Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saingan mendekat
"Hito...." teriak seorang wanita yang duduk di ruang tunggu, dan langsung berdiri saat melihat kedatangan hito
Hito terpaksa menghentikan langkahnya saat mendengar namanya di panggil. Dengan wajah bingung ia menatap wanita yang berjalan mendekatinya
"hai... Apa kabar..?" sapa nya malu-malu, saat sudah berada di deoan hito
"sorry... Siapa ya..?" tanya hito masih bingung membuat si wanita sedikit kesal mendengar pertanyaan lelaki di depannya
"gw sofi... dulu kita pernah 1 SMA sama kuliah bareng" jawabnya dengan menampilkan senyum manis menurutnya yang selalu bisa membuat para pria menyukainya
Hito terlihat terdiam dan berfikir mengingat sesuatu yang tak ia ingat tentang wanita di depannya.
"sorry gw lupa... Ada keperluan apa..?" tanya hito langsung tak ingin membuang waktu untuk seseorang yang menurutnya tak penting sambil melirik ke jam di pergelangan tangannya mengingat ia ada meeting dengan divisi keuangan pagi ini
"engga sih, cuma mau ketemu aja, kemarin ketemu sama temen kuliah terus katanya loe kerja di sini jadi ya sekalian mampir aja" ucapnya dengan percaya diri
"oh.. Ok..tapi gw ngga ada waktu sekarang, gw udah ada janji pagi ini. Sorry gw tinggal" ujar hito berpamitan dan langsung pergi tanpa menunggu jawaban si wanita
"ta.. ta.. Tapi hito.. gw minta nomer ko tak loe dong..." teriaknya berharap pria tampan itu berbalik menatapnya lagi.
Namun tidak, hito tetap berjalan meninggalkan sofi sendiri tanpa menghiraukan panggilannya. Terlebih saat ini hito sudah berjanji akan menjaga hati nya hanya untuk leana.
"pak dito, tolong selidiki wanita tadi. Jangan sampai ada yang terlewat" pinta hito langsung pada sekretarisnya yang memang sejak tadi berada di dekatnya
"baik pak... " jawab nya singkat. Pria yang lebih tua 5 tahun dari hito itu pun patuh dan tau apa yang harus ia lakukan. Apalagi ini bukan kali pertama ia menerima permintaan seperti ini. Dan hito sangat percaya dengan kinerja pak dito yang punya basic body guard sebelum beralih menjadi sekretaris hito
.
"loe kenapa sih, gw perhatiin kaya ada pikiran berat gitu" tanya rora. Saat ini rora janji bertemu dengan leana saat jam makan siang. Hanya mereka berdua karena alya juga jiana masih ada kelas
"gw juga bingung sama masalah gw. Kaya mimpi tapi terlalu nyata, mau bilang nyata tapi koq mustahil" ujar leana membuat rora bingung
"asli lea, gw malah bingung sama apa yang loe bilang" ucap rora sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal
"gw aja yang punya masalah bingung apa lagi loe" ucap leana yang memilih mengaduk minumannya
"mending kita nongki aja yuk deket kampus, kali aja ada kating naksir loe sekalian nunggu alya sama jiana kelar" usul rora yang tak mau pusing sendiri dengan masalah sahabat cantiknya
"boleh deh, udah lama juga ngga ketemu alya sama jiana. Mumpung kerjaan gw udah kelar juga sih" jawab leana yang ingin melupakan masalahnya walau sesaat dan ia memilih untuk kumpul dengan para sahabatnya
Rora langsung membawa leana ke cafe langganannya dekat kampusnya dan mengabari ke dua sahabatnya kalau ia dan lea sedang menunggu mereka di sana.
"aurora anak management kan..?" tiba-tiba ada 2 orang pria yang datang menyapa saat leana juga rora sudah duduk beberapa menit di cafe, bahkan mereka sudah menghabiskan kue desert mereka
"iya kak..." jawab rora kaget saat melihat pria populer sekaligus ketua BEM di kampusnya datang ke meja nya saat ia dan leana sedang mengobrol
Leana yang merasa tak kenal pun memilih cuek, karena tak merasa punya kepentingan.
