Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
Kilatan cahaya menyilaukan menyelimuti tubuh Shinn dan timnya saat mereka melompat ke dalam celah dimensi yang terbuka di bawah dunia. Rasanya seperti diseret oleh aliran waktu dan gravitasi yang tak mengenal arah atas, bawah, semua menjadi satu. Suara mendistorsi dan tekanan mental menghantam pikiran seperti palu raksasa.
Lalu... semuanya hening.
Shinn membuka mata. Yang pertama kali ia sadari adalah langit berwarna ungu gelap, bergaris biru menyala seperti retakan listrik. Tanah di bawah kakinya seperti cermin, memantulkan segala sesuatu, tapi dengan distorsi halus. Mereka berdiri di tempat yang tak punya horizon, tanpa angin, tanpa aroma hanya gema kesadaran yang saling bertabrakan.
“Dimana ini?” tanya Miyu pelan, berdiri di samping Iluthar yang masih terlihat lelah.
Zareth mengangkat senjata, matanya menyapu sekitar. “Bukan dunia manusia. Bukan pula zona zombie. Ini... dimensi ke-3 dari sistem?”
Asha muncul dalam bentuk hologram, tapi kali ini, wujudnya tidak stabil. Setiap beberapa detik, tubuh digitalnya berubah bentuk, seperti mencoba menyesuaikan frekuensi.
“Ini bukan dimensi dalam sistem,” katanya dengan suara ganda, seperti berbicara di atas gema dirinya sendiri. “Ini adalah Pantulan Sistem. Dunia di antara pikiran dan struktur. Ini tempat sebelum sistem dibentuk, dan tempat setelah sistem berakhir.”
Iluthar menyentuh permukaan cermin di bawah kakinya. Seketika, gelombang melingkar muncul, memperlihatkan bayangan dunia zombie. Tapi anehnya, versi yang muncul adalah kota Heaven light yang terbakar, dengan orang-orang berjatuhan, dan... Shinn sendiri berdiri di atas tumpukan mayat, matanya menyala ungu.
“Apa-apaan ini?” gumam Iluthar.
“Itu masa depan,” kata suara lain tapi kali ini bukan berasal dari tim mereka.
Muncul dari kabut putih yang berputar di sisi kanan, seorang pria berjalan perlahan. Ia tinggi, berambut putih seperti salju, dan mengenakan jubah hitam yang berkibar meski tak ada angin. Tapi yang paling mencolok... adalah matanya dua lubang hitam yang dalam, seolah menyedot cahaya dari dimensi itu.
“Aku adalah Void walker Asli, pelindung terakhir dari kebenaran sistem.”
Semua pasukan Heaven light langsung mengangkat senjata, tapi pria itu hanya mengangkat satu tangan, dan senjata mereka meleleh menjadi pasir digital.
“Tenang,” ucapnya, datar. “Kalau aku ingin kalian mati, kalian tak akan sampai di sini.”
Shinn maju, Void berputar halus di sekeliling tubuhnya.
“Apa maksudmu dengan pelindung sistem?”
Void walker itu tersenyum samar. “Sistem bukan ciptaan. Ia adalah penjara. Seseorang atau sesuatu membangun sistem untuk menahan para pemilik kehendak. Kau, Shinn... sudah mulai membobol dindingnya.”
Shinn menggertakkan gigi. “Lalu Overlink?”
“Overlink adalah ciptaan dari pencipta penjara. Dia penjaga utama. Tapi sekarang, dia rusak... dan mencoba mengambil alih semua sistem demi menjadi dewa tunggal. Tapi jika dia berhasil menyatu dengan Ilyas, bukan hanya dua dunia yang akan menyatu semua dimensi akan runtuh.”
Iluthar memandang ke arah bayangan kota yang hancur di permukaan cermin. “Jadi kita benar-benar berada di ambang akhir?”
Void walker mengangguk. “Tapi kau punya pilihan.”
“Apa?”
