NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 3

Ananda buru-buru pergi ke kantor kejaksaan,karena ada berkas yang harus dia ambil dari kantornya.

Setelah itu Ananda buru-buru berangkat ke kantor peradilan,karena sebentar lagi sidang akan segera berlangsung.

Saat sedang fokus mengemudi,tiba-tiba ponsel Ananda berbunyi pertanda ada pesan masuk.Ananda langsung membuka pesan tersebut dan ternyata pesan itu masuk dari nomor baru.

"Jangan lupa apa yang saya sampaikan kemarin nona" kata Ananda membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

"Hah pria kemarin,jangan harap hanya karena kata-katamu kemarin membuatku mundur,bahkan aku semakin semangat untuk memasukkan orang-orang seperti kalian ke dalam sel,tidak ada juga gunanya berkeliaran di dunia ini kalau tidak ada gunanya" Kata Ananda pada dirinya sendiri.

Sesampainya Ananda di depan gedung besar di depannya,Ananda langsung masuk.

Setelah menunggu beberapa waktu,akhirnya sidang pun di mulai.

"Apakah ada yang ingin anda sampaikan sebagai penuntut" Kata sang hakim sebagai pemimpin di persidangan tersebut.

"Ada yang mulia" kata Ananda sembari maju dan menunjukkan bukti-bukti yang sudah dia kumpulkan.

"Di dalam rekaman CCTV ini,pelaku keluar dari rumah korban tepat pukul 17:45,sambil memegang pisau yang sudah berlumuran darah,disaat saya tanya pada tetangga korban tidak ada satupun orang yang datang kerumah korban selama seharian itu,kecuali pelaku,dan saat tubuh korban di autopsi,tercatat bahwa korban mati pada pukul 17:35,ini adalah sebuah bukti nyata dan kuat bahwa dialah pelakunya" kata Ananda menerangkan apa yang sudah pelajari dari bukti yang ada.

"Bagaimana pendukung,apakah anda terima dengan tuduhan itu" kata sang hakim pada pengacara Daniel.

"Saya tidak terima yang mulia,kalau memang dia pelakunya,tidak mungkin dia keluar dari rumah tidak menggunakan penutup wajah dan kenapa dia memegang pisau yang sudah berlumur darah itu,kenapa dia tidak membuangnya saja agar menghilangkan bukti,bisa saja dia hanya di jebak" kata pengacara Daniel tetap membela walaupun tidak memiliki bukti.

"Maaf yang mulia,yang namannya persidangan harus menyertakan bukti,kalau hanya kata 'bisa saja' untuk apa kita perlu mengumpulkan bukti hanya buang-buang waktu saja" kata Ananda mengeluarkan pendapatnya,karena kesal melihat tingkah pengacara Daniel.

"Untuk penuntut,apakah ada lagi yang ingin anda sampaikan" kata sang hakim bertanya pada Ananda.

"Tidak ada lagi yang mulia" jawab Ananda,karena memang dia sudah menyerahkan semua bukti yang sudah dia temukan.

"Baiklah,kita istirahat sejenak,kita akan berkumpul kembali sekalian mengumumkan hasilnya" kata sang hakim pemimpin dan langsung keluar dari ruang persidangan.

Tak menunggu lama,akhirnya sidang pun di mulai kembali,Ananda merasa biasa saja,tidak ada ketakutan,atau rasa apapun,karena Ananda yakin dengan bukti yang sudah dia tunjukkan tadi, Daniel lah pelaku sebenarnya,yah siapa pun orang yang melihat,bahkan anak-anak pun pasti tau bahwa Daniel lah yang bersalah.

"Baik lah,setelah di sepakati,bahwa Saudara Daniel di nyatakan TIDAK BERSALAH kata hakim dan langsung mengetuk palu dan berlalu dari ruangan tersebut.

Disaat orang lain ada yang bahagia,ada juga yang sudah keluar dari ruang persidangan,lain halnya dengan Ananda yang masih mematung di tempat duduknya,Ananda masih mencerna kata-kata yang di keluarkan hakim tersebut.

Saat kesadaran Ananda sudah terkumpul,buru-buru Ananda berlari menjumpai hakim tersebut.

"Pak kim apa maksud anda,jelas-jelas pria itu bersalah bahkan bukti pun sangat kuat,kenapa bisa dia di nyatakan tidak bersalah" Kata Ananda mengeluarkan kata-kata yang bergejolak di dalam hatinya.

