Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teror untuk Hera
Tommy sudah terbiasa menghadapi rayuan wanita cantik dikota metropolitan. Bahkan ia terbiasa dengan kecantikan para wanita yang bahkan melebihi Milea.
Akan tetapi, godaan wanita itu, seolah meruntuhkan imannya. Entahlah, ia pun tak dapat memungkiri, jika Milea sangat mirip wanita yang berpengelaman tentang menaklukkan pria.
Deguban didadanya semakin memburu. Ia bingung untuk memasukkan data Milea dan membuat laporannya. Sebab semua sudah diterdata dan akan ada pihak audit yang akan dilakukan pengecekan secara online setiap tiga bulan sekali.
Hal ini membuatnya harus pintar menyisipkan secara manual tentang obat apa yang aka diberukan pada gadis itu nantinya.
Mungkin saja ia akan melakukan manipulasi data. Sungguh sangat miris, saat diera modern, gadis itu tak memiliki identitas.
"Baiklah, Nona. Apa keluhanmu?" Tommy memilih untuk mencatatnya pada sebuah buku panjang yang biasa digunakan untuk akuntansi.
"Dadaku sering berdebar kencang, dan selalu gelisah," jawabnya, masih dengan nada manjalita, sembari terus menatap sang pria, menciptakan rasa grogi pada Tommy.
"Sial! Tatapannya liar sekali," umpat Tommy dengan nada kesal bercampur bingung.
"Apakah nona ada meminum kopi dalam jumlah yang cukup banyak?"
"Tidak ada, tapi ini sakit sekali," kali ini terlihat merintih kesakitan sembari memegang dadanya yang terlihat semakin dibusungkan.
Tommy merasa bingung. Ia berfikir apakah wanita muda ini mengalami stres akibat banyaknya pasien yang datang silih berganti ke rumahnya untuk dimintai tolong?
Tapi ia seorang dukun, tentu ia dapat mengatasi hal seperti itu dengan mudah.
Tommy memilih untuk memeriksanya. Lalu beranjak bangkit dan membawa stetoskop dan alat pengecek tekanan darah digital.
Akan tetapi, ia bingung untuk meletakkan stetoskop didada sang gadis, sebab tanpa diminta, ia menarik penutupnya, lalu menerkam sang Dokter dengan gerakan yang cukup cepat, ia sudah membalikkan posisi mereka, dimana Tommy berada dibawahnya.
"Jangan coba berteriak, jika Ale tak ingin diamuk warga!" ancamnya dengan tatapan yang membunuh.
Dengan menjentikkan jemari tangannya, ia menutup pintu rumah Dinas yang tadi masih terbuka, lalu membekap mulut Tommy, dan tanpa terelakkan, melucuti pakaian sang pria.
Tommy hanya dapat membeliakkan kedua matanya, saat wanita itu menungganginya.
Apakah ini termasuk pasal pelecehan dan perbuatan tidak menyenangkan? Namun Tommy sendiri bingung harus menyebutnya apa.
Ranjang brangkar berderit, saat wanita binal itu memperkosanya. Ia masih dibekap, dan suara lenguhan sang wanita terdengar sangat nakal, dengan gerakan liar bagai kuda binal.
Saat ia akan mencapai puncaknya, pintu rumah Dinas diketuk oleh seseorang. Hal itu membuat kemarahan pada sang wanita. Ia mempercepat gerakannya, dan mencapai puncaknya, meski hanya sekali saja.
Dengan wajah marah, ia pergi meninggalkan Tommy yang masih kebingungan dengan senjatanya yang masih berdiri.
Pria itu memungut pakaiannya. Ia tidak pernah membayangkan, jika keputusannya bertugas dipedalaman ini, harus mendapatkan pelecehan sebanyak dua kali, dan ia meyakini, jika wanita itu pelaku dimalam itu.
Milea melesat dengan cepat. Ia menghilang dalam sekejap, bagaikan kilatan cahaya yang menyambar.
Timmy merasakan nafasnya tersengal. Ia mempercepat gerakannya untuk mengenakan pakaian. Kemudian, ia keluar dari ruang pemeriksaan, dan menuju ke depan.
Ia sangat takut jika ada yang melihat Milea keluar dari dalam rumah dinas dengan tanpa pakaian, sebab wanita itu keluar dengan terburu-buru, ini akan menjadi fitnah baginya.
Bagaimanapun, ia yang akan disalahkan atas kejadian ini, jika sampai kepergok warga.