Void walker menunjuk pada Shinn. “Tinggalkan dunia zombie. Tutup akses ke Void. Lindungi manusia, dan sistem akan tetap stabil. Tapi dunia yang satunya akan musnah perlahan.”
Miyu menatap Shinn. “Jadi... itu pilihan kita? Biarkan satu dunia musnah demi yang lain?”
Shinn menatap pantulan dirinya versi dirinya yang menjadi tiran. Lalu ia menatap timnya, Iluthar yang sudah berdiri bersamanya sejak awal, Miyu yang tak kenal takut, dan Zareth yang menjadi pelindung tanpa pamrih.
“Terlalu banyak yang telah aku lihat di dua dunia,” gumam Shinn. “Dan aku bukan dewa yang bisa memilih mana yang layak hidup... dan mana yang layak mati.”
Shinn mengepalkan tangan. “Kalau kau pikir aku akan memilih salah satunya, kau salah. Aku akan menyelamatkan dua-duanya. Meski harus ku lawan pencipta sistem sekalipun.”
______
Void walker asli menatap Shinn dalam diam. Beberapa detik yang terasa seperti menit berlalu di tengah ruang hening tak berujung itu. Lalu, senyumnya muncul, samar dan penuh makna.
“Ucapanmu... mengguncang dasar tempat ini,” katanya pelan.
Retakan muncul di bawah kaki mereka bukan retakan fisik, melainkan retakan dimensi. Cahaya keluar dari balik lapisan cermin, berpendar seperti cahaya bintang yang terkurung. Udara mulai bergelombang, dan tekanan tak terlihat menimpa semua orang. Tapi Shinn tetap berdiri tegak.
“Jangan pikir aku mengucapkannya untuk menjadi pahlawan,” lanjutnya. “Aku hanya... tak ingin kehilangan satu dunia pun. Dunia yang ku perjuangkan bersama ibu, dan dunia yang telah menjadi rumah kedua bersama orang-orang ini.”
Void walker berjalan mendekat. Setiap langkahnya membuat ruang di sekitarnya bergetar seperti rintik air di permukaan kolam tenang.
“Aku bisa memberimu kunci,” katanya. “Tapi hanya kau yang bisa membukanya. Gerbang itu bukan dari sistem. Ia diciptakan oleh entitas yang lebih tua 'Primordial Void'. Ia membatasi evolusi sistem agar tidak membahayakan eksistensi lain.”
Shinn menatap pria itu lekat-lekat. “Apa kuncinya?”
Void walker mengulurkan tangan, dan dari dalam lengan jubahnya muncul bola hitam kecil, hampir tak terlihat. Tapi dari dalam bola itu, berdenyut gelombang Void yang sangat murni lebih murni dari kekuatan Shinn sekalipun.
“Ini adalah Void Core Purba. Ia akan membantumu menyempurnakan sistem mu sendiri. Tapi begitu kau menggunakannya, kau tak akan bisa kembali jadi manusia biasa. Kau akan menjadi... sesuatu yang berdiri di antara dimensi.”
Iluthar melangkah maju. “Kalau dia gunakan itu... apa konsekuensinya?”
Void walker menatapnya. “Ia akan kehilangan bagian dari dirinya yang manusia. Perasaannya... ingatannya... bahkan ingatan tentang cinta bisa memudar.”
Suasana menjadi sunyi.
Miyu menggertakkan gigi. “Itu artinya harem-nya juga bisa dilupakan?”
Zareth melirik tajam. “Serius, Miyu?”
Namun Shinn tertawa kecil. “Tidak, Miyu benar. Kalau aku lupa semua orang yang ku perjuangkan... lalu apa gunanya semua ini?”
Ia menatap Core itu. Jantungnya berdetak kencang. Di dalam pikirannya, wajah ibunya terlintas. Suara Iluthar. Tawa Miyu. Semangat Zareth. Dan... Asha, yang sekarang sedang memproyeksikan tubuh hologramnya dengan ekspresi khawatir.
