menatapnya.

"Ini bukan halusinasi sayang, tapi harapan".

Mereka saling menatap dalam diam. Hening menyelimuti, tapi bukan hening yang kikuk—melainkan hangat dan menenangkan.

Wilona mengangguk kecil dan berbisik,

"Kalau gitu... jangan kemana-mana ya. Kita wujudkan harapan kamu bareng-bareng".

Kelvin tersenyum lebar, matanya berbinar.

"Gak akan, Aku udah milih yang paling tepat."

Senyum Wilona makin lebar, tapi ia segera membuang pandangan ke arah pintu, wajahnya kembali memerah. Ia berdiri dan menatap jam dinding.

“Wah ... udah malam aja ya" ucapnya.

Kelvin melihat Wilona yang mulai salting, lalu tertawa kecil. Ia ikut berdiri dan mengambil kunci mobilnya di atas meja. Saat ia menghampiri Wilona, tangannya menyentuh bahu gadis itu, membalikkan tubuh Wilona agar menghadapnya.

"Yaudah, aku pulang dulu ya" ucapnya sambil tersenyum.

Namun sebelum benar-benar pergi, ia membungkuk sedikit dan berbisik di telinga Wilona.

"Kayaknya ada yang kurang deh".

Kelvin kembali berdiri tegak. Wilona menatapnya heran, alis terangkat.

"Apa yang kurang?"

Kelvin membuka kedua tangannya lebar-lebar dan memejamkan mata.

"Pelukan terakhir buat malam ini".

Wilona mendesah malas sambil memasang muka masam. Ia berjalan ke belakang Kelvin dan mendorongnya pelan.

"Gak... gak ada pelukan" ujarnya cuek.

Kelvin membuka matanya, menurunkan tangan dan memonyongkan bibir seperti anak kecil yang ditolak jajan.

“Eummm ... sebentar aja, pelukan sebentar aja…” rayunya sambil membuka tangan lagi.

Wilona malah memutar badan Kelvin, lalu mendorongnya lebih kuat.

"Udah ah sayang-sayangannya, ini udah hampir tengah malam. Besok pagi aku harus buka toko".

Kelvin membalikkan badan lagi, kali ini wajahnya cemberut.

"Yaudah nih... aku pulang nih…” ucapnya sambil berjalan pelan ke arah pintu.

Namun tiba-tiba, Wilona tersenyum kecil lalu berlari kecil menghampirinya, dan langsung memeluknya dari belakang.

Langkah Kelvin terhenti. Tangannya yang semula sudah menyentuh gagang pintu, turun dan menyentuh lembut tangan Wilona yang melingkari pinggangnya.

Ia berbalik, memeluk Wilona dari depan. Tubuh Wilona yang mungil sempat terangkat sedikit karena semangat pelukannya. Kelvin tersenyum geli, lalu dengan hati-hati menurunkan tubuh Wilona ke lantai.

Wilona belum juga melepaskan pelukannya. Melihat itu, Kelvin mengusap rambutnya dengan sayang.

"Kalau kamu peluk aku lebih erat lagi ... aku beneran gak bakal pulang loh".

Wilona menengadah, menatap Kelvin dengan mata berbinar dan pipi merona.

"Emang gak boleh aku meluk begini?"

Kelvin menatap balik tanpa kata, senyumnya dalam. Ia kembali mengelus rambut Wilona.

“Boleh, sayang ... boleh banget.”

Beberapa detik kemudian, Wilona perlahan melepaskan pelukannya, menatap Kelvin sambil tersenyum.

"Yaudah... sekarang kamu boleh pulang".

Kelvin memegang pipi Wilona, lalu mengecup keningnya lembut.

"Dah, sayang ... Makasih buat hari ini. Siap-siap ya buat hari-hari selanjutnya."

Wilona tertawa pelan, memukul dada Kelvin manja.

"Kamu tuh ya... Udah sana, ah!"

Kelvin tertawa kecil, lalu berjalan ke luar. Ia memakai kaus kaki dan sepatunya di kursi teras. Berdiri, melambaikan tangan.