"Inilah hukum,dan kamu juga harus mengerti konsepnya" jawab hakim yang memimpin sidang tadi dan langsung pergi meninggalkan Ananda sendirian.

Seperti orang bodoh,Ananda berjalan gontai ke dalam mobilnya,sesampainya di dalam mobilnya Ananda langsung menangis SE jadi-jadi nya,Ananda merasa ini tidak adil,kenapa dia yang sudah jelas-jelas bersalah malah di bebaskan,apakah seperti ini hukum yang sesungguhnya.

Di lain tempat,tepatnya di sebuah ruangan luas dan mewah,seorang pria sedang di sibukkan dengan dokumen-dokumen yang ada di hadapannya,di saat sedang sibuk dengan kegiatannya,tiba-tiba ada ketukan dari luar.

"Tuan persidangan sudah selesai dan Daniel sudah bebas" kata Samuel pada atasannya.

"Benarkah,kirim Daniel ke markas dan lakukan tugasmu" kata pria tersebut.

"Baik tuan" jawab Samuel dan langsung berlalu dari ruangan tersebut.

"Aku mau lihat seberapa kuat kamu bisa mengandalkan kekuatanmu" kata pria tersebut pada dirinya sendiri sambil mengeluarkan senyum yang menakutkan untuk orang yang melihatnya.

Di tempat lain Ananda sudah ada di kantornya,setengah jam dia menangis di mobilnya sudah cukup mengeluarkan kekesalan yang ada di hatinya,tapi jangan tanya bagaimana mood wanita itu,sangat hancur tidak seperti wajahnya yang cantik dan mempesona.

"Nanda kau mau memesan kopi tidak,kalau kau mau biar sekalian ku pesankan" tanya salah satu tim Ananda.

"Tidak" jawab Ananda singkat.

"kenapa..?,apa kamu sedang datang bulan atau kamu sedang sakit,oww ini tidak bisa,bagian mana yang tidak enak..? Biar ku panggilkan ambulan" kata pria tersebut,dan hal itu sangat menyebalkan di hati Ananda.

"Apakah kau mau mati" kata Ananda sambil melemparkan kasus yang sangat tebal ke wajah pria tersebut

Karena tidak fokus,kasus yang di lempar oleh Ananda mengenai wajah pria tersebut,dan tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah.

"Oww apa ini,hidungku berdarah"kata pria tersebut panik.

"Nanda apa-apaan ini,Jeremy hanya berbaik hati kepadamu,kamu malah melemparinya" kata seorang wanita yang bernama Clara.

"Aku tadi sudah katakan tidak mau apa-apa,dan aku sedang tidak mau di ganggu,kenapa dia malah menggangguku,aku juga melemparnya dengan pelan,memang dia saja yang anak mami" kata Ananda kesal dan kembali ke duduk.

"Apa karena kamu kalah di persidangan,makannya kamu bersikap seperti itu" tanya Jessy yang dari tadi selalu memperhatikan temannya itu.

"Entahlah,aku sangat benci dengan hukum"kata Ananda yang kembali kesal dengan kejadian di persidangan tadi.

"Makannya jangan terlalu banyak gaya,jangan sok udah pintar dan menguasai semuanya,padahal aslinya tidak tau apa-apa,bisa-bisanya kamu kalah padahal bukti sudah ada" kata Clara yang mengobarkan api di hati Ananda.

"Kalau tidak tau mendingan kamu diam,daripada kamu tidak pernah memenangkan sidang,bahkan kamu bisa di sini hanya karena pamanmu seorang kepala kejaksaan,sangat menyedihkan" kata Ananda jadi menghina Clara karena kesal pada wanita tersebut,padahal Ananda tak bermaksud mengatakan hal tersebut.

"Nanda jangan gitu,gimana pun kita kan tetap satu tim" Kata Jessy pada Ananda.

"Entahlah,aku terbawa emosi,mengingat bagaimana effort nya aku mencari bukti,hingga akhirnya kamu menemukan rekaman CCTV itu,tapi inilah hasilnya,aku tidak terima" kata Ananda kecewa.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys segitu dulu yah,tetap semangat baca karya aku yah,jangan lupa di like, subscribe,kalau ada yang kurang langsung komen yah,biar aku perbaiki.

happy reading😊

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!