NovelToon NovelToon
Jangan Sentuh Gadisku

Jangan Sentuh Gadisku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Skyla18

Penculikan yang terjadi membuatnya merasa bersalah dan bertekad untuk pergi dan menjadi lebih kuat agar bisa melindungi seorang gadis kecil yang sangat ia sayangi yaitu cucu dari Boss ayahnya. Tanpa ia sadari rasa sayangnya terhadap gadis kecil itu berubah menjadi rasa cinta yang sangat mendalam saat mereka tumbuh besar namun menyadari statusnya yang merupakan seorang bawahan, ia tidak berani mengungkapkan hati kepada sang gadis.

Namun siapa sangka saat mereka bertemu kembali, ternyata menjadi kuat saja tidak cukup untuk melindungi gadis itu. Nasib buruk menimpa gadis itu yang membuatnya hidup dalam bahaya yang lebih dari sebelumnya. perebutan kekayaan yang bahkan mengancam nyawa.

Apakah pria tersebut dapat melindungi gadis yang disayanginya itu? dan apakah mereka bisa bersama pada akhirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skyla18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Di pagi hari, di rumahnya, Alya menatap berkas yang baru saja di berikan oleh asistennya. Berkas itu berisi riwayat hidup Alexander Noelya, seorang pengacara muda yang selama ini terlihat membantunya namun ternyata adalah kaki tangan pamannya.

Alya mengambil napas panjang, lalu memanggil asistennya

"Hubungi Pak Ivan dan Pak Gunawan, minta mereka untuk hadir di ruang rapat kecil jam 10 pagi. Dan juga... tolong kirimkan pesan pada Alexander, katakan padanya bahwa aku ingin bicara empat mata dengannya di sore hari nanti,"ucap Alya

"Baik, nona Alya," jawab asisten Alya dan langsung mengerjakan apa yang Alya perintahkan

Alya mengamati layar laptopnya. Jari-jarinya berhenti di folder khusus yang di kunci dengan sandi khusus oleh Azka. Azka sudah memberitahukan sandinya. Alya tau di dalam folder ini ada informasi rahasia tentang internal perusahaan Hartono yang bisa dia akses bila terjadi situasi genting.

Dengan hati-hati, Alya memasukkan sandi yang pernah di beritaukan oleh Azka padanya.

Tak lama kemudian, folder pun terbuka. Mata Alya menatap tajam pada satu nama di dalamnya yaitu Yudi Hartono, pamannya.

Dan di bawah nama itu, ada dokumen transfer saham ilegal, tanda tangan palsu, dan rekaman transaksi besar ke rekening yang tidak pernah tercatat dalam laporan perusahaan.

Pelan-pelan, Alya pun mulai memahami bahwa serangan terhadap dirinya bukan sekadar urusan balas dendam pribadi atau hanya urusan pengelolaan perusahaan. Ini adalah upaya sistematis untuk mengambil alih perusahaan dari tangannya. Dan semuanya di mulai dari orang yang seharusnya melindunginya setelah ayah dan ibunya tiada, orang yang ia anggap keluarga namun ternyata musuh dalam diam.

__________________

Di sore hari, di markas bawah tanah Regan, Azka menyamar lagi sebagai salah satu teknisi yang di kontrak untuk memperbaiki sistem komunikasi Regan. Ia mengenakan masker untuk menutupi setengah wajahnya, pakaian kerja teknisi, dan ID palsu dengan logo perusahaan cabang teknologi.

Langkahnya terlihat tenang namun sebenarnya setiap detik adalah pertaruhan. Ia harus menyelesaikan awal rencananya saat ini dengan baik. Sedikit saja kesalahan bisa membongkar identitasnya dan merusak seluruh rencananya dan bahkan bisa mengancam nyawa.

Azka tau ada pertemuan rahasia malam ini antara petinggi Regan dan 'YH' yang merupakan nama sandi untuk Yudi Hartono. Ia harus mendapatkan rekaman pertemuan itu. Jika berhasil maka ia bisa mengungkap pengkhiatan yang melibatkan level tertinggi perusahaan dan organisasi musuh.

ia menyusup ke ruang server utama, memasang perangkat pengendali jarak jauh yang terhubung dengan laptop di tempat aman. Dalam hitungan detik, dengan kemampuannya yang hebat Azka berhasil membuka akses ruang rapat eksekutif itu.

Namun sebelum ia bisa kabur, sistem keamanan ruangan itu berbunyi pelan dan seseorang pun sudah curiga.

Langkah kaki terdengar semakin mendekat, suara sepatu kulit yang menghantam lantai logam. Azka pun segera bersembunyi dana menahan napas.

Pintu ruangan server utama terbuka.

"Siapa disini?" ucap seorang pria paruh baya yang terdengar tegas dan suara yang tidak asing lagi.

Itu adalah suara Paman Alya, Yudi Hartono.

Azka menggigit bibirnya, menahan emosi. Ingin sekali ia keluar dari persembunyiannya, segera menyergap pria itu dan mengakhiri semuanya. Tapi ia tidak boleh melakukan itu, ia cukup tau bahwa sekarang bukti lebih penting untuk menghancurkan pria itu hingga tuntas daripada emosi.

Karena merasa tidak ada orang di ruangan itu dan aman, Paman Alya pun pergi dari ruangan itu. Setelah Paman Alya pergi, Azka pun keluar dari tempat persembunyiannya, lalu mengakses salinan kamera rapat melalui koneksi darurat. Ia pun melihat ke arah layar jam tangan yang di pakainya saat ini dan di sana rekaman itu mulai terputar. Azka pun mendengar percakapan di rapat itu.

"Saat ini kita butuh kontrol penuh, Alya terlalu keras kepala. Keras kepalanya melebihi ayahnya."

"Dan pengawalnya... anak itu. Dia lebih berbahaya dari siapapun. Kita mengira ia sudah tidak ikut campur lagi dari masalah ini namun kemarin ia berhasil menyusup lagi. Kita harus menyingkirkannya secara permanen kali ini."

"Gunakan Alexander. Dia sudah ada di dalam dan dekat dengan Alya."

Azka bisa mendengarkan dengan jelas semua ucapan mereka dan ia pun memejamkan matanya. Kini tugasnya adalah melindungi Alya dari dalam sebelum Alexander bergerak.

___________________

Sore hari di kantor pusat perusahaan Hartono Alexander duduk di hadapan Alya. Senyum profesionalnya tetap terpahat rapi, tapi Alya sudah tau apa tujuan sebenarnya dari pria di depannya ini sejak Azka memberitaunya.

"Maaf sudah memanggil secara mendadak" ucap Alya datar tanpa niat meminta maaf sama sekali.

"Tidak masalah nona, ada yang bisa saya bantu?" ucap Alexander

Alya pun menyerahkan satu berkas hasil audit pada Alexander.

"Kamu tau ini?"tanya Alya

Alexander melirik cepat pada berkas itu dan ia tidak kaget sama apapun bahkan ia juga tidak mengeluarkan ekspresi apapun.

"Berkas ini di serahkan oleh tim audit keuangan eksternal. Dan ternyata, ada dokumen lain yang menunjukkan bahwa kamu punya koneksi dengan perusahaan Regan," ucap Alya

"Nona Alya, itu-"ucap Alexander terpotong oleh Alya

"Saya sudah memanggil dewan. Anda akan di periksa secara resmi oleh pihak yang berwenang, bukan oleh saya,"ucap Alya

Alexander pun berdiri pelan, menepuk-nepuk jasnya

"Ternyata kamu berani juga. Kamu tidak semudah yang kami kira," ucap Alexander kemudian mencondongkan tubuhnya dan mencoba mengintimidasi Alya "Tapi hati-hati, Alya. Orang yang kamu kira melindungimu dan sangat kamu percaya... mungkin akan jadi penyebab kehancuranmu sendiri," lanjutnya

"Kalau itu benar, kenapa dia lah yang selalu membantuku dan melindungiku? Bahkan ia tidak pernah menyakitiku sekali pun," ucap Alya sambil menatap Alexander dengan tajam.

Alexander terdiam. Tatapan Alya sangat dingin dan tajam padanya. Alya tau dengan baik siapa yang layak ia percaya dan siapa yang harus ia singkirkan.

_________________

Malam harinya, di lokasi persembunyian, Azka duduk di depan laptopnya. Ia terhubung dengan sistem perusahaan Hartono melalui saluran komunikasi yang aman.

Satu pesan masuk dari Alya yang berisi

"Alexander sudah di singkirkan. Aku tau semuanya tentang pamanku sekarang. Terima kasih banyak, Azka. Meski kamu tidak ada disini, aku tau kamu tetap ada."

Azka tersenyum tipis membaca pesan itu, tapi senyuman itu tidak bertahan lama.

ia tau balasan seperti itu bisa melemahkan dirinya. Bisa membuat dirinya ingin kembali ke tempat Alya secepatnya untuk menatap wajah yang di rindukannya itu dari dekat dan ingin mengucapkan semua yang sejak dulu ia pendam dari kecil.

Tapi ia tau, tidak sekarang. Atau mungkin tidak akan bisa sama sekali.

Azka pun hanya mengirimkan pesan balasan kepada Alya yang berisi

"Kamu sudah bisa melindungi dirimu sendiri. Aku hanya membersihkan sisa-sisanya. Tapi aku ingin kamu tau kita masih belum selesai."

Azka pun menatap ke layar peta digital yang menampilkan markas utama Regan. Di sudut kanan peta itu , terlihat titik merah yang muncul. Target selanjutnya adalau Pusat Komando Regan.

Bersambung

1
Murasaki Kuhouin
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Skyla: Terima kasih kak. Kalau ada kritikan dan saran, silahkan sampaikan ya kak🥰 selamat membaca
total 1 replies
Aimé Lihuen Moreno
Ga sabar buat kelanjutannya!
Skyla: siap kk. ditunggu aja kak.🥰 Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!