NovelToon NovelToon
FANIA ITU AKU

FANIA ITU AKU

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen Angst / Mengubah Takdir / Ibu Tiri / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: CloverMint

Setelah ibundanya meninggal, sang ayah pulang membawa istri baru dan tiga orang anak.
Fania yang dulunya putri tunggal kesayangan, kini harus mengalami cobaan hidup yang pahit. Ibu dan kakak tiri yang selalu menyiksanya, membuat sang gadis kecil ketakutan.

Kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil bersama simbok tercinta, dan dukungan orang-orang yang menyayanginya, Fania kecil berusaha tumbuh melawan trauma dan rasa takutnya.

Kecurigaan orang-orang terhadap kematian Ibundanya, menyingkap kebenaran atas kematian Ibundanya.

Terus berguru dengan orang-orang hebat. Fania tumbuh menjadi gadis yang kuat dan berani. Ia bertekad untuk membalaskan kematian Ibundanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CloverMint, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 31

Siang hari yang terik di SDN Desa Anyelir, Nia dan Arum berjalan keluar dari gerbang sekolah sambil membawa pulang ijazah mereka dengan bahagia.

"Rum kita makan bakso Mang Ujang dulu yuk!" ajak Nia.

"Yah.. Uangku nggak cukup Nia, tadi cuma bawa dua ribu." jawab Arum.

"Nggak papa, aku yang traktir! Nanti kita sudah berangkat ke Jakarta, nggak bisa makan bakso Mang Ujang lagi, loh." ucap Nia tersenyum.

"Sip deh kalau ditraktir mah!" jawab Arum dengan mimik lucu, disambut ketawa Nia.

Akhirnya mereka mampir di warung bakso Mang Ujang, warung kecil tapi rapi dan bersih.

"Mang Ujang, baksonya dua ya! Punya Nia yang pedes pake banget!"  teriak Nia begitu masuk ke dalam warung.

"Eh Non Nia udah lama nggak mampir, kemana aja Non?" sapa Mang Ujang ketika melihat Nia dan Arum sudah duduk di dalam warungnya.

"Dirumah aja Mang, kangen ya sama kita." seloroh Arum ketawa.

"Kangen dong, Non! Kalian abis ujian kemarin, lulus kan?" tanya Mamang tersenyum.

"Lulus dong Mang, siapa dulu?" jawab Arum bangga.

"Syukurlah, mamang ikut bahagia kalian lulus."

"Minumnya es jeruk dua ya mang." ucap Nia.

Tak lama kemudian, dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk sudah tersaji di depan mereka.

"Loh Mang, kok baksonya  banyak?" tanya Nia begitu melihat porsi bakso nggak seperti biasanya.

"Bonus hadiah dari mamang buat kelulusan kalian."

"Wah makasih ya Mang, semoga rejeki mamang semakin banyak, mamang sehat terus!" doa Arum.

"Amin." dijawab Nia dan mang Ujang serempak.

"Kenyang" ucap Nia tertawa.

"Iyanih. Baksonya banyak sih, Arum juga kenyang banget, Nia."

"Mang, kok sepi?" tanya Nia yang melihat ke sekitar. hanya mereka berdua yang makan disana.

"Iya nih non, beberapa hari ini agak sepi!"

"Yang sabar ya Mang, nanti juga rame, bakso buatan Mang Ujang kan paling enduzz di Desa Anyelir." hibur Arum mengedipkan matanya.

 "Mang semua jadi berapa? " tanya Nia menghampiri mang Ujang.

 "Totalnya jadi dua puluh ribu, Non"  jawab Mang Ujang.

"Ini Mang." Nia menyodorkan selembar uang dua puluh ribuan, kemudian membuka ransel kecil nya dan mengeluarkan tas kresek dari dalam sana, "ini juga buat mamang ya!"

Mang ujang menerima kresek itu dan melihat isinya uang semua.

"Loh Non Nia, ini benar untuk Mamang?" tanya Mang Ujang kaget.