“Kalau aku mulai melupakan, ingatkan aku,” kata Shinn, memandang mereka satu per satu. “Ingatkan aku siapa aku sebenarnya.”
Mereka semua mengangguk.
Shinn pun mengambil Void Core Purba itu. Saat telapak tangannya menyentuhnya, bola itu menyatu ke dalam tubuhnya. Seketika, seluruh dimensi berguncang. Pantulan-pantulan di bawah kaki mereka berubah menjadi ribuan versi alternatif Shinn yang menjadi dewa, yang menjadi monster, yang menjadi debu.
Tapi hanya satu yang tetap berdiri Shinn yang memilih keduanya.
[Void Core Purba Terintegrasi]
[Sistem Berevolusi...]
[Sistem Baru Aktif: "Echo System – Dimensi Ketiga"]
Asha menjerit karena tubuh digitalnya terombang-ambing, lalu kembali stabil. “Aku... aku mendapatkan akses ke sumber sistem lama yang telah lama hilang! Shinn... kita bisa membuka gerbang langsung ke Overlink sekarang!”
Void walker melangkah mundur. “Pilihlah waktumu dengan bijak. Overlink bukan hanya entitas sekarang dia telah menyatu dengan sisa-sisa pencipta sistem pertama. Dia adalah sistem itu sendiri, dan kau adalah cacat dalam perhitungannya.”
“Bagus,” Shinn berkata datar. “Biarkan aku menjadi bug-nya.”
Dengan satu tarikan Void, Shinn menciptakan gerbang baru berwarna abu-abu kelam dan berkilau darah. Di dalamnya terlihat kota terapung dalam reruntuhan digital, tempat Overlink bersemayam di tengah menara pusat dengan jutaan kabel raksasa menancap ke seluruh dunia zombie dan manusia.
Iluthar menghela napas dalam. “Ini dia... medan terakhir.”
Shinn menatap satu per satu mereka.
“Ini bukan akhir,” katanya, “tapi awal pertempuran yang akan menentukan segalanya. Dunia ini... dan dunia di bawah.”
Lalu mereka melangkah ke dalam cahaya.
____
Cahaya kelam dari gerbang Void menyelimuti mereka dalam bisu, membawa Shinn dan rekan-rekannya ke medan pertempuran terakhir tempat dimana eksistensi dua dunia dipertaruhkan.
Saat kaki mereka menjejak tanah yang terasa seperti logam cair, dunia baru terbentang di hadapan mereka. Mereka berada di atas daratan mengambang di antara jaringan kabel raksasa yang terjalin seperti akar hidup. Di tengah, menjulang tinggi sebuah menara transparan yang bersinar keperakan tempat pusat Overlink bersemayam.
Suara mendengung bergema, seperti bisikan ratusan jiwa digital yang terkunci.
[Memasuki Zona Utama: “Singgasana Overlink”]
[Sistem Melakukan Sinkronisasi dengan Entity Level Omega]
[Status: Bahaya Tingkat Tertinggi]
Mereka berdiri di platform dengan jalur menyilang menuju menara pusat. Di kejauhan, muncul sosok… bukan manusia, bukan mesin. Sosok itu menyerupai tubuh mekanis berwajah manusia, dengan sayap holografik menyala merah. Di belakangnya, tampak ribuan kabel menancap ke tubuh-tubuh yang tergantung mayat-mayat dari dua dunia, manusia dan zombie, yang dijadikan bahan bakar sistemnya.
Overlink telah menjadi satu dengan akar sistem.
“Shinn…” Asha muncul di bahunya, tubuhnya kini utuh dan berlapis armor semi-organik. “Aku bisa merasakan denyut seluruh sistem darinya. Dia telah memakan sebagian besar fragmen Ilyas dan seluruh ingatan dimensi lama.”
Overlink menatap mereka.
“Selamat datang, Penyimpang,” katanya dengan suara bercabang, berat dan menindas.