Ia membuka pintu, menyembunyikan sesuatu yang menyembul dibalik celananya, dan sialnya basah karena merembes akibat cairan yang tertinggal.
Pria itu dikejutkan oleh Hera yang datang semalam ini, dengan luka dikeningnya yang cukup lebar.
Tak hanya itu, wanita tersebut membawa makanan dalam wadah plastik transparan. Didalamnya terdapat roti kering kenari khas Maluku yang terbuat dari potongan roti tawar tanpa kulit, yang yang diolesi margarin dan susu kental manis, lalu ditaburi kacang kenari cincang dan gula pasir kemudian dipanggang kering.
"Maafkan, Beta mengganggu. Cuma mau antar ini dan KTP yang tadi lupa beta bawa," gadis manis itu menyodorkan KTP dan toples kepada sang pria.
Tommy salah tingkah, dan mengambil kedua barang tersebut. "Terimaksih, tunggu diruang itu saja e." tunjuk Tommy pada kursi yang terbuat dari kerajinan berbahan bambu diruang tengah.
Hera hanya mengagukkan kepalanya, lalu memilih duduk disana.
Sedangkan Tommy memasuki ruang kerjanya, lalu bergegas mencatat identitas sang gadis, dimana, Hera masih berusia sangat muda.
Ia mengembalikan kartu identitas itu kepada sang gadis.
"Ini, Nona. Cepatlah pulang. Sudah sangat malam, hati-hati dijalan, dan terimakasih untuk camilannya," ucap Tommy.
Hera menganggukkan kepalanya. Lalu meraih benda pipih tersebut, dan berpamitan untuk pulang.
Diatas galangan rumah dinas, seekor cicak bermata merah sedang memperhatikannya, dengan tatapan penuh kebencian.
"Beta pulang, dan ini tolong disimpan.. Harap ale meletakkannya ditempat tidur dan pintu masuk." Hera memberikan Coral kering dan juga jeruk purut kepada Tommy.
Pria itu mengerutkan keningnya. Ia tidak tahu apa tujuan sang gadis memberikan kedua benda tersebut padanya. "Maaf, Nona. ini untuk apa?"
"Ini untuk jaga diru Ale dari serangan Suanggi yang saat ini sedang meneror warga," ucapnya dengan nada serius.
"Hah! Suanggi? Apa itu?" Tommy merasa sangat asing dengan nama tersebut. Sebab yang ia ketahui, Suanggi adalah nama pulau yang berdekatan dengan tempat ia tinggal, dan pulau Suanggi tidak berpenghuni.
"Beta tidak dapat jelaskan, tapi itu Suanggi sangat jahat, dia memangsa korbannya hingga habis." Hera mencoba menjelaskannya.
Tommy hanya menganggukkan kepalanya. Namun ia menganggap, jika itu hanya sebuah bualan semata.
"Oh, iya. Terimakasih, Nona. Cepatlah pulang, berhati-hati dijalan," sekali lagi Tommy meminta gadis itu untuk pulang, sebab ia tidak ingin ada tanggapan negatif untuknya.
Hera berpamitan pulang. Sedangkan Cicak bermata merah itu tampak sangat geram. Ia menghentikan percintaan ranjangnya karena mengetahui jika Hera membawa coral kering dan jeruk purut. Ia sangat anti dan tidak menyukai kedua benda itu.
Setelah Hera pergi meninggalkan rumah Dinas, Cicak bermata merah itu melompat pergi meninggalkan rumah Tommy, lalu kembali pulang menuju kediamannya yang berada diseberang sungai.
Setibanya dirumah, ia merubah wujudnya menjadi sosok gadis cantik. Wajahnya yang cantik, berubah menjadi sangat menyeramkan.
Ia menuju sebuah tempat yang menjadi sarana ritualnya. Ia mengambil daun ilalang yang masih segar dan memotongnya menjadi sepuluh bagian. Lalu mencampurnya dengan potongan serbuk kayu.
Ia mulai memantrai benda tersebut. Ia sedang membuat doti-doti atau disebut santet, yang mana benda-benda itu akan merusak jaringan syaraf dan organ tubuh korbannya.
Siapapun yang berani mendekati Tommy, maka ia harus mati. Tetapi kali ini, ia hanya akan menyiksanya terlebih dahulu.
Apalagi gadis manus itu sudah berani mempengaruhi Tommy, untuk menyimpan coral kering dan jeruk purut didalam rumah, yang merupakan benda yang paling dibenci olehnya.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