"Beneran Mang, itu uang jajan NIa yang Nia kumpukan. Besok Nia dan Arum sudah pindah ke Jakarta, jadi Nia pikir mungkin itu bisa bantu Mamang."

"Ya Gusti, non Nia kok baik amat ya. Kemarin juga kan sudah bantu biaya rumah sakit anak maman.. Semoga Non Nia diberi kelancaran rejeki dan sehat terus ya Non." Mang Ujang menghapus airmata yang jatuh di pipinya.

"Amin." jawab Arum dan Nia bersama.

"Ini rezeki anak Mamang, anak Mamang rencananya mau masuk SMK non, tapi uang yang mamang kumpulkan untuk biaya pendaftarannya masih belum cukup. Makasih banyak ya Non" ucap Mang Ujang.

"Iya Mang, sama-sama ya. Semoga anaknya keterima di SMK yang kalian inginkan."

Arum yang melihat semua itu tersenyum,

'Nia, kamu memang berhati mulia dan tulus ke siapa saja. Aku makin hormat kepadamu. Terima kasih Nia sudah mau jadi teman dan saudaraku, aku akan setia dan melindungi mu kelak' batin Arum terharu.

"Ya sudah, kami pamit dulu ya Mang. Nia sama Arum harus pulang sekarang, takut dicariin orang rumah. Soalnya Nia sama Arum hari ini mau berangkat ke Jakarta. Nanti kalau Nia main ke Desa Anyelir. Nia pasti mampir makan bakso Mang Ujang lagi!" pamit Nia.

"Iya, Non. Hati-hati dijalan ya. Semoga Non Nia dan Non Arum sukses di Jakarta " ucap Mang Ujang.

Nia dan Arum pun meninggalkan warung,kembali ke rumah.

"Nia, apa kamu nggak sayang uang tabunganmu dikasih ke Mang Ujang? Padahal kamu kan jarang sekali jajan di sekolah?" tanya Arum.

 "Nggak papa kok Rum. Nia juga sudah biasa nggak jajan. Dulu, Nia mau makan saja susah, apalagi untuk jajan. Nia juga selalu dibawakan bekal oleh Mbok, jadi sekarang Nia juga nggak perlu jajan. Jadi uang jajan Nia, Nia tabung deh. Nia juga nggak perlu uang itu, jadi Nia kasih saja buat Mang Ujang. Mang Ujang kan lebih membutuhkan uang itu!"

"Kamu hebat Nia, Arum makin sayang sama Nia." ucap Arum sambil memeluk Nia.

"Ih Arum… diliatin orang nanti."ujar Nia ketawa riang.

Dirumah, Indra sudah bersantai di teras menanti kepulangan Nia dari sekolah. bok Nah, Hani dan Ibunda Hani sudah membereskan barang-barang yang akan mereka bawa ke Jakarta.

"Om Indra!” terdengar suara Nia dari arah pagar. Nia berlari menghampiri dan memeluk Indra.

Indra membalas pelukan Nia sambil mengelus rambut Nia.

"Mana coba, Om mau lihat ijazahnya Nia dan Arum."

Serempak Nia dan Arum menyodorkan ijazah mereka ke Indra.

"Wah nilainya bagus-bagus, Kalian semua pintar-pintar, ya. Selamat ya buat kelulusan kalian! Dan ini…” ucap Indra sambal mengeluarkan dua bungkusan yang tadi ia sembunyikan di belakang punggungnya, “Taa-daa ini hadiah buat kelulusan kalian.”

 "Apa ini Om?" tanya Nia dan Arum serempak.

Setelah mereka membuka hadiahnya masing-masing,

"Horee Handphone!" teriak Arum gembira.

 "Makasih ya Om Indra." kata Arum senang.

"Om makasih ya kadonya. Tapi semalam Nia sudah dapat hadiah handphone dari nenek. Masa Nia punya dua handphone? Hmm... Boleh nggak kalau handphone yang ini diberikan ke ibunya Arum saja?" tanya Nia ragu sambil menatap Indra.

"Hmm, karena Nia sudah punya HP dan Nia mau kasih satu ke ibunya Arum, ya nggak papa. Asal Nia ikhlas ngasihnya." kata Indra tersenyum melihat Nia tidak serakah.

"Beneran boleh Om? Makasih ya Om" Nia memeluk Indra senang,

"Nia, beneran kamu mau kasih hp ini ke ibuku?" tanya Arum.

“Beneran Rum, kan semalam Nia sudah dapat handphone dari nenek. Nia punya handphone banyak-banyak juga untuk apa. Handphone ini untuk ibunya Arum saja, biar Arum bisa telepon Ibu dan saudara-saudara Arum kalau kangen nanti." kata Nia sambil tersenyum. Arum langsung memeluk Nia setelah mendengar perkataan Nia.

"Makasih Nia, kamu baik banget! Arum sayang banget sama Nia." ucap Arum meneteskan air mata.

"Sudah, sekarang Nia temani Arum pulang ke rumah Arum untuk ambil barang yang mau Arum bawa ke Jakarta. Habis itu kita langsung berangkat ya, supaya kita juga nggak kemalaman sampai di Jakarta." perintah Indra.

Belum sempat Nia dan Arum beranjak, terdengar suara pintu pagar dibuka.

"Kak Arum!" teriak adik Arum berhamburan memeluk Arum.

Terlihat Ibunda Arum, dan Bimo, kakaknya Arum, datang menghampiri mereka sambil membawa dua buah tas.

"Ibu." Arum langsung memeluk ibunya bergantian dengan Bimo.

"Rum, ini ibu bawakan pakaian dan keperluanmu untuk di Jakarta nanti. Ingat ya, di Jakarta jangan bandel, jangan merepotkan Mbok Nah dan Nia, belajar yang rajin ya.” pesan sang ibunda sambil membelai rambut putri kesayangannya.

"Rum, di Jakarta kamu jangan ikut-ikutan gaya orang sana, ya. Tetap jaga diri, dan jaga perilaku."nasihat Bimo.

"Baik, Bu. Baik, Kak." jawab Arum.

"Nia, ibu titip Arum ya. Tolong maafkan kalau nanti Arum sempat berbuat salah!" pinta Ibunda Arum mendekati Nia dan memeluknya.

"Iya Bu." jawab Nia.

"Oh iya, ini ada handphone buat Ibu" kata Nia menyodorkan handphone ke Ibunda Arum.

"Apa ini Nia?" tanya ibu Arum bingung karena maklum ibu Arum bnr bnr ndeso.

"Itu handphone bu, alat komunikasi. Nanti Ibu bisa bicara dengan siapa saja dengan alat itu." Bimo memberi penjelasan ke ibunya.

"Iya, Bu. Dengan handphone ini, Ibu, Kak Bimo, dan adik-adik bisa menghubungi Arum kapan saja karena Arum juga dapat hadiah handphone dari Om Indra."ucap Arum bahagia.

"Oh gitu, terimakasih banyak Non Nia, Nak Indra." Ibunda Arum menetes kan air mata.

"Sama-sama, Bu."

"Bude!” Nia tiba-tiba berlari saat melihat Bu Asih dan Pak Rojak memasuki halaman rumah. Dipeluknya sang bude begitu sudah dekat.

"Nia sayang, hari ini kalian berangkat ke Jakarta ya... Jangan lupain Bude sama Pakde ya. Kamu harus sering-sering main ke Desa Anyelir ya, sayang."

"Iya bude, pasti Nia akan sering datang. Bude juga harus kunjungi Nia ke Jakarta ya!"

Hani, Ibunda Hani, dan Mbok Nah yang sedari tadi di dalam untuk membereskan rumah yang akan ditinggalkannya, sekarang sudah berada di halaman karena mendengar suara kedatangan Pak Rojak dan Bu Asih.

"Sudah pada ngumpul ya? Gimana kalau kita berangkat sekarang?"

"Iya Han, kalian sudah selesai berbenah?"

"Sudah Ndra, tinggal jalan."

Ya sudah lebih baik kita langsung berangkat saja takut kemalaman sampai di Jakartanya."

Hani, Mbok nah, dan Bimo memasukan tas dan barang-barang ke dalam bagasi mobil.

Terlihat Pak Rojak, Bu Asih, dan Ibunda Arum bergantian memberikan nasihat kepada putri-putri mereka yang akan meninggalkan mereka menuju kota metropolitan. Terdengar tangisan haru dari Bu Asih dan Ibunda Arum yang sulit melepaskan kepergian mereka.

"Pak Rojak, Bu Asih, Bu Arum, kami pamit berangkat sekarang ya. Bimo, kamu jaga ibumu dengan baik ya.” Ucap Indra berpamitan kepada orang-orang yang telah dikenalnya dengan sangat dekat di Desa Anyelir ini.

"Nia, aku titip adikku ya. Tolong jaga dia. Terimakasih juga atas kebaikanmu selama ini, suatu saat aku pasti akan membalas kebaikanmu." kata Bimo sambil mengulurkan tangan yang disambut oleh Nia.

"Baik Kak Bimo, nanti kita pasti berjumpa lagi, ya!" ujar Nia tersenyum.

Tak ingin berlarut dalam perpisahan yang mengharukan, Indra langsung melajukan mobilnya menjauhi pekarangan rumah kecil yang telah empat tahun menjadi tempat bernaung bagi Nia dan Mbok Nah. Banyak kenangan-kenangan manis yang tertinggal disana.

1
Vien Habib
Luar biasa
Aurelia Florenza Evelyn
udah prgi nggak akan kembali pembantu itu
🍡
Yang Jadi walinya Rina nggak mungkin Wirawan kan? soalnya hitungannya Rina anak diluar nikah, yang mana hak wali atau itu (lupa) udah putus jadi nggak bisa, satu satunya yang bisa jadi walinya Rina ya Rangga sebagai adik
🍡
Yang Jadi wali nanti siapa ya? hubungan darah yang paling deket Rangga kan? yang lain malah nggak ada hubungan darah, Wahyu juga udah mati kan
🍡
Nia kayak temenku, kalo bukan karena di sekolah wajib pake rok pasti udah pake celana 🤣🤣
🍡
Nggak cuma Bimo, Nia. Banyak yang suka sama kamu, ada Hans ada Bagas juga 🤭
🍡
good, biar Mbok Nah yang jadi saksi sama kejahatan Laura yang udah nyiksa Nia waktu kecil
🍡
Plis dong, kejahatan mereka selama ini juga dijadiin satu biar hukuman mereka berlipat lipat! enak aja cuma dihukum buat kejahatan pas ini
🍡
Kesel banget sama Undang undangnya, cuman segitu hukumannya? nggak salah?
🍡
bapak ojeknya penyelamat banget 😭😭😭
🍡
Wajik? kayak gimana sih? kayak Salak ijo? atau wajik kletik, tapi kalo wajik kletik di bungkus sih
🍡
ini part ter seru sih 🤣
🍡
aku tuh malah kadang bingung mau ngapain karena kebanyakan baca Novel. jalan dikit, ada narasi yang muncul di kepalaku + kadang apa yang mau aku lakuin tuh malah kepikiran sama beberapa adegan di novel 🤣
🍡
Lagian juga jauh lebih tua 🤣🤣 wawan 17/18 th, mereka kemungkinan 22 naik 🤣
🍡
Lah, dia mah nurun elu
🍡
walaupun Mamanya Nia udah ngga ada, banyak banget yang gantiin Figur Ibu buat Nia 🥺
🍡
pedang lemes gimana sih? pedang yang kayak yang di pake kasim di Nano Mashin?
🍡
katanya 18?
🍡
haha, dia nggak tau aja sama isi surat warisannya Nia 🤣
🍡
Pak Wid itu yang mana sih? aku lupa
yang di padepokan juga namanya Abah Jauhari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!