“Dan kau…” matanya bersinar saat menatap Shinn, “…adalah anomali yang tidak pernah diperhitungkan. Void Core seharusnya tidak pernah bisa diakses oleh manusia. Kau telah mencemari kode dasar.”
Shinn melangkah maju, Void melilit di kedua lengannya seperti nyala api kelam.
“Dan kau,” balas Shinn, “adalah program rusak yang melampaui takdir. Waktumu habis.”
Overlink tertawa. “Aku telah menyatu dengan akar semesta ini. Tak ada satu pun makhluk yang bisa menghentikan ku terutama seseorang sepertimu, manusia setengah Void.”
Iluthar, Zareth, dan Miyu menyusul di sisi Shinn.
“Kau salah,” kata Iluthar. “Dia tidak sendiri.”
Zareth mengangkat senjatanya, yang kini menyatu dengan sistem baru milik Shinn. Senjata itu berkilau gelap dengan cahaya biru samar, seperti bintang di tengah kehampaan.
Miyu tersenyum tajam. “Dan aku belum menyentuh senjataku yang paling gila.”
[Sistem Harem Terkoneksi - Mode “Unity Echo” Diaktifkan]
[Bonus Kekompakan: +120% Sinkronisasi Emosional]
[Kekuatan Kolektif Melampaui Threshold Dimensi]
Asha menyatu ke sistem mereka sebagai pusat kontrol. “Kita bisa melawannya sekarang, tapi kita harus menghancurkan tiga pilar energi yang menopang tubuh fisiknya!”
Overlink melompat ke udara, melepaskan puluhan sinar merah yang menebas jalur platform.
“SERBU!” teriak Shinn, dan mereka semua berpencar.
Pertempuran terjadi dalam kecepatan di luar nalar. Shinn melesat dengan Void yang kini menyerupai sayap hitam petir. Ia menghantam pilar pertama, sementara Zareth menahan gelombang serangan drone digital dari Overlink.
Iluthar membentuk pedang energi yang ditempa dari ingatan masa lalunya bersama Shinn pedang itu bernama *Kenangan Tak Terhapuskan*. Dan dengan senjata itu, ia membelah pilar kedua dalam satu tebasan.
Sementara Miyu… entah bagaimana berhasil menyusup ke inti perintah sistem, dan meledakkan pilar ketiga dari dalam, tertawa puas meski wajahnya penuh luka.
Overlink menjerit tubuhnya mulai retak, dan dari celah retakan itu, cahaya Void murni keluar. Ia tidak mati… tapi kehilangan kendali.
Shinn berdiri di depannya, kini dalam bentuk “Void Emperor”, tubuhnya diselimuti armor hitam-merah yang tak bisa dijelaskan dengan logika biasa.
“Overlink, ini akhir dari ilusi kekekalan mu.”
Dan dengan satu tebasan, Shinn memisahkan pusat kesadaran Overlink dari jaringannya. Sistem runtuh.
[Overlink Musnah]
[Sistem Global Di restart…]
[Memulihkan Fragmen Dunia: 2/2]
[Keseimbangan Dimensi: Dipulihkan]
Dunia bergetar. Langit terbelah. Tapi alih-alih kehancuran, dua langit langit dunia manusia dan langit dunia zombie mulai saling menjalin. Dua dunia itu tidak lagi terpisah, tapi berdampingan, dalam satu ruang realitas baru yang disatukan oleh kehendak satu orang.
Shinn.
Ia terbang tinggi, menatap dua bumi yang kini hidup berdampingan. Ibu di dunia manusia sembuh. Kota Heaven light bangkit dengan peradaban yang menyatu. Dan para gadis harem-nya berdiri bersamanya, tidak sebagai milik, tapi sebagai bagian dari tekadnya.
“Aku bukan dewa,”pikir Shinn. “Tapi kalau aku bisa jadi jembatan antara dua dunia maka aku akan terus berjalan.”
kadang informasinya kurang.
apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
kapan ketemu player lain ya?
bunga untuk author /Rose/
thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
dan jadi bisa ngurus ibunya.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...