"Dah, sayang...".

Wilona berdiri di balik pintu, melambaikan tangan balik.

"Dah... Hati-hati ya!".

Kelvin melangkah keluar pagar, menutupnya, lalu masuk ke dalam mobil. Wilona menunggu sampai mobilnya menghilang dari pandangan, baru ia menutup pintu rumah.

Di perjalanan pulang

Kelvin membuka jendela mobil. Angin malam menerpa wajahnya. Ia menyenderkan kepala ke jok dengan senyum yang masih melekat di wajahnya. Tangannya keluar dari jendela, membiarkan angin menyapu jemarinya.

Pikiran Kelvin kembali memutar ulang adegan saat Wilona memeluknya dari belakang. Juga tatapan matanya, dan suara manja itu.

"Emang gak boleh aku meluk begini...?"

Kelvin spontan menepuk kemudi mobil sambil tertawa geli.

"Akhh... itu tadi kenapa bikin jantungku ngedrop sih" gumamnya, geli sendiri.

Pipinya memerah. Ia mengangkat satu tangan menutupi wajahnya, mengusap pelipis sambil terkekeh seperti remaja yang habis jatuh cinta untuk pertama kali.

Sesampainya di rumah

Kelvin menekan tombol remote pagar otomatis. Mobilnya masuk ke garasi. Saat keluar, ia sempat melihat bayangannya di kaca mobil, wajah yang masih senyum-senyum sendiri.

"Wah ... gak adil sih kalau cuma aku yang klepek-klepek begini" gumamnya sambil tertawa pelan.

Ia masuk ke dalam rumah. Suasana sunyi, mungkin kedua orang tuanya sudah tertidur. Ia naik ke lantai dua, masuk ke kamar, dan segera membersihkan diri.

Setelah berganti baju, ia langsung merebahkan diri di atas kasur. Tapi senyum itu... belum juga hilang dari wajahnya.

...----------------...

1
IG : @dadan_kusuma89
Aseeek....disimpan nomernya, seneng ya Vin?😁
Deliathis
Ah ga sabar liat kebucinan kelvin lagi. semangat kak jgn gantungkan rasa penasaran ku y 😄
iqueena: Heheh, pantengin terus yah, masih nulis nih 🤭
total 1 replies
Deliathis
takut ah sama mira 😣
Deliathis
Takut baca bab selanjutnya 😭
Deliathis
matamu lama 😏
Deliathis
ah pantes
Deliathis
si buaya ngapain diajak sih😡
iqueena: Sabar-sabar 🤣
total 1 replies
Kutipan Halu
semangat thorr cerita nya bguss
iqueena: Terimakasih sudah mampir kak 🌹
total 1 replies
Dewi Ink
enak jadi willona😅😅
sjulerjn29
kayaknya wilona masih belum move on dari gifa deh
Rezqhi Amalia
aduh, bau bau something nih
Pandandut
jahat si /Sob/
Anyelir
semangat kelvin. semoga hatimu lapang dan tidak gundah gerana
Bulanbintang
Nah kan, nyesel
iqueena: Kelvin nya kelelahan, ternyata Wilona lebih lelah lagi 🥹
total 1 replies
Dewi Payang
Lantes aja mamanya Kelvin gak suka sama Gifa....
Dewi Payang: Aku dari awal dah curiga si pavarnya Kelvin celingkuh kuh....
iqueena: Ternyata ada bakwan di balik batu
total 2 replies
Muffin
Kejar terus vin sampai dapat hihi
IG : @dadan_kusuma89
lampu hijau ini Vin...😁, pas banget
drpiupou
dinner siapa kak kok nungguin/Joyful/
iqueena: Namanya gugup kak, jadi asbun 😆
total 1 replies
Afriyeni Official
pantes mamanya Kelvin gak suka lihat gifa. Mungkin si mama udah tau y viona dan gifa selingkuh
iqueena: Selamat, Kaka benar ✨🥳
total 1 replies
Yoona
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!