damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sang mahaguru sejati!
"Huft!" sugi mendengus pura pura tidak senang.
"Aku benar benar tidak menyangka, akan ada manusia biasa yang meragukanku!" Ucap sugi.
Seketika itu juga bram berlutut di tanah dan berucap, "saya tidak berani tuan, saya tidak berani!"
Sementara itu kanaya masih terdiam di tempatnya, masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan.
Sugi menghela nafas kemudian ia berdiri dan berjalan menuju ke arah dinding, di mana sebuah pedang tersarung dan terpajang dengan rapih.
Melihat tuan sugi yang berjalan menuju ke arah itu, tiba tiba pada saat ini kanaya langsung berlutut di atas lantai, dan berucap dengan ekspresi ketakutan, "tu... tunggu tuan, tolong jangan sentuh pedang itu!"
Sugi melirik kanaya yang berada di lantai, kemudian bertanya, "memangnya kenapa?"
Wajah kanaya terlihat gugup pada saat ini, jelas dari wajahnya ini kanaya sedang tidak ingin menceritakan cerita yang ada di balik pedang itu. Namun masalahnya dia tidak memiliki pilihan lain, mau tidak mau dia harus menceritakan tentang pedang itu.
"Tuan, itu adalah pedang terkutuk yang sangat mengerikan!"
"Pedang itu datang sendiri ke tempat ini dan tidak bisa di sentuh oleh orang sembarangan, ada banyak orang yang mencoba menyentuh pedang itu dan mereka malah berakhir kesurupan oleh roh yang menghuni pedang itu. Mereka mengamuk, dan menghancurkan apapun yang mereka lihat!"
"Padahal mereka hanya menyentuh pedang itu, belum menghunuskannya.
Saya telah banyak sekali mengundang orang pintar dan paranormal untuk mengusir pedang itu, namun setiap saya membuang pedang itu dengan berbagai macam cara, pedang itu selalu kembali ke tempat ini!"
"Paranormal dan orang pintar mengatakan bahwa pedang iblis ini hanya bisa di hunuskan dan di taklukan oleh sang mahaguru sejati!"
"Dan kata mereka kalau pedang itu terhunus....." terlihat kanaya menelan ludahnya dengan gugup, "mereka meramalkan bahwa akan ada banjir darah yang terjadi di tempat ini!"
Kanaya menjatuhkan kepalanya di lantai, ia memberanikan diri untuk berucap, "saya benar benar memohon kepada anda untuk tidak menyentuh pedang itu!" Ucap kanaya yang pada saat ini ketakutan.
Kanaya benar benar tidak ingin tuan sugi mengamuk di tempat ini dan menghancurkan apa saja yang beliau lihat, karena menyentuh pedang terkutuk itu.
"HAHAHAHAHA!" Siapa sangka setelah kanaya menyelesaikan ceritanya sugi langsung tertawa dengan tawa yang sangat keras, tawa yang sangat mirip dengan villain villain di film dan di cerita.
"Uhuk! Uhuk!" Namun sayang sekali, karena tidak terbiasa dengan gaya tertawa yang seperti itu, sugi malah terbatuk.
Sugi dengan cepat membenarkan postur wajahnya dan berucap, "apakah kamu meremehkanku?" Tanya sugi.
Kanaya benar benar ketakutan dengan tuan sugi yang ada di hadapannya ini. Bukan takut soal kekuatan, melainkan takut apabila tuan sugi memegang pedang terkutuk itu.
"Sialan, aku harus kabur dari tempat ini, sebelum dia mengamuk kesurupan dan pada akhirnya membunuh dirinya sendiri!" Batin kanaya.
Sementara sugi, sebagai penyuka barang antik yang beberapa kali keliling di kota besar dan memiliki berbagai macam barang antik di gudangnya, sugi sendiri juga sudah menyelidik asal usul berbagai macam barang barang antik.
Setiap barang antik di toko gudang sugi pasti memiliki cerita aneh-aneh yang melekat. Namun bagi sugi itu hanya cerita ngawur dan tidak benar. Sebab di dalam gudang tokonya seumbruk barang antik yang memiliki cerita cerita yang berbeda beda namun tidak ada kehororan sama sekali.
Semua benda itu hanya menjadi setumpuk barang rongsokan biasa.
Oleh karena itu sugi yakin, pedang yang ada di dinding ini sebenarnya hanyalah pedang biasa, yang ceritanya di buat begitu menakutkan agar bisa di jual dengan harga mahal.
Untuk ramalan paranormal dan orang pintar yang mengatakan bahwa pedang ini hanya bisa di hunus oleh sang mahaguru sejati.... sugi juga sangat yakin bahwa itu hanyalah cerita ngawur. Sugi meyakini pedang ini kotor atau sedikit berkarat sehingga tidak dapat di hunuskan dengan mudah.
"Akan aku tunjukan kepadamu kekuatanku yang sebenarnya!" Ucap sugi.
Ketika melihat sugi yang bersungguh sungguh ingin mengambil pedang itu, kanaya terlihat lemas, "berakhir sudah, aku harus kabur dengan cepat, sebab jiwa pedang itu hanya akan tunduk jika di pegang sang mahaguru sejati!"
Sugi langsung meraih pedang yang terpajang di dinding, dan langsung menghunuskannya, melepasnya dari sarungnya.
Sring!
Sebuah pedang dengan bilah besi hitam legam langsung terlihat jelas, di depan mata bram dan kanaya.
Aura yang sangat mengerikan langsung menggelora ke berbagai tempat. Aura yang sangat mengerikan dan terkutuk, di iringi dengan ribuan macam makhluk makhluk hitam legam yang melayang layang di sekeliling sugi.
(°o°) bram dan kanaya tampak melongo melihat tuan sugi menghunuskan pedang terkutuk itu yang konon katanya hanya bisa di hunuskan oleh sang mahaguru sejati.
Kanaya yang awalnya ingin kabur sekarang tidak ingin kabur.
Penilaiannya ternyata sangat salah!
Ternyata tuan sugi adalah sang mahaguru yang di ramalkan bisa menghunuskan pedang terkutuk ini!
Rasa malu dan penyesalan langsung menyelimuti hati kanaya, sebab dia sudah sangat lancang meragukan identitas tuan sugi.
Dan ternyata tuan sugi adalah sang mahaguru sejati!
"Mahaguru! Ampuni saya yang telah meremehkan anda!" Ucap kanaya yang menjatuhkan kepalanya ke lantai. Sekarang keraguan terhadap tuan sugi sudah menghilang.
Sugi kemudian mendekatkan bilah pedang itu ke wajahnya, dalam hati sugi berucap, "hmmm, pantas saja banyak yang tidak bisa menghunuskannya, pedangnya kotor."
Kemudian sugi menjentikan jarinya ke bilah pedang itu.
Ting!
Sebuah suara nyaring terdengar sangat keras, pedang itu bergetar memancarkan gelombang resonasi yang sangat kuat. Menciptakan hawa kutukan yang tidak tertandingi.
Kemudian sugi mengacungkannya ke langit, dengan cepat kekuatan pedang itu memancarkan kekuatan penuhnya, menciptakan bayangan bilah pedang raksasa dan seolah melubangi langit.
Melihat kekuatan dahsyat mahaguru sugi yang mampu melubangi langit bagaimana mungkin bram dan kanaya tidak melongo untuk yang kedua kalinya?
Keduanya langsung berucap, "mahaguru terimalah penghormatan dari kami!"
Sugi masih memandang kedua orang ini dengan pandangan dingin, namun sejatinya sugi sedang tertawa terbahak bahak dalam hatinya.
"Hahaha! Dasar bodoh! Bisa bisanya kalian berdua aku tipu!"
"Ini hanya pedang yang sedikit kotor, dan kalian berfikir bahwa aku mahaguru hanya karena menghunuskannya?"
"Benar benar bodoh!"
***
Sementara itu di tengah hutan belantara. Terlihat ada seorang kakek tua yang sedang bertapa, dia langsung membuka matanya sambil memasang wajah serius.
"Hawa kutukan yang sangat mengerikan! Siapa yang mampu menunjukan hawa semengerikan ini?!"
Sementara itu di pesisir samudra barat, terlihat juga seorang wanita paruh baya yang membuka matanya, kemudian ia menoleh ke sebuah arah.
"Auranya samar samar namun mengadung niat membunuh yang begutu mengerikan!"
Sementara itu di lereng gunung, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang melakukan olah nafas api suci menghentikan kegiatannya, dia langsung menoleh ke sebuah arah.
"Aura ini, aku yakin hanya segelintir orang saja yang bisa mengeluarkan aura semengerikan ini... sepertinya sungai darah akan muncul kembali."
oooooo