Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 26" CTHB( KHE 2)26
" Seindah apa pun huruf terukir , dapatkan ia bermakna apabila tak ada jeda,dapatkah ia di mengerti jika tidak ada spasi? Bukan kah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayangi bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan tapi ia ingin mencekik . Ulurlah tali itu .nafas akan melega dengan sepasang paru - paru yg tak di bagi dan di beli, darah mengalir deras dengan jantung yg tak di pakai dua kali,kasih sayang tak pernah di beli, meski kadang harga seringkali berusaha mendekat"Paman Alvin menepuk pundak ku sambil berbicara demikian.
" Betul paman, ketika cinta tulus datang maka itu sebuah benih yg putih datang dari kebaikan hati orang tersebut, paman apakah abang bisa sehat lagi?"Aku membalikan badan ke arah paman.
" Bisa, abang kamu itu keturunan orang hebat dan kuat, sama kek kamu, sebab orang yg udah ngelahirin kalian adalah wanita hebat dan kuat, begitu pula dengan pemilik benih kalian berdua, lelaki terbaik yg sayangnya kisah cinta itu membuat nya telah hancur, tapi seiring berjalan nya waktu daddy kamu merangkai hatinya lagi dengan harapan satu wanita yg bisa bikin hidup nya lebih cerah lagi dari gelap dan pahit nya luka" Paman Alvin duduk di kursi samping kolam renang dan aku pun duduk sambil menghadap nya.
" Aku jadi merasa nggak enak hati sama abang karna aku mikirin Vi terus , aku masih punya keinginan untuk bisa menjalin cinta bersama nya, tapi setelah liat kondisi abang yg kek gitu aku jadi sedih, aku merasa bersalah" Aku liat kupu - kupu terbang dari arah pintu.
"Thel,ayo kita ke rumah sakit!" Om Adit dengan nada panik aku dan paman Alvin pun bergegas mengikuti nya.
Aku melihat abang yg di bawa ke mobil mommy dengan cepat, lalu aku masuk bersama paman Alvin.
" Mom, abang kenapa?" Aku mengusap pelan rambut abang , wajah nya pucat , abang nggak sadarkan diri.
" Abang tadi pingsan waktu mommy mau bikin bubur" Mommy dengan suara panik dan bergetar.
" Kasian abang pasti ini karna ginjal nya, aku akan segera mencarikan pendonor itu buat abang, aku nggak mau kalau sampe abang nggak selamat" Aku menggenggam kuat tangan abang.
" Iya, mommy juga mau bantu cariin, siapa tau dapet dalam waktu dekat ini sebelum terlambat, mommy nggak mau hal buruk menimpa abang kamu, karna mommy nggak sanggup kalau harus kehilangan abang" mommy dengan suara serak bibir nya bergetar.
Aku tersenyum tipis, lalu mobil mommy udah sampe di pelataran rumah sakit . Abang di bawa ke IGD, mommy duduk di kursi sambil memainkan jarinya sementara daddy meluk mommy dari samping.
" Kenapa semua ini harus terjadi?" Mommy dengan penuh air mata berlinang natap mata daddy.
" Sabar, ini ujian buat kita, sekarang harus banyak berdoa buat El"daddy meluk mommy sambil berusaha tersenyum meski sedikit terlihat sulit.
" Aku nggak ikhlas kalau El kenapa - kenapa karna tragedi itu, aku nggak akan pernah sudi buat maafin keluarga Fahreza itu!!" mommy dengan nada penuh amarah bercampur air mata menjadi saksi.
" Udah, sekarang kita nggak usah mikirin itu, yg terpenting kesembuhan El dulu" Daddy meluk sambil mengusap pipi mommy.
Mommy hanya diam di penuhi air mata, bibirnya bergetar .
Aku dan mereka semua tak berani buka suara takut mommy marah dan semakin sedih.
Di ruangan nya Anrez , tante Dyah dan Evelyn sedang duduk sambil menikmati donat buatan nenek Sofia yg buka toko donat dan aneka kue di kampung nya .
" Nek, makasih ya udah kasih izin buat kami bawa pulang Anrez ke rumah" Tante Dyah di penuhi donat rasa coklat meses sambil menatap wajah nenek Sofia yg udah ngurus Anrez dari bayi.
" Ma sama, kamu ibu kandung nya nak, sementara saya cuma orang yg nemuin dia aja , nggak berhak buat ngelarang, karna saya bukan nenek kandung nya, nanti kalau Anrez sudah bangun, saya mau izin pamit buat pulang kampung, karna di sini saya nggak sama cucu, tapi cucu saya ada di kampung, di sini sekedar nunggu rumah sampe anak sulung saya kembali, kebetulan hari ini dia akan datang dan nanti sore saya akan mulai beres - beres" Nenek Sofia sambil tersenyum tipis.
" Makasih banyak nek, kalau bukan karana nenek mungkin saya nggak akan bisa menemukan Anrez , nanti sebelum nenek pulang saya mau ngasih sesuatu tapi bukan berupa materi" Tante Dyah sambil tersenyum manis.
"Sama - sama ,saya senang karna Anrez bisa ke pelukan ibu kandung nya" Nenek Sofia sambil tersenyum manis.
Tante Dyah hanya tersenyum sambil mengusap air mata bahagia nya.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya