NovelToon NovelToon
Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rina Celaka

Setelah Semua rencana yang dia dusun secara rapi dan juga telah membereskan seluruh barangnya, Rina memanggil orang untuk mengambilnya, dan membereskan nya.

"Kupastikan kalian semua membayar mahal segalanya". Ucap Rina mengepalkan tangannya.

Setelah semuanya selesai Rina pun pergi dari rumah itu akrena fia juga sudah menjual rumah yang dia tempati ini. Sebelum dia pergi, dia akan membuat perhitungan dengan keponakannya itu, dia tidak terima karena segala kesialan dan musibah yang dia alami karena ketiga anak itu.

"Ya Ampun, apalagi sih tante itu, kenapa tante datang terus mengganggu kami". Kesal Kayla melihat sang tante didepan pintu rumah kepala desa.

"Kenapa kak, siapa yang ada didepan?? Tanya Kanaya dengan penasaran karena melihat eskpresi kesal sang kakak.

"Itu dek, didepan ada tante Rina, entah apa lagi maunya dia, tidak ada bosannya dia menganggu kita". Kayla mengusap wajahnya kasar memandang sang adik dengan sendu.

"Biarkan saja kak tante itu disana, dia akan menyerah sendiri kalau kita tak membuka pintunya, jadi tak usah kita layani, tapi kita harus perhatikan apa yang dia buat, kakak tahu sendiri seperti apa tante kita itu". Kanaya menatap sang tante dengan cemas.

"Kamu benar dek, tante Rina tak akan berhenti sebelum keinginannya terpenuhi". Kayla menghela nafas berat melihat sikap tantenya itu.

"Keenan punya ide kak, bagaimana jika kita mengusirnya perlahan, tapi seperti horor bagaimana?? Keenan menatap kedua kakaknya dengan senyum licik.

Kanaya dan Kayla menatap Keenan dengan mata menyipit, apa gerangan rencana sang adik.

"Begini kak". Ucap Keenan membisikkan rencananya pada kedua kakaknya.

Keduanya mengangguk kemudian tersenyum puas, mereka tidak menyangka adik kecil mereka sangat pintar.

Mereka semua lewat belakang rumah tanpa diketahui oleh Rina yang kini menggedor pintu rumah tapi tak ada sahutan. Dia semakin kesal karena ketiga bocah itu tak kunjung keluar.

"Sialan bocah-bocah itu, pada kemana sih, awas saja kalau ketemu, mereka akan mati di tanganku". Kesal Rina menendang pintu rumah itu sambil berteriak.

Sedangkan ketiga bocah itu sudah berada di rumah pak desa melewati belakang rumah, agar mereka bisa ke seberang rumah.

"Loh anak-anak ngapain kalian disini, kok lewat belakang nak?? Tanya ibu desa dengan heran.

Tidak biasanya anak-anak ini lewat belakang rumah kecuali mereka menanam sayuran.

"Ada tante Rina dirumah anak ibu, kami takut dia merusak rumah anak ibu, jadi kami kesini untuk memberitahu ibu". Aduh Kayla dengan sendu.

"Astaga dia lagi, apa sih maunya itu orang". Geram ibu desa karena Rina tak berhenti meneror Anak-anak ini.

"Tunggu nak, ibu akan telpon bapak dulu dan pak dusun agar membawa warga langsung mengusir Rina sekarang juga, kalian tetaplah disini jangan kemana-mana". Bu Rasmi bergegas masuk untuk menghubungi suami dan pak dusun.

"Iya bu". Kompak ketiganya.

Beberapa menit pun akhirnya orang yang dipanggil ibu desa pun datang kerumah itu dan bisa melihat Rina menaruh sesuatu dirumah sang anak. Mereka merekam aksi itu kemudian berteriak sehingga membuat Rina terkejut dengan wajah pucat pasi.

"Tangkap dia pak, kalian sudah melihat sendiri apa yang dia lakukan". Ucap Kepala desa dengan geram.

Ya saat mendapatkan berita dari istrinya, dia langsung memanggil polisi dan kepala dusun, pengusiran Rina juga langsung dilakukan saat itu juga, banyak warga desa yang datang menyeret Rina dengan kasar.

"Sialan apa yang kalian lakukan". Teriaknya meronta-ronta.

Kau memang pantas diusir". Geram mereka bersama.

"Aku hanya ingin berpamitan pada keponakanku, kenapa kalian menarik ku seperti ini". Ucapnya gugup berusaha menutupi perbuatannya.

"Tidak usah bertele-tele Rina, kami lihat dengan mata kepala sendiri kau melakukan perbuatan gila, kami semua menyaksikannya". Teriak salah satu dari mereka.

"Itu tidak seperti yang kalian pikirkan". gugupnya lagi.

"Pergi dari desa kami sekarang juga, lihat saja, kau yang akan kena batunya, apa yang kau beri akan kau tuai sendiri nanti". Hardik pak dusun dengan penuh amarah.

Pak desa lari tergesa-gesa hingga menghampiri rombongan yang menawarkan paksa Rina. Nafasnya memburu karena berlari dan tergesa-gesa .

"Lihatlah, kau memang sudah gila". Hardik kepala desa dengan amarah memuncak.

Pak Desa mengangkat semua plastik yang berisikan benda pengirim santet dan itu Rina tanam dirumah anaknya.

"Beritahu kami siapa orang yang kau suruh untuk melakukan hal keji seperti ini". Teriak kepala desa meninju tembok tepat di samping telinga Rina.

Rina menelan Salivanya dengan berat, dia tidak menyangka jika benda itu ditemukan dengan cepat. nyalinya menciut seketika melihat amarah yang berkobar dimata kepala desa itu.

"Katakan sekarang juga kalau tidak ku hancurkan wajahmu". Teriak Kepala desa lagi karena Rina tak kunjung menjawab.

Wajahnya sangat merah karena emosi yang betul-betul memuncak tanpa bisa dibendung.

" Katakan sekarang juga, kami akan arak kamu dengan tanpa busana". Kesal pak Dusun yang ingin sekali membunuh orang dihadapannya ini.

"Ayo telanjangi dia dan siksa dia, bisa-bisanya jalang seperti nya memakai hal gila seperti itu Dikampung kita". Warga kembali berseru dengan penuh kemarahan.

Rina kini terpojok bahkan tak bisa bergerak sedikit pun, dia tidak mungkin menghinakan dirinya dengan diarak tanpa busana seperti binatang.

"Dikampung sebelah bernama pak Tono". Ucap Rina dengan terbata-bata.

"Apa kau juga menggunakan seperti itu untuk membuat para lelaki itu tunduk kepadamu?? ". Geram pak Desa.

Pak Desa bahkan mencengkram keras tangan Rina sehingga dia meringis kesakitan, tapi itu tidak sebanding dengan apa yang dialami para warganya selama ini.

Rina hanya mengangguk kosong dan ketakutan, dia tidak menyangka semuanya akan terbongkar sekarang.

"Bunuh saja dia pfk, dia tak pantas hidup, dia sudah banyak menghancurkan orang bahkan menghancurkan rumah tangga orang". Teriak semua warga terutama ibu-ibu

Mereka langsung menyerang Rina dengan anarkis sampai para lelaki kewalahan menghalangi mereka yang ingin menyerang Rina dengan brutal. Bagi mereka Rina harus mati sekarang juga.

Rina berusaha menangkis serangan para warga dibantu dengan kepala desa dan beberapa pria. Dia berusaha meloloskan diri dan dan saat berhasil dia langsung menerobos kerumunan para warga tapi saat dia berlari, dia tidak memperhatikan jalan sehingga dia terserempet motor yang sedang berlaju cukup kencang sehingga dirinya terlempar.

"Rina". Teriak para warga dan semua orang yang ada disana

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!