"boleh gabung..?" tanya nya lagi sambil melirik ke arah leana yang malah sibuk menikmati capucino pesanannya
"bo...boleh kak silahkan" jawab rora sungkan, mau menolak pun ia tak enak. Ingin bertanya pada leana, dia malah sibuk sendiri
"udah ngga ada kelas..?" tanya nya lagi setelah duduk di hadapan rora
"ngga kak, pak jeremy sakit jadi cuma di kasih tugas aja tadi" jawab rora singkat merasa tak nyaman karena ada beberapa mahasiswa melirik ke arahnya saat melihat cowok populer duduk dan mengobrol dengannya
"oh gitu, temen yang lain mana biasanya ber tiga"
"masih ada kelas kak"
"btw ngga di kenalin nih sama temen kamu..?" kini teman nya yang malah bertanya
"oh iya, sorry.. Ini sahabat saya kak namanya leana. Lea kenalin ini kak bobby sama kak ilyas" terpaksa rora mengenalkan leana pada kedua pria yang rora sadari tertatik dengan wajah cantik leana. Apalagi saat ini leana memakai setelan berwarna pastel membuatnya semakin manis ditambah make up minimalis yang menambah kecantikannya
"kuliah dimana..? Kayanya ngga kuliah di sini kan..?" tanya ilyas si ke tua BEM
"oh saya ngga kuliah kak, saya kerja" jawab singkat leana tak semangat
"kerja dimana..?" tanya nya lagi penasaran
"di jalan arjuna"
rora yang melihat itu pun menyempatkan memfoto kedekatan leana dengan ilyas yang sedang berbincang. Bahkan rora memasang di statusnya dengan caption Si cantik incaran ketua BEM
Rora terkekeh sendiri melihat postingannya tapi saat ia ingin memasukan ponselnya, riba-tiba saja ponselnya berdering.
"Iya kak kenapa..?" tanya rora yang ternyata Hito yang menelponnya
"kamu lagi di mana..? Masih ada kelas..?" Tanya hito
"ngga kak, rora lagi nongkrong sama lea sambil nunggu alya sama jia" jawab rora sambil melihat ke arah leana yang ternyata sedang melihat ke arahnya
"cuma berdua..?" Tanya hito lagi penuh selidik
"tadinya sih berdua tapi ada 2 cowo deketin mau kenalan sama lea" jawab rora santai tapi berbisik pada kakaknya
Hito terdiam sejenak mendengar jawaban adiknya tentang wanita yang belakangan sedang dekat dengannya.
"kalo masih lama pulang aja dek, kasihan mommy sendirian di rumah" Ucap hito mencari alasan
"Iya kak... "
Rora pun mematikan panggilannya dan melihat ke arah leana yang seakan meminta penjelasan.
"kak hito nanyain lagi dimana, katanya kalo lama nunggu yang lain di suruh pulang aja nemenin mommy. Gimana..?" kini rora malah bertanya
"hw sih terserah aja, lagian kangen juga sama mommy. Coba tanya alya sama jia masih lama apa ngga?" ucap leana memberi saran
rora pun langsung bertanya pada kedua sahabatnya yang lain melalui pesan hijau miliknya. Dan tak lama pesan balasan pun ia terima
"alya sama jia masih lama katanya le, gimana..?"
"ya udah kerumah loe aja lah, ketemu mommy" jawab keana yang memang sudah merasa tak nyaman dengan keberadaan ke dua orang yang selalu bertanya dan melihat ke arahnya
"em.. Maaf ya kak kita pamit duluan" pamit rora pada ke dua lelaki yang masih sibuk melihat ke arah leana
"oh.. I..iya.. Silahkan..." jawab mereka kompak
Tanpa kata lama baik rora juga leana pun langsung mengambil langkah seribu ketika mendengar jawaban dari kedua pria itu.
"gila rora, kating loe bikin gw merinding tau..." keluh leana saat mereka sudah berada di mobil leana
"hahaha... sorry ya bestie... Gw juga kaget pas tuh orang nyamperin. Emang ya temen gw ngga kaleng-kaleng cantik nya sampe ketua sama wakil BEM naksir sama loe" ledek rora
"idih... Gw mah ngga bangga tuh, yang ada gw ilfill sama tuh dua orang. Malah nanya-nanya mulu kaya wartawan" leana masih mengeluh perihal kelakuan dua kating sahabatnya"
"kayanya setelah ini hari-hari gw di kampus ngga bakalan tenang deh" ucap rora dengan lesu
"kenapa emangnya" tanya leana bingung
"pasti tuh dua orang bakalan nyari gw buat nanya soal loe..."
"wah.. Awas aja loe kalo sampe ngasih nomer gw ke mereka, loe juga jangan cerita soal kerjaan sama kehidupan gw ya..." ucap leana mengingatkan
"iya sayang.. Ngga bakalan, gw juga tau batasan koq. Lagian mereka itu di kampus terkenal play boy, jadi mana mau gw kalo sahabat hw yang cantiknya paripurna gini jadi korban mereka"
"alah... Gembel...." kekeh leana
"hahaha.. Lagian loe kan mau jadi kakak ipar hw mana ikhlas gw loe di deketin cowo laen"
Tanpa rora sadari pipi leana sudah merona akibat omongan tak sengaja itu. Bahkan leana mengingat kembali ciuman nya yang mustahil tapi nyata